menceritakan dua saudara kembar, yang berusaha menyelamatkan kalung peninggalan kakek mereka. kemudian mereka terpisah.
salah satu dari mereka nyasar ke zaman kuno. yang Dimana ia menggantikan posisi putri jendral Ricard.
ia menjalani kehidupan nya, sambil ia mencari jalan keluar dari sana, dan kembali ke dunia modern.
apakah melia dapat kembali menemukan jalan keluar ? apakah ia akan di pertemukan kembali dengan saudaranya ?
simak terus ya geng...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian 19
bijak lah dalam membaca, tapi ngak pakek konten dewasa kok 😁😁
***
"Ya Xixi, lima menit lagi." Ujar Jelita dengan suara khas bangun tidur.
"Ayo nona." pAksa Xixi. Sementara yuyu dan lili hanya menyaksikan saja.
"Mmm... Baiklah, Baiklah Xixi. Berhenti menggoyang-goyangkan badanku." Ujar jelita, ia bangun dengan mata yang masih terpejam. Ia duduk dan mengumpulkan nyawanya yang masih melayang. Jelita pun bangun dan berlalu pergi masuk kedalam kamar mandi.
Skip mandi
Selesai mandi, jelita dibantu oleh ketiga pelayan nya untuk berias. Mereka memoles wajah jelita sedemikian rupa, dan dengan aksesoris ditata dengan telaten di atas kepalanya. Tak lama, mereka selesai melakukannya. Jelita melihat dirinya di cermin dan terkejut.
"Aaaaaaa......" Teriak jelita.
"Ada apa nona. Kenapa anda berteriak ?." Tanya xixi. Jelita menunjuk kearah cermin.
"Siapa dia.?, Kenapa dandanannya seperti badut..." Tanya Jelita kepada ketiganya.
"Itu anda nona..." Ujar Xixi.
"APA.....!!!" Teriaknya lagi. Ketiga Pelayan itu menutup telinga mereka.
"Hapus semua riasan ini, dan juga cabut semua aksesoris diatas kepalaku." Perintah jelita pada ketiganya.
"Tapi nona. Anda sangat cantik. Jika. Nona mengikuti perayaan yang akan di adakan 3 bulan lagi, nona pasti akan banyak di perebutkan oleh para pangeran." Ujar xixi dengan gemas.
"Cantik apanya, ini tampilannya seperti badut tau..."seru Jelita. Mereka bertiga melongo. " buruan cabut semua aksesoris ini, dan hapus riasan ini. Biar aku rias sendiri wajah ku." Perintahnya. Ketiga nya pun memenuhi permintaan jelita.
"Eh.... tapi, aku dengar kamu sebut perayaan. Perayaan apa itu...?" Tanya Jelita. di sela mereka mencabut aksesoris dan menghapus riasan tebal itu.
"Oh, itu adalah perayaan tahunan nona. Dimana perayaan ini akan diadakan disetiap kerajaan secara bergantian. Dan tahun ini, perayaan itu akan di adakan di kerajaan kita nona. Disana nanti akan di undang kerajaan tetangga. Jadi bisa dikatakan bahwa itu adalah surganya bagi para gadis-gadis bangsawan nona, karena berkesempatan melihat para pangeran disetiap kerajaan, dan bahkan disitu akan di adakan perjodohan." Jelas xixi panjang lebar. Dan di ikuti anggukan oleh yuyu dan lili.
" Oh begitu, kalau begitu hari ini kita kepasar, berbelanja untuk kebutuhan pesta perayaan tiga bulan lagi." Ujar Jelita girang.
" Apakah Nona akan ikut berpartisipasi dalam pesta perayaan nanti nona...?" Tanya mereka heran.
" Ya... Tentu saja." Mereka senang mendengar penuturan nonanya. Bahkan ia sangat bersemangat.
"Baiklah nona. " Ujar mereka bertiga secara bersamaan. Jelita tersenyum kearah mereka, ia sangat senang melihat ke kompakan mereka.
"Baiklah, ayo siap-siap" ucap Jelita. Mereka pun langsung bersiap-siap kepasar untuk berbelanja kebutuhan perayaan tiga bulan lagi. Setelah bersiap, mereka pun berangkat kepasar.
Namun, sebelum mereka menaiki kereta, jendral Richard menghampiri mereka, ia memanggil jelita.
"Jelita.....!!!" Seru jendral Richard. Mereka menoleh, melihat jendral Richard menghampiri mereka, ketiga pelayan itu membungkuk kan badannya menghormat.
"Salam tuan....!!" Seru mereka bertiga sambil membungkuk. Jendral Richard hanya tersenyum dan mengangguk, menanggapi salam dari mereka.
"Kalian hendak kemana nak..?" Tanya jendral Richard kepada Jelita.
"Ayah,... Kami ingin jalan-jalan ke pasar sebentar. Apa boleh yah...?" Tanya balik jelita kepada jendral Richard.
"Tentu saja boleh nak..." Jawab jendral Richard dengan lembut sambil mengelus rambut Jelita pelan. "Tapi harus bawa beberapa pengawal, ayah tidak ingin terjadi apa-apa dengan mu nanti." Ucap nya lagi. Jelita mendesah.
"Ayah, jelita rasa tidak perlu Pengawal. Jelita bisa melindungi diri sendiri." Ujar Jelita meyakinkan ayahnya.
"Tapi nak....."
"Oh.... Ayolah ayah, aku tidak ingin menjadi pusat perhatian nanti...??" Rengeknya.
( Apakah kamu tidak sadar nak. Dengan tampilan kamu seperti ini pun, akan menjadi pusat perhatian. Apalagi kamu membiarkan wajahmu terlihat ) batin jenderal Richard. Jelita tersenyum mendengar isi hati ayahnya.
"Boleh ya yah... Ngak usah pakai Pengawal..." Bujuk jelita dengan memasang tampang imut nya. Jendral Richard dan para pelayannya Serta Pengawal yang ada disana, menjadi gemas melihat kelakuanku jelita.
"Hais..... Baiklah baiklah, tapi ayah minta, jaga diri baik-baik, pulang jangan terlalu malam...!" Ujar jendral Richard menasehati putrinya.
***
Bukannya Biasanya Yg “”PECEL”” Dari Sayur-Sayuran Kan Author..? Lho Nih Kok Dari “Ayam” 😁😁😁