Kisah seorang gadis bernama Adelia Maheswari yang kehilangan tunangannya dihari pernikahannya, dan mengharuskan dia menikahi lelaki arogan, dingin dan kaku dihari itu juga.
Apakah aku bisa jatuh cinta dengan lelaki kasar, dingin dan arogan seperti dia. Lelaki yang telah merenggut kebahagiaanku?
Ikuti kisah mengharukan mereka ya, di lengkapi dengan kisah komedi, cinta manis, cemburu dan perasaan terharu membuat kalian baper, meleleh dan senyum - senyum sendiri.
IG: dewimutiawitular922
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Tidak Ingin Pergi
Jangan Lupa Like And Koment ya.
🌹SELAMAT MEMBACA🌹
Pukul 4:00 sore.
Pak Osmar datang menjemput Adelia yang masih berada di gedung pernikahannya. Ia masuk ke dalam dengan kedua pengawal yang mendampinginya. Ketika ia di dalam, ia masih melihat beberapa tamu duduk mengobrol dengan Pak Ferdi dan Bu Susan. Ia mendatangi mereka berdua.
“Pak Ferdi, Bu Susan. Saya datang menjemput Nyonya Muda ke rumah.”
Pak Ferdi dan Bu Susan langsung berdiri dari tempat duduknya.
“Iya pak. Adelia ada di ruangan istirahat bersama dengan kakaknya.”
“Saya langsung ke sana saja Pak Ferdi.”
“Mari saya antar pak.”
“Oh....baik.”
Pak Ferdi kemudian melihat istrinya.
“Ibu di sini dulu temani tamu – tamu kita.”
“Iya Yah.”
Pak Ferdi dan Pak Osmar pun berjalan menuju ruangan istirahat Adelia.
Ketika mereka berdua sudah berada di depan pintu ruangan istirahat Adelia, Pak Ferdi dan Pak Osmar masuk ke dalam sedangkan kedua pengawal yang mengikuti Pak Osmar hanya berdiri di depan pintu.
Pak Osmar dan Pak Ferdi berjalan menghampiri Adelia yang tengah duduk bersama Darel.
“Nyonya. Saya datang menjemput Anda untuk pulang ke rumah.” Ucap Pak Osmar dengan sopan.
Adelia tidak menanggapi ucapan Pak Osmar. Ia hanya melihat Pak Osmar dengan tatapan tak suka. Pak Ferdi yang melihat itu langsung duduk di samping keponakannya.
Ia memegang bahu kiri keponakannya.
“Adel. Pak Osmar datang menjemputmu nak. Kamu harus ikut dengannya ya. Kamu sudah menikah sekarang.” Dengan wajah sedihnya.
Adelia melihat ke arah pamannya. Seketika ia meneteskan air matanya di depan pamannya.
“Paman. Aku tidak ingin pergi.” Sambil menangis.
“Jangan begitu nak. Kamu sudah menjadi istri orang, paman sudah tidak punya hak untuk menahanmu. Paman bukan walimu sekarang. Mulai sekarang kamu harus menuruti suamimu. Jangan bersikap begini. Pak Osmar dan Nak Reqy adalah orang yang baik. Nak Reqy pasti bisa menjagamu dengan baik.”
Adelia masih menangis mendengar ucapan pamannya. Ia tidak bisa menghentikan tangisannya di sana. Pak Ferdi kemudian memeluk keponakannya sambil mengelus punggungnya.
“Adelia. Kamu masih ingat dengan yang paman ajarkan padamu dulu.” Ucap Pak Ferdi.
Adelia hanya diam sambil menangis di pelukan pamannya. Pak Ferdi kembali bicara kepada keponakannya.
“Paman pernah bilang kan. Jika suatu hari kamu menikah, kamu harus menuruti semua perkataan suamimu. Tuan Reqy itu sekarang sudah menjadi suamimu. Dia adalah walimu. Kamu harus tinggal bersamanya. Kalau kamu rindu dengan kami. Kami akan datang menjengukmu di sana.”
“Nyonya tenang saja. Tuan Muda akan mengijinkan Anda datang ke rumah keluarga Anda kalau Anda merindukan mereka.” Sahut Pak Osmar.
Pak Ferdi kembali bicara pada keponakannya.
“Kamu dengarkan apa yang di katakan Pak Osmar. Kamu bisa datang ke sini kalau kamu merindukan kami.”
Pak Ferdi kemudian melepaskan pelukan keponakannya dan membantunya berdiri.
“Ayo...paman antar kamu sampai keluar.”
“Paman.” Panggil Adelia dengan wajah sedihnya.
“Adelia.” Dengan wajahnya yang terlihat serius.
Adelia langsung menunduk melihat wajah serius pamannya. Ia kemudian berjalan keluar bersama pamannya dan Pak Osmar. Darel juga ikut mengantar adik sepupunya itu.
Ketika mereka sudah ada di luar, semua tamu berdiri melihat Adelia dengan gaun pengantin yang masih ada di tubuhnya. Para tamu baru melihat Adelia setelah seharian duduk di sana.
Mereka hanya menatap Adelia yang berjalan keluar dengan wajah sedih Adelia yang terlihat sangat jelas di mata mereka semua. Bu Susan pun ikut menemani keponakannya keluar dari gedung pernikahannya.
Saat Adelia dan yang lainnya sudah berada di luar. Ia memeluk pamannya sambil menangis. Ia memeluk Bu Susan dan Darel secara bergantian. Mereka menangis seakan melepas Adelia pergi jauh.
Pak Ferdi kemudian memegang tangan Adelia berjalan menuju mobil Pak Osmar dengan wajah Adelia yang terus menangis.
“Masuklah nak.” Pinta Pak Ferdi.
Adelia masuk ke dalam mobil setelah Pak Osmar membuka pintu mobil untuknya. Ia ikut masuk ke dalam mobil setelah berpamitan pada keluarga Adelia.
Pak Osmar mengendarai mobilnya menuju rumah Keluarga Abraham. Sesekali ia melihat Adelia di kaca spion tengah mobilnya. Ia melihat Adelia hanya diam dengan wajah sedihnya. Pak Osmar hanya diam tanpa mengganggu Adelia yang terlihat sedih itu. Sedangkan Adelia hanya menatap luar kaca jendela mobil tanpa sekalipun melihat ke depan.
Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah Keluarga Abraham. Pak Osmar membunyikan klakson mobilnya dan secara otomatis pintu pagar rumah besar dengan gaya barat itu pun terbuka.
Ia kembali malajukan mobilnya dengan pelan sampai ke depan rumah besar milik Keluarga Abraham. Depan pintu rumah Abraham sudah terbuka lebar. Beberapa pelayang berdiri menyambut nyonya baru mereka. Pak Osmar turun dari mobil dan membuka pintu mobil untuk nyonya barunya itu.
“Silahkan turun nyonya. Kita sudah sampai.” Sambil berdiri di samping mobil dan memegang pintu mobilnya.
Adelia turun dari mobil dengan wajahnya yang terlihat enggan sekali untuk turun.
Beberapa pelayan langsung membungkuk hormat kepadanya.
“Selamat datang nyonya.” Secara bersamaan.
Adelia tidak mempedulikan mereka dan hanya berjalan mengikuti Pak Osmar masuk ke dalam rumah.
Pak Osmar berbalik melihat Adelia. “Ayo nyonya. Saya tunjukkan kamarnya.”
“Iya...” Sahutnya dengan wajah tak semangatnya.
Pak Osmar berjalan ke arah lift yang ada di rumah itu. Ia menekan tombol lift dan pintu lifnya pun terbuka otomatis. Ia masuk ke sana di ikuti Adelia.
Adelia baru sadar kalau rumah yang ia datangi itu sangat mewah bahkan memiliki lift sendiri di dalam rumahnya.
Keluarga Abraham memang sangat kaya sampai fasilitas rumahnya sendiri seperti Hotel Berbintang. Rumah Keluarga Abraham itu memilik 3 lantai dengan fasilitas lift dan tangga yang ada di dalam rumah.
Tapi itu tidak penting bagi seorang Adelia, yang terpenting baginya adalah cintanya yang tidak bisa ia dapatkan. Ia sangat kecewa dengan keputusan Rian yang meninggalkannya dan membuatnya harus menikah dengan orang asing. Itu membuat ia sangat terluka.
Tak lama kemudian, pintu liftnya terbuka tepat di lantai 3. Pak Osmar keluar dari sana bersama dengan Adelia.
Ia berjalan menuju kamar utama yang akan ia tempati. Kamar itu adalah kamar pribadi Reqy.
Adelia masuk ke sana mengikuti Pak Osmar.
“Nyonya. Ini kamar Anda. Saya sudah menyiapkan semua kebutuhan Anda seperti pakaian dan perlengkapan wanita yang Anda butuhkan.”
“Terima kasih.” Balasnya dengan wajah datarnya.
“Sama – sama nyonya. Itu sudah tugas saya. Kalau Anda butuh sesuatu, Anda tinggal pencet tombol merah yang ada di belakang pintu. Pelayan akan segera mendatangi Anda. Ada juga alat komunikasi di samping tempat tidur Anda. Kalau Anda lapar, Anda tinggal pakai alat itu saja. Pelayan akan membawakan makanan untuk Anda.”
“Iya....terima kasih.”
“Kalau begitu saya permisi dulu.”
“Iya.”
Pak Osmar pun keluar dari kamar majikannya itu. Ketika di luar ia menerima telfon dari seseorang kalau terjadi kecelakaan. Mobil Rian jatuh ke jurang dan meledak.
Pak Osmar langsung memejamkan matanya setelah mengetahui kabar itu.
“Sebenarnya saya tidak ingin melakukan hal ini Tuan Muda. Tapi saya tidak ingin ada orang yang mengusik kehidupan Anda. Tolong maafkan saya, Tuan Muda.” Dalm hati Pak Osmar.
Pak Osmar pun meninggalkan rumah Abraham menuju tempat kejadian. Ia ingin memastikan sendiri kecelakaan yang terjadi.
Bersambung.
baru novel ini yang ceritanya tidak bikin saya pusing.... tQ Thor berhasil membuat saya sedih, menangis, halu, dan berakhir bahagia... salam dari Aceh 😘😘
tp semakin kesana semakin gregetan Juga Alur Ceritanya N akhir cerita sdh mulai mengandung bawang 😄😂 tp tatap seru ceritanya n endingnya bahagia juga ❤️😍👍👍