NovelToon NovelToon
MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

"Cium gue, terus semua masalah selesai."
"You're crazy!?"
"Kenapa gak? Sebentar lagi lo bakal jadi istri gue, jadi wajar dong kalau gue nyicil manisnya dari sekarang."

Kesya Anggraini Viorletta, gadis cantik, pintar, kalem, dan setia. Sayangnya, dia sudah punya pacar Kevin, ketua geng motor sekolah sebelah.

Menikah sama sekali gak pernah ada di pikirannya. Tapi wasiat almarhum papanya memaksanya menikah muda. Dan yang bikin kaget, calon suaminya adalah kakak kelasnya sendiri, Angga William Danendra cowok ganteng, atletis, populer, tapi badboy sejati. Hobi balapan, tawuran, keluyuran malam, dan susah diatur.

Bagi Angga, apa yang sudah jadi miliknya enggak boleh disentuh orang lain. Dia posesif, pencemburu, dan otoriter. Masalahnya, pacar Kesya ternyata musuh bebuyutannya. Dua ketua geng motor yang tak pernah akur, entah kenapa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Kak Lo Demam?

Ceklek...

"Aaaa!!! Ngapain lo di kamar gue!" teriak Kanaya spontan, nyaris memecah keheningan kamar yang tadi sunyi.

Suaranya melengking tinggi, penuh keterkejutan sekaligus kepanikan. Tanpa sadar, tubuhnya otomatis mundur beberapa langkah ke belakang. Kedua tangannya refleks mencengkeram erat handuk kecil yang tadi ia pakai untuk mengeringkan rambut basahnya. Handuk itu tampak begitu ringkih, sama sekali tak sebanding untuk menutupi tubuhnya yang masih lembap sehabis mandi.

Situasi ini jelas tidak masuk akal. Baru saja ia selesai mandi, tubuhnya hanya dilapisi hotpants tipis berwarna hitam dan tanktop putih ketat yang bahkan lebih mirip kain seadanya dari pada pakaian layak. Tak ada yang benar-benar bisa menutupi lekuk tubuhnya saat ini. Namun entah bagaimana, Angga pria yang baru resmi menjadi suaminya beberapa jam lalu sudah seenaknya rebahan di atas kasurnya. Santai sekali seolah tidak ada yang salah dengan posisinya sekarang.

"Ck mandi lama banget lo!" sahut Angga cuek.

Dengan gerakan santai ia bangkit dari posisinya, melangkah pelan mendekat. Tangan kanannya terangkat, menyibakkan rambut yang sedikit berantakan ke belakang. Tatapan matanya lurus ke arah Kanaya sama sekali tidak menoleh ke tempat lain.

"Cepetan siap-siap. Ambil barang penting aja kita pindah sekarang," ucapnya tegas.

Pandangan Angga jelas nakal. Sorot matanya berani berkelana tanpa rasa bersalah, menelusuri Kanaya dari atas hingga bawah. Dari ujung rambut yang masih meneteskan air, turun ke leher jenjangnya, melewati garis bahu yang telanjang, hingga ke kaki jenjangnya. Sama sekali tidak ada rasa segan.

"Ck tahan Ga, tahan. Lo gak boleh gegabah. Minimal bikin dia rela dulu jangan paksa!" batin Angga dalam hati mencoba menahan gejolak yang nyaris meledak.

Tenggorokannya terasa kering, ia bahkan harus meneguk ludah kasar. Godaan di depannya benar-benar menggila. Kanaya dengan tubuh mungil sintalnya sukses bikin dirinya kewalahan.

Kanaya yang masih panik hanya bisa menatap gugup, lalu tangannya refleks meraih gagang pintu kamar mandi berharap bisa kabur kembali ke dalam.

"P-pindah kemana?" tanyanya gugup, suara tercekat.

"Satu unit rumah plus mobil sport putih yang udah nunggu di halaman. Hadiah papi buat kita. Lo keburu naik tadi jadi kuncinya dititip ke gue." Angga merogoh saku celananya, lalu mengeluarkan gantungan kunci memperlihatkannya dengan tenang. Bunyi kecil logam beradu terdengar jelas di telinga Kanaya.

Ceklek...

"O-oke gue gak tau. Sorry tadi gue buru-buru pengen ke toilet jadi duluan naik." Kanaya bergumam dengan nada gugup.

Tangannya bergetar saat mencoba membuka kembali pintu kamar mandi. Gerakannya pelan, penuh waspada, berharap bisa masuk lagi dan mengunci diri di sana. Namun, baru satu detik ia ingin menutup daun pintu, pergerakan Angga jauh lebih cepat dari prediksi.

Set!

Telapak kaki Angga menahan daun pintu dengan kuat. "Mau kemana sih? Kayak dikejar setan aja," ucapnya santai. Dengan mudah ia menyelinap masuk, tanpa meminta izin.

"M-mau mandi lo keluar!" sahut Kanaya cepat, nyaris ngasal. Kepanikannya semakin terlihat dari cara tubuhnya mundur perlahan, tetap menjaga jarak.

"Oh ya? Pas banget gue juga mau mandi. Gimana kalau kita mandi bareng?" Angga maju beberapa langkah. Senyum miring menghiasi wajahnya, smirk khas yang selalu jadi andalan untuk menggoda.

"Gak usah aneh-aneh lo!" Kanaya menggeleng cepat, wajahnya panik. Hingga tanpa sadar punggungnya terbentur keras pada meja wastafel di belakangnya.

Duk!

"Aduh," keluhnya lirih, keningnya berkerut karena sakit.

Alih-alih membantu, Angga justru tertawa kecil. Matanya menyipit geli, seakan menganggap kepanikan Kanaya adalah hiburan tersendiri.

"Makin lo gugup makin imut lo," batinnya gemas.

Grep!

Tanpa kesulitan Angga menarik pinggang Kanaya dengan sebelah tangannya. Seketika tubuh mereka saling menempel. Nafas Kanaya tercekat, tubuhnya kaku.

"Gue suami lo. Kenapa segitunya ketakutan? Gue udah bilang kan gue gak doyan daging manusia," ucapnya sembari mengangkat tangan yang lain, membelai lembut pipi Kanaya. Wajahnya kian dekat, seolah siap mencuri jarak terakhir menuju bibirnya.

"M-mau apa sih? Jangan segini deketnya juga kali!" Kanaya memalingkan wajah ke samping, kedua pipinya memanas. Jantungnya berdegup kencang, tak karuan, otaknya melayang ke segala arah.

"Gila gue mikir apa sih? Jauh amat ke sana!" makinya dalam hati.

"Menurut lo?" bisik Angga tepat di telinga Kanaya. Suaranya berat nyaris serak. Satu tangannya masih melingkar erat di pinggang sedangkan tangan lainnya menahan di wastafel, mengurung ruang gerak Kanaya.

"Ini malam pertama kita kan?" senyumnya melebar menggoda.

"Gak! Ini masih siang!" Kanaya buru-buru menyanggah, menundukkan kepala tak berani menatap mata tajam Angga.

"Harus malam? Gue rasa siang pun gak masalah. Waktu gak kenal larangan," balas Angga.

Tangannya terangkat, mengangkat dagu Kanaya dengan halus, memaksa tatapannya bertemu. Mereka berdua kini bisa melihat pantulan diri di cermin besar di belakang wastafel. Wajah mereka kian dekat, jarak tinggal seujung jari.

"Stop!" Kanaya refleks menutup mulut dan hidungnya dengan satu tangan.

"Kak Angga mabuk ya?" tegurnya cepat. Aroma alkohol menyengat menusuk indera penciumannya. Baru sekarang ia benar-benar menyadari, kedua mata Angga tampak memerah. Pantas saja sejak akad tadi tingkahnya aneh.

"Gak," jawab Angga singkat suaranya berat.

"Bohong! Badan lo bau alkohol! Jangan ngeles!" Kanaya cepat-cepat menyanggah.

"Gue cuma minum sedikit gak mabuk," jelas Angga. Ia menyingkirkan tangan Kanaya dari depan mulutnya, lalu menuntun kedua tangannya agar melingkar ke lehernya.

"Lo pikir gue gampang ditipu? Baunya nyengat banget! Minggir gue mau keluar!" Kanaya berontak, menundukkan kepala. Wajahnya penuh perlawanan meski tubuhnya terperangkap.

"Bukannya tadi lo mau mandi?" tanya Angga, suaranya serak, seakan menahan sesuatu.

"Itu tadi! Sekarang gue..."

Cup!

Ucapan Kanaya terputus. Bibirnya disentuh lembut oleh bibir Angga. Hanya sebatas menempel, singkat, tapi cukup bikin wajahnya memanas seketika.

"Bibir lo manis. Nantinya hal kayak gini bakal sering," bisik Angga enteng, tanpa merasa bersalah.

"Lo..." Kanaya ingin protes keras.

"Gue cuma menikmati apa yang udah jadi milik gue," potong Angga cepat.

"Dulu lo tunangan gue sekarang istri gue. Salah?"

"Tetap aja lo pencuri! Lo gak minta izin!" Kanaya menunduk dalam, berusaha menjauh.

Dalam hati ia mengumpat. "Rumornya anti wanita, ternyata udah dua kali nyolong cium gue bangke!"

"Emang cium istri sendiri butuh izin?" Angga terkekeh kecil.

"Ya perlu lah! Gue bukan cewek sembarangan!" Kanaya berbalik menyahut keras.

Set! Grep!

Angga membalik tubuh Kanaya, memaksanya menghadap ke cermin wastafel. Kedua tangannya melingkar di perut Kanaya dari belakang, menahan agar ia tak bisa bergerak.

"Lo istri gue sekarang. Lo sendiri pernah bilang tubuh lo bakal jadi milik gue," bisiknya. Tangannya bergerak melonggarkan dasi hitam yang masih melekat di leher. Matanya tak lepas menatap pantulan mereka.

"Mana ada gue bilang begitu! Lo aja salah paham!" sanggah Kanaya cepat, wajahnya merona, memalingkan pandangan ke arah lain.

"Tau gitu gue rekam kemarin," balas Angga, jarinya mencubit pinggang Kanaya gemas.

"Minimal inget gue udah punya cowok. Lo juga punya cewek! Harusnya kita impas!" Ucap Kanaya lirih, wajahnya makin menunduk.

"Lo pikir gue peduli?" suara Angga rendah tajam. Tangannya mencengkeram dagu Kanaya memaksanya menatap pantulan cermin. "Gak sedikitpun."

Deg!

Hati Kanaya serasa dipukul. "Gila lo! Nyesel gue pernah kagumin lo!" jeritnya dalam hati. Matanya terpejam erat, berusaha kabur dari tatapan Angga yang mematikan.

"Lo yang bikin semua jadi begini! Lo jahat!"

"Udah puas?" Angga memiringkan kepala, menatap wajah Kanaya dari samping.

"Luapin semua sesuka lo gue memang egois. Tapi ini demi kebaikan kita," ucapnya serius. Dagu Angga jatuh di pundak Kanaya, nada suaranya mendadak berubah.

"Gue cuma mau jaga lo. Dan ini satu-satunya cara biar gue bisa punya lo sepenuhnya," gumamnya lirih hampir tak terdengar.

"Hah? Kak Angga ngomong apa?" Kanaya mengernyit, tak begitu jelas mendengar.

"Bukan apa-apa. Kepala gue pusing," jawab Angga singkat, matanya terpejam.

"Kak Angga sakit?" Kanaya panik. Tubuh Angga mendadak melemas, padahal beberapa detik lalu masih begitu kuat menggoda.

"Sakit hati," gumam Angga pelan, wajahnya menyembunyikan diri di ceruk leher Kanaya.

"Hah? Apaan sih?" Kanaya makin bingung. "Katanya mau mandi, yaudah buruan. G-gue ganti baju dulu!"

Angga hanya menggeleng, suaranya rendah. "Kepala gue pusing."

Set!

Kanaya spontan mengangkat tangannya, menempelkan telapak tangan di kening Angga. Matanya melebar.

"Astaga panas banget! Kak lo demam? Kita balik kamar gue kompres!" ucapnya cemas. Hatinya tanpa sadar mulai luluh, perhatiannya bergeser dari takut menjadi khawatir.

1
Alex
gemes deh Thor, kapan terungkapnya pengen liat yg bucin*🥰
Adinda: lanjut thor
total 3 replies
Siti Nina
Lanjut thor makin penasaran sama cerita selanjutnya gmna reaksi kanaya klw tau kevin punya cewek lain 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kaya nya si rania ini tulus dan tau banyak soal si kevin dn si riska 🤔🤔🤔
Siti Nina
ko blm up juga thor jgn lama " dong di tunggu banget kelanjutannya 🙏🙏🙏
Siti Nina
Keren angga suka banget sama karakter nya 🤗🤗 lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍 semangat ya thor 💪💪💪
Siti Nina
good job angga rasain tuh si fika pen jedotin pala nya ke tembok 😆
Siti Nina
Nah lhoo rasain tuh si fika cekik saja ga sampe mampus anak sekolah aja kya preman kelakuan nya,,pake ngaku calon pacar sgala lagi PD banget 😆😆😆
Siti Nina
Masih menjadi teka teki bikin penasaran thor 🤔 pengen cpt ketaun bohong nya si kevin gmna cba reaksi nya si kanaya 🤔 makasih thor dh lancar up nya 🙏👍💪🤗
Siti Nina
Aahhh,,,makin gemesss aja sama pasangann ini di tunggu ke bucinan dan posesif nya angga pasti makin gemesss 🤗🤗🤗
Siti Nina
Nah lho siapa tuh 🤔 gemess banget sama pasangan ini 🤗🤗🤗
Siti Nina
Apa yg akan di lakukan angga sama kanaya karna cemburu nya,,,?? kaya nya yg di sukai riska si kevin deh 🤔🤔 Lanjut thor 💪💪💪
Siti Nina
Kapan ketaunya sih dh ga sabar gmna coba reaksi nya kanaya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Kok cuma 2 Thor biasa nya banyak double up nya 😄
Alex
akhirnya yg dtunggu nongol juga Thor, terimakasih 🙏
ciwi mahal
kak ditunggu kelanjuttannya aku kangen loh up ya diganti tiap hari aja kak
kasychan040614_chan
sering sering update nya thor.. ceritanya seru.. ditunggu ya update bya/Drool/
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya makin seru cerita nya 👍👍👍 makasih thor udh grazy up 🙏🙏🙏
Siti Nina
Apa maksudnya dari perkataan angga ya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!