NovelToon NovelToon
Cinta Laki-laki Penghibur

Cinta Laki-laki Penghibur

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / PSK
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ibnu Hanifan

Galih adalah seorang lelaki Penghibur yang menjadi simpanan para Tante-tante kaya. Dia tidak pernah percaya Cinta hingga akhir dia bertemu Lauren yang perlahan mulai membangkitkan gairah cinta dalam hatinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibnu Hanifan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAAB 18

Petir menyambar dari kejauhan, seolah langit sendiri murka pada apa yang baru saja terjadi.

Di ruang tamu rumah mewah keluarga Handoko, Lauren masih terisak dalam pelukan ayahnya. Matanya sembab, napasnya pendek-pendek. Pintu rumah terbuka. Tante Liana baru saja pulang, tubuhnya masih bergetar, wajahnya basah karena hujan.

Begitu melihat istrinya, Pak Gunawan langsung berdiri dan menghampirinya. Dan tanpa banyak kata.

PLAKKK!

Pak Gunawan menampar istrinya dengan sangat keras Hingga membuat Tante Liana sedikit tersungkur dan hampir jatuh ke tanah.

“Dasar perempuan nggak tahu diri! Selama ini aku tutup mata, aku percaya sama kamu! Tapi ternyata kamu SELINGKUH di belakangku! Dan dengan siapa? Dengan laki-laki yang masih SEUMUR ANAKMU!”

Tante Liana bangkit perlahan. Wajahnya merah, bukan karena tamparan, tapi karena amarah yang selama ini dipendam.

“Mas pikir kenapa aku bisa selingkuh?! Itu karena mas yang hanya sibuk mikirin kerjaan Mas, Dan ngga pernah ada waktu untukku! Lima tahun, mas! Lima tahun aku tidur di ranjang itu sendirian seperti seorang janda! Dan dalam lima tahun juga, Mas bahkan nggak pernah menyentuh aku!”

Pak Gunawan mendekat, wajahnya gelap.

“Sudah salah, berani ngelawan pula ya kamu!?”

“Aku nggak butuh lagi kasih sayang dari laki-laki yang egois dan hanya mau dimengerti tanpa mau mengerti"

“Cukup, Liana!”

“Terserah! Aku juga muak dengan pernikahan ini!”

Tante Liana berbalik, mengambil tasnya, melangkah cepat ke pintu.

Pak Gunawan menatapnya tajam.

“Kalau kamu keluar dari rumah ini, jangan harap bisa kembali. Aku pastikan besok surat cerai akan ada di meja pengadilan!”

Tante Liana berhenti sejenak… lalu tanpa menoleh, meneruskan langkahnya keluar rumah.

“Mama! MAMA!!!”

Lauren berteriak histeris, mencoba mengejar, namun ayahnya menahan tangannya dengan keras.

“Biarkan dia pergi. Jangan rendahkan dirimu untuk ibu seperti itu.”

Lauren terisak keras.

“Tapi itu tetap Mama aku…”

“Mama yang seperti itu tidak pantas ditangisi.”

Pintu depan tertutup dengan suara keras. Hujan masih turun, membasahi langkah Tante Liana yang kini sendiri. Dan di dalam rumah, sebuah keluarga resmi hancur.

---

Siang itu matahari terasa panas, tapi hati Lauren lebih panas lagi. Dia berjalan cepat di lorong kampus, matanya menatap tajam ke arah satu sosok yang sangat dia kenal—Galih. Pria itu berjalan santai seperti tak ada yang terjadi. Seolah dunia belum pernah jungkir balik karena dirinya.

“GALIH!”

Suara Lauren menggema keras. Galih menghentikan langkahnya perlahan, lalu menoleh. Seketika banyak pasang mata mulai memperhatikan mereka.

Lauren berdiri di hadapannya, matanya merah dan penuh amarah.

“Kamu tahu nggak seberapa jahat kamu! Karena kamu… mama dan papa aku cerai! Karena kamu, keluarga aku HANCUR!”

Galih hanya diam. Matanya tak menatap Lauren, hanya memandangi tanah di depannya.

“Kamu pikir dengan cuma pergi gitu aja semuanya selesai? Kamu pikir aku nggak berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi? Kamu penipu, Galih! Kamu bahkan pacaran sama aku waktu kamu masih... masih jadi simpenan IBU AKU!!”

Beberapa mahasiswa mulai berbisik-bisik. Tapi Lauren tidak peduli. Tangisnya mulai pecah.

"Aku kira kamu beda. Aku kira kamu tulus. Tapi ternyata kamu cuma laki-laki kotor yang rela jual diri demi uang!”

Galih akhirnya menatap Lauren. Matanya tajam, tapi bukan karena marah—melainkan karena terlalu lelah untuk merasa sakit lagi.

“Lo enak, Lauren. Lo anak orang kaya. Hidup lo udah disiapin dari lo lahir. Lo nggak perlu mikirin makan besok dari mana, lo nggak perlu milih antara kuliah atau ngasih makan orang tua lo.”

Lauren terdiam. Galih melanjutkan.

“Lo nggak tau gue kerja kayak gitu karena apa. Gue harus bayar kuliah gue sendiri, dan tiap bulan gue harus biayain perawatan bokap gue di rumah sakit jiwa. Jadi kalau lo mau maki gue, silakan. Tapi tolong… jaga cara lo ngomong.”

Galih mengambil napas panjang, suaranya menurun, tapi matanya tetap menatap lurus ke mata Lauren.

“Dan satu hal lagi… Gue nggak pernah tahu sebelumnya kalau lo itu anak Tante Liana. Kalau gue tahu, lo pikir gue bakal deketin lo?”

Galih memalingkan muka dan

melangkah pergi, meninggalkan Lauren yang terduduk di tanah sambil menangis. Mahasiswa lain tak berani bicara apa pun. Hanya diam dan menyaksikan kisah cinta yang berubah menjadi tragedi.

---

1
Mawar Agung
saya suka ceritanya semangat ya Thor💪😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!