“Kenapa kau menangis?”
Rey yang merasa beruntung telah dijodohkan dengan Kikan. Kini ia bermaksud ingin menjodohkan Merry, putri semata wayangnya dengan anak dari kerabat dekatnya yang tak lain ialah kakak kelas sekaligus musuh bagi Merry sendiri.
Merry terpaksa menyetujuhi pernikahan itu. Tetapi dengan syarat, menyembunyikan identitas pernikahannya dari siapapun termasuk dari teman-temannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjatuh
Keesokan paginya merry pun terbangun dirinya melihat gio sudah rapi mengenakan baju kemejanya , ia pun melihat jam yang ada dikamarnya , ia heran melihat gio yang masih pagi sudah terlihat rapi , ia pun memperhatikan gio dengan hati yang bertanya tanya
" kenapa kau masih di tempat tidur ? cepat bersiaplah apa kau tidak ingin mengantar mama dan papamu ke bandara " teriak gio sembari mengancingkan lengan kemejanya
" Astaga iya aku lupa " saut merry , ia cepat cepat beranjak dari tempat tidurnya , sangking bingungnya merry tak sadar kakinya tersangkut selimut hingga dirinya terjatuh dilantai
" Awww sakit " teriak merry , gio pun menoleh ke arah merry ia terkejut melihat merry terjatuh ia langsung menghampirinya
" kau ini ceroboh sekali , seperti anak kecil saja .. apa kakimu sakit? " tanya gio khawatir ia mencoba membantu merry berdiri
" aku bisa sendiri , pergilah " ketus merry mencoba berdiri , namun ia kesulitan berdiri gio pun mencoba membantunya kembali
" aku bilang aku bisa sendiri , aku ngga butuh bantuanmu " celetuk merry melototkan kedua matanya kepada gio ,
" kau pikir apa ? aku membantumu hanya karna tidak ingin terlihat buruk didepan mata orang tuamu " saut gio dengan geram meninggalkan merry , merry pun merasa bersedih mendengar perkataan gio
" dia sungguh bermuka dua " gumam merry dalam hati , merry pun bergegas mandi ia membersihkan diri lalu bersiap , ia kenakan baju dan tak lupa melilitkan syal dilehernya , merry bergegas keruang depan, dilihatnya , papa , mama , nenek dan juga gio sudah berkumpul disana
" gio , merry kalian sarapan dulu ya " pinta kikan namun gio dan merry menolak ia terpaksa melewatkan sarapan paginya karna takut kikan dan rey tertinggal pesawat
" tidak usah ma ,nanti saja gio sama merry sarapan diluar " saut gio menepiskan senyumnya , kikan dan rey pun mengiyaknnya , mereka semua berangkat mengendarai mobil milik gio , rey duduk didepan di samping gio sementara merry , kikan , dan mama lilis , duduk di kursi belakang , gio melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang , merry melihat ke arah jendela mobil matanya tak henti melihat jalanan , sementara mata gio sesekali memperhatikannya dari kaca spion
setibanya di bandara gio memarkirkan mobilnya dan ia masuk mengantar kedalam , merry dan kikan perlahan lahan membantu mama lilis berjalan
" gioo ... papa titip merry ya nak " kata rey menepuk bahu gio
" pasti pa , papa , mama dan granny hati hati ya " saut gio memeluk tubuh rey
" Merry kamu harus ingat pesan mama " tutur kikan mengingatkan merry , merry pun menganggukan kepala dan menyiyakannya , merry memeluk mama , papa dan neneknya mereka semua mencium kening merry
" maa .. paa .. kalau bisa jangan lama lama ya " pinta merry sembari melirik sinis ke arah gio
" iya sayang " bujuk kikan sembari menyentuh halus pipi merry
kikan , rey dan mama lilis pun masuk kedalam bandara mereka melambaikan tangannya kepada gio dan merry , merry pun kembali ia berjalan mendahului gio , mereka berdua berjalan menuju parkiran , sesampai di mobil gio pun masuk ke dalam mobil , merry pun mengikutinya dirinya duduk di kursi belakang , gio menoleh kebelakang ke arah merry dengan dahi yang terlihat sudah mengerut
" Hey kau pikir aku sopir ? cepat pindah duduk di depan " pinta gio namun merry diam tak menggubrisnya ia malah asyik memainkan ponsel , gio pun ikut berdiam tak melajukan mobilnya
" hei kenapa kau diam saja cepat jalanlah " pinta merry dengan ketus
" kalau kau tetap duduk dibelakang aku tidak akan menjalankan mobilnya " saut gio , namun merry pun akhirnya menurut ia turun dari mobil dan pindah duduk ke depan , setelah itu gio menjalankan mobilnya
ia menghentikan mobilnya di depan restaurant siap saji
" turunlah , kita makan " pinta gio
" kau saja yang makan , akan ku tunggu disini " saut merry tanpa menatap gio
" aku bilang cepat turunnn " teriak gio , merry pun menurut karna ia merasa takut
mereka masuk kedalam mencari tempat duduk dan memesan makanan tak lama kemudian makanan yang mereka pesan pun datang . waktu hendak makan merry terkejut melihat teman temannya termasuk hellena berada di resto yang sama , sontak merry langsung menghindar karna takut ketahuan kalau dirinya sudah menikah dengan gio
" mau kemana kamu " tanya gio menarik tangan merry
" apa kau tak lihat di samping sebelah kiriku ada teman temanku , aku harus pergi " kata merry berbicara lirih
" biarkan saja " saut gio
" enak sekali kamu kalau bicara , lepaskan tanganmu aku akan tunggu dimobil " tutur merry meninggalkan gio dengan bergegas cepat , gio pun memanggil pelayan untuk membungkus semua makanan yang sudah ia pesan agar dimakan di mobil , namun salah satu teman hellena melihat gio
" hellena itu bukannya kak gio " ucap salah satu teman hellena memberitahu
" oh iya itu kak gio , biar aku saja yang menghampirinya kalian tunggu disini jangan macam macam " saut hellena tersenyum mengancam teman temannya , hellena merapikan rambutnya ia pun menghampirinya gio yang sedang duduk sendiri menunggu bungkusan makananya
" kak gio kan ? " sapa hellena dengan menepiskan senyum manisnya
" iya .. benar kau siapa ? " tanya gio
" aku hellena kak adik kelas kakak dulu waktu SMA " saut hellena , gio memutar otaknya mengingat keras nama hellena , dan ia pun baru mengingat waktu kemarin diberi tahu william
" oh iya ada apa ya ? tanya gio
" kak gio .. aku mengundangmu di acara pesta ulang tahunku minggu depan , apa kak willy sudah memberitahumu ? " tanya hellena
" oh iya william sudah memberi tahuku " saut gio seakan tidak tertarik
" kau bisa datang kan kak ? pinta hellena dengan penuh harap , namun tiba tiba pelayan datang menyodorkan bungkusan makanan , gio pun menerimanya
" aku kurang tau , aku masih ada urusan permisi " saut gio memaksakan senyumnya dan meninggalkan hellena
hellena terlihat kesal ditinggal gio pergi begitu saja , ia kembali berkumpul bersama teman temannya , teman temannya pun tertawa melihat gio meninggalkan hellena
" hei diam kalian , apa ada yang lucu ? " teriak hellena
" semakin melihat sikap kak gio yang cuek seperti ini semakin membuatku penasaran , kelak aku akan menapatkan hatinya " gumam hellena , teman temannya pun mendukung hellena
emang batu si mery egois
atau cwo miskin gitu ... soalnya kebanyakan novel kan cowok ya kata kaya