NovelToon NovelToon
Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Angst
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nayla Marissa berpikir jika pria yang dikenalnya tanpa sengaja adalah orang yang tulus. Pria itu memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa sehingga Nayla bersedia menerima ajakan menikah dari pria yang baru berkenalan dengannya beberapa hari.

Setelah mereka menikah, Nayla baru sadar jika dirinya telah dibohongi. Sikap lembut dan penuh kasih yang diberikan suaminya perlahan memudar. Nayla ternyata alat buat membalas dendam.

Mampukah Nayla bertahan dan menyadarkan suaminya jika ia tak harus dilibatkan dalam dendam pribadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 17

Di kamar, Dhana menjatuhkan tubuh istrinya di atas ranjang lalu mengungkungnya. Posisi Dhana berada di atas istrinya, ia menatap wajah Nayla. "Kenapa kamu mendatangi rumah utama orang tuaku tanpa seizin aku?"

"Kamu tidak pernah membawaku ke sana. Jadi, aku berinisiatif pergi saja dan mengajak asisten pribadi kamu."

"Kamu sudah melanggar peraturan, kamu tidak berhak memerintahkan anak buahku sesuka hatimu!"

"Aku butuh hiburan dan teman bicara, ternyata Bibi Helen sangat baik," kata Nayla tersenyum.

"Apa saja yang sudah kamu tanyakan?"

"Aku tidak mau memberitahu kamu, aku tidak mau kamu menyakiti Bibi Helen."

"Aku tidak mungkin menyakitinya, bahkan memarahinya saja aku tidak berani!" kata Dhana.

"Benarkah?" Nayla mendorong suaminya agar menyingkir dari tubuhnya. "Aku tidak percaya, ternyata kamu juga mempunyai hati nurani!" lanjutnya.

"Kamu pikir aku sekejam itu!" Dhana menjatuhkan tubuhnya di samping istrinya.

"Lalu kenapa kamu mempunyai dendam kepada papaku?" jemari tangan Nayla membuka kancing kemeja yang digunakan suaminya satu persatu, ia mencoba mengulik alasan suaminya menikahinya lebih dalam.

"Aku sangat membencinya!" kata Dhana.

"Apa karena papaku menjadi alasan kakakmu kabur ke luar negeri?" Nayla menerka.

"Pasti Bibi Helen terlalu banyak bercerita tentang kakakku," kata Dhana menatap istrinya.

"Sepertinya kakakmu salah paham dengan papaku," ucap Nayla. "Papaku sudah jatuh cinta kepada mamaku sebelum mereka berkenalan," lanjutnya.

Dhana memegang tangan istrinya yang terus membuka kemejanya. "Kamu mau bilang kalau kakakku berbohong?"

"Hanya salah paham saja!" Nayla mencoba tenang walaupun hatinya ketakutan.

Dhana menghempaskan tangan Nayla dengan kasar. "Aku tahu bagaimana sikap kakakku, tidak mungkin dia berbohong. Andreas si brengsek itu yang sengaja meninggalkannya dan menjanjikan pernikahan!"

"Aku tidak percaya!" Nayla menatap wajah suaminya, ia menantang pria dihadapannya.

"Kamu mengatakan begitu karena dia ayah kandungmu, 'kan?" kata Dhana.

"Bagaimana kalau kita pertemukan mereka biar tidak terjadi salah paham?" Nayla memberikan usulan.

"Aku tidak mau. Kak Dhea sudah mempunyai suami yang sangat mencintainya," ucap Dhana menolak rencana istrinya.

"Jika memang dia sudah bahagia, kenapa kamu masih menyimpan dendam?" tanya Nayla.

"Ya, karena papamu sudah membuat kedua orang tuaku meninggal," jawab Dhana.

Nayla lalu duduk, "Sebelum kamu tahu kebenarannya semua, lebih baik pertemukan aku dengan papaku. Jangan asal menuduh!" kesalnya.

"Bisa saja papa kamu menyangkalnya!" tuding Dhana.

"Itu cuma dipikiran kamu, kita belum mencobanya!" kata Nayla.

"Bagaimana kalau benar papamu adalah pria yang membuat kakakku kabur ke luar negeri?"

"Aku akan meminta maaf kepada kakakmu dan aku juga pastinya menyuruh papa juga buat minta maaf."

"Aku yakin papa kamu tidak mau bersedia minta maaf!" tuduh Dhana lagi.

"Begini ini kalau pikirannya selalu buruk menilai orang lain. Sudahlah, aku ngantuk capek terus berdebat denganmu. Tidak pernah ada solusinya!" Nayla kembali merebahkan tubuhnya, menarik selimutnya dan memiringkan tubuhnya.

"Kenapa kamu yang jadinya marah?" protes Dhana.

Nayla tak menghiraukannya, ia memilih memejamkan matanya karena memang sangat mengantuk dan tentunya agar suaminya tak jadi menyentuhnya.

***

Esok paginya ketika sarapan, kediaman Dhana kedatangan tamu. Erick sengaja mengunjungi kediaman adik dari ibu sambungnya itu. Tentunya, ingin bertemu dengan Nayla yang beberapa hari lalu minta bantuan.

"Erick!" Nayla lantas berdiri, ia begitu senang pria itu menepati janjinya.

"Kenapa kamu di sini?" tanya Dhana heran.

"Hai, Paman. Apa kabar? Aku ke sini karena mau bertemu dengan Nayla," jawab Erick.

"Dia istriku, kenapa kamu mau bertemu dengannya?" tanya Dhana lagi yang kelihatan cemburu.

"Memangnya tidak boleh, Paman. Kami ini teman, aku ingin mengobrol dengannya dan mengajak jalan-jalan!" jawab Erick.

"Erick, jangan sama 'kan negara kamu dengan di sini. Ada aturan yang berlaku, Nayla adalah istriku dan ada batasannya. Jadi, tidak bisa sembarangan kamu mengajaknya mengobrol atau jalan-jalan!" kata Dhana memberikan nasehat.

"Nayla sangat tertekan menikah dengan Paman, biarkan dia menikmati suasana di luar," ucap Erick ceplos.

Nayla yang mendengarnya tercengang, ia tak menyangka Erick asal bicara.

Mendengarnya Dhana segera menoleh ke arah istrinya dan mendelikkan matanya. Nayla cuma bisa tersenyum nyengir.

"Apa aku boleh sarapan bersama kalian?" Erick menarik kursi dan duduk.

"Jika bukan anak kakakku, sudah aku usir!" kata Dhana yang kesal keponakan sambungnya itu malah mencoba membuatnya cemburu.

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!