NovelToon NovelToon
Sistem Kembalinya Sang Penguasa

Sistem Kembalinya Sang Penguasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Sistem / Kebangkitan pecundang
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Y. Septra

[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]

NOVEL INI ADALAH VERSI REMAKE DARI NOVEL KEMBALINYA SANG PENGUASA.

Chu Yuan, seorang CEO sukses dari dunia modern, tiba-tiba dibawa oleh sebuah sistem misterius ke dalam dunia kultivator. Ia menemukan dirinya berada di dalam tubuh seorang pemuda yang lemah dan tidak memiliki kultivasi.

Dengan bantuan dari sistem yang berada di tubuhnya, Chu Yuan mulai mempelajari kultivasi dan meningkatkan kekuatannya.

Namun, Chu Yuan masih belum mengetahui bahwa sistem yang berada di tubuhnya memiliki hubungan yang sangat erat dengan sejarah keluarganya. Ia hanya tahu bahwa sistem itu membantunya menjadi lebih kuat dan berkuasa.

Seiring waktu, Chu Yuan menjadi semakin kuat dan mulai mengungkap rahasia tentang sistem yang berada di tubuhnya. Namun, Chu Yuan juga harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh yang ingin menghancurkannya. Ia harus menggunakan kekuatannya dan bantuan dari sistem untuk melindungi dirinya dan orang-orang yang ia cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB - 19: Dimulainya Turnamen Para Pemuda (Bagian 1).

BAB - 19: Dimulainya Turnamen Para Pemuda (Bagian 1).

Dua hari telah berlalu sejak pengumuman turnamen. Kini, hari yang dinanti seluruh Klan Chu bahkan beberapa kekuatan besar di luar sana akhirnya tiba.

Arena utama, biasanya hanya digunakan untuk rapat klan, hari ini telah berubah menjadi lautan kemegahan. Spanduk merah keemasan melambai di langit biru, genderang perang bertalu-talu tanpa henti, aroma dupa mahal membumbung dan memenuhi udara dengan aura sakral.

Dari segala penjuru, gelombang manusia berpakaian mewah berdatangan, suara riuh para penonton membentuk gelombang suara yang bergulung-gulung, mengguncang langit. Panggung utama berdiri megah di tengah arena, diselimuti formasi pelindung bercahaya biru samar.

Tempat duduk penonton memadati sekeliling arena, dan hanya dalam dua jam saja semuanya penuh sesak, pada pertandingan ini bukan hanya anggota Klan Chu yang hadir. Di tribun VIP, tiga sosok penting sudah menempati tempat terhormat yaitu.

Patriark Klan Naga Halilintar, Long Hu Yan, mengenakan jubah bersulam naga petir, aura mengerikannya bahkan membuat udara di sekitarnya bergetar halus.

Patriark Klan Pedang Suci, Wu Dong Hun, dengan rambut putih keperakan dan sebuah pedang kayu menggantung di punggungnya, sorot matanya tajam bak bilah pedang.

Patriark Klan Bunga Persik, Yun Jiao Xian, seorang wanita cantik berbalut gaun merah muda, tersenyum manis namun memancarkan aura yang tidak bisa diremehkan.

Hadirnya ketiga raksasa ini membuat banyak tetua dan penonton menahan napas, tak berani bertindak sembarangan.

Di barisan kehormatan, Tetua Agung duduk di atas singgasana tinggi berlapis emas hitam, dikelilingi para tetua senior.

Di sisi kirinya, tampak Chu Feng, patriark Klan Chu yang sah, duduk dengan ekspresi tenang namun penuh wibawa.

Di sisi kanannya, Tetua Qing duduk sambil tersenyum tipis, wajahnya tampak teduh namun penuh perhitungan licik.

Meski di permukaan tampak damai, aura tekanan politik di barisan itu setebal kabut tebal sebelum badai.

Dalam hatinya, Tetua Agung mendidih. Sejak dulu, ia tak pernah benar-benar mengakui Chu Feng sebagai patriark klan Chu. Turnamen ini adalah jalannya untuk mendorong munculnya seseorang yang bisa ia kendalikan di balik layar.

Suara Tetua Agung bergema berat, diselimuti kekuatan kultivasi tingkat tinggi, "Turnamen Para Pemuda Klan Chu, secara resmi dimulai!!"

Suara Tetua agung mengguncang arena, menggema ribuan kali di langit.

Satu per satu, para peserta muda melangkah ke atas panggung, diperkenalkan ke seluruh klan. Setiap langkah mereka diiringi sorakan atau cibiran, tergantung reputasi masing-masing.

Saat giliran Chu Yuan, atmosfer tiba-tiba berubah. Dengan langkah tegap dan tatapan tajam, Chu Yuan naik ke atas panggung.

Tatapan para pemuda lain menusuk seperti ribuan jarum sinis, meremehkan, bahkan penuh kebencian terang-terangan. Namun, dari sudut matanya, Chu Yuan melihat lima sosok pemuda elit di barisan depan tribun peserta.

Kelima pemuda itu tidak menunjukkan kebencian, mereka menatapnya dengan campuran rasa ingin tahu dan ketertarikan samar kepadanya.

"Mereka bukan musuh.. Tidak, belum!" batin Chu Yuan.

Tapi ia tetap menundukkan sedikit kepalanya, menjaga diri. Ia tahu, bahwa di dalam medan politik klan yang berbahaya ini, menunjukkan kehangatan akan membuat celah baginya, dan ia tidak ingin itu terjadi.

**

Tetua Agung kembali bersuara, mengumumkan aturan, "Pertarungan eliminasi 1 lawan 1. Peserta dibagi dalam beberapa grup lewat undian, terdapat terdapat 7 grup yang teridiri dari masing-masing 7 peserta.

Pertarungan berakhir saat salah satu peserta menyerah, tak sadarkan diri, keluar dari arena, atau tak mampu lagi melanjutkan. Di dalam pertandingan ini membunuh diperbolehkan, asalkan dengan konsekuensi tanggung jawab penuh!!"

Setelah tetua agung mengumumkan aturan para tetua membagikan stik bambu untuk undian. Kotak bambu besar diangkat ke tengah panggung.

Setiap peserta mengambil satu stik, setelah beberapa saat akhirnya giliran Chu Yuan, Chu Yuan maju kedepan dan mengulurkan tangannya.

Saat ia menarik stik bambu itu, sekelebat energi aneh terasa di jari-jarinya. Namun ia tetap tenang, membuka gulungan kecil yang terikat di stik itu.

'Grup D'.

Tatapan tajam beberapa tetua cabang sekilas bertemu di udara, penuh makna.

Grup D adalah grup yang disiapkan khusus para tetua cabang untuk menghalangi jalannya. Pemuda-pemuda cabang elit, yang sudah diatur untuk menjatuhkannya, berkumpul di grup ini.

"Bagus! memang ini yang kutunggu!" Chu Yuan tersenyum tipis dalam hatinya.

"Baiklah, karena semua peserta sudah mendapatkan kelompoknya masing-masing, maka aku umumkan pertarungan 1 vs 1 dimulai!!"

Suara tetua yang sebagai panitia menggema "Peserta pertama Chu Yuan dari grup D melawan Chu Lei dari grup B!"

Sorak-sorai meledak. Beberapa penonton yang membenci Chu Yuan bersorak keras, berharap melihatnya dipermalukan. Di atas arena, Chu Lei melangkah dengan sombong, wajahnya dipenuhi percaya diri berlebihan.

Tidak ada dendam di matanya, hanya hasrat membunuh murni diprovokasi oleh para tetua cabang di belakang layar, "Hei sampah, apa kau sudah siap untuk mati?!"

"Yang seharusnya berkata seperti itu adalah aku!" ucap Chu Yuan, setelah aba-aba dimulai dalam sekejap mata ia menghilang dari hadapan semua orang dan kembali muncul tepat di samping kiri Chu Lei dengan sebuah tendangan.

Booomm!

Sebuah tendangan brutal menghantam Chu Lei, menciptakan ledakan suara keras. Chu Lei terlempar ke udara sejauh 3 meter, tidak berhenti di sana Chu Yuan kembali menghilang dan muncul tepat di atas Chu Lei yang masih terlempar, ia kemudian menendang perut Chu Lei hinggga menghantam tanah.

Wushh!!

Dhuarr!!

"Arkhh!"

Chu Lei yang terhempas ke arena tidak mampu menahan serangan Chu Yuan sehingga membuatnya tidak sadarkan diri.

"...Chu Yuan, menang!" setelah tetua panitia bersuara arena seketika berguncang. Bisikan-bisikan membanjiri udara.

"Siapa bilang Chu Yuan lemah?"

"Bagaimana mungkin kekuatannya melonjak seperti itu?"

"I-ini... mustahil!"

Di panggung kehormatan, Tetua Agung mengepalkan tinjunya dalam bayang-bayang jubah panjangnya, wajahnya yang tertutup sebagian oleh bayangan hitam tampak menegang.

Di sisi lain, Chu Feng hanya tersenyum tipis. Dalam hatinya, ia berkata dengan bangga, "Kalian pikir anakku sekadar naga kecil? Dia adalah naga yang akan menelan langit dan bumi kalian!"

Setelah itu Chu Yuan turun dari arena dengan langkah tenang menuju ke tempat peristirahatannya.

Di tribun para peserta, kelima pemuda elit tadi tersenyum kecil saat melihatnya.

Salah satu dari mereka, seorang gadis berambut panjang sehitam malam, berbisik, "Dia telah berubah. Apakah dia pantas?"

Pemuda lain, berambut perak dengan aura mengerikan, terkekeh, "Hahaha, ini baru permulaan. Kita lihat nanti, apakah dia bisa menembus final!"

Chu Yuan duduk di tempat peristirahatannya, memejamkan mata sebentar. Tiba-tiba, suara notifikasi bergema di dalam kesadarannya.

[Misi Baru Tersedia: Ungkap motif utama Tetua Qing di balik turnamen. Hadiah: 1000 Exp + Teknik baru 'Ilmu Pedang Jiwa']

Chu Yuan membuka matanya perlahan, sebuah kilatan dingin melintas di dalam tatapan matanya.

"Baiklah.. permainan sesungguhnya baru saja dimulai! Bersiaplah aku pasti akan memusnahkan kalian semua!!"

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Muhammad Fadhiel
bab 2 rating tertinggi 100 karena duplikat mirip cerita Isekai, menurut ak paling suka /Drool//Drool//Drool//Drool/
Muhammad Fadhiel
novel ini same seperti cerita anime isekai yg tentang petualangan
mungkin novel ini tentang Isekai tapi versi China. Asli penulis novel sangat2 pintar menulis cerita
Stra_Rdr: terimakasih, semoga suka ya
total 1 replies
Muhammad Fadhiel
untuk bab 1 cukup lumayan rating 9.0
Muhammad Fadhiel
pemuda yg menendang yu cuan masa sih panggillan pemuda harusnya kan anak kecil kerena berumur 12 tahun tapi knp penulisan pemuda
coba penulis Novel alasannya knp ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!