Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.
Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
" Harusnya mereka bisa menerimamu dan bangga memiliki menantu sepertimu" ujar Delon.
" Mungkin saat ini belum waktunya Mas,tapi di kemudian hari mereka pasti akan menerimaku" kata Renata.
" Maafkan mas,mas terlalu lemah" ucap Delon.
Renata bersandar di dada bidang Delon,tempat yang sangat nyaman baginya." Tidak perlu minta maaf mas,mas juga kedua orang tua mas tidak salah.Hanya keadaan yang belum berpihak pada kita" sebenarnya Renata merasakan sakit tapi dia berusaha untuk tegar.
Semilir angin menyibakkan rambut hitam Renata yang terurai,Delon merapikan rambut itu lalu menyelipkannya di belakang telinga Renata.
" Mulai besok Mas kembali ke Bar.Tapi mas janji,mas gak akan pulang pagi" ucap Delon.
" Lalu siapa yang akan membantu Papa di kantor?" tanya Renata.
" Ada Gino" jawab Delon.
Renata beranjak dari duduknya," Masuk yok mas,udaranya semakin dingin.Kita bisa masuk angin" ajak Renata.
Delon pun mengikuti Renata masuk ke kamar.Delon menutup pintu balkon,karena sepertinya malam ini akan turun hujan.Delon duduk di kasurnya sambil menunggu Renata yang sedang menyelesaikan ritualnya di kamar mandi.
Bunyi petir saling bersahutan bersamaan dengan turunnya hujan.
" Hujan ya Mas?" tanya Renata begitu keluar dari kamar mandi.
" Iya" jawab Delon.
" Semoga saja gak sampe pagi" ucap Renata.
" Emangnya kenapa kalo hujannya sampe pagi?" takut mas gempur ya?" tanya Delon sambil menggoda istrinya.
" Bukan itu Mas,besok pagi-pagi sekali Renata harus udah berangkat" jawab Renata.
" Kenapa harus berangkat pagi-pagi?" tanya Delon.
" Besok Renata harus mengumpulkan fotocopy kartu keluarga dan kartu itu ada di panti.Besok pagi Renata harus ke panti dulu sebelum pergi ke sekolah" jawab Renata.
" Oh,karena itu.Kirain ada apa" kata Delon yang langsung turun dari kasurnya.
Delon membuka laci meja lalu mengeluarkan selembar kertas dari sana.
" Kamu butuh ini kan?" tanya Delon sambil menyerahkan kertas itu pada Renata.
Renata membulatkan matanya dengan sempurna melihat kartu keluarga yang sedang dipegangnya.
" Sehari setelah kita menikah,Mas menyuruh Gino untuk mengurus berkas-berkas milikmu dan ini kartu identitasmu" tutur Delon sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya.
Renata mengambil kartu identitas miliknya lalu melihat kearah status,disitu tertulis kawin.
" Mas,ini gak mungkin Re kumpulkan ke sekolah.Bisa langsung di keluarin Renata dari sekolah" kata Renata.
" Besok Mas akan datang ke sekolah,Mas yang akan mengumpulkan berkas-berkas milikmu" ujar Delon.
" Jangan Mas,kalo pihak sekolah melaporkan hal ini ke orang tua Mas gimana" cegah Renata.
" Ya sudah,kamu pake kartu keluarga yang lama saja,mas ada simpan satu.Besok pagi aku bisa mengcopynya menjadi beberapa lembar,mesinnya ada di ruang kerja Mas" ujar Delon.
" Baik Mas" sahut Renata.
Renata menyimpan kembali kartu keluarga itu ke laci lemari,setelah itu dia pun naik ke kasurnya.Delon menepuk lengannya,Renata yang mengerti maksud Delon pun langsung meletakkan kepalanya di lengan itu.Bantal ternyaman yang sudah tiga bulan ini selalu menemani tidurnya.
" Tidurlah,besok masih ada ujian kan" kata Delon.
" Iya Mas" dan Renata pun mulai memejamkan matanya di pelukan hangat suaminya.
...****************...
Hujan masih mengguyur bumi,Delon masih meringkuk di bawah selimutnya yang hangat.Renata sudah pergi ke sekolah setelah dia selesai mengerjakan semua pekerjaan rumahnya.Renata pergi ke sekolah menggunakan taksi online yang tadi dipesannya.
Umphh...Delon membuka selimutnya lalu melihat keluar jendela yang tirainya sudah di buka oleh Renata.Hujan masih turun dengan derasnya,angin juga tidak mau kalah,dia berhembus dengan kencang.
Delon melihat jam yang ada di dinding,pukul delapan pagi.
" Renata!" seru Delon yang langsung turun dari kasurnya.
Delon berlari keluar dari kamar sambil memanggil nama gadis segelnya," Re...sayang" panggil Delon.
Tiada jawaban,yang terdengar hanya suara gemuruh yang menggelegar.Delon menuju dapur,lalu membuka tudung saji yang ada di meja makan,sudah terhidang berbagai macam menu makanan.
" Ya Ampun sayang,masih sempat kamu menyiapkan makanan untukku" monolog Delon.
Delon mencuci mukanya di westafel lalu mengeringkannya dengan tissu.Delon menyendok nasi dan lauk lalu mulai sarapan.
" Selain berhati mulia,kamu juga pinter masak sayang.Aku sangat beruntung bisa memiliki istri sepertimu" monolog Delon lagi sambil mengunyah makanannya.
Selesai sarapan Delon mencuci piring kotornya dan menaruhnya di rak piring,setelah itu dia kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap menjemput Renata.Dia tahu kalo hari ini Renata pulang cepat.
Tling...pesan singkat masuk ke ponsel Delon.
Delon yang baru selesai mandi pun langsung membaca pesan yang masuk.
📥Gadis Segelku
" Mas maaf ya,Renata pulang telat.Masih hujan,udah pesan taksi online tapi semua penuh"
Delon hanya tersenyum saja tanpa berniat membalas pesan dari Renata.Delon buru-buru memakai pakaiannya,setelah rapi,tampan dan wangi dia langsung keluar dari kamarnya.Delon berjalan menuju mobil yang garasi.Setelah itu dia mengemudikan mobilnya menuju ke sekolah.
Tidak lama kemudian Delon sudah sampai di sekolah,Delon mengirimkan pesan singkat pada Renata dan bilang kalo dia ada di parkiran.
📤Delon
" Kemarilah,Mas di parkiran"
Tidak lama kemudian,Renata membalasnya.
📥Gadis segelku
" Ada papa Mas,Renata nebeng Sera saja"
Delon melihat keluar jendela dan benar saja disana ada mobilnya yang sedang terparkir.Tidak lama kemudian Delon melihat mobil Sera keluar dari parkiran,Delon langsung mengikuti mobil itu.
Tling,
📥Gadis segelku
" Jangan ikutin kami Mas,nanti ketahuan sama papa"
Delon mengerutkan keningnya saat membaca pesan yang dikirim oleh Renata.
" Apa maksudnya ketahuan papa?" tanya Delon pada diri sendiri.
Delon melihat mobil Sera belok ke arah perpustakaan kota,Delon menelpon seseorang untuk mengawasi Renata.Delon mengemudikan mobilnya kearah lain,karena Delon melihat mobil papa mengikutinnya dari belakang.Delon mengemudikan mobilnya dengan santai menuju kearah kantor dan mereka pun tiba di kantor secara bersamaan.
" Delon,tunggu" kata papa Delon saat Delon hendak masuk ke kantor milik Papanya.
Delon menghentikan langkahnya,lalu berbalik." Ada apa Pa?" tanyanya.
" Delon cuma mau ngambil barang Delon yang tertinggal di ruangan kerja" tambahnya.
" Mau ngapain kamu tadi datang ke sekolah?" selidik papa Delon.
" Bukannya setiap pagi Delon selalu datang ke sekolah itu.Apa ada yang salah?" Delon balik bertanya.
" Maksud papa,kenapa kamu gak turun" ralat papa Delon.
" Kan udah ada papa,untuk apa Delon turun" jawab Delon sesantai mungkin.
" Delon lagi buru-buru ni Pa,Delon masuk dulu" ujar Delon yang langsung masuk ke dalam gedung kantor milik keluarganya.Tidak lama kemudian Delon kembali keluar dari gedung itu.
Delon masuk ke mobilnya lalu mengemudikannya kearah apartement milik Gino.Delon sengaja pergi ke sana untuk mengecoh anak buah papa yang mengikutinya.
" Maafkan Mas,Re.Mas terlalu pengecut untuk membuka semuanya.Belum waktunya orang tahu tentang kita,jika waktunya tiba aku akan memperkenalkanmu pada dunia jika kamulah istriku" monolog Delon.
MENURUT KU ALURNYA KAYAK DIPAKSA GITU,BANYAK YG GAK MASUK AKAL..