NovelToon NovelToon
Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Time Travel / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Arjunasatria

Yan Ruyin, nama yang membuat semua orang di Kediaman Shen jijik. Wanita genit, pengkhianat, peracun… bahkan tidur dengan kakak ipar suaminya sendiri.

Sekarang, tubuh itu ditempati Yue Lan, analis data abad 21 yang tiba-tiba terbangun di dunia kuno ini, dan langsung dituduh melakukan kejahatan yang tak ia lakukan. Tidak ada yang percaya, bahkan suaminya sendiri, Shen Liang, lebih memilih menatap tembok daripada menatap wajahnya.

Tapi Yue Lan bukanlah Yan Ruyin, dan dia tidak akan diam.

Dengan akal modern dan keberanian yang dimilikinya, Yue Lan bertekad membersihkan nama Yan Ruyin, memperbaiki reputasinya, dan mengungkap siapa pelaku peracun sebenarnya.

Di tengah intrik keluarga, pengkhianatan, dan dendam yang membara.
Bisakah Yue Lan membalikkan nasibnya sebelum Kediaman Shen menghancurkannya selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arjunasatria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Yue Lan terbangun dengan tubuh pegal dan kepala berat. Cahaya matahari pagi menyelinap lewat celah tirai paviliun Shen Liang, membuatnya terdiam cukup lama sebelum menyadari satu hal penting.

Ini bukan paviliunnya. Ia menoleh perlahan.

Shen Liang sudah bangun. Pria itu duduk di kursi dekat meja, membelakanginya, jubah dalamnya rapi seperti biasa. Seolah malam tadi tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka

Seolah semuanya hanya ilusi. Yue Lan menelan ludah.

Ia bangkit perlahan, selimut sedikit melorot. Saat itu pula ia merasakan tubuhnya tidak mengenakan sehelai benangpun. Tangannya refleks terangkat dan berhenti. Jantungnya berdegup keras.

Shen Liang berbicara tanpa menoleh.

“Kau bisa bersiap. Aku akan memanggil Xiaohe.”

Nada suaranya tenang. Terlalu tenang.

“Shen Liang…” suara Yue Lan lirih.

Ia akhirnya berdiri setelah mengenakan kembali pakaiannya.

“Apa yang terjadi semalam,” kata Shen Liang pelan, “jangan terlalu kau pikirkan.”

Yue Lan terdiam. Belum sempat ia bertanya lebih jauh.

Suara gaduh dari kejauhan merambat masuk ke paviliun. Langkah kaki tergesa, suara pelayan berbisik panik, lalu satu teriakan keras yang jelas bukan milik pelayan biasa.

Shen Liang mengernyit tipis.

Qin Mo muncul di ambang pintu, wajahnya tegang.

“Tuan Muda… Tuan Shen Wei membuat keributan di kediaman.”

“Keributan apa?” Shen Liang bertanya.

“Beliau mengaku semalam mendatangi paviliun Nyonya Yan,” Qin Mo menunduk lebih dalam, “dan Nyonya tidak berada di sana.”

Yue Lan merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

Beberapa Saat Kemudian. Di aula Utama.

Pelayan dan penjaga berdiri berjajar rapi, namun wajah-wajah mereka dipenuhi rasa ingin tahu yang tidak tersamar. Bisikan kecil menyusup dari sudut ke sudut.

Shen Wei berdiri di tengah aula.

Posturnya tegap, wajahnya dingin, namun rahangnya mengeras tanda kemarahan yang ditahan.

“Aku datang ke paviliun Yan Ruyin tadi malam,” katanya akhirnya. “Namun ia tidak ada.”

Beberapa kepala menoleh.

Beberapa alis terangkat.

“Sebagai kakak iparnya,” lanjut Shen Wei, “aku khawatir. Seorang wanita bersuami tidak berada di paviliunnya semalaman, ini bukan hal sepele.”

Nada suaranya terdengar seperti kepedulian. Namun setiap kata menusuk.

Meirong melangkah setengah langkah ke depan.

“Kakak Wei,” katanya lembut, “mungkin Kakak Ruyin hanya… merasa sedang berjalan-jalan saat Kak Wei berkunjung”

Namun kalimat itu diakhiri dengan desahan pelan, seolah ia sendiri ragu dengan ucapannya.

“Tidak,” Shen Wei menggeleng. “Aku sudah memastikan pada para penjaga. Tidak melihat Yan Ruyin berkeliaran.”

Bisikan mulai menguat.

“Lalu ke mana ia pergi?”

“Dengan siapa?”

“Jangan-jangan...”

Pintu aula terbuka perlahan.

Yue Lan masuk.

Langkahnya tidak tergesa. Wajahnya pucat, namun punggungnya lurus. Xiaohe berjalan setengah langkah di belakangnya, jelas gelisah.

Semua suara perlahan mereda. Tatapan demi tatapan jatuh padanya. Dan kemudian, Meirong menghampirinya.

Meirong tertegun, lalu menutup mulutnya perlahan.

“Kakak Ruyin… lehermu…”

Kalimat itu jatuh seperti batu ke air tenang.

Shen Wei menatapnya lekat-lekat. Matanya menyipit.

“Jadi kau memang tidak berada di paviliunmu,” katanya datar. “Dengan siapa kau melakukannya tadi malam?”

Yue Lan membuka mulut, namun suaranya tidak langsung keluar. Ia menatap Meirong, bukan dengan marah, melainkan dengan ketenangan yang tajam, tatapan yang membuat senyum lembut di wajah itu terasa goyah.

“Matamu sungguh jeli, Meirong,” ucapnya akhirnya.

Nada suaranya datar, nyaris sopan. Namun setiap kata mengandung tekanan yang jelas.

“Bahkan hal sekecil itu pun tidak luput dari perhatianmu.”

Meirong tersenyum kecil, senyum yang tampak penuh perhatian namun terlalu rapi untuk terasa tulus.

“Aku hanya khawatir,” katanya lembut. “Bekas-bekas itu… tampak seperti bukan luka biasa.”

Bisik-bisik langsung menyebar di aula.

“Bekas apa?”

“Di lehernya jelas terlihat.”

“Semalam Nyonya Yan tidak berada di paviliunnya, bukan?”

Yue Lan menarik napas pelan. Ia tidak menutupi lehernya, tidak pula tergesa membela diri. Ia berdiri tegak, membiarkan semua mata menatapnya.

“Jika kau menyebut itu kekhawatiran,” katanya, menatap Meirong lurus, “maka caramu khawatir cukup berisik.”

Wajah Meirong menegang sepersekian detik, lalu kembali lembut. “Aku hanya menjalankan kewajibanku sebagai keluarga. Reputasi kediaman Shen....”

“Sejak kapan reputasiku menjadi tanggung jawabmu?” potong Yue Lan tenang.

Aula kembali hening.

Tian’er mendengus dingin. “Kalau begitu jelaskan. Ke mana kau pergi semalam? Dan dari mana bekas itu berasal?”

Yue Lan mengalihkan pandangan, bukan karena takut, melainkan menahan sesuatu. Ia tahu, apa pun yang ia katakan sekarang akan dipelintir. Kata-kata tidak akan menyelamatkannya.

“Jika kau ingin menuduh,” katanya pelan, “katakan dengan jelas. Jangan bersembunyi di balik keramaian.”

Shen Wei menyipitkan mata. “Aku hanya menuntut kejelasan.”

Langkah kaki terdengar di ambang aula.

Semua kepala menoleh bersamaan.

Shen Liang masuk terakhir.

Jubahnya rapi, wajahnya tenang terlalu tenang untuk situasi yang gaduh. Ia berhenti di tengah aula, pandangannya menyapu ruangan, lalu jatuh pada Yue Lan. Sejenak saja. Cukup untuk membuat bisik-bisik mereda.

“Apa yang terjadi?” tanyanya datar.

1
Jas Merah
Benci banget imtrik wanita begini ngk ada greget" nya, saya skip yh thor
sahabat pena
hadeuh bangga kau bgt jadi pebinor shen wei🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
klo memang mereka sdh mulai tumbuh benih2 cinta lbh baik mengikhlaskan dan pergi memulai hidup baru, berpetualang keliling dunia, atau membangun bisnis kerajaan. kan waktu di dunia modern MC nya ada wanita karier, mandiri, dan pekerja keras.
Dessy C: iya kak 😁 kalo kita pasti udah begitu ya... tapi berhubung ini cerita jadi di bikin rumit kalo aku buat yue lan seperti yang kita mau nanti ceritanya selesai kak 🙈
total 1 replies
Novishane
ceritanya menarik buat yg baca ikut terbawa suasana dengan rasa yg campur aduk di setiap episodenya...
semangat thor jangan lupa ngopi☕️
Novishane
berasa nonton drama jantungan gaaes..campur aduk..lanjut thor...😍
Dessy C: makasih kaka komentar nya ... 🥰
total 1 replies
lin
bacanya menegangkan dan bikin penasaran, kira2 akan ada drama pelakor atau drama cinta segitiga 🤭
Dessy C: terus lanjut bacanya ya kak... jangan di tinggalkan 🥰
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Dessy C: siap kak 🙏
total 1 replies
sahabat pena
kecewa nih... MC nya lemah. kan bisa tendang itu..
sahabat pena
kenapa lemah bgt MC nya? ga bisa ngelawan.. aduh netizen 😥
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
mudah - mudahan ada sistem atau ruang dimensi... biar bisa merubah nasib
kriwil
berpindah jiwa kalau tidak punya kekuatan juga meyo young🙄
kriwil
udah bekas batu perhatian 🙄
kriwil
selingkuh mungkin karna lakinya lebih peduli sam si merongrong sama bini nya sok angkuh cuek 🙄
Dessy C: Makasih kaka udah mampir membaca ceritaku 🙏
total 1 replies
kriwil
mungkin suami mu jg selingkuh sama kakak ipar 🤣
Urwatun Nafisa
ceritanya bagus,di tunggu karnya nya muncul tiap saat,terimakasih othor kesayangan
Dessy C: siap kak💪
total 1 replies
Urwatun Nafisa
menunggu kelanjutannya thor,terimakasih buat karya barunya
Dessy C: makasih kaka udah baca 🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!