SPIN OFF "SUGAR AUNTY"
Layu sebelum berkembang, mungkin itu istilah yang pas untuk menggambarkan keadaan Amanda.
Belum sempat perasaannya tumbuh berbunga-bunga, ia malah melihat surat undangan pernikahan, di mana ada nama Saga, lelaki yang dicintainya, di sana.
Habis sudah perasaannya harus ia cabut paksa sampai ke akar saat dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan pesta pernikahan pria pujaannya.
Dan tepat pada hari itu juga, dia merasakan sebuah kesialan karena harus bertemu dengan pria menyebalkan. Seorang pria yang ternyata akan menjadi Boss di tempat magangnya.
Bagaimana kisah mereka akan berlanjut, apakah Amanda mampu bertahan dengan Bossnya yang super galak dan melupakan cintanya terhadap Saga si asisten tampan? Cus kepoin ceritanya di FIERCE BOSS OR HANDSOME ASSISTEN 🤗
Follow Ig @nitamelia05
Salam Anu👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Aku Tidak Akan Berhenti
Ada jantung yang mendadak bergemuruh saat Saga melontarkan kalimat itu di depan Donita. Ya, jantung siapa lagi kalau bukan milik Amanda? Tepat pada saat itu harapan seolah berterbangan dalam angannya. Sebuah harapan agar bisa bersama dengan pria pujaannya.
Namun, berbeda dengan reaksi Donita. Karena dia tak percaya begitu saja, kalau Saga bisa secepat itu berpaling darinya. Dia tahu betul seberapa besar cinta Saga untuknya. Sangat besar, hingga dia pun tak bisa melepaskan pria itu.
"Kamu pikir aku akan percaya? Aku tahu kamu pasti bohong, kalian tidak mungkin memiliki hubungan lebih dari itu!" cetus Donita seraya berusaha untuk menarik Amanda, agar terlepas dari pelukan Saga.
Namun, Saga lebih dulu sigap. Dia menyembunyikan tubuh Amanda di belakang punggungnya. "Tidak ada urusannya denganmu. Kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa."
Donita seperti tertampar, karena Saga benar-benar berubah dalam sekejap. Namun, demi mempertahankan hubungan mereka, dia pun siap bermain drama. Mata Donita sontak berkaca-kaca. "Semudah itu? Sementara aku tidak pernah menganggap bahwa kita benar-benar putus!"
Saga menautkan kedua alisnya. Apakah urat malu Donita sudah putus, hingga begitu percaya diri mengatakan hal itu padanya?
"Bukankah kamu yang memulai semuanya. Jangan buat dirimu terlihat menyedihkan, karena pada kenyataannya akulah yang paling tersakiti di sini. Sudah cukup, lebih baik kamu pergi!" cetus Saga, berusaha untuk tidak memberikan akses pada Donita, karena ia yakin wanita itu hanya akan mempermainkannya.
Donita tergugu, sementara di belakang tubuh Saga Amanda tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun.
"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kamu ucapkan, Saga. Tapi yang jelas, aku tidak akan berhenti untuk mengejarmu. Aku yakin kamu hanya memanfaatkan dia untuk memanasiku. Karena kamu harus tahu, kamu terlalu bodoh untuk bersandiwara!" balas Donita seraya melirik tak suka pada Amanda.
Dan setelah itu dia benar-benar pergi dari apartemen Saga. Sekarang yang perlu dia lakukan adalah menghapus semua video-video tentang dirinya, dan membuat Saga percaya bahwa dia pun sangat mencintai pria itu.
"Cih, semua ini gara-gara dia! Kenapa aku sampai tidak sadar kalau dia membuat video gila itu!" rutuk Donita sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil.
*
*
*
Seperti ucapannya Saga benar-benar mengantar Amanda sampai di iLuva Hotels. Dan saat berada dalam perjalanan, beberapa kali Saya melirik ke arah Amanda. Tak henti-hentinya dia ingin meminta maaf, karena sudah melibatkan gadis itu dengan hubungan asmaranya.
"Amanda, aku minta maaf untuk soal yang tadi," ujar Saga, membuat Amanda yang sedang fokus pada ponselnya kini menoleh ke arah pria itu.
Meski jantungnya sempat berdebar dengan kencang, tetapi dia juga harus tahu diri. Bahwa Saga tidak mungkin bisa secepat itu berpaling dari mantan kekasihnya.
"Tidak apa-apa kok, Kak. Lagi pula itu kan hanya pura-pura, Kak Donita saja bisa menebaknya," balas Amanda, berusaha menahan diri untuk tidak terlalu besar kepala.
Saga berubah kikuk. "Ah iya maka dari itu aku ingin minta maaf. Kalau Donita bicara sesuatu atau melakukan apapun padamu, kamu langsung lapor saja padaku."
Amanda menepuk lengan Saga sekilas, agar mereka tidak terlalu kaku. "Tenang saja, Kak Donita tidak akan berani macam-macam padaku. Lagi pula aku juga gadis yang pemberani."
Amanda tersenyum hingga menampakkan gigi-giginya yang rapih, padahal pada saat itu hatinya memanas. Dan hal tersebut membuat Saga akhirnya ikut tersenyum pula. Seharusnya dia sadar, bahwa Amanda memang gadis yang unik dan ceria.
Tak berapa lama kemudian, akhirnya mereka tiba. Beruntung masih ada beberapa menit sebelum masuk kerja, jadi dia tidak akan terlambat. Amanda turun dari mobil Saga, dan pria itu langsung membuka kaca.
"Kak, terima kasih ya," ucap Amanda sambil mengulum senyum.
"Ya, sama-sama. Semangat bekerja ya, dan jangan lupa makan siang."
Amanda menganggukkan kepala, dan akhirnya mereka berpisah. Gadis itu tidak tahu kalau sedari tadi ada seorang pria yang terus memperhatikannya.
Begitu melewati pintu utama, Amanda langsung berjengit mendapati Dominic sudah seperti ingin melahapnya.
"Ikut aku!" cetus Dominic lalu berjalan ke arah lift. Apalagi pikir Amanda, padahal dia tidak melakukan kesalahan apa-apa.
Namun, tak ada yang bisa ia lakukan kecuali patuh pada perintah atasannya. Mereka menaiki lift dan masuk ke ruangan Dominic.
Tanpa alasan yang jelas tiba-tiba Dominic menyerahkan tisu pada Amanda. "Hapus lipstikmu!" Titahnya dengan suara ketus.
Amanda langsung terperangah, karena Dominic sampai mengurusi penampilannya. Ya, walaupun ia memang sengaja memakai lipstik lebih merah agar menarik perhatian Saga.
"Memangnya ada apa dengan lipstikku?" tanya Amanda, tak lekas menuruti perintah Dominic.
Pria itu mendesaahkan nafas kasar seraya menatap Amanda dengan tajam. Entah kenapa dia tidak suka sekali melihat Amanda berpenampilan seperti itu.
"Kamu ini mau bekerja atau menggoda seorang pria?" cetusnya mencari alibi, membuat Amanda mengerutkan pangkal hidungnya.
Ada apa sih dengan pria satu ini? Batin Amanda kesal.
"Tapi—"
"Tidak ada tapi. Hapus sekarang juga, mulai sekarang tidak ada pekerja yang memakai make up terlalu tebal!" potong Dominic, lantas setelah itu dia melenggang pergi, meninggalkan Amanda dengan segala kekesalannya.
"Hih, kusumpahi dia nanti dapat mertua yang galak, supaya merasakan bagaimana rasanya menjadi serba salah!"
***
Minta kupinyaaa dong gaes🙃🙃🙃