NovelToon NovelToon
MEMPERBAIKI WALAU SUDAH TERLAMBAT

MEMPERBAIKI WALAU SUDAH TERLAMBAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Bapak rumah tangga / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir
Popularitas:683
Nilai: 5
Nama Author: frj_nyt

Ongoing

Feng Niu dan Ji Chen menikah dalam pernikahan tanpa cinta. Di balik kemewahan dan senyum palsu, mereka menghadapi konflik, pengkhianatan, dan luka yang tak terucapkan. Kehadiran anak mereka, Xiao Fan, semakin memperumit hubungan yang penuh ketegangan.

Saat Feng Niu tergoda oleh pria lain dan Ji Chen diam-diam menanggung sakit hatinya, dunia mereka mulai runtuh oleh perselingkuhan, kebohongan, dan skandal yang mengancam reputasi keluarga. Namun waktu memberi kesempatan kedua: sebuah kesadaran, perubahan, dan perlahan muncul cinta yang hangat di antara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon frj_nyt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Tumpahan susu itu sebenarnya tidak banyak. Hanya beberapa tetes yang mengalir dari gelas plastik kecil, membasahi meja makan, lalu menetes ke lantai marmer. Putih, encer, nyaris tak berarti.

Namun pagi itu, Feng Niu sedang tidak ingin ada apa pun yang salah. Ia duduk di kursi makan dengan wajah datar, satu tangan memegang ponsel, ibu jarinya bergerak cepat menelusuri layar. Rambutnya tergerai rapi, riasan tipis lebih rapi dari biasanya, seolah ia sedang bersiap pergi, bukan sarapan bersama keluarga.

Ji Chen berdiri di dapur kecil, membelakangi mereka, sedang menuang kopi. Ia mendengar suara kecil klik dari gelas Xiao Fan yang disentuhkan ke meja. “Pelan-pelan,” katanya tanpa menoleh. Xiao Fan mengangguk kecil. Tangannya mungil, jari-jarinya masih kaku memegang gelas sendiri. Ia sedang belajar minum tanpa bantuan. Ia ingin bisa. Ingin tidak merepotkan. Itu yang Ji Chen ajarkan dengan sabar.

Namun tangan kecil itu gemetar. Entah karena takut, atau karena Feng Niu duduk tepat di seberangnya. Gelas itu miring. Susu tumpah. Semuanya terjadi dalam satu detik. “Ah—”

Xiao Fan tersentak. Matanya membesar. Ia menatap susu yang mengalir, lalu wajah Feng Niu. Wajah itu berubah. Bukan marah yang meledak. Melainkan dingin yang menegang. “Apa yang kau lakukan?” suara Feng Niu rendah, tapi tajam.

Xiao Fan tidak menjawab. Tubuhnya kaku. Bibirnya bergetar. Ia menunduk, seolah berharap lantai bisa menelannya. Ji Chen berbalik cepat. “Tidak apa-apa. Aku bersihkan.” Ia melangkah mendekat, mengambil tisu.

Namun Feng Niu sudah berdiri. “Berapa kali aku bilang hati-hati?” katanya, kini lebih keras. Ji Chen berhenti. “Dia tidak sengaja.”

“Aku tidak bicara denganmu.” Xiao Fan menarik napas kecil, terisak pelan. Tangannya bergerak refleks, ingin meraih Ji Chen. Namun sebelum ia sempat—

Plak.

Suara itu tidak terlalu keras. Namun cukup jelas. Cukup tajam. Cukup untuk membuat waktu berhenti. Kepala Xiao Fan terhuyung ke samping. Tubuh kecilnya kehilangan keseimbangan, hampir jatuh dari kursi jika Ji Chen tidak bergerak cepat menangkapnya.

Xiao Fan tidak langsung menangis. Ia terdiam. Matanya kosong. Seolah ia belum mengerti apa yang baru saja terjadi. Lalu—

Tangisnya pecah. Bukan tangis keras. Tangis tercekik. Seperti napas yang terpotong..Ji Chen memeluknya erat, satu tangan menopang kepala anaknya, tangan lain menahan tubuh kecil yang gemetar. "Apa yang kau lakukan?!” suaranya pecah. Untuk pertama kalinya, benar-benar pecah.

Feng Niu berdiri di sana, tangan kanannya masih terangkat setengah, jari-jarinya gemetar. Ia menatap anak itu. Lalu menatap Ji Chen. “Aku hanya—” napasnya memburu. “Aku hanya ingin dia belajar.”

“Dengan menamparnya?” Ji Chen berteriak. Tangisan Xiao Fan semakin keras. Ia mencengkeram baju Ji Chen, wajahnya terkubur di dada ayahnya. “Ayah… sakit…” gumamnya terbata. Dua kata itu menghancurkan segalanya. Ji Chen menatap Feng Niu dengan mata merah menyala..“Keluar,” katanya.

“Apa?”

“Keluar dari ruangan ini.” Feng Niu tertawa kecil, tidak percaya. “Kau mengusirku karena itu?” Ji Chen tidak menjawab. Ia hanya membalikkan badan, membawa Xiao Fan menjauh. Tangisan itu terus terdengar.

Feng Niu berdiri sendirian di ruang makan. Susu masih menetes di lantai. Ia menunduk, menatap cairan putih itu, lalu menatap telapak tangannya sendiri..Tangannya gemetar. “Berisik,” gumamnya pelan. Tidak jelas kepada siapa.

Di kamar, Ji Chen duduk di tepi ranjang, menggendong Xiao Fan yang masih terisak. Ia mengusap pipi kecil itu dengan lembut. Ada bekas merah samar..Tidak parah. Namun cukup terlihat. Cukup nyata. “Maaf…” Ji Chen berbisik. “Maaf, Ayah terlambat.”

Xiao Fan menggeleng kecil, masih menangis. “Mama marah…” Ji Chen menutup mata. Satu kalimat. Dan hatinya runtuh.

Siang itu, Madam Fu datang tanpa pemberitahuan. Ia melihat suasana yang tidak biasa. Rumah terlalu sunyi. Ketika ia melihat bekas merah di pipi cucunya, ia tidak bertanya. Ia hanya menatap Feng Niu. “Ke ruang kerja,” katanya pendek.

Di dalam, Madam Fu duduk tegak. Tatapannya dingin, menusuk. “Kau menampar anakmu.” Feng Niu berdiri, menyilangkan tangan. “Aku hanya mendisiplinkan.” Madam Fu mengangguk pelan. “Anak seusianya belum bisa membedakan disiplin dan ancaman.”

“Itu hanya tamparan ringan.” Madam Fu berdiri. Langkahnya perlahan, tapi berat. “Tamparan pertama,” katanya tenang, “selalu disebut ringan.” Feng Niu membuka mulut, lalu menutupnya kembali. “Jika ini terulang,” lanjut Madam Fu, “aku tidak akan diam lagi.”

Sore itu, Ji Chen tidak pergi kerja. Ia duduk di ruang tamu, memeluk Xiao Fan yang tertidur kelelahan. Pintu terbuka. Feng Niu berdiri di ambang, membawa tas kecil. “Aku akan keluar,” katanya datar..Ji Chen tidak menoleh. “Ke mana?”

“Entahlah.” Ia melangkah pergi. Tanpa menoleh sekali pun. Malam itu, Xiao Fan terbangun berkali-kali. Mimpi buruk. Tangannya terangkat, menutupi wajah. “Jangan… jangan pukul…” gumamnya setengah sadar. Ji Chen memeluknya, air mata jatuh tanpa suara. Ia tahu. Ini bukan tentang susu. Ini tentang ketakutan yang mulai mengakar. Tentang luka yang akan tinggal. Dan tentang seorang ibu yang, tanpa sadar, baru saja menjadi sumber trauma pertama anaknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!