NovelToon NovelToon
Sang Bunga Kekaisaran

Sang Bunga Kekaisaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Celestyola

Lady Seraphine Valmont adalah gadis paling mempesona di Kekaisaran, tapi di kehidupan pertamanya, kecantikannya justru menjadi kutukan. Ia dijodohkan dengan Pangeran Pertama, hanya untuk dikhianati oleh orang terdekatnya, dituduh berkhianat pada Kekaisaran, keluarganya dihancurkan sampai ke akar, dan ia dieksekusi di hadapan seluruh rakyat.

Namun, ketika membuka mata, ia terbangun ke 5 tahun sebelum kematiannya, tepat sehari sebelum pesta debutnya sebagai bangsawan akan digelar. Saat dirinya diberikan kesempatan hidup kembali oleh Tuhan, mampukah Seraphine mengubah masa depannya yang kelam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Celestyola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Apa dengan Frederick?

...**✿❀♛❀✿**...

"Yang Mulia. Kenapa Anda sejak tadi senyum-senyum sendiri?" Virrel bertanya dengan nada heran. Pasalnya, Frederick dengan wujud tersenyum seperti itu jelas lebih mengerikan dibanding dengan wajah datar nan dingin yang biasa ia tampilkan.

Pria itu tidak menyahut, ia masih saja tersenyum sendiri sembari menopang dagunya dengan kedua tangan. Melihat itu, Virrel bergidik ngeri. Apakah setelah berhasil melamar Lady Valmont itu junjungannya jadi tidak waras?

Virrel kontan menggelengkan kepala, menolak segala macam opini yang berkeliaran di dalam kepalanya. Mungkin saja Yang Mulia Pangeran tengah bahagia? pikirnya mencoba berpikir positif.

Iya, tanpa Virrel ketahui, Sesuatu telah terjadi pagi tadi. Hal itulah yang membuat Frederick tersenyum sepanjang hari. Mengingat hal itu, Frederick sontak mengatupkan wajahnya dengan telapak tangan, mencoba menahan perasaan geli yang membuat perutnya tergelitik.

Pagi tadi, sebelum semua orang berkumpul untuk sarapan. Sebuah kereta mewah dengan lambang keluarga Duke Armand Leclerc berhenti di halaman kediaman Valmont. Pria itu kemudian masuk ke Kediaman Marquis seolah-olah itu adalah rumahnya sendiri.

Ia duduk di kursi ruang tamu dengan ekspresi kejengkelan yang tertahan. Ia menatap sekeliling ruangan, lalu kembali menegakkan tubuhnya saat Marquis Valmont memasuki ruangan.

“Marquis Valmont,” ucap Duke dengan suara berat.

“Akhirnya kita bertemu setelah sekian lama. Aku baru saja kembali dari utara, mengurus pemberontakan kecil di sana.” Ujarnya.

Armand melanjutkan dengan suara semakin keras. “Kau mengabaikan saranku agar Lady Seraphine menjadi pasangan Putra Mahkota. Itu adalah jalan yang jauh lebih terhormat, dan tentunya lebih menguntungkan bagi keluargamu. Tapi apa yang kau lakukan? Kau menjual putrimu pada Pangeran yang jelas-jelas bukan pewaris utama!"

"Kurang baik apa Aku padamu? Aku bahkan akan menganggap hutangmu lunas begitu Putrimu menjadi pasangan Putra Mahkota! Lalu sekarang malah seperti ini balasanmu? Kau kira aku akan diam saja?” Pria itu berkata dengan nada keras, total merasa marah.

"Kau pikir Aku akan diam saja? Segera lunasi hutangmu padaku! Jangan melarikan diri seperti tikus!" hinanya kemudian.

Marquis mengepalkan tangan di sisi jubahnya. Rasa malu dan terhina bercampur menjadi satu. Namun sebelum ia sempat menjawab, langkah ringan terdengar dari koridor.

Pintu kembali terbuka. Lady Seraphine Valmont masuk dengan gaun sederhana berwarna biru pucat. Rambutnya ditata rapi, wajahnya tenang meski dalam hatinya bergejolak. Ia menunduk dengan anggun pada Duke Armand.

“Yang Mulia Duke,” ucapnya dengan suara tenang.

“Maafkan kelancangan saya yang ikut masuk ke dalam percakapan ini. Namun, saya merasa sebagai putri keluarga Valmont, saya tidak bisa hanya duduk diam sementara ayah saya mendapat tekanan seperti ini," ujarnya kemudian sembari menatap wajah Duke Armand dengan berani.

Armand mengangkat alis, menatap Seraphine dari ujung kepala hingga kaki. Tatapannya seperti pedang yang mencoba menguji keteguhan hati gadis itu.

“Ah ..., Lady Seraphine. Calon Istri Pangeran Kedua. Kau memang pandai muncul di saat-saat penting, bukan? Baiklah, mari kita lihat seberapa jauh keberanianmu. Hutang keluargamu padaku masih menumpuk. Jumlahnya cukup untuk membuat tanahmu disita jika aku mau. Apa yang bisa kau lakukan?” tantang Duke Armand dengan nada merendahkannya.

Marquis segera bersuara, “Duke Armand, biarlah saya yang—”

Namun Seraphine mengangkat tangannya, menghentikan ayahnya dengan halus. Tatapannya tetap pada Duke Leclerc.

“Hutang itu adalah beban keluarga kami, dan saya tidak menyangkalnya. Namun saya tidak akan membiarkan Anda mempermalukan ayah saya lebih jauh dari ini, terlebih di rumahnya sendiri," ucap gadis itu tegas.

Armand menyandarkan punggung ke kursi, wajahnya memasang ekspresi meremehkan yang kentara. “Dan apa yang bisa kau lakukan, Lady? Apakah kau pikir statusmu sebagai tunangan Pangeran Kedua bisa melindungi keluargamu dari kewajiban membayar?” tanya Duke Armand

Seraphine menahan napas sejenak sebelum membuka mulut. “Saya sudah memikirkan itu. Dan hari ini, saya ingin mengembalikan setengah dari hutang tersebut.” Seraphine menepuk tangannya, seketika Gloria dan Mirna masuk membawa kotak kayu yang berisi tumpukan koin emas.

Ucapan itu membuat seluruh ruangan terdiam. Marquis menoleh pada putrinya dengan wajah kaget. Para pelayan saling pandang dengan mata melebar. Bahkan Duke Armand sendiri tak bisa menahan keterkejutannya, meski ia segera menutupinya dengan sebuah seringai tipis.

“Setengahnya?” ulang Duke dengan nada mencemooh. “Dari mana seorang gadis muda mendapatkan uang sebanyak itu?”

Seraphine melangkah maju, menyerahkan sebuah kotak kecil yang dibawa oleh Gloria ke hadapan Duke. Kotak itu berisi koin emas yang berkilau, jumlahnya cukup banyak hingga membuatnya berat ketika diangkat.

"Anda tidak perlu tahu dari mana asal uang ini, yang terpenting sekarang adalah Kami mampu membayar meski baru setengahnya." Gadis itu berhenti sejenak.

"Jadi, tolong Anda jangan berbicara buruk mengenai Ayah Saya. Kami tidak akan lari dari hutang ini, tolong pengertian Anda untuk sisa hutangnya akan kami bayar di kemudian hari," lanjut Seraphine sembari menundukkan kepala pada Duke Armand.

Meski sebenarnya ia enggan melakukan hal ini, ia terpaksa karena seorang bangsawan harus mematuhi etiket yang ada. Jika tidak, ia akan di cap sebagai Lady yang tidak mempunyai sopan santun.

Duke Armand menatapnya sekali lagi dengan wajah merah. Kemudian ia berbalik menuju pintu. Namun sebelum keluar, ia menoleh dengan tatapan murka yang bercampur malu. “Kau mungkin menang hari ini, Lady. Tapi jangan berpikir kau bisa mempermainkan Duke Leclerc selamanya.”

"Hmph," dengusnya kemudian berlalu pergi.

"Huftt." Marquis mendudukkan diri di atas kursi sembari menghela napas berat. Seandainya saja dahulu ia tidak berhutang kepada Pria itu, jelas sekarang keluarga mereka tak perlu kesulitan seperti ini.

"Ayah, Saya tahu apa yang Ayah pikiran. Jangan salahkan diri Ayah, jika saat itu Ayah mementingkan ego dan tidak mendapatkan pinjaman, mungkin kesulitan yang keluarga Kita hadapi lebih dari ini," ucap Seraphine berusaha menenangkan sang Ayah.

Marquis menghela napas lagi. Ia menatap putrinya yang kini telah dewasa. Terbesit rasa bersalah di dalam dadanya, selama ini ia tak pernah memberikan kasih sayang yang hangat kepada gadis itu.

Meski sebenarnya ia melakukan itu kepada ketiga Anaknya, Marquis jelas lebih merasa bersalah kepada putri-putrinya, apakah mungkin caranya menunjukkan kasih sayang selama ini salah?

Melihat Ayahnya termenung, Seraphine pun akhirnya memilih untuk keluar dari ruang tamu. Tapi, ia terkejut saat melihat Frederick berdiri sembari bersandar pada dinding di dekat pintu.

"Yang Mulia?"

"Ah, maaf Aku menguping sedikit tentang kejadian tadi," ucap Frederick sembari menegakkan tubuhnya.

Ia pun mendekat pada Seraphine, "Kau tidak apa-apa?" tanyanya pelan.

Seraphine menggeleng, "Saya baik-baik saja, Yang Mulia."

Frederick pun mengangguk mengerti, ia terdiam dan menatap lekat wajah Seraphine. Hal itu tentu membuat wajah gadis itu sontak memerah.

"Ahh, Lucunya," batin Frederick ketika melihat reaksi dari Seraphine.

Entah itu wajah masam dan penuh malu dari Duke Armand ataupun wajah memerah penuh semu dari Seraphine, keduanya sama-sama melekat di ingatan Frederick sepanjang hari.

Sejujurnya, ia jarang sekali melihat Seraphine menunjukkan ekspresi seterbuka itu, wajahnya yang memerah malu tampak sangat menggemaskan di matanya.

Apalagi gadis itu menunjukkannya setelah ia menghadapan lawan sekelas Duke Armand yang terkenal keras kepala dan congkak.

Momen ketika Seraphine, dengan ketenangan luar biasa, mampu membalik keadaan serta membuat sang Duke mundur dengan kepala tertunduk, seolah menggoreskan sebuah kesan yang tak mungkin hilang begitu saja dari benaknya.

Frederick tidak bisa menahan senyum kecil setiap kali kilasan adegan itu kembali ke pikirannya. Seraphine yang berdiri anggun dengan sorot mata tajam, Duke Armand terdiam, dan kemudian wajah memerah Seraphine yang tidak bisa menutupi fakta bahwa ia merasa malu ketika dirinya tatap dengan lekat.

Bagi Frederick, gadis itu sungguh lebih dari sekadar sosok yang akan menjadi partnernya dalam menghadapi faksi lawan. Baginya, gadis itu lebih berharga dari apapun, entah itu untuk kehidupan saat ini ataupun kehidupan yang lalu.

...**✿❀♛❀✿**...

...TBC ...

1
Ita Xiaomi
Apakah Frederick jg mengalami hal yg sama hidup kembali setelah kematiannya?
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 4 replies
Ita Xiaomi
Jgn nak mengarang bebas Virrel😁.
Ita Xiaomi
Setuju.
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Mulai adu kecerdikan dan strategi. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 2 replies
celestyola
aciyeeee
kleponn
Kata² keramat ini
celestyola: Real haha
total 1 replies
kleponn
typo kah?
celestyola: iyaaa ih typoo rupanyaa, aku nggak sadar klo typo😭
total 1 replies
Ateya Fikri
seraphine ini hobi bgt di taman🗿
Ateya Fikri
tiba-tiba banget ngajak nikah sdh kaya ngakak makan bakso
Ateya Fikri
ada benih-benih cinta ni yeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!