NovelToon NovelToon
WARISAN PENDEKAR NAGA PUTIH

WARISAN PENDEKAR NAGA PUTIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Kultivasi Modern / Penyelamat
Popularitas:27.2k
Nilai: 5
Nama Author: Marco Hry

Kisah ini berawal dari perjalanan hidup seorang bocah lelaki berumur 6 tahun, asal usulnya diselimuti misteri, ia ditemukan oleh seorang Patriak Klan Tang ketika tengah menjalankan tugas dari kerajaan Zhou yang sedang mengalami krisis akibat serangan ras iblis yang ingin menguasai dunia manusia .

Dalam menjalankan misinya , tanpa sengaja ia menemukan seorang bocah yang hampir tewas di tangan para iblis. Mereka ingin menjadikan bocah itu sebagai tumbal persembahan untuk membangkitkan kaisar iblis yang kuat Tampa tanding.

Berkat bantuan Dewa kehidupan, bocah itu selamat dari kematian, ia di ketemukan oleh patriak Tang , namun kesengsaraan dalam hidupnya tak kunjung berakhir, ia terus saja diselimuti kedukaan.

Apakah ia sanggup bertahan dalam menjalani hidup... ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyewa Paviliun

Apa yang harus kita lakukan , semua penginapan di kota Feng huang sudah terisi semua , Tang Zun tapak muram.

"Tuan jika kalian mau , ada sebuah paviliun yang di sewakan, dengan jumlah kalian sebanyak ini , ku rasa sangat cocok untuk menempati paviliun itu ."

Mendengar ada paviliun yang di sewakan , Tang Zun terlihat senang, ia menatap kearah pelayan penginapan itu.

"Dimanakah letak paviliun itu, apakah masih di dalam kota atau di luar kota, biasanya kebanyakan saudagar kaya membuat paviliunnya di luar kota, kecuali para pemilik klan, paviliun yang mereka buat cendrung masih satu lahan dengan klan nya sendiri , sama seperti Klan Tang yang sudah ia tinggalkan.

"Tuan... paviliun itu masih berada di dalam kota Feng huang, tempatnya tak jauh dari penginapan , mari kita kesana untuk melihatnya , semoga tempat itu cocok dengan tuan , tapi Tuan jangan terlalu berharap, karena sekarang ini keadaan kota Feng Huang semakin ramai dikunjungi para tamu dari berbagai kota , aku takut Paviliun itu sudah di sewa orang , semoga saja kita bisa mendapatkannya." pelayan itu melangkah dengan cepat di ikuti semua rombongan Tang Zun .

Tak lama kemudian mereka sampai ke sebuah bangunan yang terlihat indah berada di pinggir danau yang berair jernih, di sebelahnya terdapat air terjun kecil.

"Tuan .. inilah paviliun yang ku maksud apakah tuan suka ." Pelayan itu menatap wajah Tang Zun ia terlihat sedikit mengangguk , pelayan itu tampak senang .

"Tuan mengenai harga sewa , tuan bisa menanyakan langsung dengan pemilik paviliun yang menyewakan tempat ini , kurasa ia ada di dalam ." Pelayan itu membawa mereka semua kedalam, dimeja ruang tamu terlihat pria paruh baya tengah duduk dengan santai menatap ke arah danau melalui jendela .

"Salam tuan, aku membawa tamu yang ingin melihat tempat itu. "

Tetua itu langsung berdiri dari kursinya ia menyambut rombongan Tang Zun dengan ramah .

Karena sudah melihat kondisi Paviliun itu, Tag Zun menanyakan harga sewa, pemilik tempat itu menawarkan harga yang cukup tinggi yaitu 1000 koin emas dalam satu minggu , mendengar itu mereka semua tampak kecewa , karena terlalu mahal, namun Tang Zun , Tang Mulan dan Tang San terlihat biasa saja .

"Saudara Zun ini terlalu mahal , kita cari tempat lain saja." Ucap seorang tetua sepertinya tak menyukai harga sewa itu. Tang Zun hanya tersenyum saja, ia tau sebagai anggota klan Tang sebelumnya uang sebanyak itu tak pernah mereka miliki, jadi itu terlalu besar bagi mereka.

"Tak apa apa Saudara Lan , aku memiliki uang untuk menyewanya ." Ucap Tang Zun sambil tersenyum.

"ayah pakai saja ini." Tang san melempar sebuah kantong uang, dengan cepat di sambut Tang Zun, namun kantong uang itu dikembalikannya lagi ke Tang San .

"Terimakasih San'er.. ayah memiliki uang untuk membayarnya."

"Benar San'er.. ibu kan punya uang." Sambil memegang gelang giok yang pernah Tang San berikan, melihat itu Tang San langsung mengerti,

"Baiklah kami akan mengambilnya." Satu kibasan kecil muncul koin emas sebanyak seribu keping koin emas di atas meja tersusun rapi .

Pemilik paviliun itu tampak terkejut sesaat , ia tampak bingung dari mana uang koin emas itu berasal, ia menebak kalau salah satu dari mereka memiliki artefak penyimpanan, tapi ia cepat melupakan itu menghitung jumlah uang setelah cukup ia menyerahkan kunci Paviliun kepada Yang Zun, lalu ia dan pelayan itu pergi .

"Kalian pilihlah kamar yang ingin kalian tempati ." Tang Zun menatap mereka semua sambil tersenyum namun mereka masih bingung dimana Tang Zun memiliki uang sebanyak itu, walaupun ia pernah menjadi patriak klan Tang, setahu mereka gaji patriak tak sebanyak itu .

Mereka akhirnya mengabaikan semua pemikirannya, lalu beranjak pergi memilih kamar masing masing .

"Ayah aku mau satu kamar . " Tang San menatap ayahnya sambil tersenyum .

"Tidak ..kau harus tidur bersama kami ." Ucap Tang Mulan tak setuju .

"Ibu .. aku sudah besar , masa tidur dengan kalian."

"Siapa bilang kau sudah besar , bagi ibu kau masih anak kecil ibu . "

"Ibu... Kamar di paviliun ini banyak... semuanya ada sepuluh , jika di biarkan begitu saja kita akan rugi, tidur berdempet-dempetan seperti di penginapan, lagian aku juga ingin privasi, bagai mana kalau malam malam kalian ingin buat adik lagi ." Ucap Tang San sambil menarik turunkan alisnya .

"Mendengar itu Tang Mulan jadi malu ."

"Benar kata San'er bagai mana kalau kita pengen buat adik baru ." Ucap Tang Zun tersenyum .

"Ah... Kalian ayah dan anak sama saja , sama sama nakal , aku mau masak dulu , Tang Mulan langsung pergi ke dapur paviliun meninggalkan mereka berdua.

"Ya jelaslah kami nakal karena ayah dan anak.. hanya rambut kami saja beda , San'er di mana kau mewarnai rambutmu, ayah ingin berambut putih juga biar keren."

"Ah.. ayah ini asli dari lahir." Tang San cepat beranjak meninggalkan tempat itu mencari kamarnya sendiri , ia takut kalau ayahnya bertanya macam macam , terkadang kalau sudah nanya ia sering lupa status ayah dan anak , ia menganggapnya setara dan terkadang suka ceplas-ceplos.

Tang San mendapatkan kamar yang sesuai dengan keinginannya, kebetulan sekali jendelanya menghadap ke danau, ia terlihat santai menatap danau sambil bermalas-malasan di kursi tidur panjang yang ada dikamar itu, tanpa sadar ia ketiduran, tiba tiba seorang gadis kecil cantik jelita muncul di dekatnya sambil tersenyum.

"Akhirnya kau datang juga pewaris naga putih, benar yang di ucapkan ibuku kalau kau memiliki aura yang agung, sehingga aku tak kuasa untuk menampakan wujud ku kepadamu." Ucap gadis kecil itu perlahan nyaris tak terdengar , tak lama kemudian menghilang kembali sambil tersenyum.

Mata Tang San tiba tiba terbuka , setelah ia mencium bau harum tapi ia tak melihat sumbernya, mungkin bau harum itu di terbangkan angin dari tempat lain, pikirnya dalam hati lalu mengabaikannya, ia memutuskan untuk meninggalkan kamarnya lalu pergi ke dapur melihat ibu dan semua bibinya tengah memasak sepertinya mereka semua telah selesai memasak , sekarang mereka tengah sibuk menyajikan nya saja .

"Apa putra ibu yang tampan ini lapar,,,, tumben sudah datang ke ruang makan tanpa di panggil.?" Tang Mulan mendekatinya lalu duduk di sebelah Tang san sambil mengelus-elus rambutnya penuh kasih sayang sambil memperhatikan wajah anaknya, lalu memerintahkan salah satu wanita untuk memanggil semua orang. walaupun mereka tak butuh makan setelah menjadi kultivator , namun dengan cara itulah mereka semua bisa berkumpul bersama.

Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk berjalan jalan di kota Feng Huang, sepanjang perjalanan , Tang Mulan tetap saja memegang tangan Tang San , hingga membuatnya risih .

"ibu, kenapa kau selalu membimbingku seperti anak yang sedang belajar berjalan, aku sudah besar ibu.. ?"

"Diam... kau itu tetap anak kecil ibu.?" mendengar itu Tang San hanya bisa terdiam , ia tak berani lagi bersuara, sambil berjalan ia memasang wajah cuek, walau sesekali ia mendengar ada anak seumuran dengannya yang kebetulan berpas pasan dengannya menyinggungnya sebagai anak manja, ia tetap diam saja, namun Tang Zun yang mendengar tampak kesal, mendengar anaknya menjadi bahan olok-olok kan , tapi mau menegur ia bingung satu anaknya sedangkan satu lagi istrinya .

ia hanya bisa diam.

"ih...Dasar tak malu sudah sebesar itu jalan saja di pimpin jangan jangan tidur masih di temani." teriak seorang bocah membuat semua mata menatap ke arah Tang San dengan jijik .

"aku rasa ia tidur masih pakai popok." ucap gadis kecil di sebelahnya .

"mungkin saja , itulah akibat orang tua terlalu memanjakan anaknya hingga tak tau dimana tempat untuk bermanja-manja,

mendengar itu Tang Mulan sadar ia telah membuat malu anaknya , semua akibat sayangnya yang terlalu berlebihan padahal Tang San sudah memperingatkan dirinya sebelum itu .

"Hai.. apa masalahmu mengatai ibuku, aku boleh kau hina tapi tidak dengan ibuku." ucap Tang San marah menatap mereka semua, mendapat perhatian dari Tang San , Tang Mulan tampak semakin tak nyaman.

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink
Nanang Supriyatna
update lagi thor semangat thor 💪💪
Arie Chaniago70
up Thor mantap
Arie Chaniago70
matikan manusia yg sombong dan angkuh
Arie Chaniago70
good good mantap semangat
Arie Chaniago70
tang masukan anak harimau kedalam cincin naga putihmu
Arie Chaniago70
up Thor mantap,,,
Arie Chaniago70
up Thor mantap tingkat kan terus kekuatan mu tang
Arie Chaniago70
dasar patriknya otak sedeng,,,tunggulah
pembalasan tang
Arie Chaniago70
up Thor mantap 🙂🙂🙂🙂
Arie Chaniago70
👍👍👍👍💪💪💪💪⭐⭐⭐
Arie Chaniago70
up Thor mantap berlatih terus tang biar kekuatan mu meningkat
Arie Chaniago70
up Thor mantul banget,,,,, 🌹🌹🌹
4wied
nama klannya Xion atau Tang ??
4wied: biasalah NT
Marco Hendry: gak usah di bahas dulu . mau lihat kontraknya dulu , kalau lanjut , oke lah aku terusin , karena aku tak tertarik untuk melanjutkan Cerita sekarang , aku sudah ngedit cover di novel toon eh malah di ganti jadi cover jelek , jika gak lolos buku mau aku ajukan ke PF lain.
total 2 replies
Kuswandi Destra
lnjutkn thorrr...
shat slalu..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Niksen Sihotang
kopi hitam sudah dikirimkan biar tambah semangat
Niksen Sihotang
mantap thoor lanjutkan
Rozali Bz
lanjut lagi dong thor.
Marco Hendry: aku jadi ngedrob liat coverku di ubah jelek gitu . mau lanjut nulis saja hilang moedku . bagai mana mau nerusin
total 1 replies
Kuswandi Destra
lnjut thor kita msih setia menunggu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!