" mas, apa kamu benar benar tidak ingin memiliki anak?"
" tidak perlu terburu-buru sayang, aku mau Kita menikmati waktu berdua dulu"
Rani hanya bisa pasrah saja saat mendengar jawaban dari suaminya. dia berfikir mungkin memang suaminya masih ingin menikmati waktu berdua.
namun hati nya seketika hancur saat melihat foto foto pernikahan suami nya dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10_
Danil membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang dulunya adalah miliknya dan Rani. Kini ranjang ini terasa sepi tanpa sosok Rani ada disini.
Danil memeluk bantal nya, dia kembali mengingat momen momen dulu saat dirinya bersama Rani. dulu kamar ini Terasa hangat dengan adanya Rani.
Dulu mereka sering bercanda disini, tertawa bersama. dulu saat pulang dia selalu di sambut oleh perhatian Rani. Kini tidak ada lagi.
setiap sudut kamar, di isi oleh kenangan kenangan indahnya bersama Rani. saking dia fokus pada Rani dia sampai lupa pada Olive.
air matanya Danil menetes keluar. Dia rindu, dia sangat merindukan Rani. dia juga menyesal, sangat menyesal karena telah mengambil keputusan yang salah.
" maaf kan aku sayang, ku mohon kembali Lah" lirih Danil dengan suara bergetar.
Ponsel Danil berdering. Danil segera bangun dan mengambil ponselnya berharap yang menghubungi nya adalah Rani. Namun ternyata bukan, itu panggilan dari asistennya.
" tuan, nona Rani ada di Rusia"
" di Rusia? aku akan kesana sekarang"
" tunggu tuan, nona Rani kesini mendatangi rumah nona olive. nona Rani datang bersama seorang bodyguard"
Bodyguard? Sejak kapan Rani punya bodyguard? Kalo pun punya pasti bodyguard yang Danil berikan. Rani tidak punya uang untuk membiayai bodyguard.
" apa terjadi keributan? Apa Rani baik baik saja?" tanya Danil khawatir Rani terluka.
" ada terjadi apapun tuan, nona Rani keluar tanpa luka"
" terus ikuti mereka, aku akan segera kesana"
Danil mematikan panggil tersebut. Dia bergerak cepat membuat laci meja mengambil paspor dirinya untuk terbang ke Rusia.
Danil mengemudi dengan cepat tinggi berharap segera sampai ke bandara dan segera pergi ke Rusia.
Danil sudah membeli tiket secara online. dia mengurus penerbangan nya sendiri. Cukup lama dia menunggu karena jadwal pesawat akan terbang 30 menit lagi.
Danil menunggu dengan gelisah. dia sudah tidak sabar untuk menemui Rani. Sepertinya Setelah ini Danil harus membeli pesawat pribadi.
Danil terus melihat jam di tangan nya. Dia tidak bisa duduk tenang, kakinya terus mondar mandir di sana. 5 menit lagi, namun rasanya seperti 5 abad.
Dreeet
Ponsel Danil bergetar. Danil segera mengambil ponselnya dan melihat nama asisten nya tertara di sana. Danil segera menjawab panggilan tersebut.
" tuan, nona Rani sudah pergi. Mereka seperti nya akan pulang ke ke Korea"
" apa?!" ujar Danil terkejut", tidak papa, aku akan menunggu disini " ujar Danil " pastikan mereka kembali ke Korea, bukan ke tempat lain "
" baik tuan "
Danil memutuskan untuk tidak terbang ke Rusia. lebih baik dia menunggu disini. Meskipun lama namun tidak papa.
Danil tidak pulang, dia tidak makan dan tidak minum. dia tetap berada di bandara berharap segera bertemu dengan Rani.
Namun, setelah 18 jam menunggu, hari pun sudah malam. namun tidak ada tanda tanda Rani akan datang.
" tuan!" panggil asistennya Danil.
" dimana Rani?" tanya Danil mencari keberadaan Rani.
Dia menunggu rani, bukan menunggu asistennya. Dia rela menahan lapar dan haus demi bertemu Rani. Bahkan dia menahan rasa ngantuk nya.
" maaf Tuan, saya kehilangan jejak nona Rani saat di bandara" ujar pria itu " saya sudah melihat pendaftaran penerbangan nona ke Korea, namun saat di pesawat nona tidak ada"
" dasar tidak becus!!" bentak Danil murka" kau harus menemukan Rani jika masih ingin bekerja dengan ku" tegas Danil lalu dia segera pergi.
••••••••
Sedangkan di sisi lain, Rani baru saja tiba di Jerman. Yaa, tadi mereka memang sengaja mendaftarkan penerbangan ke Korea karena tahu jika mereka sedang di ikuti oleh orang suruhan Danil.
Untungnya, rani memiliki bodyguard yang pintar. jadi bisa lolos dari asisten nya Danil.
" malam sudah larut, lebih baik kamu menginap disini sana" ujar Rani melangkah masuk ke rumah peninggalan orang tuanya di ikuti oleh keano di belakang.
" tapi nona.."
" aku tahu kamu hebat, namun kamu tidak sejahat itu untuk membiarkan anak berusia 19 tahun pulang sendirian di jam segini" ujar Rani.
" baik nona " jawab keano pasrah, lagian dia juga sudah mengantuk.
" tidur lah di kamar mana pun yang kamu mau, kecuali kamar yang ada di lantai 2"
" baik nona "
Rani segera pergi menuju kamarnya yang ada di lantai 2. Sedangkan keano tidak tahu harus berjalan kemana. Pasalnya ini pertama kalinya dia datang kerumah ini. Mana rumah nya luas lagi.
" ke sana saja dah" gumam keano lalu berjalan ke sisi kanan mencari kamar yang sekiranya bisa dia pakai untuk tidur.
Kiano tidak dapat bertanya pada pelayan disini. Karena para pelayan sudah pada tidur. Malam sudah sangat larut.
Keano membuka salah satu pintu yang ada di lantai 1. Isinya sebuah kamar yang bersih dan terawat. keano segera masuk dan menutup pintu rapat rapat.
" kamar ini bahkan lebih baik dari pada kamar di kosan ku" gumam keano menatap seisi kamar yang menurut keano kamar ini luas. tidak seperti kamar kosan nya yang sempit yang hanya muat satu ranjang singel bad dan satu lemari kecil.
Keano pun segera tidur. Tidak butuh waktu lama, dia segera masuk ke dunia mimpi. hari ini hari pertama dia kerja, dan rasanya lumayan lelah.
Sedangkan Rani, dia sedang berendam di dalam bathup yang sudah di isi air hangat. dia memejamkan matanya mencoba untuk merilekskan otaknya. namun bayangan Danil terus muncul.
" ck! pria bajingan itu tidak pernah pergi dalam pikiran ku" decak Rani kesal.
Jujur saja, Rani sangat merindukan Danil. bagaimana pun selama berhubungan dengan Danil, pria itu selalu memperlakukan nya dengan baik. Tidak pernah sekalipun Danil bersikap kasar.
Cinta nya untuk Danil itu besar dan tulus. Tidak di sangka ini yang akan di dapat kan dari pria itu. Sebuah pengkhianatan.
Andai Danil Jujur dari awal dan meminta izin padanya secara baik baik. Mungkin dia bisa berfikir lagi dan tidak akan memilih berpisah. namun semuanya terlambat. Danil membohongi nya, dia telah menikah diam diam bahkan terus berbohong padanya.
Rani keluar dari bathup mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhnya. lalu berjalan ke walk in closet untuk berganti baju.
" aku harus tidur sekarang, besok harus bertemu kak Arthur pagi pagi" gumam Rani lalu berjalan ke tempat tidur dan segera tidur.
Karena terlalu lelah secara fisik dan mental, jadi Rani bisa tertidur dengan mudah.