NovelToon NovelToon
My Secret Agent

My Secret Agent

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Feylindita adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang agen rahasia yang bekerja di bawah pusat keamanan negara. Keahlian menembak dan bela diri yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat di andalkan. Tak ada yang mengetahui tentang pekerjaannya, termasuk keluarga bahkan suaminya sendiri.

Ia menikah dengan Giantara Aditama seorang CEO sebuah Mall ternama melalui perjodohan. Tepatnya Feylin 'Dijual' pada keluarga Aditama oleh sang paman yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

Namun ia beruntung karena memiliki mertua dan ipar yang baik. Cobaannya hanyalah suami yang selalu bersikap dingin dan cuek padanya.

Apakah hubungan pernikahan mereka akan membaik?
Apakah keluarganya akan mengetahui pekerjaannya yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Ungkapan Perasaan

Gian masih memeluk Fey yang berdiri mematung di depan pintu kamarnya. Ia berusaha mencari kenyamanan karna hatinya yang masih saja gelisah sepeninggal Oma Rita.

Tangan Fey kemudian terulur untuk mengusap bahu Gian, berharap usapannya bisa meredakan kesedihan Gian. Ia tau kalau saat ini Gian masih begitu berduka walaupun tak ia ungkapkan lewat kata - kata.

"Kenapa cari aku, Sayang?" Tanya Gian yang masih belum melepaskan pelukannya.

"Ayo makan, aku sudah masak makan malam. Kak Gian belum makan dari siang." Ajak Fey.

"Memangnya kamu sudah makan? Kamu saja belum makan dari siang tadi." Jawab Gian.

"Makanya sekarang aku lapar." Sahut Fey yang membuat Gian tersenyum tipis. Gian melepaskan pelukannya lalu membelai lembut rambut Fey.

"Kamu masak apa?" Tanya Gian.

"Spaghetti. Cuma ada bahan untuk itu di kulkas, aku belum sempat belanja." Jawab Fey.

Mereka berdua kemudian berjalan bersama menuju ke meja makan. Fey melirik ke arah Gian yang nampak tak berselera makan.

Ya, wajar memang karna ia masih begitu berduka. Namun, kesehatannya tetap harus di utamakan, bukan? Fey kemudian menggeser kursinya kearah Gian.

"Masakan aku gak enak ya? Mau minta tolong Bibik masakin yang lain? Atau mau beli makanan di luar?" Tanya Fey sambil menyodorkan garpu ke dekat mulut Gian.

"Masakan kamu selalu enak, Sayang. Cuma aku lagi gak nafsu makan aja." Ujar Gian sambil tersenyum tipis. Ia kemudian melahap spaghetti yang di suapkan Fey.

Fey pun kembali menyuapi Gian yang tiba - tiba lahap makan. Pada akhirnya, mereka makan di piring yang sama, dengan garpu yang sama pula.

"Mau lagi, Sayang. Sering - sering ya, makan sepiring berdua gini, aku suka." Pinta Gian yang kini bisa tersenyum.

"Hmm, lahap ya kalo di suapin. Laper banget kayaknya yang lagi gak nafsu makan." Cicit Fey.

"Emang paling enak kalo makan di suapin Istri. Tiba - tiba bikin nafsu makan meningkat." Kekeh Gian.

Setelah menikmati makan malam, Fey duduk sembari menonton televisi. Gian yang baru keluar dari kamar, kemudian menyusul Fey yang nampak santai duduk di sofa sembari menikmati tayangan televisi.

Niat hati ingin bermanja pada Istrinya dengan berbaring di pangkuan Fey, namun justru menjadi musibah untuk Gian.

"Aaaaa! Astaga, sakit Sayang!" Seru Gian sesaat setelah merebahkan kepala di pangkuan Fey.

Gian di sambut dengan gerak refleks Feylin. Ia menangkap kepala Gian dan hampir memutar leher Gian saat Gian tiba - tiba meletakkan kepala di pangkuan Fey. Jika saja Gian tak berteriak, mungkin Fey sudah benar - benar mematahkan lehernya.

"Maaf - maaf, aku gak sengaja, Kak. Sakit ya?" Tanya Fey khawatir.

"Sakit banget, Sayang!" Keluh Gian yang berpura - pura memasang ekspresi kesakitan walaupun sebenarnya tak sesakit itu.

"Aduh, gimana dong! Makanya Kak Gian jangan tiba - tiba gitu. Aku kan jadi refleks." Cicit Fey yang malah mengomeli Gian.

"Mau ke Rumah Sakit? Ayo aku antar." Ajak Fey.

"Enggak perlu, pijitin aja yang sakit ini, Sayang." Jawab Gian sembari membaringkan kembali kepalanya di pangkuan Fey.

Fey pun menuruti perintah Gian. Ia mulai memijat perlahan leher Gian. Gian sendiri tampak nyaman tidur dengan berbantal paha Istrinya.

"Refleks kamu cepet banget sih, Sayang. Udah beberapa kali loh aku hampir cedera karna gerakan kamu." Ujar Gian.

"Ya wajarlah, namanya juga Atlet bela diri." Kilah Feylin.

"Kayaknya Atlet lain gak segitunya juga. Kamu tuh kayak agen - agen rahasia yang di film - film itu deh. Geraknya gesit dan tangkas banget buat ngehindari sesuatu." Komentar Gian.

Fey pun menelan ludah mendengar komentar suaminya. Namun ia berusaha tetap mengontrol ekspresi wajahnya.

"Hampir semua Atlet kayak aku kok. Apa lagi mereka yang mendalami ilmu bela diri, gerak refleks itu penting banget buat ngelindungin diri dari musuh." Jelas Fey yang di tanggapi anggukan mengerti oleh Gian.

"Kapan kamu mau belanja, Sayang?" Tanya Gian yang mengalihkan pembahasan.

"Mungkin besok. Kalo gak sempet ya minta tolong Bibik aja." Jawab Fey.

"Besok aku temani. Kabarin kalo udah sampe di Mall." Ujar Gian.

"Gak mau, nanti jadi pusat perhatian Karyawanmu." Tolak Fey.

"Terus, harus aku pecat aja Karyawan yang merhatiin kita?" Kelakar Gian.

"Jangan gila deh, Kak. Kasihan lah mereka." Sahut Fey sambil memukul leher Gian yang ia pijat.

"Astaga! Sakit, Sayang. Tangan kamu terbuat dari apa sih? Coba aku liat." Ujar Gian Sambil memperhatikan tangan Fey yang baru saja memukulnya.

"Maaf - maaf, habisnya Kak Gian kalo ngomong sembarangan. Tanganku kayaknya ada campuran adukan beton di dalemnya." Jawab Fey sambil tertawa.

Gian pun tersenyum saat melihat Fey tertawa seperti ini. Hal yang sangat jarang ia lihat dan kali ini karna ialah, tawa Fey terdengar. Ada rasa bahagia di hatinya yang kini menyeruak.

"Sayang..."

"Hm..." Jawab Fey.

"Kamu pasti gak pernah lepas cincin ini kan?" Tanya Gian sembari memainkan cincin di jari manis Fey.

"Sok tau." Sahut Fey.

"Iyalah. Lihat tuh, jari kamu sampe belang bekas cincin, sama kayak jariku." Kata Gian sembari menunjukkan jari manisnya yang terdapat cincin pernikahan mereka.

"Kenapa selalu Kak Gian pake, padahal gak pernah anggep aku Istri selama ini?" Tanya Fey sekonyong - konyong.

"Kata siapa aku gak nganggep kamu Istri. Kalo aku gak anggep kamu Istri, aku pasti udah nikah lagi. Aku lebih dari mampu kalau cuma mencukupi kebutuhan dua Istri." Sahut Gian.

"Lalu?" Selidik Fey.

"Di awal, aku memang belum ada rasa sama kamu. Aku cuma gak mau ngecewain Papa, karna selama ini aku udah banyak ngecewain Papa dan Mama. Mereka berdua kelihatan sayang banget sama kamu, itu awalnya. Makin kesini, aku semakin ngerasa nyaman sama kamu. Walaupun aku bersikap buruk, tapi kamu gak pernah protes. Kamu selalu nungguin aku di sini sampe aku pulang, walaupun gak ada kata - kata buat nyambut aku. Kamu selalu nyiapin makanan untukku, walaupun aku gak pernah minta dan kamu gak tau itu aku makan atau aku buang. Aku cuma takut kamu gak mau terima aku, karna sikap burukku ke kamu dua tahun ini." Jujur Gian.

"Kamu tau? Aku selalu ngerasa kesepian kalo kamu gak ada di rumah, Sayang. Walaupun selama ini kita jarang bicara, tapi cuma dengan liat kamu ada di rumah aja, bisa bikin aku ngerasa tenang. Makanya aku takut kalo sampe kamu pergi ninggalin aku. Jadi terima aku jadi suamimu ya." Imbuh Gian.

"Kalo aku gak mau? Lagian juga gak ada rasa cinta di antara kita. Untuk apa di pertahanin kalau menyakitkan." Ujar Fey.

"Aku bakal buat kamu jatuh cinta sampe kamu terima aku dan cinta sama aku. Aku mau menghabiskan hidupku dan berbagi semuanya sama kamu." Sahut Gian yang membuat Fey tersenyum tipis.

1
Faqisa Sakila
Ayo thor up lg
jgn d gntung yaa
q pdamu thor 😃
bunda kk
wah rahasia apa nih jangan gantung dong thor
Leli Suryani
kurasa tau ni si Gian,cuma mau lihat kek mana reaksi si Fey aja
Leli Suryani
menegangkan
Faqisa Sakila
lnjut donk thor
lg seru2ny nic
Leli Suryani
baru sadar dia istri nya cantik,selama ini mungkin dia rabun🤭
Faqisa Sakila
Hhhaaa
Gian lucuuu 😃
Maryati
sakarepmu pak boss 😄😄
senjaku
keren banget kak
Leli Suryani
ceritanya menarik,
Leli Suryani
kesempatan dalam kesempitan😄😄
Maryati
gambarnya diganti
Ita Xiaomi
Senangnya dimanja ama suami😁.
Dewi kunti
ayo mas suami itu istrimu jangan dianggurin
Dewi kunti
lama2 ketahuan juga
Faqisa Sakila
Lnjut thor
mkin sru critanya
Dewi kunti
uhuuuuuuuyyy
Dewi kunti
nggak diobati dulu itu yg kena paku
bunda kk
ternyata diceramahin kakak to bisa berubah gitu🤣
Ita Xiaomi
Semangat berjuang Gian. Kamu bs.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!