Transmigrasi Lunara Dan Sistem

Malam itu, setelah menemukan bukti konspirasi yang mengejutkan, Aeryn tidak berhenti. Dengan sisa tenaga dan fokus yang membara, ia segera beralih menyelesaikan laporan keuntungan Vyne Luxe yang diminta Daddy-nya. Ia selesai membuat laporan dan menyalin data ke flash drive terenkripsi saat jam menunjukkan pukul 03.00 pagi.

​Baru setelah semua dokumen penting siap, Aeryn mengizinkan dirinya tidur selama beberapa jam.

Ketika tirai blackout di kamarnya tidak mampu menghalangi cahaya matahari pagi yang cerah, Aeryn sudah bangun. Meskipun baru tidur kurang dari empat jam, Aeryn sudah duduk tegak di meja kerjanya. Otaknya bekerja dengan efisiensi puncak, menunggu waktu yang tepat. Semua harus dilakukan secara formal dan terencana, tidak bisa membangunkan Daddy Danu di tengah malam untuk urusan sepenting ini. Kekuatan Hakari bergerak berdasarkan aturan dan waktu.

Setelah sarapan pagi yang dilakukan dalam keheningan formal, Aeryn mendekati Daddy Danu yang sedang membaca koran bisnis di ruang tamu.

​"Daddy, aku sudah menyelesaikan laporan keuntungan Vyne Luxe kuartal ini. Aku juga meminta waktu bicara sebentar, ada hal penting lain yang harus Daddy dan Kak Raka ketahui." Ucap Aeryn dengan suara datar.

Danu Hakari menurunkan koran, tatapan matanya yang dingin dan tajam beralih ke Aeryn.

​"Baiklah. Raka sudah menunggu. Ikuti aku ke ruang kerjaku." Jawab Daddy Danu.

Ruang kerja pribadi Daddy Danu di mansion terasa seperti ruang rapat perusahaan. Raka sudah duduk di sana, sibuk dengan laptopnya, hanya mengangkat alisnya sedikit ketika Aeryn dan Daddy Danu masuk.

​Aeryn duduk, meletakkan laptop dan flash drive itu di atas meja marmer.

​"Ini Laporan Keuntungan Vyne Luxe, Daddy." Aeryn memutar laptopnya. "Keuntungan bersih adalah 250% dari kuartal sebelumnya."

​Daddy Danu mengambil laptop itu, matanya menyapu angka-angka tanpa ekspresi. Raka di sebelahnya, bagaimanapun, terbatuk kecil, terkesan.

​​"Kerja bagus," Daddy Danu berkomentar singkat, "Aku akan memeriksanya lagi nanti. Sekarang, apa 'hal penting lain' yang kau maksud?"

​Aeryn menarik flash drive itu dan menatap lurus ke mata Daddy-nya. "Ini tentang Bu Karina, Daddy."

Aeryn menjelaskan dengan suara tenang, menceritakan bagaimana ia menemukan bukti digital, mengungkapkan jaringan konspirasi yang melibatkan beberapa petinggi dan staf senior. Skalanya jauh lebih besar dari sekadar sabotase kecil ini adalah upaya sistematis untuk melemahkan Vyne Luxe dari dalam, berpotensi menjual rahasia perusahaan ke pesaing.

​Raka yang selama ini mengira Bu Karina adalah manajer yang handal, kini benar-benar terdiam. "Aeryn... kau yakin? Bu Karina sudah sangat lama di sana. Dia selalu tampak..."

​"Profesional dan loyal? Itu yang Bu Karina tunjukkan di permukaan, Kak," potong Aeryn, suaranya mengandung nada knowing. "Tapi ini semua adalah bukti kebalikannya."

​Daddy Danu meletakkan laptop itu dengan bunyi thud keras. Wajahnya yang semula dingin kini membeku, digantikan oleh ekspresi amarah yang terkontrol. Kemarahan itu bukan hanya karena kerugian bisnis, tetapi karena rasa dikhianati dan dipermainkan oleh seorang bawahan.

​"Tunjukkan semua buktinya." Nada suara Daddy Danu kini terdengar berbahaya dan rendah, menunjukkan badai yang akan datang.

​Aeryn memproyeksikan data-data, termasuk log komunikasi dan transfer, Bukti itu tidak terbantahkan.

​"Jika mereka menjual rahasia, ini bukan hanya masalah pemecatan. Ini adalah pengkhianatan yang akan merusak citra bisnis keluarga. Kau harus mengirimkan seluruh bukti ini ke tim keamanan Vyne Luxe sekarang juga," Daddy Danu mengeluarkan perintah tanpa berkedip. "Bu Karina dan semua yang namanya tercantum dalam bukti ini harus dipecat sebelum tengah hari. Raka, kau awasi prosesnya di kantor pusat. Aku tidak ingin ada kebocoran media sedikit pun. Ini adalah pembersihan total."

Aeryn mengangguk.

"Baik, Daddy." Jawab Raka

Pagi itu di kantor pusat Vyne Luxe, suasana terasa mencekam, jauh dari euforia kemenangan fashion show sebelumnya. Danu Hakari dan Raka memimpin operasi "Pembersihan Total" yang sunyi dan dingin.

​Bu Karina dipanggil ke ruang rapat utama, diikuti oleh tiga petinggi senior dan beberapa staf inti yang namanya disebut dalam laporan Aeryn. Mereka semua tampak bingung dan sedikit sombong, mengira ini adalah rapat formal biasa.

​Di ujung meja, Aeryn duduk diam.

​Daddy Danu memulai rapat dengan dingin. "Saya baru saja meninjau kinerja kuartal Anda. Dan saya menemukan hal yang sangat mengganggu."

​Bu Karina tertawa kecil. "Tuan Danu, tentu saja. Ada beberapa kesalahan kecil, tapi Vyne Luxe baru saja menang besar. Kami—"

​"Tidak ada kesalahan kecil, Bu Karina," potong Aeryn, suaranya menusuk. "Yang ada adalah pengkhianatan sistematis. Anda, dan orang-orang yang duduk di sini, menjual rahasia Vyne Luxe dan merencanakan pelemahan struktural perusahaan selama berbulan-bulan."

Bu Karina dan petinggi lainnya terkejut. Mereka mulai menyangkal dengan keras.

​"Ini fitnah! Nona Muda tidak punya bukti!" Seru salah satu petinggi, wajahnya memerah.

Raka menyeringai tipis. "Oh, kami punya. Semua yang kami butuhkan."

Aeryn kemudian mengambil alih. Dengan ketenangan yang mengerikan, ia memproyeksikan data hasil retasan ke layar besar di belakang mereka. Bukti transfer uang, email terenkripsi yang kini terbuka lebar, dan skema detail mereka.

Keruntuhan massal terjadi. Bu Karina jatuh ke kursinya, wajahnya pucat pasi, tak percaya bahwa bukti digital sekokoh itu bisa ditemukan oleh seorang Anak SMA. Petinggi lainnya mulai panik, mencoba membela diri dan menyalahkan yang lain.

Daddy Danu mengakhiri kekacauan itu dengan satu kalimat. "Kalian semua dipecat, mulai sekarang. Tim keamanan dan hukum sudah menunggu di luar. Proses akan dilakukan secara internal dan senyap. Saya pastikan tidak ada dari Anda yang akan bekerja di industri ini lagi."

Aeryn menyaksikan Pembersihan Total itu dengan hati yang dingin. Kekuatan Hakari sungguh menakutkan, efisien, dan tanpa ampun. Ia menyadari, di balik kekuasaan inilah ia kini berdiri.

Keesokan harinya, setelah kekacauan di Vyne Luxe mereda, Vale menerima pesan terenkripsi mendesak.

​Vale: Aku baru saja dihubungi oleh Kantor Hukum di Minato. Mereka mewakili perusahaan Aetheria Entertainment. Mereka meminta Nona untuk segera datang ke kantor pusat perusahaan guna menandatangani dokumen penyerahan aset. Ini penting, Nona. Harus dilakukan dalam 48 jam ke depan.

​Aeryn merasakan adrenalin mengalir. Kepemilikan penuh atas Perusahaan Entertainment terbesar se-Asia telah aktif, tetapi kini ia harus mengurus legalitasnya secara fisik tanpa membuat Daddy Danu atau Raka curiga. Jadwalnya padat dengan sekolah dan Vyne Luxe. Ini adalah misi rahasia pertamanya yang murni untuk kepentingan pribadinya, tanpa diketahui keluarga.

Aeryn kembali ke SMA. Dia kini menjadi magnet utama perhatian, berhasil membungkam keraguan dan menjadi pemenang fashion show yang kontroversial. Semua mata tertuju padanya.

​Murid-murid seperti Kia Pramudi, Lina, dan Mira menunjukkan kecemburuan mendalam atas kesuksesan Aeryn. Gosip sinis dan pandangan iri beredar di seluruh koridor sekolah.

Aeryn menggunakan Pesona dan Kecantikan yang meningkat untuk mengabaikan gosip dan memancarkan aura superior yang dingin.

Namun, konflik utama datang dari Revan Artha Jaya, putra rival bisnis Daddy Danu, Hardian Artha Jaya. Di sekolah elit ini, persaingan terjadi di level akademik dan prestise, bukan kekerasan fisik.

​Puncak konflik terjadi saat presentasi proyek Bisnis Internasional Aeryn, yang wajib ia unggah ke server sekolah. Tepat sebelum batas waktu, saat Aeryn memproyeksikan karyanya, layar menampilkan pesan File Corrupted dan data pentingnya hilang, seolah-olah Aeryn lalai dan tidak profesional.

Aeryn, dengan instingnya, segera menyadari bahwa ini bukan kegagalan sistem. Tatapannya tertuju pada Revan Artha Jaya yang duduk di barisan belakang, menyeringai tipis. Ini adalah serangan profesional yang ditujukan untuk merusak reputasi akademik dan etos kerjanya. Ini menandai dimulainya konflik bisnis dan sekolah antara keluarga Hakari dan Artha Jaya.

Setelah Aeryn menghadapi serangan halus dari Revan Artha Jaya, menyadari bahwa ancaman di sekolah akan menjadi perang psikologis yang melelahkan dan kini melibatkan rival bisnis keluarga.

​Ia menyadari bahwa untuk mengontrol lingkungan sekolah dan melawan Revan, ia perlu kekuatan baru dan pengaruh yang lebih luas media, soft power.

​Aeryn meraih ponselnya, mengabaikan keributan di sekitarnya, dan mengetik balasan untuk Vale.

Aeryn: Siapkan semuanya. Aku akan datang ke kantor pusat perusahaan besok. Atur penjemputan rahasia dari gerbang belakang sekolah.

​Aeryn membuat keputusan dingin. Ia harus segera menyelinap untuk mengurus aset barunya. Tatapan matanya menunjukkan determinasi yang membara, siap menyeimbangkan sekolah, bisnis keluarga, dan operasi rahasianya sendiri.

Bersambung...