NovelToon NovelToon
Kembalinya Kaisar Langit Dan Bumi 2

Kembalinya Kaisar Langit Dan Bumi 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Petualangan / Contest / Fantasi Timur / Kultivasi / Pendekar
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Bang Fuadi

Aku Juli si Dewa Pengetahuan, begitulah mereka mengenalku di kehidupan sebelumnya. Aku manusia terakhir yang berdiri diantara langit dan bumi yang bertarung seorang diri selama 100 tahun melawan lima Dewa Kaisar Siluman,

Tujuan perjuanganku hanya satu! Yaitu untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi umat manusia, akan tetapi perjuangan ku sia-sia karena musuh yang sebenarnya bukanlah mereka..

Setelah aku berpetualangan di Dunia Timur aku menyadari satu rahasia, musuh yang sebenarnya ialah 9 Dewa Kegelapan, Dewa yang sangat mengerikan, Dewa yang tidak kenal belas kasihan, Dewa yang suka menindas dan membunuh Dewa Dewa yang lemah.

Sahabat! Aku Juli berjanji! Akan mengumpulkan kalian semua.. Perjuangan masih belum berakhir, sebelum dunia ini aman sejahtera dan makmur sentosa.. atau kita mati bersama dengan damai..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Fuadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17. Penyelamatan Risa dan Mija

Pada Tepi Tebing Curam

Di bawah guyuran hujan deras, malam gelap gulita hanya mengandalkan penerangan kilat dan cahaya sambaran petir dua orang berpangkat putih bertarung mati-matian melawan siluman kalong.

Trang! Trang!

Wuss Wuss

“Risa! Cepatlah kau pergi dari sini cari tempat yang paling aman untuk berlindung, aku sudah tidak bisa bertahan lagi” teriak Mija memerintah Risa untuk meninggalkan tempat penyerangan seekor kalong berpangkat kuning sedangkan dirinya terus bertarung menghalangi laju gerakan siluman itu.

“Tidak!” jawab Risa, ia justru menerjang menyerang membantu Mija yang kalang kabut bertahan dari serangan kalong siluman, “Aku tidak akan pergi meninggalkan mu paman! Kalau kita tidak bekerja sama akan sulit mengalahkannya” ujar Risa terus melakukan penyerangannya.

Ikk.. Ikk…

Seekor Kalong Siluman Api setinggi tiga meter bukanlah siluman kalong biasa tapi kalong ini merupakan kalong paling mematikan dan setiap gigitan akan menyebabkan infeksi parah, tidak sedikit para pemburu yang mati karena goresan giginya.

Serangan kalong ini dengan dua cara, melalui gigitan giginya yang berlapis-lapis dan dengan cakaran kuku sayapnya yang panjang, Mija kini terlihat sudah terkena kedua jenis serangan itu namun ia masih melakukan serangan untuk mempertahankan keselamatan Risa.

Wuss wuss

Trang! Trang!

Risa menebas sayap siluman Kalong sekuat tenaganya, tapi kini Risa kembali kaget saat melihat pedangnya yang retak saat beradu dengan sayap Kalong Siluman Api,

“Celaka! Kulitnya sangat keras kita bahkan tidak bisa menggoresnya, aku benar-benar tidak menyangka” ucap Risa mulai panik.

Syuuss! Swuss!

Tiba-tiba dua anak ketapel melesat cepat dari kejauhan mengenai mata dan kepala Kelelawar Siluman Api saat hendak menerkam Mija yang terlihat sedang sempoyongan karena terimfeksi gigitan.

Broomm! Broomm!

Suara ledakan anak ketapel menggelegar, Mija dan Risa sebelumnya telah menusuk dan menendangnya namun tidak dapat membuat Kalong raksasa ini bergeser sedikitpun dari tempatnya, tapi dua anak ketapel itu justru membuat kelelawar terpental jauh jatuh ke jurang,

“Apa?” Risa sangat kaget ia mencoba menoleh kearah sumber anak ketapel yang mampu merobohkan Kelelawar Siluman Api itu di sela-sela cahaya petir.

"Siapa itu?" Teriak Risa saat melihat kearah sumber anak ketapel di kegelapan malam dan hanya terang saat datang kilatan petir.

Blizz blizz Drooommm..

Dua sosok anak yang dikenalnya terlihat berdiri dibawah guyuran hujan deras sejauh dua ratus meter dibawah penerangan kilatan petir,

“Ah! Syukurlah Hana kau masih hidup..” ucap Risa mulai meneteskan air matanya, perasaannya berkecamuk saat melihat Hana ia teringat bagaimana nasib teman-temannya yang lain.

Hana bergegas bergerak ke arah tebing tempat risa dan mija berada, “Saudara Juli cepatlah! Sepertinya aku harus belajar padamu cara untuk menggunakan ketapel, aku tidak pernah berpikir seseorang akan mampu melakukannya sebaik dirimu” puji Hana kagum dengan kemampuan ketapel Juli yang luar biasa.

Juli tersenyum, “Ah tidak juga” ucapnya pelan sambil mempercepat larinya mengikuti pergerakan Hana,

‘Heh! Aku hanya berpura-pura menggunakan ketapel, pada dasarnya aku hanya menyentil udara dengan menggunakan tenaga dalam ku, dan bukan hanya tingkat Kalong Api yang bisa mati dengan mudah, tapi juga setingkat Rajawali Langit pun akan rontok dari udara, hehehe’ batin Juli,

Rajawali Langit merupakan jenis burung terkuat di Bumi Barat dan berada di puncak rantai makanan.

Mija tergeletak jatuh ke tanah tubuhnya mulai kejang-kejang akibat infeksi kalong Siluman Api yang memang tidak bisa dianggap ringan, Risa dan Hana menjadi panik karenanya,

“Paman Mija! Bertahanlah! Kita sepertinya harus mencari bantuan” ucap Risa cepat saat melihat kondisi Mija semakin memburuk.

Hana hanya bisa berdiri terpaku melihat Mija, ‘Ah! Sepertinya cairan obat abadi ini harus ku gunakan sekarang, walau bagaimanapun jika aku mati air ini akan lenyap bersamaku’ Batin Hana, diam diam ia mengeluarkan sebotol kaca berisi cairan merah bercahaya terang dari cincin ruangnya.

Juli terbelalak kaget, ‘Apa? Hana memiliki cincin ruang? Dan cairan itu.. Air Mata Abadi, tidak dia tidak boleh membuang-buang pusaka dunia untuk hal-hal kecil ini” Batin Juli, dan ia bergerak cepat mendekati Mija memeriksa nadinya.

Risa tertekun melihat sikap Juli tapi ia tidak berkomentar apapun dalam kepanikannya, kini seolah Juli telah menjelma menjadi seorang tabib besar dan menjadi tumpuan harapan mereka,

“Ah! tenang saja, jangan panik, Paman Mija tidak apa-apa hanya terinfeksi gigi Kalong Api aku bisa menyembuhkannya, tapi tolong carikan Rumput Ratu Biru di sekitar sini, cepatlah!” perintah Juli pada Risa.

Risa kaget diperintahkan oleh bocah gila, tapi saat melihat keseriusan wajah Juli dia bergegas mencarinya,

“Hana cepat bantu aku mencarinya” ajak Risa terburu buru.

Hana diam-diam menempatkan kembali Air Mata Abadi kedalam cincin ruangnya yang tak dapat dideteksi oleh Juli sebelumnya,

‘Hm.. Aku tidak menyangka Ratu Rihana memiliki Cincin Ruang Pusaka Sembilan Dewa, rupanya Ratu lah yang menjadi incaran sembilan Dewa yang sesungguhnya, siapa sebenarnya Ratu ini? Kenapa cincin pusaka Sembilan Dewa bisa ada padanya, di bumi ini hanya tiga cincin yang tidak dapat di deteksi oleh siapapun bahkan oleh Dewa itu sendiri, Cincin Ruang Surgawi Milikku, Cincin Ruang Pusaka Sembilan Dewa yang ada padanya, Cincin Ruang Waktu yang tidak ada yang tau dimana rimbanya, sekarang aku bisa menduga Ratu Rihana menjadi sangat kuat salah satunya karena memiliki pusaka-pusaka hebat yang berada dalam cincin ruang itu, seperti Air Mata Abadi.. dan masih banyak pusaka yang lainnya, pantas saja di kehidupan sebelumnya dia rela memberikan Kitab Dewa Petir kepada ku dengan cuma-cuma, berkat Kitab itulah aku bisa merintih jalan pendekar ku’ batin Juli sejenak termenung.

Mija terus meronta kesakitan, “Aaakkk! Sakit! Sakit!” teriak Mija dalam ketidak sadarannya, Juli lalu menggunakan Teknik Pengobatan Dewa, ia segera mengeluarkan bakteri-bakteri yang menginfeksi tubuh Mija dengan menggunakan tenaga dalam serta menotok beberapa jaringan saraf di sekitar lukanya agar tidak mengganggu stabilitas otak Mija.

Syut! Syut!

Mija langsung tenang dan kembali tidak sadarkan diri lagi, “Lumayan! Hehehe, sebenarnya inilah cara penyembuhannya, sementara Rumput Ratu Biru hanya untuk penyembuhan luka luar saja” gumam Juli yang tahu persis diarea itu agak sulit ditemukan rumput biru sehingga memberikan waktu baginya untuk menyembuhkan Mija.

Tidak lama kemudian Risa berserta Hana pun kembali membawa rumput yang dibutuhkannya.

Dengan nafas masih terburu-buru Risa menyodorkan Rumput Ratu Biru pada Juli,

“Dik.. ini! Ambillah” ucapnya penuh harap, kini hatinya sedikit tenang begitu melihat Mija telah terbaring tenang dibawah derasnya hujan.

Juli senyum melihat kegigihan mereka mencari Rumput Ratu Biru ditempat seperti ini membuatnya terkagum-kagum,

“Baiklah! Kakak tolong kau bantu angkat paman Mija ketempat teduh dulu, kita akan mengobatinya di sana” ajak Juli membantu mengangkat Mija.

“Ah! Baiklah!” Risa segera membantu Juli mengangkat Mija ketempat yang teduh, walaupun sebenarnya tanpa Risa pun Juli dapat melakukan sendiri dengan mudahnya.

Di bawah pohon rimbun Juli mengobati Mija dengan telentanya, walaupun mereka menganggap pengobatan Juli terhitung gila tapi tidak ada diantara mereka yang memprotesnya,

Juli mengunyah semua rumput Rumput Ratu Biru lalu di keluarkan dari mulutnya dan di tempelkan pada luka-luka cakar dan gigitan, tempelan tidak rapi sama sekali tidak pula menutup semua lukanya, walaupun begitu tidak lama kemudian itu Mija sadarkan diri,

"Dimana aku?!" tanya Mija pelan

Risa terlihat sangat bersyukur karena dapat melihat Mija masih bisa bertahan hidup dimalam itu dan tidak lama kemudian hujan pun perlahan reda serta fajarpun mulai menyingsing,

Juli duduk ditepi jurang seorang diri menikmati indahnya panorama alam di sekitar itu akan tetapi kali ini tidak ada teh atau bangku kesukaannya.

Hana memilih beristirahat sejenak di bawah perdu pohon setelah kelelahan semalaman,

Mija kini mulai bangkit kembali tubuhnya terasa segar hanya menyisakan sakit cakaran luar saja dan tidak lagi menderita infeksi seperti sebelumnya.

“Risa kapan mereka datang kemari?” Tanya Mija kaget saat melihat Hana dan Juli ada di sana

Risa senyum senang saat melihat Mija sehat, “Paman Mija, Kurasa aku akan kehilangan mu hari ini jika bukan karena bantuan Hana dan Juli tadi malam” ucapnya Risa yang juga terlihat sangat lelah.

Mija menganguk setuju namun sebenarnya ia tidak tahu apa yang terjadi semalam setelah dirinya tidak sadarkan diri, ia bahkan tidak tahu bahwa yang menyelamatkannya Juli dan Hana.

“Oya Risa! Apa Juli pun dikejar oleh pasukan Aboki hingga ia juga harus kemari? Sungguh anak yang malang” ucapnya merasa kasihan.

Risa menggelengkan kepalanya, “Anak itu sangat gila, aku rasa Aboki dan Bomo tidak tertarik terhadapnya, apa lagi Juli tidak ada potensi berpangkat sama sekali, walaupun dia sangat gila, ya.. aku bisa katakan tanpa dirinya paman Mija tidak bisa bertahan hidup sampai hari ini”.

“Eh! Kok begitu?” Mija terlihat penasaran, “Bukankan kamu ada di sini semalam” Mija menambahkan.

Risa menggelengkan kepalanya, “Aku terlalu cepat panik, aku bahkan tidak ingat bahwa Rumput Ratu Biru bisa menyembuhkan luka dari sayatan pedang, namun anak itu seolah terlihat sangat pengalaman dalam situasi genting seperti semalam, aku malahan di perintahkannya untuk mencari Rumput Ratu Biru di tengah malam buta olehnya.. aku tidak tahu pasti, anak itu gila atau terlalu jenius” Jelas Risa jujur masalahnya Risa sudah dua kali melihat keanehan dari Juli termasuk saat menghadapi Batok kala itu.

Mija menggaru-garukan keningnya “Hm.. aku ragu dia jenius namun apapun bisa terjadi.. hehehe”

Tidak lama kemudian Juli bangkit dan merenggangkan badannya, “Paman! Kak Risa, sepertinya kita harus pergi ke sebuah reruntuhan yang tidak jauh dari sini, karena kemaren sore secara tidak sengaja aku melihat kakek Husen dan lainnya berada di sana” ajak Juli yang agak berjauhan dari tempat mereka duduk.

Risa terkejut namun ia pun terlihat ragu-ragu dengan sikap Juli yang tidak dapat di prediksinya,

“Apa? Kakek ku juga di sini?” tanya Risa, karena Mija tidak menceritakan kalau kakeknya juga kemari, sebenarnya Mija sendiri juga tidak tahu hal itu karena dia lebih dulu masuk portal kala itu.

Mija juga kaget “Aku tidak tahu hal itu” Jawabnya.

**

1
Zulkifli Ab
u't jalo toh kapai/Joyful//Joyful//Joyful/
Zulkifli Ab
mantap adun/Good//Good//Good//Good/
Agam Batat
up tolong
Hadi Putra
up dere
Hery Setyadi
kok masih blm ad up date...terlebih kejelasan..😭😭😭
AULANY~
aku balik lagi kesini buat liat juli lagi eh ternyata masih hiatus kah😭😭
ahmad ali rifai: sama wee, ini novel ke 2 yg saya baca sampai saya selalu suka novel fantasi
total 1 replies
Kastini
habisi Jul
Hery Setyadi
info thorrr pindahh kemana nich ...judul ap...
Kastini
kangen juli
Rihal WAK LO
Luar biasa
Iwan Permana
mantabz
Kastini
aduh juli ikutan nangis jadi di bilang cengeng
Peniup Salju
kok habis thorr...gimana sih...🤦‍♂️🤦‍♂️🤦‍♂️
Kastini
kingkong di suruh jaga bocil y takut lah Thor bocilnya
Kastini
ayo juli main congklak bareng
Kastini
hahaha berburu
Kastini
hahaha
Kastini
ah Thor bikin yg sesi 2 ya
Feri 12
kkk audio toon nya kapn rilis seperti cerita seri 1 nya
Yatim Yt
lanjut lh tor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!