NovelToon NovelToon
Chaotic Destiny

Chaotic Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Light Novel
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kyukasho

Kedamaian yang seharusnya bertahan kini mulai redup. Entitas asing yang disebut Absolute Being kini menjajah bumi dan ingin menguasai nya, manusia biasa tak punya kekuatan untuk melawan. Namun terdapat manusia yang menjadi puncak yaitu High Human. High Human adalah manusia yang diberkahi oleh kekuatan konstelasi kuno dan memakai otoritas mereka untuk melawan Absolute Being. Mampukah manusia mengembalikan kedamaian? ataukah manusia dikalahkan?. Tidak ada yang tahu jawaban nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyukasho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12: Ramalan Takdir

Sudah hampir sebulan sejak Sho dan Aria diselamatkan dan dirawat di Ibu Kota Vixen. Luka-luka mereka mulai membaik, meskipun rasa lelah yang tersisa di jiwa mereka belum sepenuhnya hilang.

Suatu malam, saat bulan purnama menggantung tinggi dan perayaan kecil diadakan di ibu kota untuk mengenang kemenangan, seorang High Human misterius dipanggil ke kamar Sho dan Aria.

Dia adalah Zenith, tangan kanan Raja Vixen, seorang perempuan bertubuh tinggi dengan rambut pirang bergelombang yang terurai bebas, mengenakan jubah hitam bertabur sulaman bintang keperakan.

Tatapan matanya dalam, seakan mampu menembus tabir masa depan.

Zenith adalah seorang High Human yang terikat pada konstelasi Morrigan, dewi perang dan takdir dari mitologi kuno. Konstelasi ini memberinya kemampuan untuk melihat jalan hidup seseorang tiga kemungkinan takdir yang berkelindan.

Zenith membungkuk di hadapan Sho dan Aria, lalu membentangkan selembar kain hitam di lantai, menaburkan serbuk emas berbentuk pola bintang di atasnya. "Dengan restu Raja dan izin bintang-bintang, aku akan membaca jalan hidup kalian," ucapnya, suaranya berat namun memikat.

Sho dan Aria saling melirik, mereka ragu dikarenakan tangan kanan raja mendatangi mereka berdua secara langsung, namun mereka akhirnya mengangguk setuju. Zenith mulai mengucapkan mantra dalam bahasa kuno. Butiran serbuk emas itu terangkat, berputar di udara, membentuk tiga pola berpendar. Suasana kamar menjadi hening, hanya suara desir sihir yang terdengar.

"Mustahil! bagaimana mungkin ini terjadi." Ucap Zenith dengan nada panik, matanya memejam.

"Bagaimana mungkin takdir kalian kacau seperti ini. Tidak ada satupun takdir yang benar... Dari ketiga takdir yang ku ramal hanyalah kekacauan." Ucap Zenith dengan suara yang bergetar, karena ramalan takdir nya tidak pernah salah sekalipun.

Takdir Pertama:

Di udara, terbentuk gambaran Sho dan Aria tewas mengenaskan di atas medan perang, diikuti ribuan prajurit, medan perang bagaikan kolam darah. Sho mati sembari memegang tangan Aria. Keduanya gagal menjadi simbol harapan umat manusia.

"Apa maksudnya ini!?" Ucap Sho dengan nada yang terkejut namun berusaha untuk tetap tenang.

Sho mengepalkan tinjunya perlahan dengan penuh kekesalan. Ia merasa dadanya sakit ketika melihat gambaran itu. Zenith menggerakkan tangannya. Serbuk emas membentuk gambar kedua.

Takdir Kedua:

Kini tampak Sho berdiri sendiri, tubuhnya berlumuran darah, mata kosong menatap kearah Aria yang tewas mengenaskan, terlihat juga jutaan mayat manusia dan Absolute Being. Angin dingin seakan meniup masuk ke dalam ruangan, membuat mereka berdua menggigil. Dalam takdir ini umat manusia menang, namun banyak sekali korban yang berjatuhan.

"Takdir-takdir ini benar benar kacau." Ucap Zenith dengan suara yang bergetar.

Sho melirik Aria, yang juga menatapnya, mata mereka saling bertemu, berbicara dalam keheningan. "Aku tidak akan membiarkan mu mati." Ucap Sho penuh dengan tekad.

Zenith berbisik, suaranya hampir seperti seseorang yang telah kehilangan harapan. "Dan ini adalah takdir terakhir."

Takdir Ketiga:

Gambar di udara berubah. Terlihat Sho dan Aria yang sedang duduk dibawah pohon yang rimbun di tengah padang rumput yang berlumuran darah. Mereka berhasil bertahan hidup, namun manusia sudah punah, kini tersisa Sho dan Aria saja. Bagaikan Adam Dan Eve.

Sho menahan napas. Aria memejamkan matanya erat. "Takdir kalian berdua sungguh kacau. Aku harap kalian bisa mengubah nya." bisik Zenith dengan suara dingin.

Setelah itu, serbuk emas perlahan jatuh ke lantai, menghilang seperti debu bintang.

Zenith menunduk hormat. "Ramalan telah selesai. Pilihan tetap di tangan kalian." Ucap Zenith sembari pergi keluar dari kamar Aria dan Sho.

Sho dan Aria saling berpandangan lagi, jauh lebih lama kali ini. Sho akhirnya berbicara pelan, "Apa pun yang terjadi, Aku akan mengubah takdir dimana umat manusia selamat." Ucap Sho, penuh dengan tekad.

Aria tersenyum kecil. "Aku juga... Aku akan membantumu mengubah takdir." Ucap Aria dengan nada yang ragu.

Beberapa hari berlalu sejak ramalan mengerikan dari Zenith. Walau luka-luka mereka hampir sembuh, ada luka yang lebih dalam dan tak terlihat, menganga di jiwa Sho dan Aria.

Di bawah langit senja yang berwarna merah darah, Sho dan Aria berdiri di taman ibukota, di antara pohon-pohon tua yang daunnya berjatuhan seperti hujan musim gugur. Angin berhembus pelan, membawa aroma tanah basah dan kenangan pahit dari medan perang yang belum lama mereka tinggalkan.

Sho memandang langit, matanya kosong. Ia merasakan berat dunia di pundaknya, takdir umat manusia bergantung pada pilihan mereka. Ia tahu apa yang harus ia lakukan, namun kata-kata itu terasa seperti pisau di tenggorokannya.

"Aku harus menjadi lebih kuat" kata Sho akhirnya, suaranya pelan, hampir tenggelam dalam desir angin.

"Lebih kuat dari sekarang... lebih kuat dari siapapun agar aku bisa melindungi takdir umat manusia dan kau..." Ucap Sho sembari menatap kearah Aria.

Aria berdiri diam, jantungnya berdegup keras. Ia tahu kemana arah pembicaraan ini. Sejak ramalan itu, ia sudah memikirkannya juga. Tapi mendengarnya langsung dari Sho tetap membuat hatinya terasa remuk.

"Kalau kita tetap bersama sekarang." lanjut Sho, menahan emosi yang bergolak dalam dadanya

"Kita hanya akan saling membatasi. Kita tidak akan pernah mencapai kekuatan yang kita butuhkan." Ucap Sho dengan suara bergetar.

Aria menunduk, rambut biru tua nya yang pendek tertiup angin. Ia berusaha menahan gemetar di tangannya. "Kamu ingin kita... berpisah?" Tanya Aria dengan suara pecah.

Sho menutup mata, seolah menghindari rasa sakit yang membara di hatinya. "Untuk sementara. Sampai kita siap. Sampai kita benar-benar bisa melawan takdir itu."

Hening. Hanya suara angin dan gemerisik dedaunan yang menemani mereka. Aria mengangkat wajahnya. Matanya bersinar, penuh dengan air mata yang tidak ia biarkan jatuh. Ia melangkah mendekat, cukup dekat hingga ia bisa mendengar detak jantung Sho.

"Kalau begitu... Berjanjilah kepadaku." Ucap Aria dengan suara yang bergetar namun dia berusaha terdengar tegar.

Sho menatapnya, pandangan mereka terkunci. "Dengan semua yang ku punya." Jawab Sho perlahan.

Aria mengulurkan tangannya, menekankan telunjuknya di dada Sho, tepat di atas jantungnya. "Berjanjilah bahwa kau tidak akan mati sebelum aku menemui mu lagi. Tidak peduli seberapa berat jalannya, seberapa besar penderitaannya." Ucap Aria kepada Sho, matanya tertuju kepada Sho.

Sho meletakkan tangannya di atas tangan Aria. Hangat. Nyata. Sebuah pengikat tak kasat mata yang lebih kuat dari sihir manapun. "Aku janji." bisik Sho dengan lembut bagaikan nyanyian.

Mata Aria bergetar, tapi ia mengangguk. "Aku juga... Aku akan bertahan hidup. Aku akan menjadi lebih kuat... lebih kuat dari dari dirimu agar aku bisa melindungi mu juga." Ucap Aria dengan penuh tekad.

Untuk sesaat, dunia seakan berhenti. Hanya ada mereka berdua. Sho menatap dalam ke mata Aria, dia melihat ketakutan, keberanian, dan sesuatu yang lebih dalam. Sesuatu yang selama ini tak pernah mereka berani ucapkan.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Aria meraih wajah Sho dengan kedua tangannya. Perlahan, seolah takut menghancurkan sesuatu yang rapuh, ia mendekat. Sho tidak mundur. Ia memejamkan mata, membiarkan dirinya tenggelam dalam kehangatan yang ia tahu mungkin tidak akan pernah ia rasakan lagi untuk waktu yang lama.

Dan di bawah cahaya senja, di antara bayang-bayang pohon tua dan aroma tanah basah, bibir mereka bertemu dalam ciuman pertama mereka, lembut, penuh janji yang tak terucapkan.

Ciuman itu singkat, namun mengukir dalam di hati keduanya, lebih dalam dari luka manapun yang pernah mereka terima. Saat mereka akhirnya berpisah, Aria masih menahan wajah Sho di tangannya, dahinya menyentuh dahi Sho, napas mereka berbaur dalam kehangatan malam yang mulai mendingin.

"Aku akan kembali padamu, aku akan berjanji menjadi lebih kuat." bisik Sho, suaranya parau.

"Aku akan menunggumu." balas Aria, dengan air mata yang akhirnya jatuh, membasahi pipinya.

Lalu, saat matahari benar-benar tenggelam di balik cakrawala, mereka berdua akhirnya berpaling dari satu sama lain, berjalan ke arah yang berbeda, dengan langkah berat namun penuh tekad.

Sho akan menuju Gunung Faice, tempat dimana markas pelatihan militer kerajaan Vixen dibangun. Tempat hanya mereka yang mampu mengalahkan bayangannya sendiri yang dapat membuka kekuatan sejati mereka. Sho harus latihan mati-matian dan dilatih oleh mentor terbaik yang ada disana. Sho akan mempelajari kekuatan Persephone lebih dalam, dan bersatu dengan alam. Latihan yang mematikan menunggu dirinya.

Sedangkan Aria, ia memilih pergi ke Pulau Eterna, Pulau yang hanya boleh dimasuki oleh perempuan. Di sana, ia akan berlatih dan mempelajari kekuatan Apollo lebih dalam, dan latihan menggunakan busur dan panah agar mencapai tingkat yang lebih tinggi. Dan mungkin, menghadapi rahasia kelam tentang dirinya sendiri yang bahkan ia tidak tahu.

Sebuah badai akan datang.

Dan di tengah badai itu, hanya mereka berdua. Sho dan Aria yang bisa menyalakan harapan terakhir umat manusia dan mengubah takdir mereka berdua. Dengan janji yang terpatri di hati.

Dengan cinta yang akhirnya diungkapkan.

Dan dengan beban dunia di punggung mereka.

Mereka melangkah ke dalam kegelapan, masing-masing membawa harapan bahwa suatu hari nanti mereka akan bertemu lagi. Dan bersama-sama, mereka akan mengubah takdir.

1
J. Elymorz
Semoga 5 sekawan itu baik' aja/Frown//Frown/
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
J. Elymorz
Bagusss tiap chapternya seruu + bikin penasaran🤩🤩
J. Elymorz
Oemjii, ku kira udah damai eh ternyata belum/Sweat//Sweat/

Btw bagusss bangett, aku menunggu chapter berikutnyaa/Applaud//Applaud/
J. Elymorz
Mau peluk lioraaaa /Sob//Sob/

sayangg lioraa🫂🫂
J. Elymorz
aaaaaa yaraa :(
peluk jauh untukmu sayanggg🫂🫂
J. Elymorz
Bahkan Apollopun takut sama Aria, apalagi sho/Proud/
J. Elymorz: INI SERIUS MEREKA TUNANGAN? AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

AKU SENENG BANGETTT /Kiss//Kiss/

makasii buat authornyaa/Hey//Hey/
total 1 replies
J. Elymorz
Terima kasih atas penjelasannya Kak, aku jadi paham dan ga penasaran lagi sama karakter-karakter yang ada di Novel ini.

Btw Aria cantik 08 berapa neng? /Smirk//Smirk/
J. Elymorz
Untuk authornya, aku ga bisa berkata-kata tapi yang pasti NOVELNYA BAGUS BANGETT WOIIIIIIIII SUMPAHHH
J. Elymorz: Gwa sampe mau roll depan sangking bagusnya, cepet lanjut ga lu? /Grievance//Grievance/
total 1 replies
J. Elymorz
SUMPIL? KEREN BANGETTT /Angry//Angry/
J. Elymorz
Chapter kali ini bener-bener bikin aku ngerasa ikut kebawa dalam ceritanya
J. Elymorz: Kepada author yang terhormat, jangan buat aku sesak napas lagi ya/Smile//Smile/
total 1 replies
J. Elymorz
Selamat datang member baru (Liora) /Smile//Smile/
J. Elymorz
Wow... Aku menanti kelanjutan cerita ini

Semangatt terus buat authornya yaaaa
J. Elymorz
Petualangan besar menanti mereka.
J. Elymorz
KERENNN BANGETTT

Rasanya campur aduk kayak nasi uduk, aaaa aku ga bisa ngungkapin perasaan ku dengan kata' tapi yang pasti ini KERENNN BANGETTTTT
J. Elymorz
Aku ga sabar baca chapter selanjutnya, kira-kira ada plot twist apa lagi yaa?/Doubt//Doubt/

Oiyaa, semangat terus yaa buat authornyaa /Determined//Determined/
J. Elymorz
Cinta segi tiga? /Chuckle//Chuckle/
J. Elymorz
SERUU!! apakah akan ada cinta segi tiga? /Doubt//Sweat/
J. Elymorz
AAAA NOOO, SHO... ARIA.. /Sob//Sob//Sob/
J. Elymorz
BAGUSS BAHGETT, SEMANGATT BUAT AUTHORNYAA/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!