Dan Akhirnya Aku Menyerah

Sedangkan Bayu di kediaman Citra baru saja selesai melakukan hubungan suami istri. Bahkan Bayu sama sekali tidak merasa bersalah dan tidak memikirkan bagaimana sekarang perasaan Sela, dia hanya mementingkan nafsunya saja..

"Mas, dari tadi ponselmu terus berbunyi tuh. "Ucap Citra dengan kesal..

"Biarkan saja sayang, paling soal kerjaan. "Ucap Bayu dengan mata terpenjam dan masih memeluk tubuh bug*l citra..

Citra berusaha memejamkan matanya, namun suara ponsel suaminya sangat mengganggu..

"Mas angkat dulu, berisik tau.."ucap citra, "malem- malem gak tau waktu amat ngehubungin orang sampe berkali- kali.." lanjutnya..

Bayu yang sudah sangat ngantuk terpaksa membuka matanya kembali dan mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, dia terperanjat kaget saat melihat siapa yang berkali- kali menghubunginya,..

"Ada apa mas, kenapa kamu kaya yang kaget begitu.?" Tanya Citra yang juga ikutan bangun akhirnya..

"Bapak, yang sedari tadi ngehubungi aku adalah bapak.."ucap Bayu..

"Ngapain bapak kamu ngehubungin sampe berkali- kali.."ucap Citra..

"Aku gak tau, pasti bapak sama ibu sudah tau tentang vidio viral itu. "Ucap Bayu dengan wajah ketakutan..

"Bagus dong, itu artinya orang tua kamu sudah tau kalo kamu sudah menikah lagi denganku.."ucap Citra dengan senyuman di wajahnya..

Sedangkan Bayu dia kembali menghubungi nomor bapaknya dengan wajah ketakutan..

'Hallo, dasar anak si*lan, kemana saja kamu baru angkat telpon bapak..'

Ucap pak Andi di sebrang sana, dapat Bayu tebak jika wajah bapaknya pasti sudah merah padam menahan amarah...

' maaf pak, Bayu ketiduran..' cicit Bayu pelan..

'Ketiduran di tempat jala*gmu iya, sekarang juga bapak tunggu kamu di rumah kamu, '

Ucap pak Andi masih dengan nada emosi, mungkin jika saat itu Bayu berada di hadapannya sudah dapat dipastikan pak Andi langsung menghajarnya.

'Rumahku pak?" Tanya Bayu memastikan..

'Iya, bapak sama ibu mu sudah berada di rumahmu, sekarang juga kami tunggu kamu..'

Ucap pak Andi sebelum akhirnya dia mematikan sambungan telponnya..

Bayu yang ketakutan langsung memunguti pakaiannya dan mengenakannya kembali dengan tergesa- gesa..

"Mas, kamu mau kemana?" Tanya Citra yang melihat Bayu segera mengenakan pakaiannya..

"Aku mau pulang dulu, bapak sama ibu ada di rumah.."ucap Bayu..

"Aku ikut mas.."ucap citra..

"Kamu tunggu disini saja, "ucap Bayu, dia segera mengambil kunci mobilnya dan berlari keluar dari kamar..

"Mas, mas, masssss!!!" Teriak Citra, namun Bayu sama sekali tidak menghiraukannya, dia segera menancap gas mobilnya dan melajukannya menuju rumahnya..

Citra mengamuk di kamarnya. Dia merasa kesal kepada Bayu yang pergi begitu saja tanpa memperdulikan dirinya..

**

Sesampainya di kediamannya Bayu langsung memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam rumahnya. Di ruang tamu sudah ada bapak, ibu dan juga Sela istrinya yang sedang duduk tanpa bicara. Mendengar pintu rumahnya di buka, semua yang ada di sana menengok ke arah pintu rumah itu..

"Pak, bu.."Ucap Bayu pelan. Dia mengambil tangan kedua orang tuanya dan menciumnya

Lalu Bayu duduk di samping Sela yang hanya diam tanpa bicara apapun..

Pak Andi bangkit dari duduknya dan menghampiri Bayu..

Plakkk

Plakkk

Pak Andi menampar pipi Bayu dua kali hingga pipi itu memerah dan dari sudut bibirnya mengeluarkan darah..

"Pak.."teriak Sela dan bu Resti keduanya sangat kaget dengan tamparan pak bayu yang tiba-tiba itu..

"Pak, sabar pak.."ucap Bu Resti menenangkan suaminya itu, bagaimanapun dia seorang ibu yang tidak akan tega jika anaknya di sakiti..

"Anak si*lan, gak tau di untung, siapa yang mengajarimu menjadi laki- laki baji*gan hah.."ucap pak Andi.

Sedangkan Bayu hanya diam menunduk sambil memegangi sudut bibirnya yang terasa sangat perih itu....

"Bapak tidak pernah menyangka jika kamu akan melakukan hal menjijikan seperti ini Bayu.."lanjut pak Andi dengan emosi yang masih menggebu- gebu..

"Dimana salah dan letak menjijikannya pak, bukannya menikahi lebih dari satu perempuan sah- sah saja, yang penting aku mampu dan adil, dalam segi finansial aku mampu menafkahi sela dan juga citra.."ucap bayu membela diri..

"Mampu kata kamu? Adil? Kamu yakin bisa adil kepada kedua istrimu hah?" Ucap pak Andi.

"Adil yang seperti apa yang kamu maksud? Dari awal niatmu menikah lagi juga sudah salah, kamu menikah lagi karna ingin memiliki keturuan.."lanjut pak Andi.

"Apa salahnya, bayu memang ingin memiliki keturunan dan sela tidak bisa memberikannya, jadi salah bayu dimana yang menikahi wanita lain lagi demi mendapatkan keturunan. "Ucap bayu yang masih saja angkuh dan merasa jika dirinya benar..

"Jelas itu salah.."teriak Pak Andi.."dan satu lagi sela bukan tidak bisa memberikanmu keturunan, tapi dia belum di berikan kepercayaan oleh tuhan.."lanjut pak Andi, dia tidak habis pikir dengan pikiran anaknya itu, bisa-bisanya dia seperti itu, padahal pak Andi dan bu resti sangat tau bagaimana dulu Bayu tergila-gilanya pada Sela.

"Terus aja belain wanita mandul ini pak. "Ucap bayu jengah..

Bu resti dan sela menatap Bayu, mereka benar- benar tidak percaya jika bayu akan mengatakan hal itu..

Plak..

Kini bukan pak Andi yang menamparnya melainkan bu resti, dengan tangan yang bergetar dia menatap anak lelakinya itu, dengan air mata yang mengalir di pipinya..

"Ibu benar- benar tidak menyangka kamu akan mengatakan hal menyakitkan itu bayu, apa kamu tidak memiliki perasaan, apa selama ini ibu yang salah mendidikmu, ibu dan bapak menyekolahkanmu tinggi- tinggi agar kamu memiliki adab dan memiliki kerjaan yang layak, tapi seperti ini kamu sekarang hah.."ucap Bu resti, dia mengutarakan isi hatinya kepada sang anak...

"Kamu tau bayu dulu ibu sama bapak juga menunggu kehadiran kamu sampai 8 tahun, dan di usia pernikahan ibu sama bapak yang ke 9 baru kamu hadir, kami sangat senang, kami terlalu memanjakan kamu hingga kamu menjadi anak yang seperti ini, selama penantian kamu, bapakmu tidak pernah mengatakan hal menyakitkan itu kepada ibu, apalagi meninggalkan ibu dan mencari wanita lain, padahal ibu sudah pernah menyuruhnya untuk menikah lagi.."Lanjut Bu resti, nafasnya terasa amat sangat sesak, dia tau jika hati sela sang menantu pasti amat sangat sakit mendengar perkataan menyakitkan itu dari suaminya sendiri..

"Bu, sudah.."ucap sela, dia merangkul sang ibu mertua dan mengajaknya duduk di sofa..

Sedangkan bayu hanya diam menunduk melihat sang ibu yang memarahinya dan menangis, baru kali ini ibunya memarahinya sampai seperti itu. Dan baru kali ini pula Bayu mendengar jika ibunya juga dulu menunggu kehadirannya dengan waktu yang cukup lama.