Aku tidak menduga, Suami yang aku cintai selama ini ternyata bermain gila di belakang ku,
Rumah tangga ku yang kubangun dengan kokoh, harus hancur karena datangnya orang ke tiga dalam rumah tangga ku,
Dia berhasil merebut suami ku,
dan sampai dengan tega nya dia juga membuat ku harus berpisah,
penceraian yang tidak pernah aku fikirkan, tapi sekarang aku harus menerimanya.
Dan sayangnya..
Di saat aku ikhlas berdamai dengan keadaan, mencoba melepas semuanya, memulai hidup yang baru,
Cobaan datang kembali saat aku mengetahui aku hamil anak dari suamiku.
Haruskah aku menggugurkannya..???
Atau harus menerima semua ini dan melupakannya lagi..???
TIDAKKKK...!!!!
Aku bukan tuhan yang mempunyai sabar yang tinggi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RuQi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
"Ternyata bukan cuma gadis teledor, tapi dia juga bodoh," ucap Davis saat menemukan Cerry sedang tertidur dengan duduk di pemakaman,
di sinilah sekarang Davis dan Leo, setelah 30 menit setelah Davis menyuruh Leo melacak Cerry, Leo menemukan kemana Cerry pergi lewat no telfon Cerry, Davis dan Leo sempat kaget melihat Cerry yang tertidur dengan damai disamping pemakaman yang Davis yakini itu adalah makam orang tua Cerry, Davis sudah tau Cerry anak sebatang kara saat membaca data yang Leo kumpulkan dulu, Davis juga tau suami Cerry yang sabotasenya rekan bisnis diperusahaannya,
"Tuan, kita menunggu disini atau mau saya bangunkan nona Cerry" tanya Leo disamping Davis
"kita tunggu disini," ucap Davis, Leo lalu memayungi Davis karena cuaca yang panas saat ini, Leo tidak ingin Davis kepanasan, tapi Davis mengambil payung yang Leo pegang, membawanya kearah Cerry dan duduk disamping Cerry,
"Ternyata bila sedang tidur dia seperti kucing kecil," ucap Davis dalam hati, Cerry melengguh dalam tidurnya karena terganggu oleh sinar matahari, dan Davis memajukan payungnya agar Cerry tidak kepanasan juga
Leo yang melihat itu langsung menelfon seseorang untuk membawakan satu payung lagi,
selang beberapa menit seseorang datang membawa apa yang Leo mau, Leo langsung membuka payung itu dan memayungi Davis,
"Tuan, tangan anda bisa lelah dan kepanasan, biar saya saja yang memayungi nona Cerry," kata Leo
"Tenanglah, aku akan duduk sendiri menemaninya, harusnya dia sebentar lagi bangun," jawab Davis, Leo mengerti dan hanya berdiri memayungi tuannya, setidaknya tuannya tidak kepanasan, "Bila ada yang melihat pimpinan perusaan yang mereka juluki raja pembisnis ini duduk memayungi seorang wanita dimakam, mungkin mereka akan mengira tuannya sedang jatuh cinta pada nona Cerry," ucap Leo dalam hati
1 jamm...
2 jamm..
Cerry masih terlelap disana, bahkan sekarang posisi Cerry tidur di paha Davis, sungguh pemandangan yang enak dilihat bila mereka seorang kekasih, tapi sayangnya Leo merasa takut apa yang Cerry lakukan akan membuat Davis lebih marah lagi,
Selama ini tidak ada wanita yang berani tidur diatas paha bosnya itu kecuali anak nya maudi, dan sekarang Cerry malah memeluk kaki Davis dan tertidur di pahanya, anehnya Davis tidak menolak sentuhan Cerry
Cerry mengerjapkan matanya yang silau karena matahari, entah sudah berapa jam dia disini, ternyata dia tidak sengaja tertidur, rasanya nyaman sampai sampai Cerry tidak mau bangun,
setelah kesadaran Cerry perlahan sadar, dia kaget karena dia tidur diatas paha seseorang, karena kagetnya Cerry buru buru duduk, dan alangkah kagetnya Cerry setelah dia melihat siapa yang ada disampingnya,
"Davis.." ucap cerry kaget dengan mulut terbuka dan Cerry menutupnya dengan tangan, yang mempunyai nama hanya cuek berdiri dan menyerahkan payungnya pada Leo, Cerry sangat tidak menyangka ternyata Davis duduk bersamanya bahkan dia mau meminjamkan pahanya untuk dijadikan bantal agar dia bisa tidur nyenyak,
"Apa kamu sudah bangun.." ucap Davis membuyarkan lamunan Cerry,
"Terimakasih.." ucap Cerry lembut, benar benar lembut dan tulus
"Kamu tau berapa saya menghabiskan waktuku disini," ucap Davis, Cerry takut Davis akan marah lagi dia hanya bisa meminta maaf,
"Maaf, tapi saya tidak meminta anda untuk datang kesini," ucap Cerry lagi, dan itu berhasil membuat Davis jengkel
"ikut aku.." Davis menarik tangan Cerry langsung, membawanya kemobil
Leo mengikuti dari belakang, Davis meminta kunci mobil pada Leo, lalu davis langsung menyuruh Cerry duduk didepan bersamanya,
"Kita mau kemana Davis," takut Cerry, Cerry takut Davis akan membunuhnya atau membuangnya di laut karena tidak sengaja menjadikannya bantal, tapi Davis hanya diam saat Cerry bertanya,
"Maaf Davis, aku tidak sengaja tadi, tolong turunkan aku disini, aku mau pulang.." Cerry ketakutan dan memohon, dengan air mata yang mengalir sudah,
Davis tidak peduli dengan tangisan dan rengekan Cerry, dia sudah bersabar menunggunya tidur tadi, tapi Cerry malah bilang semua salahnya, Davis melajukan mobil langsung dengan kecepatan tinggi, Cerry yang sudah takut merasa tambah takut saat Davis terus meninggikan kecepatan,
"Davis pelan kan mobilnya," teriak Cerry yang sudah tidak sanggup lagi menghadapi kemarahan Davis
ckkkiittttttt... bunyi ban mobil yang tiba tiba di rem, Davis langsung memberhentikan mobilnya tepat di pinggir jalan,
"Berani sekali kamu berteriak didepanku" kesal Davis, Davis mencekal tangan Cerry dengan kuat,
Cerry yang merasa kesakitan di tangannya mencoba melepaskan tangan Davis dari pergelangan tangan Cerry,
"Davis.. aku mohon jangan seperti ini, aku janji tidak akan muncul didepan kamu, tolong lepaskan aku Davis, ini sakit.." Cerry memohon, tapi Davis semakin mengeratkan genggaman,
"Aaauhhh.. Davis sakit," pekik Cerry lagi, tangannya mungkin akan patah karena Davis
Davis yang melihat Cerry kesakitan tidak tega dan melonggarkan cengkeramannya, Cerry memanfaatkan itu untuk menarik tangannya dan berusaha membuka pintu mobil, tapi pintu mobil itu tidak bisa dibuka, Davis sudah menguncinya dengan kunci ganda yang hanya bisa dibuka lewat 1 tombol yang Davis bawa saat ini,
"Jangan coba coba untuk kabur lagi," ucap Davis dingin dengan penuh penekanan
"Lepaskan aku Davis, aku ingin pulang," mohon Cerry dengan nada lirih,, Cerry sudah pasrah sekarang
