NovelToon NovelToon
Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Romantis
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Selma, pewaris utama keluarga konglomerat terpandang, dikhianati di malam pengantinnya. Dengan mata kepalanya sendiri, Selma menyaksikan suami yang dia cintai malah beradu kasih di atas ranjang bersama saudari tirinya.

Hati Selma semakin pedih mengetahui ibu tiri dan kedua mertuanya juga hanya memanfaatkannya selama ini. Semua aset keluarganya direnggut sepihak.

"Kalian semua jahat, kalian tega melakukan ini..."

Di tengah laut yang disertai badai dan hujan deras, Selma dibuang oleh suami dan adik tirinya, lalu tenggelam.

Namun, sebelum air menguasai penuh paru-parunya, seorang perempuan sekecil tinkerbell bercahaya biru muncul di hadapannya dengan suara mekanis yang bergema di kepala Selma.

[Ding! Sistem Waktu Eri Aktif. Apakah Anda ingin menerima kontrak kembali ke masa lalu dan membalas dendam?]

IYA!

Begitu Selma membuka mata, dia terbangun di tubuhnya saat berusia 16 tahun. Di kesempatan keduanya ini, Selma berjanji akan menghancurkan semua orang yang mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Memulihkan Akses Finansial

[DING]

[Misi Baru Terdeteksi]

[Pemulihan Akses Finansial]

[Target: Ayah Kandung – Devano Pradipta]

[Luluhkan hati Devano agar semua kartu host diaktifkan kembali]

[Syarat: tidak boleh menggunakan kemampuan apapun yang diberikan sistem]

[Durasi 32 menit]

[Tingkat kesulitan: sedang]

[Sanksi hukuman khusus dari Eri]

[Hadiah fragment untuk kemampuan mendeteksi emosi]

"Okeyyy, ralat ... kalau misinya ini sih aku semangat, yah."

"Aku emang niat minta papa buat aktifin semua kartu aku lagi. Aku juga harus cepet-cepet bayar utang aku ke Kak Aluna, aku kayak nggak tenang gitu loh punya utang."

"Baiklah, semoga berhasil dengan misinya," kata Eri.

"Waktunya cuma 32 menit, waktu misi sudah mulai berjalan, Selma, apa kamu tidak mau bergerak sekarang?"

"Santaiiiii, Eri, ini misi kecil, no rush. Kenapa juga harus ada tanda tingkat kesulitan sedang, ini mah EZ lagi, Eri. Tanpa kemampuan dari sistem juga aku bisa nyelesain sendiri."

"Jangan mudah meremehkan sesuatu, Selma."

Selma hanya mengedip pelan lalu beranjak dengan hati-hati dari kasur dan pelan-pelan menuju kursi rodanya. Dia cukup pede bisa mempengaruhi papanya. Cukup pasang puppy eyes saja nanti.

Begitu duduk, Selma langsung menekan panel untuk menjalankan kursi rodanya itu. Eri melayang di sebelah Selma.

Untungnya, gadis itu tidak perlu repot-repot mencari tahu papanya ada di mana di rumah seluas ini.

Malam-malam begini, pasti papanya masih sibuk di ruangan kerja.

Dan, benar.

Selma sekarang memasuki ruangan kerja mewah papanya. Devano duduk di kursi kebesarannya di belakang meja yang terbuat dari kayu mahoni. Pria itu melepaskan kacamatanya dan menghampiri sang putri.

"Ada apa, sayang?" tanya Devano. "Papa kira kamu sudah tidur."

"Paaa, aku mau ngomong sesuatu…" kata Selma manja, mengedipkan matanya berulang kali.

"Apa itu, anak papa perlu apa?"

"Aku tahu papa pasti ngeblokir semua kartu aku, saham aku dibekuin juga karena kesalahan aku kemarin."

Devano menarik napas. "Iya, papa melakukan itu, demi kebaikan kamu."

"Tapi, paaaa, aku kan butuh itu, kartu, buat jajan, shopping dan lain-lain."

"Kebutuhan utama kamu akan tetap papa penuhi selama masa hukuman kamu, sayang. Kamu tahu papa tegas soal sanksi, kamu harus tahan diri selama sebulan tanpa kartu, yah, sayang."

"Tapi, paaa, isi dompet aku sisa 151.000 aja, aku bisa apa dengan uang segitu, sementara uang jajan aku sehari aja 20 juta biasanya, belum buat shopping, aku juga baru keluar dari rumah sakit, paaaa. I need more money for my mental issues."

"Benar sekali, sayang, kamu baru keluar dari rumah sakit jadi kamu tidak perlu shopping-shopping dulu. Untuk mental issues yang kamu sebut, papa udah minta Aluna untuk bawa kamu jalan-jalan ke taman untuk cari udara segar setiap sore setelah pulang sekolah."

"Kalau kamu jugaa butuh psikiater untuk konsul, papa akan datangkan psikiater terbaik."

"Di rumah juga lengkap fasilitas buat kamu, sayang, kamu bisa nonton di home theater, sekarang anak papa lebih baik fokus sama pemulihannya dan tugas-tugas sekolah yang tertinggal."

Buset. Apa-apaan ini. Kenapa hasilnya beda dengan ekspektasi Selma.

Tidak boleh gagal. Sisa waktu misinya 17 menit lagi.

Gadis itu kemudian mengeluarkan jurus pamungkasnya. Dia menatap papanya dengan puppy eyes penuh harap.

"Paaa, pleaseeeee, aku juga punya utang sama Kak Aluna, aku harus bayar cepet-cepet, aku minjem uang dia buat beliin surprise buat para pekerja di rumah kita."

"Okee, nanti papa bayarkan utang kamu sama Aluna."

Senyum lebar Selma mengembang di bibirnya. "Beneran, paa?"

"Iya, tapi cuma bayar utang sama Aluna aja, untuk mengaktifkan kembali kartu kamu tetep papa nggak bisa, sayang, hukuman tetep hukuman, papa terlalu memanjakan kamu selama ini sehingga kamu berbuat sesuka hati dan membahayakan nyawa kamu sendiri. Jadi, keputusan papa sudah bulat, pokoknya dalam sebulan ini, semua kartu kamu papa blokir."

"Paaaa, kok papa tega sama anak papa sendiri…" Selma menekuk bibir bawahnya.

Devano memegang pundak anak gadisnya. "Ini demi kebaikanmu kamu, sayang."

"Noooo, paaa, aku nggak baik-baik aja," rengek Selma.

"Udah, sekarang, kamu istirahat, yah, papa panggilin Aluna."

Tapi, meski Aluna datang, Selma tetap teguh pada pendiriannya untuk membujuk Devano. Selma menakan tombol rem pada kursi rodanya sehingga Aluna tidak dapat mendorongnya.

Mau tidak mau, Devano memanggil Rio asistennya sendiri untuk menggendong Selma kembali ke kamarnya. Sementara Aluna yang membawa kursi rodanya.

Sial.

Dan, di sinilah Selma sekarang, di kamarnya menatap panel hologram yang memunculkan durasi misinya yang beberapa detik lagi habis.

Eri sepanjang menuju kamar Selma tadi hanya cengengesan melihat gadis itu memberontak tapi tak punya tenaga untuk melepaskan diri dari asisten papanya.

3…

2…

1…

Suara mekanis menggema di kepala Selma.

[DING]

[Waktu habis]

[MISI GAGAL]

Dada Selma naik turun, napasnya terputus-putus.

"Nggak adil! Kamu sengaja, yah, Eri!"

"Eri tidak melakukan apa-apa, Selma."

"Kenapa misi yang barusan aku nggak bisa pakai kemampuan dari sistem."

"Itu kondisi syarat acak yang akan muncul di berbagai misi kamu, Selma. Dan, mari Eri ingatkan … kamu sendiri yang bilang misinya sangat mudah, Selma."

Waiah gadis itu memerah dan detak jantung Selma cepat. "Ihhhhh, nyebelin!"

Eri kemudian melayang dan hinggap tepat di depan wajah Selma, cahaya birunya memantul di bola mata kecokelatan Selma.

"Selma, tidak ada gunanya kamu marah dan menyalahi Eri, kamu yang tidak mampu menyelesaikan misi kamu."

Eri tersenyum miring, Selma mengerutkan kening.

"Sambut hukuman dari Eri, Selma."

Selma kemudian merasakan sekujur tubuhnya dingin, detak jantungnya jadi tak karuan.

Lalu –

Bruk!

Selma tidak bisa menjaga keseimbangan badan hingga jatuh dari kursi roda, tubuhnya membentur lantai.

"E-ri… ka-mu nga-pain a-ku…" lirih Selma.

"Itu hukuman dari Eri karena kamu gagal menyelesaikan misi, Selma." Eri tersenyum puas.

"Ya tauu!" suara Selma naik satu oktaf. "Tapi, ini apa!? Kamu mau bunuh aku!"

Pelan-pelan tangan gadis itu mulai gemetaran lanjut menjalar ke lengan, tubuh sampai ujung kakinya.

"A-aghh…"

"E-ri…"

Selma memejamkan mata rapat-rapat. Rasanya tidak enak. Sungguh. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya. Wajahnya pucat.

Sekitar 5 menit, sebuah pita cahaya biru membentuk spiral muncul dan mulai melilit tubuh Selma. Dari bahu, badan, hingga pergelangan tangannya.

"Ahhh!"

"Eri!"

"Ini keterlaluan!" sentak Selma.

"Mohon bersabar, Selma, ini hanya bagian dari hukuman, Eri." Sosok mungil itu melayang kanan kiri di atas Selma. Dia tersenyum devil menatap Selma. Gadis ini kebanyakan gaya dan sombong, harus diberi pelajaran sekali-kali.

Terutama, dia pernah menyentil Eri.

Selma mulai kehabisan napas, tapi tubuhnya masih merespons kuat kuat untuk melawan.

"Eri, dasar kamu!"

Tiba-tiba –

Dari lilitan pita cahaya biru yang melilit Selma muncul percikan oranye yang sama dengan terakhir kali Eri lihat di tanda cahaya jiwa Selma.

Eri tersentak.

Siapa Selma sebenarnya?

Kenapa dia berbeda dari host-host lain yang pernah Eri tangani?

Setelah 5 menit berlalu, pelan-pelan pita cahaya biru itu meluruh jadi debu perak dan menghilang di udara.

Detak jantung Selma perlahan normal kembali. Dia menaikkan tangan, meraih kursi rodanya dan terduduk ngesot di lantai. Napasnya masih berat, tapi matanya mulai jernih kembali.

Eri melayang turun di depan Selma.

"Kamu tidak apa-apa, Selma?" tanya Eri. Selma membalas dengan lirikan tajam.

"Menurut kamu?"

Hah huh hah huhh… begitu suara napas Selma.

Eri kemudian tersenyum tengil. "Makanya jangan meremehkan sesuatu, Selma."

"Misi yang kamu pikir gampang malah tidak bisa kamu selesaikan."

Selma pelan-pelan beranjak, lalu berjalan pelan menuju ranjang besarnya. "Iya, iya… bawel!"

"Xixixi," Eri lanjut cengengesan melihat kekesalan Selma. Tapi, dalam pikirannya, dia masih terngiang-ngiang dengan percikan oranye yang sering muncul dari diri Selma.

1
Nanin Rahayu
Pepet trs si ketos cupu Selma nnt km tau KLO dia buka kaleng" 🤭😂
Uncle A
udh gk digendong ky karung beras lg ya/Facepalm/
Yita Alian: belajar dari pengalaman dia /Hey/
total 1 replies
mrsinch
uwuu/Proud//Proud//Proud/
Yita Alian: makasih kak/Smile/
total 1 replies
doremidore
selma pmbngkang sombong tp dia bisa jaga diri, kalo debora tmpgnya doangg yg polos/Sweat/
Yita Alian: always don't judge book by its cover/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
awww awww🤭🤭
Yita Alian: thanks kak/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
sarkas tipis2 dlu ya sel
Yita Alian: nggak nyadar si Julio/Grievance/
total 1 replies
Nanin Rahayu
kyrann jadi penguntit Selma 🤭
Yita Alian: selalu ada dimana-mana ya kak/Facepalm/
total 1 replies
doremidore
uwekkkk/Pooh-pooh/
mrsinch
emg itu orgnya selma🤭
Nadiraa Star
yyy sm debora sajaa,selma jg gak butuh loo julio/Smug/
Nanin Rahayu
kucing d ikan asin pasti d mkn lah pdhal d depan dia ada berlian 🤭😏
mrsinch: fr🤭🤭🤭
total 1 replies
Uncle A
prettttttt/Drowsy/
mrsinch
hiyaaahiyaa cmburuu 🤣🤣🤣
Yita Alian: terbakar dalam hati
total 1 replies
Nanin Rahayu
tanda" cemburu nih🤭😂😂
Yita Alian: mulutnya bilang nggak naksir, tapi hatinya beda/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
tp klo kmu suka kan kyrann🤭🤭
Yita Alian: makanya nggak nyebut 'aku' dia/CoolGuy/
total 1 replies
doremidore
nexttt thourrrr/Applaud//Applaud//Applaud/
Yita Alian: stay tuned/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
cupu tp suhu🤭
Yita Alian: cupunya memang cover doang kak/Smile/
total 1 replies
Nanin Rahayu
awal bunga" cinta nih😂
Yita Alian: /Smile//Smile//Smile/bener kak
total 1 replies
Nanin Rahayu
pede abis Julio, Selma udh ga peduli lagian yg butuh kalian bukan selma😏
Yita Alian: belum sadar dia kalau selma udah jiji sama dia kak/Slight/
total 1 replies
Nadiraa Star
yaa puasinnnn selma gk pduli kokk/Speechless/
Yita Alian: bener💯
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!