NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: butterfly56

Kehidupan Fania yang awalnya penuh dengan warna. Dan kebahagian, tiba-tiba saja kebahagiaan itu pergi menghilang bersama orang yang ia sayangi.

FANIA: mengapa kamu akan meninggalkanku untuk selamanya, Basjara? katanya kamu mencintaiku dan berjanji tidak akan meninggalkanku, lalu dimana janjimu itu?

BASKARA: maafkan aku, Fania! ini sudah menjadi takdir kita. tolong berbahagia! kamu masih bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Iya dede bayinya kamu yang buat" ucap Fania.

Baskara hanya terkekeh kecil. Dia kini menjilati rahim Fania kembali. Setelah itu Baskara melepas celana yang ia pakai. Dan terlihatlah benda pusaka yang panjang milik Baskara.

Fania menutup matanya rapat-rapat membuat Baskara tersenyum. Baskara menyuruh Fania untuk membuka matanya. Dan Fania pun membukanya.

Kini Fania kembali melihat benda panjang itu. Jam sudah mulai sore, Baskara mengajak Fania untuk mandi bersama. Baskara langsung menggendong tubuh kecil Fania dan membawanya kedalam kamar mandi.

Disana Baskara tidak melakukan apapun. Dia hanya memandikan istrinya dan dirinya sendiri. Setelah selesai Baskara menggendong Fania kembali.

Kini Baskara dan Fania mengenakan pakaiannya bersama. Tak lama kemudian mereka pun telah selesai. Tiba-tiba saja ada Bi Aruna yang mengetok pintu kamar mereka.

*Tok! Tok! Tok*!

"Tuan! Nyonya! Ayo turun makan dulu. Saya sudah menyiapkan makanannya untuk kalian" teriak Bi Aruna dari dalam.

"Iya Bi sebentar" jawab Fania teriak.

Kini Baskara dan Fania bergegas turun dari kamarnya untuk makan. Sesampainya disana mereka melihat masakan yang sangat banyak dan lezat.

Bukan hanya itu, Fania melihat Bi Aruna yang menggunakan baju yang ia berikan itu. Fania senyum bahagia, Fania sangat suka jika baju pemberian darinya itu dipakai.

"Bi Aruna! Bibi pakai baju yang aku pakai ya? Bagus ga Bi?" tanya Fania dengan senyuman lebar yang terukir di bibirnya.

"Bagus banget ini, Nyonya. Terimakasih Nyonya sudah memberikan saya baju sebagus ini" ucap Bi Aruna berterima kasih.

"Iya Bi sama-sama. Baju yang lainnya besok dipakai ya" ucap Fania.

"Iya Nyonya iya. Pasti, pasti saya pakai" jawab Bi Aruna.

Sekarang Fania mengambilkan makanan untuk Baskara. Baskara meminta Fania untuk menyuapi nya. Padahal Fania juga lapar ingin makan, tapi tidak apa-apa. Masih bisa nanti.

Fania menyuapi suaminya dengan tangannya, karena Baskara yang meminta. Baskara sangat menikmatinya ketika disuapin oleh Fania.

Setelah selesai, gantian Baskara yang menyuapi Fania. Baskara juga menyuapi Fania dengan tangannya. Baskara tersenyum terhadap Fania.

Fania jika makan pasti belepotan. Ada aja nasi yang masih menempel di sudut bibirnya. Baskara segera mengambilnya dan memakannya.

"Kamu itu kalo makan suka banget begini deh. Kaya anak kecil aja" ucap Baskara terkekeh.

"Ih ya biarin. Kan lagi menikmati makanan yang enak" ketus Fania.

Baskara kembali menyuapi Fania. Setelah selesai, Baskara mengajak Fania untuk ke mall. Disana dia akan membelanjakan istri tercintanya agar happy.

Baskara dan Fania sudah bersiap-siap. Kini mereka berjalan menuju mobil. Disana ada salah satu bodyguard yang terus memandanginya.

"Mau kenapa Tuan? Mau saya antar atau tidak?" tanya bodyguard itu yaitu Leo.

"Tidak usah. Saya mau pergi bawa mobil sendiri saja" jawab Baskara.

"Oh baik Tuan jika begitu. Nanti kalau ada apa-apa kabarin saya aja" ucap Leo.

Baskara hanya menganggukkan kepalanya. Baskara dan Fania kini sudah berada didalam mobil. Baskara langsung menyalakan mesin mobil dan mengemudikan nya.

Ditengah perjalanan, tiba-tiba saja ada seseorang berjubah hitam melempar baju kearah jendela mobil mereka.

*pyarrrr*....

Suara pecahan kaca mobil terdengar sangat keras. Batu itu telah mengenai jidat Baskara. Kini jidat Baskara penuh dengan darah.

*Aww*!

Baskara memegangi jidatnya. Fania yang melihatnya langsung menyentuh jidat Baskara. Dan Fania mengobatinya dengan obat-obatan yang ada didalam mobil.

Baskara dan Fania tidak tahu itu ulah siapa. Yang pasti Baskara sangat marah dengan orang itu. Kenapa orang itu berani-beraninya berbuat seperti ini sedangkan mereka tidak saling mengenal.

"Itu siapa Sayang? Kenapa dia ngelakuin ini" tanya Fania.

"Aku tidak tahu Sayang. Biarkan saja dia, nanti biar aku yang urus"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!