NovelToon NovelToon
Dikhianati Keluarga, Dicintai Mafia

Dikhianati Keluarga, Dicintai Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kara_Sorin

Irene Brilian Ornadi adalah putri sulung sekaligus pewaris keluarga konglomerat Ornadi Corp, perusahaan multi-nasional. Irene dididik menjadi wanita tangguh, mandiri, dan cerdas.

Ayahnya, Reza Ornadi, menikah lagi dengan wanita ambisius bernama Vania Kartika. Dari pernikahan itu, lahirlah Cassandra, adik tiri Irene yang manis di depan semua orang, namun menyimpan ambisi gelap untuk merebut segalanya dari kakaknya, dengan bantuan ibunya yang lihai memanipulasi. Irene difitnah dan akhirnya diusir dari rumah dan perusahaan.

Irene hancur sekaligus patah hati, terlebih saat mengetahui bahwa pria yang diam-diam dicintainya, bodyguard pribadinya yang tampan dan cekatan bernama Reno ternyata jatuh cinta pada Cassandra. Pengkhianatan bertubi-tubi membuat Irene memilih menghilang.

Dalam pelariannya, Irene justru bertemu seorang pria dingin, arogan, namun karismatik bernama Alexio Dirgantara seorang bos mafia pemilik kasino terbesar di Asia Tenggara.

Ikuti perjalanan Irene menuju takdirnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kara_Sorin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujian Kepercayaan

Ruang kerja Alexio Dirgantara terletak di lantai tertinggi markas besar yang menjulang angkuh di jantung kota. Sebuah ruangan luas dengan pencahayaan temaram dan aroma kulit tua dari sofa mahal yang mengisi setiap sudutnya.

Meja kerja besar dari kayu mahoni gelap berdiri kokoh di tengah ruangan, diapit oleh rak buku klasik dan lemari besi berisi dokumen rahasia. Di dinding tergantung lukisan bergaya barok, sebagian besar berisi simbol kekuasaan dan sejarah mafia.

Sebuah jendela besar membentang dari lantai hingga langit-langit, memperlihatkan panorama kota malam yang bertabur cahaya.

Alexio duduk dengan gagah di belakang meja, mengenakan jas hitam dengan kemeja putih tanpa dasi. Sikapnya tenang, tetapi setiap orang yang mengenalnya tahu bahwa pikirannya selalu bekerja dua langkah lebih cepat dari orang lain di ruangan itu. Di hadapannya, berdiri Irene Brilian Ornadi atau kini dikenal sebagai Rin.

Vincent, Jay Tanaka, dan Davin telah lebih dahulu tiba dan berdiri di sisi kanan ruangan, menunggu instruksi. Suasana hening hingga Alexio angkat bicara.

"Kau menunjukkan keteguhan dan keberanian dalam ujian itu, Rin. Tetapi aku tidak menerima orang ke dalam organisasiku hanya karena keberanian. Setiap orang harus tahu tempatnya."

Irene menatap Alexio dengan kepala tegak, luka-luka di tubuhnya belum sepenuhnya sembuh, namun sorot matanya tajam.

"Aku tidak datang untuk dipuji, Alexio. Aku datang untuk memberi manfaat. Di mana pun aku ditempatkan."

Alexio mengangkat alisnya sedikit, lalu membuka laci mejanya dan meletakkan sebuah ponsel hitam tipis di atas meja.

"Gunakan ini untuk berkomunikasi dalam jaringan internal. Tapi ingat satu hal, Rin. Jika kau terbukti menjadi mata-mata dari mafia lain, aku sendiri yang akan mencabut nyawamu. Tanpa ampun."

Suara Alexio tenang, namun mengandung ancaman dingin yang membuat udara di ruangan terasa menegang.

Irene tidak mundur. Ia menjawab tegas, "Aku bukan mata-mata. Aku datang bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk belajar dan mengabdi."

Alexio menatapnya sejenak, lalu memberi isyarat kecil pada Jay.

"Jay, antarkan dia. Beritahu tugas barunya."

Jay mengangguk dan memberi isyarat kepada Irene untuk mengikutinya. Irene berjalan di belakang Jay melewati koridor panjang yang dijaga oleh beberapa pria bersenjata. Dalam perjalanan, Irene membuka suara.

"Aku belum sempat mengucapkan secara langsung, tapi kau hebat saat di arena. Aku tidak akan bisa bertahan sejauh itu jika bukan karena latihan keras dan sedikit keberuntungan."

Jay menoleh sekilas, lalu tersenyum tipis.

"Kau bertahan karena kekuatanmu sendiri," katanya singkat.

Namun dalam hati, Jay mengakui bahwa Irene memang berbeda. Ada semangat dalam dirinya yang jarang ia temui, bahkan di kalangan pria yang telah bertahun-tahun bergabung dalam organisasi.

Mereka tiba di sebuah gedung megah tidak jauh dari markas utama. Gedung itu menjulang dengan lampu berkilau dan papan nama digital bertuliskan Eden Palace—kasino terbesar di Asia Tenggara milik Alexio Dirgantara.

Di dalamnya, kemewahan meledak di setiap sudut. Lantai marmer putih berpadu dengan karpet merah anggur, lampu kristal menggantung di langit-langit tinggi, dan ratusan meja judi tersebar merata. Dealer-dealer profesional berpakaian rapi, wanita-wanita elegan berlalu lalang dengan gaun malam, dan suara koin serta tawa keras memenuhi udara.

Irene menatap sekeliling dengan rasa takjub. Ia terbiasa dengan dunia bisnis, gala dinner, dan konferensi internasional. Tapi ini berbeda. Dunia bawah tanah ini memiliki aturan dan aura yang tidak pernah dia sentuh sebelumnya.

Jay membawanya ke lantai atas melalui lift pribadi, lalu menunjukkan sebuah bar eksklusif dengan pemandangan kasino di bawahnya.

"Kau akan bekerja di sini. Menjaga bar."

Irene menatap Jay dengan bingung.

"Menjaga bar? Dengan pengalamanku? Dengan... dengan apa yang sudah aku tunjukkan?"

Jay hanya mengangkat bahu.

"Itu perintah."

Tak lama, seorang wanita muda menghampiri mereka. Rambut panjang bergelombangnya ditata rapi, senyumnya hangat, dan pakaiannya mencolok namun elegan.

"Kau pasti Rin. Aku Nabila Tirtanegara. Aku akan membantumu menyesuaikan diri di bar ini. Jangan khawatir, semua orang di sini ramah kok."

Nada suaranya manis, gerak-geriknya lembut. Irene mengangguk pelan. Ia tidak tahu bahwa di balik sikap ramah itu, Nabila menyimpan ambisi besar dan tak segan menusuk dari belakang jika diperlukan.

***

Kembali ke markas utama, Irene berjalan cepat ke ruang kerja Alexio setelah menyelesaikan orientasi singkat di bar. Ia mengetuk pintu, lalu masuk tanpa menunggu jawaban.

"Alexio, maaf. Tapi aku harus protes. Mengapa aku ditempatkan di bar? Aku bisa lebih dari itu. Aku tidak minta diperlakukan istimewa, tetapi aku tahu kemampuanku."

Alexio menoleh perlahan dari kursinya.

"Kau pantas di sana."

"Dengan segala hormat—"

Namun sebelum Irene menyelesaikan protesnya, pintu ruang kerja terbuka lebar. Davin masuk dengan napas terengah, wajahnya tegang.

"Lex, laporan penting. Vincent diserang di gudang timur. Pelakunya kemungkinan besar dari aliansi Sasha Yekaterina. Kami juga menangkap komunikasi yang mencurigakan dari Koji Nakamura dan Lucas."

Alexio langsung berdiri. Vincent yang biasanya menjadi tangan kanannya dalam urusan legal dan strategi sedang terluka.

"Keadaannya?" tanya Alexio.

"Stabil tapi tidak bisa bergerak. Kita kehilangan komando untuk operasi legal di Kamboja dan... ada masalah besar di kasino cabang sana. Mereka mulai mempertanyakan dokumen perizinan. Jika tidak ditangani segera, bisa berujung penyitaan."

Alexio menatap meja kerjanya, kemudian menoleh ke Vincent yang kini sedang dipindahkan ke ruang perawatan. Semua mata tertuju padanya.

Tiba-tiba Irene melangkah maju dan mengambil laporan dari meja.

"Boleh aku lihat?" tanyanya.

Alexio menatapnya tajam, namun mengangguk. Irene membaca cepat dokumen yang penuh angka, kode hukum, dan skema alur dana. Ia menunjuk salah satu bagian.

"Ini adalah titik lemahnya. Ada kekeliruan dalam pencatatan pajak lintas negara yang bisa digunakan pihak berwenang untuk membekukan aset. Tapi... jika kita mengirim pengacara dengan dokumen revisi ini sebelum 72 jam, mereka tidak akan bisa bergerak karena audit sedang berjalan."

Semua orang di ruangan terdiam. Davin menoleh ke Alexio.

"Kita tidak punya siapa pun secepat dan setepat itu selain Vincent."

Alexio menatap Irene dalam-dalam. Baru kali ini, seseorang tanpa posisi formal dalam organisasinya dapat membaca dokumen setebal itu hanya dalam beberapa menit dan langsung menemukan jalan keluar.

"Kau yakin?" tanyanya.

Irene mengangguk mantap.

"Izinkan aku menanganinya."

Jay dan Vincent, meski tidak mengucapkan kata, menatap Irene dengan penuh penilaian baru. Alexio bersandar di kursinya, lalu mengangguk perlahan.

"Baiklah, Rin. Ini akan menjadi ujian pertamamu yang sesungguhnya. Bukan hanya soal fisik, tapi kepercayaan. Jangan buat aku menyesal."

Semua menyadari bahwa Irene atau Rin si gadis yang awalnya dianggap beban bisa menjadi senjata paling tajam dalam permainan kekuasaan mereka.

1
NurAzizah504
aw, alex tau dia tampan /Facepalm/
Kara: ya masa bilang dia jelek😅
total 1 replies
NurAzizah504
kalo alex tau motifnya, kira2 pria itu bakalan marah ga ya?
Kara: bisa iya, bisa tidak 😁
total 1 replies
NurAzizah504
kayaknya yang kedua deh, wkwk
NurAzizah504
dia kayak ganteng bgt ga sih /Sob/
Kara: iya bener, ganteng banget dengan rahang tegas tatapan mata tajam tubuh tegap 😁
total 1 replies
NurAzizah504
nah, sikap kamu ini cocok buat Alex
Kara: syukurlah klo cocok😁
total 1 replies
NurAzizah504
apapun itu, jgn sampai membuat alex kecewa ya, Rin
Kara: nah ituuu 😁
total 1 replies
NurAzizah504
wajar sih kamu begitu, Lex. kalian pasti ga bisa langsung mempercayai org baru secepat itu
Kara: iya, apalagi di dunia mafia. lawan bisa jadi kawan, kawan bisa jd lawan
total 1 replies
NurAzizah504
Rin, ini peluangmu. Kamu bisa kan?
NurAzizah504: harus bisa. aku maksa soalnya /Sob/
Kara: diusahakan 🤣
total 2 replies
NurAzizah504
kalo ga terbukti, kamu harus mencintai Rin ya, Lex /Facepalm/
NurAzizah504: maksa dikit /Facepalm/
Kara: lhoh lhoh kok maksa😁
total 2 replies
NurAzizah504
wahh, keren nih. semuanya terdiam. ga menyangka rin bisa begitu
NurAzizah504
kayaknya kalo dilatih oleh alex, rin bakalan cepet jago
NurAzizah504
bukan Irene, tpi Rin /Proud/
NurAzizah504
aku suka nih yang kaya Jay
Kara: klo suka jangan dimasukin keranjang dulu kak ini jay masih aku ajak main terus lho 🤣
total 1 replies
NurAzizah504
dunia irene sudh hancur /Whimper/
NurAzizah504
Dita merawat Irene dg sangat baik. Tentu saja berkat arahannya Alex
NurAzizah504
semangat, Ren. Ini bukan akhir
NurAzizah504
semoga irene cepet siuman
NurAzizah504
krna menyelematkan org yang dikira reno, irene bahkan rela terluka
NurAzizah504
lalu semua uang2mu kemana, Ren? gak adakah sepeser pun /Sob/
Kara: kan udah di usir sama papanya otomatis semua aset miliknya dibekukan 😁
total 1 replies
NurAzizah504
cuma ibumu yang bisa menerimamu dg tulus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!