NovelToon NovelToon
VANIA (GHOST STORIES)

VANIA (GHOST STORIES)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Vania dan Basir terpaksa harus meninggalkan kampung tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan. Kampung itu sudah tidak beres, bahkan hal-hal aneh sudah mulai terlihat.

Basir pun mengajak adiknya untuk pindah ke kota dan menjalankan kehidupan baru di kota. Tapi, siapa sangka justru itu awal dari perjalanan mereka. Terlahir dengan keistimewaan masing-masing, Vania dan Basir harus menghadapi berbagai macam arwah gentayangan yang meminta tolong kepada mereka.

Akankah Vania dan Basir bisa menolong para arwah penasaran itu? Lantas, ada keistimewaan apa, sehingga membuat para makhluk astral sangat menyukai Vania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17 Santet Part II

Hari ini tim perencanaan bekerja lembur, Vania sudah menghubungi Kakaknya. Yang lembur hanya beberapa orang saja, antara lain Vanessa, Gala, Dasep, Vania, Hana, dan lima orang lainnya. Sepuluh karyawan itu adalah karyawan inti, meskipun Vania baru masuk tapi kinerjanya sangat bagus.

"Aduh, pengen ke toilet mana takut lagi," batin Vanessa.

Vanessa pun celingukan, lalu mendekati Vania. "Van, antar ke toilet dong sudah kebelet nih," bisik Vania.

"Boleh, sekalian aku juga mau ke toilet," sahut Vania.

Akhirnya keduanya pun keluar ruangan. Lorong menuju toilet begitu sangat menyeramkan, padahal lampu menyala. Vanessa merangkul lengan Vania membuat Vania menghentikan langkahnya.

"Menyeramkan sekali, di sini gak ada setan 'kan?" bisik Vanessa.

"Gak ada," sahut Vania.

Vania berusaha meyakinkan Vanessa supaya Vanessa tidak ketakutan. Padahal selama jalan menuju toilet, banyak sekali penampakan di situ tapi Vania pura-pura tidak melihat. Dia percaya diri karena dia selalu ingat kata-kata Basir, jika makhluk astral tidak akan berani mendekati Vania.

Sesampainya di toilet. "Pokoknya, jangan tinggalin aku," seru Vanessa dengan wajah pucat.

"Iya."

Akhirnya mereka pun masuk ke toilet masing-masing. Vanessa terus saja berteriak memanggil Vania, sudah keluar belum karena dia tidak berani keluar toilet kalau Vania masih di dalam. Vania pun selesai, dan dia keluar dari toilet.

"Bu, sudah belum?" teriak Vania.

"Bentar Van," sahut Vanessa.

Vania celingukan, hingga dari kejauhan dia melihat sosok penampakan yang suka mengikuti Andri bahkan ingin mencelakai Andri. "Jangan ikut campur urusan saya, kalau kamu tidak mau ikut celaka." Suara itu mendengung di telinga Vania membuat Vania reflek menutup matanya, hingga sebuah tepukan mengagetkan Vania.

"Ayo, Van!" seru Vanessa.

"Astaghfirullah, kaget aku, Bu," sahut Vania sembari memegang dadanya.

Vanessa mendelikan matanya. "Aku curiga, kamu lihat setan ya?" tanya Vanessa.

"Enggak," dusta Vania.

Vanessa pun dengan cepat menarik tangan Vania. "Buruan ah, kita kembali," ajak Vanessa.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 21.00 malam. Vania menunggu di depan kantor, dia mengotak-atik ponselnya tapi tidak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan Vania. "Van, ayo, aku anterin kamu pulang!" ajak Andri.

"Ah, tidak usah Pak, aku sudah pesan ojeg online," sahut Vania.

"Sudah malam, kayanya bahaya kalau pakai ojeg online. Mending aku anterin kamu pulang, aku gak jahat kok," ucap Andri.

"Bukan begitu Pak, tapi aku gak enak aja ngerepotin," sahut Vania.

"Enggak ngerepotin kok, aku yang nawarin bukan kamu yang minta dianterin," ucap Andri.

"Tapi Pak----"

Andri keluar dari mobil, lalu menarik tangan Vania untuk masuk ke dalam mobilnya. Dari kejauhan, Hana yang belum pulang dan baru saja ngeluarin motornya dari parkiran hanya bisa kecewa melihat pemandangan di depannya. "Sepertinya Pak Andri menyukai Vania," lirih Hana sedih.

Akhirnya Andri pun mulai melajukan mobilnya. "Rumah kamu di mana?" tanya Andri.

Vania pun menyebutkan alamat kontrakannya. Selama perjalanan, tidak ada pembicaraan sama sekali dan Vania melihat dari spion jika di kursi belakang sosok wanita itu muncul lagi. Andri sadar dengan tatapan aneh Vania.

"Kamu lihat apa Van?" tanya Andri curiga.

Andri menoleh ke belakang tapi Andri tidak melihat apa-apa. "Gak ada apa-apa, Pak," dusta Vania.

Dia tidak mau memberitahukan Andri takutnya Andri ketakutan. Hingga tidak lama kemudian, mobil Andri pun sampai di gang kontrakan Vania. Ternyata Basir sudah menunggu di depan jalan itu.

"Sudah sampai di sini saja Pak, soalnya kontrakan aku masuk gang. Itu kakak aku sudah nunggu," ucap Vania.

"Oh, ok."

Basir yang melihat ada mobil berhenti, langsung menoleh dan sosok wanita yang dari tadi duduk di kursi belakang pun langsung menghilang. Sosok itu ketakutan melihat Basir, hingga Vania pun keluar dari mobil dan menghampiri Basir. "Akang sudah lama nungguin aku?" tanya Vania.

"Lumayan." Basir menjawab tapi tatapannya tidak lepas dari mobil Andri.

Andri ikut keluar dan menghampiri Basir. "Kang, ini Bos aku," ucap Vania memperkenalkan Andri.

"Maaf Mas, aku anterin Vania karena khawatir kalau membiarkan wanita malam-malam naik ojeg," ucap Andri tidak enak.

Andri takut dan segan melihat Basir dengan wajahnya yang dingin dan bengis. "Panggil Akang saja jangan Mas," dingin Kang Basir.

"Ah, iya," sahut Andri gugup.

"Kamu kuat juga orangnya," celetuk Kang Basir.

Andri mengerutkan keningnya. "Maksud Akang apa?" tanya Andri.

"Yang nyerang kamu itu kuat, tapi kamu bisa bertahan sampai sekarang. Kalau yang imannya kurang kuat, kamu sudah lama meninggal," sahut Kang Basir.

Andri terdiam, Andri memang pria yang lumayan agamis. Ibadah dia bagus, dan Basir tahu itu. "Kok Akang tahu?" tanya Andri bingung.

"Sosok kiriman itu selalu mengikuti kamu. Kamu kena santet," ucap Kang Basir.

Andri kagum karena Basir dan Vania merupakan orang-orang yang luar biasa karena bisa tahu apa yang sedang dia alami. "Banyak baca ayat kursi selama perjalanan. Satu yang saya mau ingatkan, di rumah kamu ada buhul yang dikirim untuk menyantet kamu jadi kalau kamu mau sembuh, kamu harus menemukan buhul itu karena mau sampai kapan pun kamu berobat jika buhul itu tidak ditemukan, maka kamu akan terus diganggu mereka bahkan kalau didiamkan nyawa kamu yang akan melayang," ucap Kang Basir.

Andri membelalakkan matanya. "Terus aku hari bagaimana? kalau Akang bisa, tolong Akang datang ke rumah aku dan bantu aku," ucap Andri memohon.

Basir terdiam. "Besok saya libur kerja, kamu kirim saja alamat kamu di mana? nanti saya datang," sahut Kang Basir.

"Terima kasih, Kang. Nanti aku kirim ke Vania," ucap Andri.

Basir menghampiri mobil Andri, lalu meletakan telapak tangannya di body mobil. Basir memejamkan mata, lalu membacakan surat yang bisa mengusir segala macam jenis jin jahat. Setelah itu, Basir melepaskan tangannya. "Cepatlah pulang, sudah malam. Sosok itu tidak akan bisa masuk ke dalam mobil kamu lagi. Insya Allah kamu akan selamat sampai rumah," seru Kang Basir.

"Terima kasih, Kang. Vania, aku pulang dulu."

"Terima kasih ya, Pak, sudah mau mengantar aku pulang," ucap Vania.

"Ok."

Andri pun akhirnya pulang. Basir merangkul pundak adiknya dan berjalan masuk gang menuju kontrakan mereka. Baru saja sampai di depan kontrakan, suara seorang wanita tertawa cekikikan menyambut mereka.

Basir mendongak dan ternyata sosok kuntilanak duduk di dahan pohon waru samping kontrakan. "Berisik, sudah malam waktunya semua orang tidur!" bentak Kang Basir.

Lagi-lagi sosok itu hanya cekikikan. "Dia malah ngeledek, Kang," seru Vania sembari tertawa kecil.

Basir mengambil batu kecil lalu di do'akan, setelah itu Basir menumpuk sosok itu sampai sosok itu pun menghilang. "Bikin gaduh aja," gerutu Kang Basir.

Sementara itu di sebuah rumah megah, di dalam salah satu ruangan seorang wanita sedang duduk bersila dan di depannya banyak sekali sesajen. Wanita itu mengepalkan tangannya penuh amarah. "Kurang ajar, siapa yang sudah berani menghalangi kerja aku?" gumam Wanita itu.

1
Cindy
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
waduh kenapa gak jadi nolong jelas2 ngeliat kok tadi kok malah bengong aja sih
ꪶꫝNOVI HI
kasian sri
Naysila mom's arga
semakin mencurigakan si tarno,, semoga sri baik2 aja
ꪶꫝNOVI HI
jahat juga pak tarno segera kabur sri
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
pasti di jadikan tumbal sama Tarno ini ...wah Sri kamu harus cepat pergi dari rumah itu
KC~
berarti keluarga marni gak tau dong klo marni udah meninggal
KC~
eh jangan bilang marni di jadiin daging bakso nya lagi 😱😱
Naysila mom's arga
teka taki tarno msh panjang kyk nya
ꪶꫝNOVI HI
wah ada apa dengan buk marni, akang basir jahara bilang vanessa setan 😩
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh jangan2 jadi tumbal si Tarno itu 😄
KC~
mungkin penglarisnya beda kali makanya vania gak bisa lihat
KC~
sri awas loh nanti kamu jadi korban berikutnya
KC~
kelakuan vanessa meningatkanku pada Bee 🤣🤣🤣
KC~
kayaknya si marni dijadiin tumbal deh
Naysila mom's arga
akankah si Marni di jadiin tumbal 🤣🤣🤣🤣
KC~
hantu di rumah vania pada depresot mikirin gimana lagi caranya nakut²tin kang basir dan vania 🤣🤣🤣
KC~
jualannya pake penglaris nih ....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kan setan nya gak ada harga dirinya kalo sama Basir dan Vania mah 🤣

jangan2 pake penglaris tuh baso bisa rame banget
ꪶꫝNOVI HI
bakso nya bener bener enak atau pake penglaris 🧐🧐
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!