Tiffany adalah seorang gadis muda yang baru menginjak usia 17 tahun.
Dirinya terpaksa menerima tawaran pernikahan akibat keluarganya yang terlilit hutang yang cukup besar kepada keluarga Revando.
Revando adalah seorang COE tampan yang berusia 30 tahun, Revando merupakan seorang pengusaha muda yang sangat sukses, karena usia Revando yang saat ini lumayan dewasa dirinya terus di paksa menikah oleh orangtuanya, karena tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya terpaksa Revando harus segera mencari pasangan hidupnya.
Akankah jodoh yang dicari oleh Revando lebih baik dari yang dipilihkan oleh orangtuanya ???
"Haruskah aku menikah di usia ku yang masih sangat muda ini ???" ujar Tiffany.
"Haruskah aku menerimanya sebagai calon istri ku ???" ujar Revando.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benarkah..???
Ketika Tiffany sedang termenung bingung memikirkan cara supaya dapat melunasi hutangnya kepada Revando tiba tiba saja ponselnya Tiffany berbunyi.
"I wanna dance, the music's got me going
Ain't nothing that can stop how we move, yeah
Let's break our plans and live just like we're golden
And roll in like we're dancing fools" nada dering ponselnya Tiffany menggunakan lagu BTS Permission to Dance.
Tiffany lalu membuka pesan Whatsapp tersebut.
"Tiffany apakah kamu sudah tidur? " tanya Revando di WhatsApp.
"Saya cuma mau bilang sekali lagi saya minta maaf atas kejadian tadi" isi pesan Whatsapp Revando.
"Tiffany besok sore temui saya di kafe (David black and coffe) soalnya ada hal penting yang mau saya bicarakan sama kamu" sambung isi pesan whatsapp Revando lagi.
"Darimana Dia mendapatkan nomor Whatsapp ku, seingat ku Aku tidak pernah memberitahunya" ujar Tiffany yang terlihat bingung.
"Orang kaya benar-benar mengerikan, mereka bisa melakukan apa saja yang mereka mau" sambungnya lagi.
"Baik tuan muda jam 4 sore di cafe (David black and coffe) ya" balas Tiffany.
"Sebenarnya saya juga punya hal penting yang mau saya bicarakan sama kamu tuan muda" balas Tiffany lagi.
Revando pun langsung membaca isi balasan WhatsApp dari Tiffany dan tampah membalasnya lagi.
"Hanya di red nya saja, apa susahnya balas iya kenapa " ujar Tiffany sambil memandangi ponselnya.
Beralih menuju Ke Kediaman Mama Revalina.
Terlihat Renzo sedang berbaring melamun didalam kamarnya pikirannya tampak kemana-mana.
"Sebenarnya apa yang terjadi, mengapa kak Revan memilih gadis kecil itu untuk menjadi tunangannya " ujarnya dengan penuh kebingungan.
"Gadis itu saat ini usianya sama denganku takutnya dia punya niat yang kurang baik terhadap kak Revan, mungkin saja dia hanya mengincar harta kak Revan saja " sambungnya lagi dengan penuh kebingungan.
"Ditambah lagi sepertinya mereka baru saja kenal " ujarnya Renzo yang lalu tertidur.
Sedangkan mama Revalina masih terlihat sangat marah, dirinya yang saat itu sedang berada di ruangan pribadi nya terdengar berteriak memanggil seseorang.
"Iya Bu ada apa memanggil saya " jawab Bik Asih.
"Dimana pak Hong sekarang ? " Tanya mama Revalina.
"Pak Hong sedang berjaga di depan Bu " jawab Bik Asih.
"Tolong cepat suruh dia kemari " ujar mama Revalina.
"Baik Bu " jawab Bik Asih yang lalu pergi memanggil pak Hong kemari.
Dan tak lama pak Hong pun tiba di ruangan mama Revalina.
"Kejadian malam ini benar-benar membuat saya gila, bagaimana mungkin langkahnya Revando lebih cepat dari rencana saya pak Hong " mama Revalina mencoba menyampaikan keluh kesahnya kepada pak Hong.
Jadi pak Hong ini merupakan bodyguard keluarganya One season sekaligus orang terpercaya nya mama Revalina.
"Pak Hong tolong bantu saya selidiki latar belakang keluarga gadis parasit itu, selidiki sampai ke akar akarnya " perintah mama Revalina untuk pak Hong.
"Baik Bu saya akan menyelidiki nya segera " jawab pak Hong.
Setelah menerima perintah Pak Hong langsung pergi meninggalkan ruangan pribadi mama Revalina.
"Saya akan pastikan akan membuat keluarga kamu menderita hingga ke akar akarnya " ujar mama Revalina dengan sangat mengerikan.
...
Keesokan Sore Harinya.
Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, Revando sengaja datang lebih awal dari Tiffany, Revando yang duduk di kursi depan samping jendela Cafe terlihat pandangan matanya terus mengarah ke arah luar sepertinya ia sangat menunggu kedatangan Tiffany.
Sembari menunggu kedatangan Tiffany, ia terlihat seperti sedang menghafalkan sesuatu, ia juga terlihat sedikit gelisah dan juga gugup, dan tak lama kemudian Tiffany pun tiba di kafe coffee tersebut.
...
"Tiffany" sambil melambaikan tangan Revando memanggil Tiffany.
Tiffany yang melihat lambaian tangan tersebut lalu langsung menghampirinya.
"Apa itu" tanya Revando yang melihat Tiffany membawa sebuah kantong plastik yang berisikan barang.
"Oh ini,, ini adalah baju yang saya kenakan kemarin malam, ini saya kembali kan ke kamu ya tuan muda, bajunya sudah saya cuci bersih kok " ujar Tiffany sambil menjulurkan kantong tersebut ke arah Revando.
"Kamu tidak perlu kembalikan baju ini, karena baju ini sudah menjadi milik kamu " jawab Revando.
"Benarkah.." ujar Tiffany dengan begitu bahagia.
"Hem tentu saja" jawab Revando lagi.
"Tuan muda tampan ini benar-benar baik sekali, tapi tidakkah ini sedikit mencurigakan" ujar Tiffany didalam hatinya.
"Oh ya Fany sebenarnya saya suruh kamu datang kemari karena ada yang mau saya bicarakan sama kamu " ujar Revando.
"Sama tuan muda saya juga ada yang mau saya dibicarakan sama tuan muda " jawab Tiffany dengan wajah yang serius.
"Kamu duluan aja Tiffany " ujar Revando.
"Ini tentang Masalah pertunangan kita kemarin saya harap tuan muda dapat bicara yang sebenar benarnya sama keluarga besar tuan muda dan juga mbak Tasya kalau sebenarnya kita nggak beneran tunangan jangankan bertunangan, pacaran aja kita belum " ujar Tiffany.
"Sebenarnya masalah itu juga yang mau saya bicarakan ke kamu" jawab Revando.
"Syukurlah kalau tuan muda mengerti" jawab Tiffany dengan tersenyum lega.
"Yang saya maksud bukan begitu" ujar Revando.
"Maksudnya?? Jika bukan begitu terus apa" jawab Tiffany dengan sedikit bingung.
"Saya ingin kamu benar-benar menjadi tunangannya saya " ujar Revando dengan penuh mengejutkan.
Tiffany sungguh terkejut mendengar bahwa Revando benar-benar ingin bertunangan dengannya, dengan nada suara yang marah Tiffany pun menjawab dengan tegas perkataan Revando barusan.
"Maaf tuan muda tapi saya tidak bisa untuk menjadi tunanganmu, apalagi jika nanti sampai menikah denganmu, itu rasanya tidak mungkin " jawab Tiffany dengan tegas.
"Memangnya atas dasar apa kamu dapat menolak tawaran ini, apa kamu sudah punya cukup uang untuk melunasi semua pinjaman kamu ke saya" lagi lagi Revando mencoba mengancam Tiffany.
"Kalau sekarang saya masih belum punya cukup uang untuk melunasi semuanya, tapi waktu tempo nya kan masih 2 bulan lagi, mungkin 2 bulan kedelapan saya diberikan Tuhan rezeki yang banyak agar saya bisa dapat melunasi semuanya kepada kamu" jawab Tiffany.
"Mau waktunya 2 bulan lagi atau 2 hari lagi hasilnya pasti akan sama " jawab Revando.
"Revan " Sapa Dion dan Kelvin kepada Revando.
Dion dan Kelvin yang tak sengaja bertemu dengan mereka di Cafe coffe tersebut, lalu langsung menghampiri mereka.
Karena Dion dan Kelvin tiba tiba menghampiri mereka berdua terpaksa perdebatan antara Revando dengan Tiffany di berhentikan sejenak.
"Sungguh kebetulan sekali dapat bertemu dengan kalian berdua disini " ujar Dion kepada Revando & Tiffany.
"Mereka berdua siapa ??" tanya Tiffany ke Revando.
"Oh ya sepertinya kita belum sempat berkenalan ya Tiffany" ujar Kelvin sambil menyodorkan tangannya.
"Perkenalkan saya Kelvin sahabat baiknya Revan, dan Dia adalah Dion, kami bertiga sudah berteman sejak lama" ujar Kelvin yang memperkenalkan dirinya.
"Hai Tiffany, saya Dion" ujar Dion sambil menjulurkan tangannya.
"Aku Tiffany" jawab Tiffany sambil menjulurkan tangannya kembali.
Tiffany sangat kagum melihat ketampanan mereka bertiga. "Mereka berdua sangat tampan dan tidak kalah tampannya sama Revando, aura orang kaya memang sangat berbeda ya" ungkapnya didalam hati.
Dion yang duduk tepat di samping kursinya Tiffany lalu berkata "Revan sungguh Manis sekali tunangan mu ini, Tiffany kamu adalah wanita yang sangat beruntung" Ujar Dion menggoda Tiffany.
"Benar sekali Tiffany, Revan ini tipikal seorang pria yang sangat sulit sekali membuka hati nya kepada para kaum wanita" sambung Kelvin yang duduk bersebelahan dengan Revando.
"BERUNTUNG...!!! Iya aku rasa ini memang keberuntungan sekali, tapi aku sangat takut menghadapi Mama Revalina nantinya " ujar Tiffany didalam hatinya.
"Oh ya kalian berdua tadi pada ngomongin apa sih, wajahnya kok serius banget" tanya Dion dengan bercanda.
"Kita berdua hanya membicarakan hal yang biasa saja, lebih tepatnya hal yang tidak penting" sambil tertawa Tiffany mencoba menjawab pertanyaan dari Dion.
"Kita tadi sebenarnya hanya membahas tentang rencana pernikahan kami berdua " jawab Revando.
Bersambung..
Assalamualaikum...
Hai sobat setia 💞 Mendadak Dinikahi CEO Sombong💞 Jangan lupa untuk terus dukung karya ini dengan cara memberi Like dan tinggalkan komentar yang positif supaya karya ini menjadi lebih baik lagi ya sobat..
Terimakasih 🙏😊