KARMA
Sebelum membaca karya ini alangkah baiknya jika membaca karya pertamaku yang berjudul Aku Bukan Pelakor, agar bisa mengikuti jalan ceritanya.
Karya KARMA ini menceritakan tentang pembalasan pengkhianatan yang di lakukan julio kepada istri dan anak-anaknya.
Julio bukan hanya mengkhianati istrinya namun ia membohongi ana dengan mengaku lajang untuk mendapatkan hati dan tubuh ana, selain itu ia juga di duga menggelapkan dana perusahaan tempatnya bekerja serta perusahaan milik istrinya.
Lalu apa sajakah KARMA yang akan di terima oleh julio?
Semuanya akan di ceritakan di Novel ini.
Terima kasih, selamat membaca😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
"Welcome home baby." Anggel menyambut kedatangan Pak Reino (Suaminya/ayahanda Ana) dengan senyuman manis di wajahnya, ia memeluk dan mencium pipi pak reino.
"LEPASKAN!!! AKU TIDAK SUDI DI SENTUH OLEH WANITA JAL*NG SEPERTIMU!!" Pak reino melepepaskan dan menghempaskan tangan anggel dengan kasar.
"BERANINYA KAMU MENULARKAN PENYAKIT INI KEPADAKU." Pak reino melemparkan hasil medical check upnya ke wajah anggel.
Ia sangat murka kepada anggel karena telah menularkan virus HIV kepadanya.
"Harusnya dulu aku mendengar kata-kata putri bungsuku untuk tidak menikahimu. SEKARANG JUGA KAMU PERGI DARI RUMAH INI!!!" Pak reino mengusir anggel dari kediamannya.
Pak reino menyuruh asistennya untuk membereskan barang-barang anggel dan menyuruh security rumahnya untuk membawa.
"Tidak... tidak...." Anggel menggelengkan kepalanya panik.
"Kamu tidak bisa mengusirku seperti ini, aku ini istrimu." Anggel tidak terima dirinya di usir oleh suaminya.
"Kamu saya ceraikan, detik ini juga kamu bukan lagi istriku." Ucap pak reino dengan tegas.
"Kamu tidak bisa mengusirku seperti ini, reino." Anggel menaikan nada bicaranya.
"Bawa dia keluar dari rumah ini." Ucap pak reino kepada security rumahnya.
"Reino, kamu tidak bisa menceraikan aku begitu saja. Aku mohon reino, kasih aku kesempatan untuk memperbaiki semua ini." Anggel terus memohon kepada pak reino.
Namun pak reino tak bergeming, ia tetap pada pendiriannya. Baginya sudah tidak ada kata maaf lagi untuk anggel, selama ini ia sudah cukup sabar menghadapi tingkah laku anggel.
Anggel bukan hanya telah menguras hartanya untuk berjudi dan juga mabuk-mahukan, namun ia juga telah mengkhianatinya bahkan anggel telah menularkan virus HIV karena anggel sering berganti-ganti pria, selain itu karena anggel pula hubungan pak reino dengan purti bungsunya ana jadi merenggang.
"Risti, papah tidak mau tahu, sekarang juga kamu cari keberadaan adikmu. Jika kamu merasa malu dengan anak yang berada dikandungan ana, papah sendiri yang akan merawatnya." Ucap reino kepada risti, kemudian ia masuk ke dalam kamarnya sambil memegang dadanya yang mulai sesak, buliran-buliran bening menetes di pipinya menahan kerinduannya dengan putri bungsunya.
Risti hanya tertunduk menyesali perbuatannya karena pernah mengusir ana dari rumah.
"Lapaskan aku, kalian tidak bisa memperlakukan aku seperti ini." Anggel berontak saat dua orang security membawanya keluar dari kediaman pak reino.
"Risti, mamah mohon bantu mamah nak. Mamah tidak ingin pergi dari rumah ini." Anggel memelas meminta bantuan kepada risti (kakak kandung ana), risti yang tidak perduli dengan anggel memilih untuk meninggalkan anggel dan mencari keberadaan adiknya.
"Risti... risti... anak durhaka kamu." Teriak anggel.
Risti menghentikan langkahnya kemudian menoleh kearah anggel.
"Aku bukan anakmu" ucap risti, ia melangkahkan kakinya pergi dari rumah papahnya.
"Lepaskan aku atau kalian akan aku pecat." Anggel terus berteriak dan berontak, namun dua orang security tersebut tak menghiraukan ucapan anggel, mereka tetap membawa anggel keluar dari rumah pak reino.
Yang disusul dengan asisten rumah tangga pak reino yang membawa semua pakaian-pakaian anggel, mereka memberikannya kepada anggel.
"Berengsek kalian semua, lihat saja aku akan kembali ke rumah ini lagi dan memecat kalian semua." Anggel mengambil kunci mobilnya dari dalam tasnya, dengan sigap asisten pak reino merebut kunci mobil tersebut.
"Anda sudah tidak berhak lagi menggunakan fasilitas dari pak reino termasuk mobil dan kartu kredit, semuanya sudah kami blokir." ucap daffa, asisten pribadi pak reino.
"Reino kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti ini." Anggel menggedor-gedor pintu rumah reino yang telah di kunci oleh asisten pak reino.
Drrrt... drrrt...
Satu panggilan masuk dari julio ke handphone anggel, anggel pun langsung mengangkatnya.
"Anggel, aku butuh bantuanmu. Saat ini aku sedang berada di kantor polisi karena aku telah menabrak seseorang. Aku mohon bantulah aku..." Ucap julio dari sebrang telephone, belum sempat julio melanjutkan kalimatnya anggel langsung memotongnya.
"Uruslah urusanmu sendiri, jangan pernah menghubungiku lagi." Teriak anggel, kemudian ia langsung mematikan telephonenya.
"Anggel...anggel..." Julio kembali menghubungi anggel namun anggel mematikan handphonenya.
"Aaaakh sial." Julio mengusap wajahnya frustasi, ia tak tahu harus meminta bantuan kepada siapa lagi.
sungguh menguras air mata, tapi sangat puas n byk pelajaran yg bisa diambil dlm cerita ini
sungguh sangat terharu dgn novel ini