NovelToon NovelToon
The End: Urban Legend Jepang

The End: Urban Legend Jepang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Horror Thriller-Horror / Iblis / Kutukan / Hantu
Popularitas:288
Nilai: 5
Nama Author: SkyMoon

Urban legend bukan sekadar dongeng tidur atau kisah iseng untuk menakuti. Bagi Klub Voli SMA Higashizaka, urban legend adalah tantangan ritual yang harus dicoba, misteri yang harus dibuktikan.

Kazoi Hikori, pemuda kelahiran Jepang yang besar di Jerman. masuk SMA keluarganya memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, namun tak pernah menyangka bergabung dengan klub voli berarti memasuki dunia gelap tentang legenda-legenda Jepang. Mulai dari puisi terkutuk Tomino no jigoku, pemainan Hitori Kakurenbo, menanyakan masa depan di Tsuji ura, bertemu roh Gozu yang mengancam nyawa, hingga Elevator game, satu per satu ritual mereka jalani. Hingga batas nalar mulai tergerus oleh kenyataan yang mengerikan.

Namun, ketika batas antara dunia nyata dan dunia roh mulai kabur, pertanyaannya berubah:
Apakah semua ini hanya permainan? Atau memang ada harga yang harus dibayar?

maka lihat, lakukan dan tamat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkyMoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

terowongan kiyotaki

Ujian semester pertama telah selesai. Hikori dan teman-temannya sudah mulai bersantai karena libur musim panas yang panjang. Hikori kini tengah terduduk di sofa dengan stik play station yang dia tekan tergesa-gesa, didepannya terdapat keripik kentang dan soda teman pas untuk menemaninya bermain.

Telepon tiba-tiba berdering menghentikan aktivitas Hikori, dia berjalan untuk mengangkat telepon.

"Moshi-moshi."

"Hikori, datanglah ke rumahku sekarang. Di sini ada Yasuhiro senpai," ternyata Ichi yang menelpon. Sebenarnya Hikori sedikit menghindari dari Yasuhiro, bagaimana pun dia sudah beberapa kali menjerumuskan Hikori pada hal mistis. Bahkan terakhir dia membuat Hikori bertemu dengan perempuan. Ah! Jangan sebut namanya membayangkan bagaimana dia tersenyum membuat Hikori merinding sebadan-badan.

"Mau apa? Aku sedang sibuk."

"Mereka merencanakan liburan dan mengajak kita kemarilah kita bicara," Hikori menghela nafas.

"Baiklah aku ke sana."

Hikori mematikan televisi dia pamit pada ibunya lalu naik sepeda menuju rumah Ichi.

Setelah dipersilahkan masuk oleh ibu Ichi dia ke atas menuju kamar Ichi. Ternyata di sana telah ada Shin, Yasuhiro dan Ryota.

"Yo Hikori!" Sapa Yasuhiro.

"Apa rencana kalian," Hikori bicara langsung ke intinya.

"Kami berencana untuk liburan ke Kyoto. Karena aku tahu dari Ichi kau tak akan kemana-mana jadi aku mengajakmu."

"Kyoto mau apa kita ke sana perjalanan dari Tokyo ke Kyoto sangat jauh, kalau kita pergi ke destinasi yang di Tokyo pun ada, aku tidak ikut."

"Tenang saja kita sudah menentukan destinasi yang tak akan kau temui di Tokyo. Pertama kita akan ke Fushimi Inari Taisha, Toei Kyoto Studio Park, Arashiyama Bamboo Grove, dan yang paling aku suka kita akan pergi ke Kyoto International Manga Museum."

Yasuhiro menjelaskan destinasi wisata yang akan mereka kunjungi dengan penuh semangat.

Hikori nampak berpikir sejenak. "Siapa saja yang ikut?"

"Kami semua," Yasuhiro menunjuk mereka yang berada di kamar Ichi.

"Yang lain?"

"Isamu liburan dengan pacarnya ke pantai, Masayuki berlibur dengan keluarganya ke Amerika, kohai yang lain sibuk. Anggota perempuan tidak ada yang mau ikut karena jauh hanya Yume pacar Shin yang ikut."

Hikori hanya mengangguk menanggapi penjelasan Yasuhiro. "Baiklah aku ikut."

Yasuhiro yang sangat bersemangat di sini dia menjelaskan mereka akan naik apa, siapa yang menyetir, jam berapa mereka berangkat, dan semua detailnya.

Setelahnya penjelasan Yasuhiro mereka berangkat dengan satu mobil, Shin yang menyetir dan mereka akan pergi jam sepuluh malam untuk bisa sampai pagi hari di Kyoto.

Hikori pulang ke rumahnya dia juga bercerita tentang rencananya ada ibunya. Ibunya mengizinkan dan dia juga memberikan bekal uang yang lumayan banyak pada Hikori.

*****

Malam itu tiba Hikori di jemput oleh mobil Shin, duduk di bagian depan tentu saja Shin dan Yume, bagian tengah Yasuhiro dan Ryota sedangkan paling belakang Ichi dan Hikori.

Mereka mulai perjalanan panjang dari Tokyo menuju Kyoto, karena mereka berangkat malam kebanyakan dari mereka tertidur menyisakan Shin dan Ryota, tugas Ryota memang berjaga siapa tahu Shin mengantuk dia bisa mengambil alih kemudi.

Setengah perjalanan Shin bergantian dengan Ryota, Shin tidur sebentar sedangkan Ryota yang paling kuat bergadang di antara mereka. Tujuan pertama mereka ke Arashiyama, menempuh yang jauh dulu baru mereka akan menjajal destinasi di pusat Kyoto.

Dalam perjalanan Ryota hanya fokus pada jalanan dan sesekali melihat map.

Sampai mereka di pusat Kyoto. Ryota terus melajukan mobilnya tapi sepertinya dia melenceng dari jalur. Mobilnya terhenti membangunkan semua yang berada di dalam mobil.

"Ada apa?" Tanya Yasuhiro.

"Sepertinya aku melenceng dari jalur."

Shin melihat sekitar yang penuh dengan pepohonan. "Aku yang akan mengemudi," Ryota dan Shin kembali bertukar tempat.

Shin menyalakan mobilnya, dia mengutak-atik google mapnya dan mulai berjalan dengan putar arah. Hanya kurang dari lima belas menit mereka berjalan tiba-tiba mobil Shin mogok. Mereka berada di terowongan yang sepi untung lampu jalanan masih menyala. Setidaknya tidak terlalu gelap. Shin keluar mengecek mobilnya ditemani Ryota.

Tapi setelah di lihat tidak ada masalah pada mobilnya. Mereka mengecek kembali mesin mobil siapa tahu ada yang terlewat.

Didalam mobil Yume menunggu dengan cemas, dia melirik-lirik sekitar lalu matanya tak sengaja melihat ke arah spion. Di ujung jalan belakang mobil mereka Yume melihat perempuan dengan gaun putih berambut panjang berdiri membatu. Yume menoleh ke belakang memastikan dan benar perempuan itu masih di sana.

"Ada apa?" Tanya Yasuhiro.

"Coba kalian lihat ke belakang," mereka serempak menoleh ke belakang perempuan itu masih di sana mereka melihatnya.

Mereka saling pandang mereka bertanya-tanya siapa wanita itu tidak mungkin jika manusia berdiri sendirian di di terowongan yang sepi ini. Belum sempat mereka mempertanyakan Yume melotot sambil nunjuk-nujuk ke arah belakang. Mereka kembali menoleh melihat wanita itu yang kini telah berada tepat dibelakang mobil mereka sambil mengetuk-ngetuk kaca belakang.

"Shin, Ryota," Yume panik mengetuk kaca depan memberi isyarat pada mereka untuk masuk. Shin menurunkan kap mobilnya mereka berdua masuk. Keheranan dengan teman-teman yang terlihat ketakutan.

"Cepat kita harus pergi ada perempuan yang mengikuti kita," Yume mengguncang-guncang lengan Shin, Shin melihat ke belakang tapi tidak wanita yang di maksud itu. Dia hanya melihat Hikori, Ichi, Yasuhiro dan Ryota yang duduk berdempetan.

"Tidak ada siapa-siapa."

Belum ada satu detik injakan kaki seperti orang yang berlari-lari terdengar di atas mobil. Suara semakin ricuh ada orang menangis, teriak, tertawa, bahkan berbicara dengan nada yang tidak jelas. Situasi makin chaos setelah Yume tiba-tiba memutar matanya kebelakang hingga yang terlihat hanya putihnya.

"Yume sadarlah," Shin menggoyang-goyangkan tangan Yume berharap dia sadar, yang lain tutup telinga memeluk satu sama lain ketakutan.

Yume tertawa terbahak-bahak dengan suara yang sedikit berat seperti suara laki-laki.

Lalu hening dia melotot memperhatikan mereka lalu menunjuk mereka satu per satu. "Kalian tidak bisa keluar kalian akan ikut denganku ke neraka," lalu dia kembali tertawa dengan suara keras.

Buku kuduk mereka berdiri mereka ketakutan. "Nyalakan mobilnya Shin!" Ryota membentak Shin, dia tersadar langsung mencoba menyalakan mobilnya, tapi tidak berhasil suara-suara itu kembali terdengar. Bahkan di depan, belakang, samping mereka berdiri sosok-sosok menyeramkan seperti mengerubungi mereka.

Shin mulai panik, tapi akhirnya di percobaan ke lima mobil mereka menyala tanpa memikirkan apapun dia langsung tancap gas menabrak semua makhluk yang menghalangi mereka. Yume masih seperti orang yang kerasukan, dia masih tertawa dan terus mengatakan akan membawa mereka ke neraka.

Namun, entah kenapa sudah hampir dua puluh menit mereka tidak menemukan ujung terowongan padahal Shin sudah mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, tapi terowongan ini seperti tidak ada habisnya.

Yume kembali tertawa. "Aku akan membawa kalian ke neraka," lagi-lagi dia berkata begitu.

Saat Hikori ingin melihat keadaan temannya karena dia duduk di dekat jendela tanpa sadarnya matanya melihat ke arah kalung Ichi dan Yasuhiro. Mereka memang mengalungkan omamori agar tidak terlupa. Walaupun pendeta bilang hanya tujuh hari tujuh malam seperti mereka lupa untuk melepaskan jimat itu.

"Kalung itu!" Seolah tahu maksud Hikori mereka langsung tersadar. Mereka bertiga melepaskan kalungnya dan memasangkan pada Yume. Hikori membawa mantra yang dia ingat saat pembersihan di kuil Buddha.

Tak lama Yume tersadar hanya sebentar lalu dia pingsan tak sadarkan diri. Jantung Shin berdetak cepat di ujung sana Shin melihat makhluk besar dengan tubuh hitam, badannya besar dipenuhi otot, yang membuat Shin bergidik adalah kepalanya sapi dengan mata merah menyala dan tanduk besar yang melingkar.

Shin melotot ketakutan tanpa sadar dia menginjak gas sangat dalam. Ryota yang berada dibelakang Shin menyadari ada yang tidak beres dia menepuk-nepuk dan mengguncang tangan Shin. Tapi Shin tak bergeming, dia masih terpaku mobilnya berjalan dengan kecepatan maksimal tapi sosok itu masih di sana seolah mobilnya hanya diam ditempat dan terowongan yang bergerak.

Yasuhiro membacakan mantra yang sama saat mereka ke kuil dia mengusapkannya tangannya pada wajah Shin.

Seketika Shin tersadar dan menginjak rem mereka semua terbentur karena Shin rem mendadak. Nafas Shin terengah-engah. Sekelilingnya sudah jalanan di depan mereka sudah jurang. Sedikit saja Shin menginjak gas tamatlah riwayat mereka. Shin memundurkan mobilnya cepat.

Langit masih gelap karena waktu baru menunjukkan pukul tiga pagi.

"Ini tidak benar kita harus kembali ke Tokyo," ucap Shin, dia melihat kekasihnya yang masih tak sadarkan diri dengan jidat yang memar.

"Jangan gegabah, kau lelah kita semua lelah. Kita tidak bisa ke Tokyo dengan keadaan seperti ini. Apalagi hanya aku dan kau yang bisa menyetir. Lebih baik kita ke villa terlebih dahulu."

Shin hanya mengangguk kembali menjalankan mobilnya menuju villa yang sudah mereka sewa di Arashiyama.

To be continued

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!