NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:640
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arkan dan Mama tania

"makasi pak asep. gue cabut dulu rey." ucap Arkan. Melambaikan tangan nya ke arah rey yang duduk santai di bangku belakang mobil.

"Sama sama mas." jawab pak asep. Sedangkan Rey hanya mengangguk.

Arkan segera memasuki rumah nya. Rumah bewarna cream bertingkat 2 itu tampak begitu cantik dan elegan.

Ini adalah rumah milik Arkan. Dia melangkah memasuki rumah yang langsung disambut oleh seorang wanita paruh baya yang tampak sudah menggunakan baju piyamanya.

Dia adalah Tania candra Adhiyaksa. Berumur 45 tahun, istri dari Arsen Adhiyaksa. Dan tentu nya adalah orang tua dari Arkan.

"Sudah pulang Sayang?"

Arkan pun mengangguk kecil, "sudah mama" jawab nya .

Wanita paruh baya itu pun mengangguk mengerti, "Papah lagi dinas luar kota, jadi hanya ada Mama di sini sendirian sejak tadi pagi."

Tania mendudukan diri nya di sofa ruang tengah. Lalu menepuk beberapa kali sofa di sampingnya mengajak untuk arkan duduk di sebelah nya.

Arkan pun tanpa basa basi langsung duduk di samping mama nya itu. sambil menghela nafas nya.

"Huhhh"

"Kenapa anak mama?" tania bertanya dengan lembut, melirik anak semata wayang nya ini yang tampak begitu gelisah.

"Lelah ma, aku bingung harus dari mana ngomong nya." ucap Arkan.

"Ceritakan saja apa yang mau kamu ceritain. Biar mama denger nanti." Ucap tania.

Arkan terdiam sejenak, lalu memiringkan kepala nya yang dia senderkan pada sofa menatap ke arah mama nya yang masih tampak begitu cantik meskipun sudah kepala 4.

"Mama tau? aku beberapa bulan ini memperhatikan seorang gadis. Beberapa bulan yang lalu aku tidak sengaja melihat seorang gadis cantik yang begitu pendiam meskipun dia di bully di sekolah. Cantik banget ma, manis anak nya." Ucap arkan memulai cerita nya.

"Sayang nya dia pendiam, Aku memperhatikannya setiap hari dan setiap kali ada kesempatan bareng Rey di sekolah. aku nggak pernah lihat dia bergaul, berteman, bahkan tersenyum. Bahkan ketika di bully pun, dia cuman diam dan pergi abis itu masuk ke kelas seakan gak terjadi apa apa sama dia." Arkan mengingat ngingat kejadian yang pernah dia liat.

Sedangkan Tania hanya diam dan mendengarkan Arkan bercerita terlebih dahulu.

"Pernah suatu ketika, Posisi di mana dia benar-benar dibully sampe di seret oleh beberapa orang di taman belakang sekolah, trus dipermaluin sama-sama. buat aku langsung sadar dan paham, bahwa dia bukan gak mau ngelawan. Dia cuma gak mau berurusan dengan polisi maupun guru."

"Trus kamu gak tolongin dia?" tanya Tania dengan heran.

Arkan menggelengkan kepala nya dengan menyesal.

"Aku pengen banget nolongin dia waktu itu, tapi waktu itu aku lagi di hukum sama guru karna ngelanggar aturan sekolah. Aku gak bisa kemana mana karna udah masuk buku kasus. Tapi pas akhir selesai urusan aku itu, aku langsung samperin ke taman belakang dan aku cuma temuin cewek itu udah jalan dengan lesu ke arah kamar mandi."

"Awal nya niat aku mau samperin dia, Tapi waktu itu aku belum kenal sama dia sama sekali. dia bahkan Kayaknya nggak pernah lihat wajah aku di sekolah sangking dia pendiamnya. jadi aku pun nggak bisa apa-apa selain perhatiin dia dari jauh aja Ma."

Arkan menatap mama nya, "Dia pasti kaget kalo tiba tiba ada orang asing datang ke hidup nya langsung tanyain dia ini itu. Dia pikir nanti aku cowok apaan."

"Bener juga." Respon tania. Dia menantikan apa cerita selanjutnya yang akan di suarakan oleh Arkan.

"beberapa bulan aku terus perhatiin cewek itu, pada akhirnya aku sadar aku nggak bisa stuck di sana aja. jadinya aku beraniin diri di mana satu hari kayaknya..sekitar 3 hari yang lalu aku beraniin diri untuk ngasih minum ke dia waktu Dia kena hukum lari di lapangan."

Tania tersenyum mendengar ucapan Arkan barusan.

"Trus trus?" tanya nya begitu excited.

"suaranya lucu mah. Aku nggak pernah terpikir buat bisa ngobrol banyak sama dia. Kalau ada cowok asing yang tiba-tiba ngasih Mama minum, pasti dong nolak. Gitu juga dia mah. Dia nolak tapi aku tinggalin aja botol minum nya di tangan nya trus pergi."

"Jual mahal dikit lah mah, malu kalo ketahuan udah liatin dia diem diem sejak lama." ucap rey membuat Tania terkekeh geli.

Anak nya tengah dalam fase jatuh cinta sepertinya.

"Aku nggak tahu ya Mah gimana cara definisiinnya, tapi kayaknya Tuhan itu memang punya banyak cara yang gak pernah kita sangka-sangka. ketika siang di sekolah aku udah ngasih minum sama dia, aku udah berani interaksi sama dia, nggak sengaja sore ketika jogging aku malah ketemu dia lagi sama dia mah."

"Mamah tau? Sumpah ma dia kelihatan cantik banget pakai sweater yang kebesaran di badannya sama pakai celana panjang rumahan. Aku udah lihat Sebenarnya dia lagi jalan sambil ngelamun di trotoar Komplek dia mah, Tapi kayaknya dia Nggak sadar kalau aku lagi lari di depan Dia Dan akhirnya dia nabrakin badan nya ke aku sampe jatuh sendiri. Sebenernya aku mau nyapa dia aja, tapi gak ekspek juga kalo dia ternyata selarut itu dalam lamunan nya sampe nubruk aku yang udah diam kayak patung di depan nya."

Lagi lagi Tania terkekeh kecil mendengar cerita dari Arkan. Sungguh gadis yang lucu tampak nya.

"Habis itu dia kesal, terus dia jalan ke swalayan, aku ikutin deh isengnya. terus ngobrol-ngobrol-ngobrol habis itu balik terus dia balik lagi ke rumahnya dan aku temenin sampe di sana walaupun di usir juga terus terusan sama dia mah." ucap Arkan.

Kembali mengembalikan ingatan dimana dia terus di usir oleh Fina waktu sore itu.

"Berarti dia di komplek ini juga?" tanya Tania.

"Iya mah, masih komplek ini tapi udah yang ujung nya. Lumayan juga, mama kan tau komplek ini gede banget." ucap Arkan yang di angguki oleh mama nya dengan paham.

Memang benar adanya kalo komplek ini bener bener besar.

"Trus kan mah, aku udah cukup senang sebenernya karena udah di notice dia. Dia tau kalo aku itu ada di bumi mah. Tapi siapa sangka kalo kemarin bikin semuanya jadi berubah banyak."

"Kemarin aku ke kantin sama Rey buat makan di jam istirahat siang, nggak sengaja lihat dia lagi dibully sama teman angkatan aku yang namanya Sasa. terus karena aku juga nggak tahan, aku lerai sama Rey mah. Biar gak ada yang bully lagi kek gitu."

Tania mengangguk. Rey membawa tubuh nya untuk berbaring, menjadikan paha Tania sebagai bantalan nya.

"Anehnya di sana, bahkan ketika dia udah aku bela, dia nggak berekspresi apa-apa tanda. yang dia bilang cuman nggak papa-nggak papa dan dia bisa sendiri. Abis dia ngomong kayak gitu dia pergi biar gak nambah panjang urusan nya. Awal nya aku bilang aku bantuin dia ke uks, tapi dia terus nolak yang bikin aku cuma bisa nurut karna bukan siapa siapa nya dia mah. Chaos kali mah" ucap Arkan.

"Di bully gimana memang nya? Kok dia gak ngelapor ke guru?"

"Pas kemarin, dia di bully di depan banyak orang sambil di tuangin sisa sisa makanan yang isi nya ntah apa. Di maki maki dan sampe tubuh nya basah trus kotor juga ma. Otomatis aku sama Rey langsung berhentiin yang kek gitu."

"Parah banget." gumam Tania. "Tapi kenapa gak lapor guru yah?" tanya nya.

"itu bukan cuma bully yang omongan aja."

"Itu lah mah, aku juga heran. Ada rumor kalau dia udah pernah ngadu sama guru. Sayangnya, orang tua si pembully ini punya sesuatu yang bikin guru gak bisa belain Fina. Bahkan terkesan gak peduli gitu ke Dia."

"Jadi nama nya Fina?" tanya Tania.

arkan mengangguk."Maura Zafina Amora. Nama nya cantik banget." puji Arkan tanpa sungkan di depan mama nya.

"Namanya bagus banget yah."

Lagi lagi arkan mengangguk. Kecil "Lalu...

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!