Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Xiao Chen terlahir tanpa memiliki akar spiritual. Membuatnya hanya bisa menjalani hidup sebagai manusia biasa. Tetapi takdir berkata lain, ia mendapatkan suatu berkah bertemu dengan sisa jiwa sang Ratu Phoenix, dan mewarisi kekuatan Phoenix Api yang sangat kuat. Tetapi, kenyataan pahit harus kembali dirasakannya, di mana keluarga Xiao di hancurkan, bahkan hanya menyisakan Xiao Chen seorang diri sebagai keturunan terakhir keluarga Xiao. Dendam, hampir mati. Menjadikan Xiao Chen tumbuh sebagai pria yang sangat kuat. Dan sejak saat itulah ia telah bertekad untuk membalaskan dendam keluarga Xiao. Namun, di saat ia menemukan kebenaran tentang pembantaian keluarga Xiao, dia harus memilih antara dendam dan cinta. Apakah dia dapat menemukan kekuatan untuk membalaskan dendam dan menyelamatkan orang yang di cintai? Dalam dunia kultivasi yang penuh dengan kekuatan dan kekuasaan, Xiao Chen harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
"Ayah! Apa yang ada di dalam kotak itu?" tanya Chu Yun, penasaran.
Sebuah kotak panjang berwarna coklat yang di lengkapi oleh hiasan emas asli. Kotak yang sangat mewah berada di genggaman Chu Tian Ge.
Wu Hao tiba-tiba berdiri. Lalu ia membungkuk kepada Chu Tian Ge sembari berbicara, "Mohon ijin Tuan Chu!" katanya, rendah.
Chu Tian Ge pun tersenyum tipis sembari menganggukkan kepalanya.
"Siapa anak laki-laki ini, Tuan Chu?" tanya Wu Hao sembari mengarahkan tangannya menunjuk Xiao Chen.
"Ha haa! Aku hampir lupa memperkenalkannya." kata Chu Tian Ge, "Dia adalah Xiao Chen, dari keluarga Xiao!" sambung Chu Tian Ge memperkenalkan Xiao Chen kepada Wu Hao dan juga Hei Ling.
"Keluarga Xiao ....!"
Wu Hao sangat begitu terkejut bahkan hampir tidak percaya. Kedua matanya membola bulat, bahkan Hei Ling pun tertegun di kursinya.
'Bukankah keluarga Xiao telah musnah? Kenapa masih ada bocah ini? Apakah Tuan Chu menyelamatkannya saat itu?' gumam Hei Ling di dalam hatinya.
"Xiao Chen ... berhasil selamat dari maut, dan selama satu tahun ini, Xiao Chen terus berada di tempatku untuk menyembuhkan diri!" jelas Chu Tian Ge, berbohong.
Chu Tian Ge berpikir, jika ia memberitahu Wu Hao dan juga Hei Ling akan kebenaran tentang Xiao Chen, mungkin mereka tidak akan percaya, dan misteri kolam tanpa dasar mungkin akan menjadi kegaduhan baru di Kekaisaran Tian Yuan. Itu karena, selama ini tidak ada seorang pun yang berhasil keluar hidup-hidup, di saat orang itu mencoba untuk turun menuju kolam tanpa dasar.
Di sisi lain, Chen Xuan sedikit terkejut akan Chu Tian Ge yang berkata kebohongan kepada kedua pemuda itu. Bahkan senyum tipis masih menggantung di bibirnya.
Wu Hao menatap Chu Yun, namun ia segera memalingkan pandangannya kepada Xiao Chen. Lalu ia pun membungkuk sebagai tanda hormatnya, kemudian ia bertanya, "Apakah anda benar-benar Xiao Chen ... tuan muda sampah dari keluarga Xiao itu, kan?"
Pertanyaan Wu Hao sangat begitu membuat Xiao Chen merasa kesal. Kedua telapak tangannya terkepal kuat, lalu ia pun berbicara.
"Tuan Muda Hao! Sebaiknya anda jaga kata-kata mu itu!" ujar Xiao Chen dengan nadanya yang dingin, memperingati Wu Hao.
Sontak itu membuat Wu Hao terkejut, kedua matanya terbelalak menyapu pandangan Xiao Chen.
Prok! Prok! Prok!
Tepukan tangan dari Hei Ling. Dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan di atas lapisan karpet merah di tengah ruangan.
"Tidak aku sangka! Keluarga Xiao ... masih menyisakan satu keturunannya. Namun, Tuan Muda Xiao Chen hanyalah sebuah sampah yang tidak dapat berkultivasi, sayang sekali!" ujar Hei Ling mencibir sangat keras, senyum sinis nya masih menggantung.
Semua orang terdiam tanpa kata, tetapi Xiao Chen segera menepis ucapan Hei Ling. "Ho hoo. Jadi ... menurut Tuan Muda Hei Ling, aku ini hanya sampah? Tapi ... jika benar-benar bertarung, aku takut Tuan Muda Hei Ling tidak dapat mengalahkan aku—," kata Xiao Chen sembari menggambar wajah yang begitu tenang, tetapi senyum sinis nya masih menggantung, sengaja memprovokasi Hei Ling.
Keluarga Wu dan juga keluarga Hei adalah saingan terberat keluarga Xiao di kota Api ini. Baik dalam kultivasi maupun bisnis keluarga. Kedua keluarga selalu bersaing ketat untuk menjatuhkan keluarga Xiao.
"Xiao Chen! Lancang sekali bicaramu!" teriak Wu Hao.
"Diam!" gertak Chu Tian Ge dengan nadanya yang lantang. Raut wajahnya begitu dingin.
Membuat Wu Hao dan juga Hei Ling seketika terdiam terpaku.
"Maafkan atas kelancangan ku, tuan penguasa kota! Aku terlalu terbawa suasana!" ujar Wu Hao dengan sopan membungkukkan tubuhnya. Begitu juga dengan Hei Ling. Mereka pun kembali duduk di kursinya masing-masing, tetapi tatapan Hei Ling terhadap Xiao Chen, jelas menggambarkan suatu amarah yang membakar dada.
Namun, Xiao Chen berbicara kepada Chu Tian Ge menggunakan teknik telepatinya.
'Kakek Chu! Jangan beri tahu mereka bahwa aku telah berada pada tingkatan ranah Tiga Daun, biarkan mereka berlaga sombong untuk sementara!'
Chu Tian Ge pun mengangguk. Lalu ia pun membuka kotak kayu itu, dan mengeluarkan isi di dalam kotak itu yang ternyata adalah satu buah pedang panjang.
quality kontrol. naskahnya gak bonafid beda dg woood pack atau frizo
nanti aku mampir lagi...
pagi2 riweh....🤣🤣🤣