NovelToon NovelToon
Zhui Mei Sang Pewaris [Mystic World Universe]

Zhui Mei Sang Pewaris [Mystic World Universe]

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintapertama / Sistem / Iblis / Mata Batin / Kutukan
Popularitas:554
Nilai: 5
Nama Author: Syah raman

Aku memiliki ibu bernama Zhui Ja.

Terakhir kali aku melihatnya ketika umurku 6 tahun saat di taman bunga yang begitu indah.

Bahkan aku sendiri tidak mengerti mengapa semua ini terjadi pada diriku.

Aku hanya mendengar sebuah berita, bahwa ibuku telah tiada...

Bahkan aku hadir di pemakamannya, tetapi entah mengapa... Aku masih bisa merasakan bahwa jiwa ibuku masih hidup, meski jasadnya telah benar-benar dimakamkan.

Kekuatan ini, dan alam ini?

Dan Qi yang bersarang di dalam tubuhku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sampingan - Dari Surga Ke Dunia Mecha: Bab 10

      Pada sebuah kapal perang berwarna hitam, aku mengganggu sebuat pertarungan antara seorang lelaki paruh baya melawan gadis remaja berambut pirang.

Lelaki itu terkejut karena pistolnya, aku mengubah suhu benda itu.

Aku tertawa saat dia merasakan panas, dia menjatuhkan pistol itu ke lantai kapal.

[Sihir teleportasi mengubah suhu benda]

Gadis pirang menginjak kaki lelaki itu.

Lelaki itu berteriak kencang karena kakinya telah diinjak.

Aku hanya diam saja, sedangkan para prajurit robot AI berusaha memegang tubuh gadis di belakangku.

"Kau tidak akan bisa membunuhku."

"Dasar gadis sialan, kau akan mati sekarang juga, Bunny."

Aku memukul lelaki itu hingga terpental, dia mengeluarkan suara keras akibat terkena dinding kapal.

"Sepertinya aku terlalu keras."

Gadis berambut pirang dengan sebutan Bunny mulai mendekat padaku.

Bunny sepertinya masih takut denganku.

"Aku bukan orang jahat."

"Ah, baiklah."

Aku segera mendekat, pada saat itu juga ada sebuah prajurit AI yang akan menyerangnya, aku menghentikan prajurit AI itu hanya dengan satu tangan, sistemnya langsung mati karena aku telah memutus sistem robot itu dari dalam.

"Terima kasih sudah menyelamatkanku."

"Sama-sama."

Gadis berambut pirang ini masih malu-malu.

"Siapa namamu?"

"Aku Bunny... ''

"Nama yang lucu."

"Kalau nama kakak?"

"Asana."

...

Bunny mengisyaratkan ketidak adaan prajurit AI yang tersisa, sebagai Nexecutor dia kehabisan banyak cara untuk bisa selamat.

"Baiklah, pegang tanganku."

Aku segera terbang dengan sayap Qi, hingga menuju pulau terpencil itu.

Bunny terasa bahagia.

Ada beberapa yang aku ingin tanyakan,

Bunny menghela nafas setelah duduk di pinggir pantai, setelah aku menurunkan tubuhnya dan sehabis aku terbang dari kapal hitam itu.

"Kau baik-baik saja?"

"Ah, aku baik."

Mungkin dia sedikit lelah saja.

Aku bisa melihat seseorang lelah dari raut wajahnya saja. Mungkin satu atau dua menit lagi dia akan tertidur.

Sebelum itu aku harus mencari ikan di lautan.

"Apa yang kau lakukan?"

"Lebih baik kamu beristirahat."

Aku menggunakan pakaian dalamku, di tengah dinginnya pantai malam ini.

Aku berharap Bunny dapat menenangkan dirinya... setelah sesaat yang lalu hampir kehilangan nyawa.

'Tunggu, kenapa aku mempercayai orang lain?'

Pikiranku tidak mempercayai seseorang telah muncul ketika diriku menyelam ke dasar lautan.

Gadis itu adalah Nexecutor kapal perang yang mengendalikan banyak AI.

Dia kalah tanpa perlawanan, apakah dia seorang petualang sama seperti aku?

Aku hanya menebak sedikit saja, bahwas dia memiliki sebuah plot hidup konflik keluarga yang sulit diselesaikan. Karena dia seorang gadis yang berani berlayar di tengah samudera tanpa mengenal risiko tenggelam dan mati.

Bunny menggunakan kapal mendiang ayahnya, yang berarti dia hidup sebatang kara. Gadis itu berbeda dari gadis yang menikmati masa muda dan sekolah.

Aku sudah mendapatkan ikan, kini aku mengumpulkan ranting-ranting.

Mungkin kapal hitam memiliki dapur, tapi menurutku pantai ini lebih baik.

Bunny tertidur, matahari akan tenggelam, dan aku sedang memasak ikan.

Bunny bangun karena mencium aroma ikan bakar.

Dia perlahan duduk di sebelahku.

Mungkin dia ingin bertanya, dan aku sedang diam.

"Siapa kamu?"

Aku menjawab apa?

Aku telah menampakkan kekuatan, tugasku mencari pengguna Qi.

"Siapa aku, sulit dijelaskan."

"Tapi, kamu luar biasa. Kau menghabisi Hendrik dan tentaranya."

Aku merasa pinggangku di sentuh Sherry, lalu menyentuh kedua payudaraku, sehingga aku terkejut.

"Kenyal-kenyal, heran, padahal kakak tidak terlalu berotot... tapi bisa sekuat ini."

"Ikannya masak!"

Aku berhasil, bahkan membuatnya seperti anak-anak.

"Apa kapal itu, milik orang tuamu?"

"Ya, kapal itu milik orang tuaku."

Banyak yang ingin aku ketahui.

"Maaf, aku tahu ayahmu sudah meninggal, namun bagaimana dengan ibumu?"

"Ibuku masih hidup."

Aku merasa lega, "tapi dimana beliau?"

Bunny merengut, "entahlah... aku sedang mencarinya."

Berarti aku benar, bahwa dia berpetualang.

"Kamu orang yang baik," kata Bunny.

"Terima kasih."

"Apa kamu seorang dewi?"

Bunny telah melihat kekuatanku, "begitulah."

Aku hanya memejamkan mata, ketika dia makan ikan dengan lahap.

"Dewi tidak perlu makan, ikannya aku makan saja ya?"

Dia apatis, namun dia lucu.

"Aku ingin punya kakak, sayangnya aku anak semata wayang, bolehkah kamu jadi kakakku?"

"He? Ingin jadi pengikutku, atau saudara?"

"Saudara."

Perutku berbunyi, "Hai Bunny, aku juga perlu makan."

Bunny terkekeh, sambil makan ikan.

....

Aku berbaring setelah merasa kekenyangan.

Pandangan mataku tertuju pada bintang-bintang.

Aku menyadari, bumi dikelilingi banyak planet.

'Di alam ini manusia silih berganti untuk hidup, dan mereka tidak kekal. Tapi mengapa, moment ini cukup berarti?'

Gadis yang tertidur di sebelahku, seperti mengenalkan arti hidup. 'Dia sendiri, dan berjuang untuk mencari ibunya, tanpa berpikir risiko yang akan datang.'

Padahal tidak ada, yang menyuruhnya untuk berbaring di sebelahku, bahkan dia rela berbaring tanpa alas di atas pasir.

"Terima kasih sudah menyelamatkan hidupku."

Setelah mendengar ucapannya, hatiku terasa ada sesuatu yang lain, air mataku seketika membasahi bagian telingaku. Semoga gadis di sebelahku ini tidak tahu.

"Hai kak, aku memiliki rumah... daripada kau tinggal sendirian di pulau ini, lebih baik ikut bersamaku."

"Mungkin tidak, karena aku tidak memiliki identitas."

"Tenang saja, aku tinggal tanpa naungan negara mana pun.... aku murni dari federasi kapal perang, dan aku bisa membuatkan identitas baru untukmu."

"Bagaimana?" Tanyaku.

"Asalkan kamu mau ikut dengan federasi, dan jadikan kekuatanmu yang luar biasa itu, sebagai kartu andalan saja."

"Baiklah... tunggu apalagi."

Bunny sepertinya mengabulkan permintaanku, dia menggenggam smartphone.

"Ada apa bos?" tanya seseorang, mungkin rekannya.

''Aku butuh bantuan kalian karena kapalku tenggelam."

"Siap... Akan kami kerahkan helikopter untukmu."

....

Sejak awal aku memandang Bunny, kelihatannya dia gadis pelajar, seperti di sinetron sebelum atau sesudah maghrib.

Perlu waktu untuk berpikir tentang gadis ini, bagaimana bisa dia dihormati para pasukan bersenjata.

Langkahku seperti angkuh, melewati jejeran prajurit berseragam hitam.

'Siapa sih yang berani?' gumamku, saat melangkah dengannya.

Pesawat dengan baling-baling telah menutup pintu, ketika aku dan Bunny masuk ke dalam.

Sedangkan para prajurit masuk dari pintu depan. Sungguh aku merasa seperti tamu kehormatan.

Setelah itu, aku duduk bersebelahan dengan Bunny, pada sebuah bangku pesawat yang nyaman sekali.

Bunny menatapku, "kak, mau minum apa?"

Aku hanya bingung menanggapinya, apakah aku harus bertingkah seperti teman atau tamu.

"Jangan malu-malu, pilih saja yang kakak suka,'' katanya.

Sebuah tombol dari bangku telah Bunny pencet.

Aku melihat monitor agak transparan, bertuliskan menu makanan dan minuman.

Aku hanya ingin kopi dan kue kering, mungkin ini tidak memintanya di surga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!