Asih gadis berparas cantik yang merupakan salah satu kembang desa, banyak laki-laki yang mengejar cintanya tak hanya pemuda desa, duda dan laki-laki beristri pun mengejar cinta Asih. Namun kemalangan menimpa nya Asih ditemukan seorang warga tergeletak tak bernyawa disalah satu kebun warga. Siapakah orang yang tega berbuat keji terhadap Asih?
Yuk baca terus kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arztha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Mereka masih fokus mencari Supri tanpa mereka sadari salah satu teman mereka menghilang.
"Lah si Badri kemana Jon? " tanya Raka yang tidak melihat batang hidung Badri.
"Lah kan tadi di belakang lo dia. "
"Kaga ada Jon. Mad Badri mana mad? "
"Lah kaga merhatiin Badri gue Rak. " jawab Ahmad.
"Lah kenapa pada ngilang sih, Supri aja belum ketemu sekarang malah Badri ngilang. " ucap Jono frustasi.
"Kesana kali Badri. " tunjuk Ahmad ke jalan setapak yang belum mereka lewati.
"Bisa jadi, yok kita cari kesana. " ajak Raka.
Jono, Raka, dan Ahmad pun mencari Badri dan Supri yang entah di mana keberadaan nya. Wajah lelah ketiga pemuda itu pun terlihat. Mereka terus menelusuri jalan yang belum mereka lewati sedari tadi. Harapan mereka cuma ingin teman temannya cepat ketemu.
"Serem banget Jon. " ucap Raka sambil mengusap bulu-bulu yang berdiri.
"Kalau nggak serem bukan kebun Rak. " sahut Jono.
"Balik lagi yuk, minta yang lain ikutan cari kalau ramai ramai kan enak. " usul Raka.
"Tapi nanggung Rak, masa kita balik sih ini Badri juga belum ketemu loh. "
"Sumpah merinding banget gue Jon. Mad lo kenapa diem aja sih. " keluh Raka.
"Kan lagi fokus Rak cari Supri. " akhirnya Ahmad pun bersuara.
Semilir angin pun berhembus pelan, Raka pun semakin merinding ia terus melihat keadaan sekitarnya sedangkan Jono dan Ahmad sudah jalan terlebih dahulu. Angin pun berhembus kembali, Raka merasakan ada seseorang dibelakangnya. Raka mencoba memberanikan diri untuk menoleh kebelakang dan berapa terkejutnya Raka saat menoleh.
"PO POO CONGGGG POCONGGGG. "
"JONO AHMAD LARIIIIIIII ADAAA POCONGGGGGG. " teriak Raka yang sudah lari terbirit-birit mendahului teman temannya.
Sedangkan Jono dan Ahmad pun menoleh mereka pun terkejut.
"LARIIIIIIIIII..... " ucap Jono dan Ahmad bersamaan. Mereka pun lari menyusul Raka yang sudah lari terlebih dahulu.
"Raka tunggu. " teriak Jono.
Ahmad dan Jono pun terus berlari, nafas mereka pun tersengal sengal. Akhirnya mereka pun sampai di pos ronda desa Rengas. Mereka bertiga pun beristirahat, jantung mereka pun berdegup sangat kencang. Keringat terus mengalir membasahi tubuh mereka.
"Serem banget itu pocong. " ucap Raka ditengah nafasnya yang masih tak beraturan.
"Gile gue kaget banget pas nengok kebelakang, untung masih kuat lari. " Jawab Jono.
"Ya ampun mimpi apa gue semalam ini hari ketemu setan mulu. " keluh Ahmad.
"Apa lagi gue Jonoooo itu muka setan deket banget sama muka gue gimana gue kaga ngibrit coba. " kesal Raka.
"Kita punya dosa apa ya, setan demen banget gangguin kita. " ucap Jono.
"Dosa lo mah banyak Jon kaga nyadar ya lo. " Raka pun menjawab sambil terkekeh.
"Sialan lo. " Jono pun mengumpat sambil menoyor kepala Raka namun Raka berhasil menghindar.
"BANG JONO"
"Sialan pasti Asih itu yang manggil. " ucap Jono yang samar samar mendengar seseorang memanggil.
"BANG JONO NGAPAIN DISITU? " tanya Asih yang sedang duduk di atas pohon sambil memperhatikan para pemuda yang sedang duduk di pos ronda.
Belum reda ketakutan mereka saat melihat pocong kini Asih pun muncul mengganggu mereka.
"Rak Mad kabur yok. " ajak Jono.
"Yok."
Mereka semua pun ingin kembali lari sekencang kencangnya. Namun kaki ketiga pemuda itu mendadak tidak bisa di gerakan seperti ada yang memegang kedua kaki mereka.
"Rak kaki gue kaku Rak. "
"Sama kaki gue juga nggak bisa di gerakin sama sekali. "
"Kaki gue juga sama berat banget. "
Mereka bertiga mencoba menggerakkan kaki mereka namun usaha mereka sia sia kaki mereka kaku sekali.
"BANG LIAT ASIH BANG, ASIH DI SINI BANG. "
Mereka pun menoleh ke arah Asih.
"Jon serem banget Jon. " ucap Raka yang sangat ketakutan.
"Ini gimana kaki kita nggak bisa digerakin. "
"Berdoa ayok berdoa siapa tau bisa di gerakin. " usul Ahmad.
"Bener juga kata lo mad ayok berdo'a ayok. Bissmillahirohmannirohim Bismika allahumma ahyaa wa bismika amuut." Jono pun berdo'a.
Ahmad yang mendengar do'a Jono pun menoleh. "Lo mau tidur Jon? "
"Lah kaga, emang kenapa? "
"Itu doa mau tidur Jono. " terang Ahmad.
"Lah beda ya? "
Ahmad tak habis pikir melihat Jono. Bisa bisanya bukan baca ayat kursi malah doa tidur yang ia baca.
"Hihihi hihihi. " Asih yang melihat perdebatan ketiga pemuda itu pun tertawa, sehingga membuat ketiga pemuda itu terdiam ditempat.
🍀🍀🍀
"Berat banget lo Pri, kebanyakan dosa kayaknya ini. " Badri menggendong Supri menuju arah pulang. Badri berhasil lolos setelah Asih pergi menghilang.
"Kalau bukan temen udah tak tinggal lo Pri. "
Dengan langkah pelan dan nafas yang sudah senin-kamis Badri terus menggendong Supri dengan sisa tenaga yang ia punya. Wajah Badri terlihat sangat lelah sekali.
Beberapa menit kemudian ia pun sampai depan rumah Andre. Andre dan teman teman yang ada di sana belum menyadari kedatangan Badri yang sudah tertatih-tatih. Hingga Badri pun teriak dari luar pagar rumah bos nya ia sudah tidak kuat lagi untuk menggendong Supri.
"Woi bantuin gue woy, berat nih. " teriak Badri dari luar.
Mereka pun yang berada disana berlarian membantu Badri untuk membawa Supri yang masih belum sadarkan diri.
Setelah Supri di bawa temannya yang lain giliran Badri yang di papah masuk ke dalam rumah.
"Akhirnya Supri ketemu juga. " ucap Andre dengan perasaan lega.
"Oia lo nemuin dimana Bad si Supri, ehh terus yang laen mana ko lo balik sendirian? "
"Di semak semak bos, gatau gue yang laen pada kemana gue kepisah sama mereka. "
"Jangan bilang mereka ikutan ilang. "
"Jangan sampe lah bos, oii minum mana gue haus banget ini. " Badri meminta minum kepada temannya.
Temannya pun segera memberikan botol air mineral kepada Badri. Badri pun langsung meminum hingga habis.
Andre memerhatikan wajah Supri yang penuh luka gores. "Ini kenapa mukanya Supri pada begini? "
"Nggak tau bos, pas ditemuin udah begitu. Mungkin abis disiksa Asih dia. " tebak Badri.
"Lah emang nya ada Asih ya disana? "
"Ada, itu dia lagi di tungguin Asih aja di sampingnya pas gue temuin. "
"Mulai berani ya si Asih sekarang. "
"Iya bos mana beneran serem banget lagi wujud nya Asih. " Badri bergidik ngeri.
Mereka yang mendengar cerita Badri pun merasa cemas takut takut nanti giliran mereka yang jadi korban Asih selanjutnya.
🍀🍀🍀
Setelah bisa berlari lagi Jono, Raka, dan Ahmad pun berlari ke rumah si bos, mereka sudah menyerah untuk mencari Supri dan Badri. Terserah mau di omelin si bos mereka sudah tidak sanggup lagi apa lagi Asih terus muncul dihadapan mereka. Mereka terus lari berharap cepat sampai di rumah Andre.
Malam ini adalah malam yang sangat buruk untuk mereka. Niat untuk mencari temannya yang hilang malah terus di teror hantu hantu yang berada di kebun karet.
Dari kejauhan Andre melihat ketiga temannya yang sedang lari terbirit-birit. Andre sudah bisa menebak mungkin mereka juga ketemu dengan Asih disana.
"Itu mereka, akhirnya pada pulang dengan selamat. " Andre bernafas lega.
"Bujug larinya kenceng amat itu mereka. " ujar salah satu teman mereka.
"Paling juga mereka kena di kejar Asih. " ucap Badri.
Raka, Jono dan Ahmad pun akhirnya tiba di depan rumah Andre. Sedangkan Jono dan Raka yang sudah tak ada tenaga pun sesampainya di depan rumah Andre pun pingsan.
"Yah nambah lagi aja pasien kita. Buru bantu angkat kedalam. " ucap Andre kepada teman temannya.
Andre dan yang lain pun segera kedalam rumah sambil memapah ketiga temannya itu. Sebelum masuk kerumah Andre pun melihat sekitar rumahnya namun matanya melihat sesuatu yang tengah memperhatikan nya.
DEGGG....!!!!
