Dunia hiburan jadi tempatnya bermain, ia lah pekerja di belakang layar suksesnya penampilan para artisnya. Orang yang mengorganisir segala sesuatu agar tertata dengan indah dan rapi, orang yang di tuntut untuk sempurna agar menyempurnakan artisnya. Artisnya yang salah, ia yang bertanggung jawab.
Helena Cady, wanita ceria 28 tahun yang sejak awal usia 20an sudah bergabung dengan Huge Ent, sebuah agensi hiburan besar di Mithnite, dalam waktu lima tahun ia berhasil menjabat sebagai manager seorang artis besar yang dinaungi oleh Huge Ent.
Dan ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi pemecah hubungan baik, antara member kakak dan adik di sebuah boy grup terkenal NEMESIS, yang terdiri dari 5 orang pria tampan. Helena terjebak cinta segitiga diantara dua member Nemesis dan semua kerumitan di dalamnya.
🍁🍁
Yuk, kepoin yeorobun 💜
Borahae 💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacarnya Theo Nemesis
Drrrt ... Drrrrt.... Getar banyak di ponsel keduanya.
.
.
"Wat de pak... Ini apaan anjir?! ". pekik Anna.
Mata Helena membulat sempurna melihat apa yang tersedia di layar ponsel pintarnya.
"Na... Gua ngga bisa nemenin lu, gua buru-buru. Sorry ya, sorry...", ia langsung melesat tanpa menunggu jawaban Anna yang sudah menarik napas untuk menanggapi.
Helena tergopoh-gopoh memasuki gedung Huge, ia harus melalui pintu belakang karena pintu utama sudah dipenuhi Villain yang protes. Padahal belum satu jam berlalu tapi rusuhnya sudah begini. Ia merasa bersalah pada Theo, karena dirinya lah maka hal tidak menyenangkan ini terjadi.
Jika saja ia berhasil mempertahankan diri di lokasi hingga Nemesis selesai dari atas panggung, maka mereka semua akan baik-baik saja. Ini terjadi karena dirinya.
"Kami sangat terkejut, karena kami di todong pistol seperti itu oleh seorang public figure seperti beliau itu. Ngga nyangka banget. Istri saya sampai syok begitu. Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi." Kesaksian syaland yang sangat Helena benci. Meski seluruh wajah di sensor, bahkan suaranya di ganti. Helena tahu itu bibi dan pria yang hendak menjualnya itu.
Duakk...
Helena buru-buru masuk ke studio musiknya Theo, dan benar saja semua orang sudah berkumpul disana.
"Helena... ", ucapnya terkejut. Bahkan datang dengan gaya senggol bacok seperti itu pun Theo sudah sangat senang, yang penting Helena datang untuknya.
"Kamu ngga papa?".
Itulah kalimat pembuka dari Helena yang memang panik sejak melihat postingan itu. Tidak langsung menjawab Theo tersenyum lebar dan mendekat.
"Ngga, aku baik-baik aja."
Setelah mendapat jawaban itu Helena tidak menjawab apapun lagi, melangkah dan langsung duduk di samping Yogie, karena seluruh member Nemesis sedang membahas keributan didepan gedung, hanya Helena yang belum muncul. CEO mereka pak Daniel juga sudah berada di rapat dadakan ini, dikarena kan saham Huge Ent anjlok akibat dari skandal itu.
"Jelasin, Theo. Semuanya udah ngumpul."
"Aku dan Helena pacaran, pak."
Byurrr....
"Uhhhukkk uhhukk...", Air minum yang baru saja Helena tenggak sesampainya di samping Yogie spontan menyembur keluar.
" Hah?". sekarang pak Daniel yang menganga.
"Theo... ", kesal Helena.
"Emang bener kan, kita pacaran."
"Udah putus hampir 4 bulan lalu. Gua inget." frontal Yogie.
Hening, suasana krik krik itu berlangsung kira-kira 30 detik tapi rasanya lama sekali. Juna membentuk tangannya segitiga untuk ditunjukkan pada Daniel dan mengerucutkan bibirnya menunjukkan ketiga orang yang ada di dekatnya itu, Theo, Helena dan Yogie. Tanpa suara Daniel pun membulatkan mulutnya, pertanda paham.
"Lalu, kalau kamu pacaran... "
"Udah putus." pertegas Yogie lagi.
"Ga kelar-kelar perasaan. " celetuk Jimmy.
"Aku dibawa paksa sama wanita itu pak waktu konser di Adelard, itu bibiku, dia jahat, segala cara halal buat dia asal dapet duit. Theo masang GPS di tongue sepatuku dan dia yang nemuin aku. Pria itu mau lepasin aku setelah Theo nolongin pistol itu. Jadi ini semua kejadian, karena aku. Video itu banyak yang di potong, pasti ke rekam di kamera mereka. Ada aku disana, bibi nampar aku, dan sebagainya, mereka potong bagian itu pak. Pasti itu ngga ke rekam di kamera dash board nya Theo." seru Helena dan lirih sekali di ujung kalimatnya.
"Jadi pria mana yang rela, pacarnya dibawa kabur, ya jelas impulsif dong." Theo membela diri lagi.
"UDAH PUTUS." tegas Yogie lagi.
"Lu diem, Yogie. Ini bukan urusan lu."
"Jelas urusan gua, dia manajer gua."
Kembali lagi, dua pria tampan yang sudah berbulan tidak akur itu mulai saling mendebat lagi.
"Kak... ", Helena meremas lengan Yogie agar berhenti saling melotot.
"Baik. Ini agak sedikit menyebalkan. Tapi Helena tolong jawab dengan tegas, kamu dalam hubungan serius saat ini dengan Theodore?".
"Tidak, pak."
"Yogie? Bagaimana dengan Yogie? ".
"Saya yang serius pak, dia engga." balas Yogie dengan santainya.
Daniel mulai pusing, menggaruk tengkuknya, sepertinya ini tidak akan mudah.
"Mana pistolnya, Theo? Masalah besarnya itu, kamu punya senjata api, itu illegal." seru Helena.
"Hah? Pistol? Oh... Ini... ", tanpa rasa takut atau segan sedikit pun Theo mengeluarkan pistol itu dengan santainya, sementara member lainnya sudah ambil ancang-ancang untuk menjauh.
"Ini cuma korek api, gua ngga punya pistol beneran, cara pakainya aja gua ngga tahu."
"Ppffftt... "
Suasana yang tadinya tegang itu malah berubah menjadi lawak, Jay yang pertama menertawakan, disusul yang lain. Bisa-bisanya, satu dunia gempar hanya karena pistol korek api.
"Helena kamu harus balik jadi pacarnya Theodore untuk beberapa saat ke depan." seru Daniel.
Speechless
"K-kenapa?".
"Mungkin terdengar egois, tapi setelah saya pertimbangkan ini cara paling ampuh mengatasi semua, mengeluarkan satu kehidupan pribadi, Theo. Semua orang akan tertarik, saham yang anjlok juga akan kembali mahal, brand-brand yang di promosikan Nemesis mulai panik dan berencana menghentikan kontrak, Helena. Grup baru yang rencana debut tahun ini terancam bubar."
Yogie sudah pusing, apakah ia harus kehilangan lagi?
"Apa ngga ada cara lain pak?", cicit Helena. Theo sudah kegirangan di pojok sana dan menunduk untuk tersenyum ria.
"Ada, kita bisa jelaskan kronologinya yang sejujurnya. Saham dan kondisi baik agensi kita akan kembali, tapi keselamatan kamu dan kehidupan pribadi kamu jadi taruhannya. Kalau kamu jadi pacarnya Theodore, setidaknya kami dan Villain bisa menjaga kamu terang-terangan, dan bibi mu itu tidak akan bisa mendekat lagi. Jika kita tetap pada kronologi aslinya tanpa diubah, Villain pasti akan penasaran kamu siapa dan kenapa Theo sesibuk itu, belum lagi fans gila. Pikirkan baik-baik Helena, saya sudah sampai disana. Sampai orang-orang terlupa skandal ini saja."
"Berapa lama?", tanya Helena.
Yogie langsung menatap tajam ke arah Helena, sepertinya dialah si pesakitan yang akan gagal sampai akhir, mencinta tapi tidak berbalas.
"Mengingat ketenaran Nemesis, sampai satu tahun ke depan."
Deg
Jangan tanya bagaimana meledak-ledaknya Theo yang mendengar itu, hatinya sedang berbunga-bunga sekarang. Satu tahun? Satu tahun kembali bersama Helena? Ia bisa berusaha merebut kembali kekasihnya dari Yogie kan?
"Terima aja ayang, tapi jangan tinggalin aku ya." seru Yogie sangat lirih dan hanya didengar Helena.
"Baik, pak, tapi saya tetap jadi manajernya kak Yogie."
"Deal." putus Daniel.
"Hah? Kenapa gitu? Pak... Gitu doang rapatnya? Paaak... ", teriak Theo tidak terima hasil rapatnya seperti itu.
Daniel tidak menoleh lagi karena sisanya akan di urus manager masing-masing. Helena tidak enak hati karena dirinya semuanya jadi rusuh begini. Yogie pun tersenyum pada akhirnya, sepertinya ia sudah dipertimbangkan oleh wanita yang ia tunggu-tunggu jawabannya ini. Buktinya permintaannya di penuhi Helena, tetap meminta menjadi manajer nya disaat genting seperti itu, padahal ia bisa dengan mudahnya berpindah artis tanpa syarat. Apalagi Theo mantan kekasihnya bukan.
🌵
Halo, ini Huge Ent
Kami sangat menyayangkan berita itu. Benar adanya Theo Nemesis menodongkan senjata kepada sepasang pria dan wanita paruh baya itu, tapi Villain dan seluruh penggemar yang mengikuti berita ini, itu hanya senjata bohongan, itu hanya pemantik bentuk pistol, yang digunakan Theo untuk melindungi kekasihnya, ada video yang di potong dari pihak penggugat, kami punya video aslinya langsung dari kamera dash board mobil yang dikendarai Theo waktu itu. Untuk selanjutnya, artis kami Theodore Nemesis akan melakukan live untuk klarifikasi, dan kasus ijin sepenuhnya sudah ditangani polisi Mithnite. Terima kasih.
...----------------...
.
.
"Halo Villain, selamat malam. Maaf ya sudah membuat kerusuhan di mana-mana. Sejak dua tahun belakangan aku berpacaran dengan manajer ku, yang sekarang sudah menjadi manajer kakak tertuaku Yogie Nemesis. Mungkin ya mungkin pria dan wanita asing itu tahu akan hal itu, mereka memanfaatkan keadaan dan menculik, Helena Cady, pacarku. "
Live Theo yang baru berlangsung dua menit itu langsung mendapat perhatian dari jutaan Villain, berikut komentar mereka yang beragam-ragam tapi kebanyakan tentang tidak terimanya mereka Theo Nemesis berpacaran, tidak terima ada perempuan yang berhasil merebut hati Theo.
"Kamu tega mas...😭"
"Theo, balik gak lu. Gua kontraksi nih."
"Theo pulang, aku jadi setan."
"Semoga kalian langgeng sampai maut memisahkan, kenalin aku mautnya."
"Siapa perempuan itu Theo? Anak mana? Siapa bapaknya?".
"Gua tremor pliss."
"Ngga bisa, ngga bisa."
"Coba kepoin cewenya pulang lewat mana weh."
"Double kill, apa amalan tuh cewe, bisa macarin Theo, jadi manajernya Yogie lagi."
"Gua ketemu akun cewenya gais @hlnacdy"
"Cakep woy... "
"Boleh kan aku bareng dia? Aku mau jaga dia, Villain." detik itu Theo menatap kamera sambil menutup seluruh mulutnya menyisakan matanya saja yang terlihat.
"Mas jangan nangis mas, iyaiya kita izinin, Villain izinin."
"Mba Helena, di kehidupan selanjutnya ayo tukeran mba hiks."
🌵
"Mulai sekarang kamu ngga bisa lagi keluyuran sembarangan ayang. Kalau bukan sama aku, Theo, atau staff, kamu ngga bisa kemana pun. Kamu udah dikenal orang, bahaya kalau pergi sendirian.
"Mau ketemu temen?".
"Ngga boleh sendirian juga."
"Segitunya ya kak, aku kan bukan artis." keluh Helena.
"Justru karena itu, apalagi sekarang kamu bawa identitas sebagai pacarnya si Theo. Aohhh.... ", kesalnya. Helena hanya terkikik melihat Yogie kesal sendirian.
"Kan cuma identitas, selain bantu Huge, aku juga harus tetap hidup kan." jawab Helena. "Kak, lupain bentar soal yang lain, kamu ada undangan podcast .... ", bla bla bla Helena menjelaskan yang harus Yogie lakukan, dan terlupa lah rapat penting hari ini karena keduanya sedang berunding.
Tok tok tok...
Klek, pintu di buka. Pria senyum kotak muncul di pintu, Helena dan Yogie hanya menatap datar presensi Theo yang sumringah itu lalu kembali pada agenda penting yang sedang mereka bahas, tanpa peduli lagi ada orang lain disekitar mereka.
"Hai, pacar."
"Dia pucat", batin Helena.
Yogie langsung menatap tajam, sementara Helena tetap fokus. "Kak, jangan diladenin." lirihnya dan Yogie kembali mengabaikannya.
"Mau makan malem?", tanya Theo tidak menyerah.
"Ah... Kak semalem aku searching menu baru, belanja yuk, kayaknya enak nih, bikinnya juga cepet." sambil menunjukkan sesuatu di ponselnya.
Theo seperti keledai bodoh yang dicueki habis-habisan di ambang pintu.
"Ayo, yang."
Yang yang... Itu sebutan terkutuk yang sangat Theo benci, tapi bagaimana pun sepertinya kedekatan dua orang yang ada dihadapannya ini tidak bisa di anggap remeh.
"Helena... ", serunya lirih tapi masih cukup untuk terdengar Helena.
"Iya, Theo. Ada yang bisa aku bantu?".
"Ayo bicara di studio ku."
"Iya sebentar, kamu tunggu disana ya nanti aku nyusul, tugas aku belum selesai disini."
"Emangnya bahas menu makan malam sama masak itu termasuk tugas kamu disini ya?", frontal Theo.
"Iya masuk, aku dan artis ku tinggal bareng kalo kamu lupa, kami masak dan makan dari panci yang sama, manusia masak dan makan bareng, aneh ya?", tegas Helena. Theo ciut, sementara Yogie mengulum senyumnya. Helena memang alpha female, pantas saja Theo selalu merasa kecil jika sudah berdebat.
"Y-ya udah, aku tunggu disana." Theo langsung pergi dan menutup kembali pintu itu.
Yogie terkekeh lirih, bersamaan dengan tangan lancangnya yang memindahkan Helena ke pangkuannya tanpa permisi, seolah terbiasa Helena bahkan hanya fokus menatap catatan yang ia buat tadi, tanpa perduli yang dilakukan Yogie.
"Ayang, apa ajakan aku belum ada jawabannya sampai hari ini?".
"Ajakan apa?". polos Helena.
Deg
"YAAANG... ", kesal Yogie.
...----------------...
.
.
.
.
TBC... 🌵