NovelToon NovelToon
Pria Gila Itu Milikku

Pria Gila Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Aku Shella, seorang gadis yang masih duduk dibangku sekolah Menengah Atas.

Berawal dari penolakan ibu dan saudariku yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua dariku, membuatku berubah menjadi gadis yang tidak memiliki hati dan pendendam.

Aku juga bertekad ingin merampas apa yang dimiliki oleh saudariku.

Aku bahkan tidak mengeluarkan air mataku saat ibuku dinyatakan meninggal dunia.
Hingga terungkapnya sebuah rahasia yang begitu mengguncang kewarasan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

Apa yang perlu diceritakan,?

Paman Rangga masih berpura-pura tidak mengerti, padahal hatiku sudah sangat panas. Tidak bisakah wanita lain saja,?

Pernikahan, atau apalah itu.!

Oh, itu. Menurutku itu tidak terlalu penting.

Aku menelisik kedalam matanya, di dalam sana sepertinya tidak ada kebohongan. Namun tetap saja perjodohan itu membuatku merasa cemburu.

Lalu aku menyadari satu hal, paman Rangga menyusulku naik keatas. Alih-alih bersama dengan yang lainnya dibawah, ia lebih memilih mengikutiku naik.

Mengapa paman mengikutiku,?

Hah,,, didalam rasanya terlalu sesak.

Aku lagi-lagi mempertajam pandanganku, sepertinya ada yang berbeda dari paman Rangga. Ia menjadi sering menghela nafasnya kuat-kuat.

Paman tahu tidak,? aku sangat berharap bahwa akulah yang sangat ingin berada diposisi Maurice.

Tentu aku hanya dapat mengatakannya didalam hatiku saja, karena aku tidak akan berani berterus terang.

Jangan lupa besok kita pergi kerumah sakit, kita lakukan pemeriksaan pada telingamu.

Paman Rangga menepuk bahuku lalu beranjak pergi setelah mengatakan keputusan sepihaknya yang sayang nya aku setujui didalam hatiku.

Aku tahu paman Rangga akan pergi memenuhi hasratnya yang diluar nalar. Karena sekilas aku dapat menangkap pembicaraannya ditelepon mengenai wanita dan kamar hotel.

Aku hanya dapat memandangi tubuhnya yang semakin menghilang masuk kedalam mobilnya. Begitu mudahnya ia berkelit ketika meminta izin untuk keluar.

Anehnya, walaupun aku tahu paman Rangga memiliki hormon s*** yang lumayan gila, aku tetap ingin memilikinya disisiku.

Air mataku kembali menetes kala menyadari begitu tinggi tembok yang ada diantara kami. Perasaanku yang semula hanya biasa saja, kini telah berubah menjadi rasa ingin selalu melihatnya setiap hari.

Apapun yang sedang terjadi dibawah, aku segera melupakan nya dan bergegas mengarungi lautan mimpi.

Namun sebelum aku melakukan itu, aku membuka pesan obrolan antara aku dan paman Rangga.

Paman, jangan menikahi saudariku...

Dia adalah wanita licik yang hanya menginginkan uangmu saja.

Aku tahu pesanku ini tidak akan dibaca nya, aku juga mengirim ini hanya sebagai alasan agar paman Rangga mengalihkan perhatiannya padaku.

Namun nihil, tidak ada balasan sama sekali. Mungkin ia sangat sibuk memuaskan dahaga nya yang tertunda selama beberapa ini.

***

Keesokan harinya, seperti pembicaraan paman semalam. Kami memutuskan mengunjungi rumah sakit untuk kesembuhan pendengaranku.

Didalam mobil, aku hanya diam sambil sesekali melirik paman Rangga yang sedang fokus menyetir.

Bayangan dirinya tadi malam yang berada didalam kamar hotel membuat ku merasa tidak nyaman.

Pasti ada alasan mengapa pernikahan itu harus terjadi..

Aku menoleh, meminta jawaban yang dapat menenangkan hatiku yang sedang gundah gulana.

Anak kecil tidak boleh tahu urusan dewasa.

Aku berhak tau paman, kita telah berhubungan lumayan lama.

Paman Rangga hanya diam.

Begitu banyak wanita lain diluar sana, wanita-wanita yang pernah paman temui juga banyak.

Mengapa harus Maurice,?

Karena ibuku ingin berhubungan baik dengan keluargamu.

Aku bungkam, tidak mampu lagi mengeluarkan kata-kata ku yang bersifat tidak terima.

Lalu bagaimana denganku paman,?

Lagi-lagi aku hanya mampu bertanya didalam hati ku saja hingga mobil terparkir sempurna diparkiran rumah sakit.

Kami berdua kompak memasuki sebuah ruangan yang merupakan ruangan pribadi sang dokter. Berbagai pemeriksaan kujalani dengan tenang.

Hingga sebuah alat berhasil terpasang ditelingaku, membuat jantungku berdetak semakin cepat karena aku mulai bisa mendengar kembali setelah hampir empat tahun hidup dalam keheningan.

Alat itu berukuran kecil seperti sebuah headset yang bentuknya menyesuaikan telinga penggunanya.

Aku menangis haru setelah sekian lama akhirnya benda yang selama ini selalu ku incar dapat juga aku kenakan.

Aku bahkan malu untuk bersitatap dengan paman Rangga yang melihatku dengan mata teduhnya.

Air mataku tak berhenti mengalir saat kudengar suaranya yang menyejukkan hatiku. Ini kali pertama aku mendengar suara paman Rangga.

Dokter yang sedang menanganiku telah pergi entah kemana, kemungkinan besar ia mengerti kondisiku yang ingin menikmati rasa haru ini dengan kusyuk.

Entah berapa lama aku menangis, aku tidak lagi memikirkannya. Aku hanya mengeluarkan semua air mataku saat suara-suara itu kembali menghampiri telingaku.

Kurasa... aku... akan... terus.... menangis... di.. sini...

Aku bahkan terbata menyampaikan isi hatiku, rasa terimakasih yang bersemayam di tenggorokanku begitu sulit untuk ku hembuskan.

Dalam satu tarikan nafas, akhirnya aku berhasil mengucapkan kalimat itu.

Paman, Terima kasih telah membantuku...

.

.

.

Next...

Halo teman-teman, mohon maaf jika ada penulisan yang kurang jelas ya,.

Saran dan masukannya sangat diterima,

Trimakasih,,, ☺ mohon dukungannya yaaa,,,

1
Tanti Purba
lanjut donk
kayla: Hallo jangan lupa mampir di karya terbaru aku yah " My Baby Girl" mohon dukungannya
yeppo: oke kak, ditunggu aja ya ☺
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!