NovelToon NovelToon
Apocalypse: Akhir Dunia Disekolah

Apocalypse: Akhir Dunia Disekolah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Zombie
Popularitas:468
Nilai: 5
Nama Author: Shuhajar@24

Saat semuanya masih dalam keadaan damai situasi yang tak disangka terjadi.

Virus yang entah datang dari mana menguasai sekolah saat melihat diberita dalam talian rupa-rupanya bukan hanya sekolah tetapi virus itu telah merebak diseluruh dunia saat ini.


Bagaimana caranya untuk mereka bertahan hidup diakhir dunia yang seperti ini?

yuk ikuti kelanjutannya..jangan lupa ninggalin jejak kalian dengan Like dan komen Author ya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shuhajar@24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Sebelumnya Aiden begitu bergegas menyusuri lorong, jantungnya berdebar-debar dengan tergesa-gesa. Dia mendengar kekecohan datang dari tangga dan berpaling tepat pada masanya untuk melihat Takeru mengheret ShuFia menaiki tangga, sekumpulan pelajar yang dijangkiti panas di tumit mereka.

"Aiden!" ShuFia menjerit, kelegaan membanjiri wajahnya ketika dia melihatnya. "tolong kami!"

saat itu ketiganya langsung mengikuti jejak langkah Aiden saat usai menghabisi para pelajar terinfeksi dibawah saat itu.

"Serahkan pada kami!"ujar Takeshi mendahului membasmi satu persatu pelajar terinfeksi.

Aiden tidak teragak-agak. Dia mengeluarkan pistolnya dan melepaskan tembakan ke arah pelajar yang dijangkiti, menjatuhkan beberapa daripada mereka serta-merta. Hiro dan Takeshi terus muncul di belakangnya, menyertai pergaduhan dengan senjata mereka sendiri.

"Pergi!" Aiden menjerit kepada Takeru. "Bawa ShuFia ke tempat yang selamat!"

Takeru mengangguk, menarik ShuFia menaiki tangga dengan lebih cepat. Aiden menutup pengunduran mereka, menembak sehingga pelurunya langsung kosong. Dia menoleh ke belakang untuk melihat Hiro dan Takeshi melawan baki pelajar yang dijangkiti.

Sebaik sahaja ShuFia dan Takeru hilang dari pandangan, Aiden berpaling dan berlari menaiki tangga mengejar mereka, jantungnya berdegup kencang bukan sahaja dari adrenalin tetapi juga dari kelegaan melihat ShuFia masih bertahan.

Takeru bernafas berat dan deras,ia membawa ShuFia masuk ke ruang seni yang kosong saat keduanya masuk Takeru langsung menghempap pintu denagn kuat denagn wajah yang penuh keringat dan suara terhengah-hengah keduanya saling melepaskan lelah yang sama.

Takeru bersandar di dinding, dadanya berdebar ketika dia menarik nafas. ShuFia rebah ke bangku berdekatan, pernafasannya sendiri compang-camping dan tidak sekata. Adrenalin yang telah menyemarakkan pelarian mereka semakin hilang, menyebabkan mereka berdua keletihan dan keletihan.

Untuk seketika, mereka hanya duduk dalam diam, satu-satunya bunyi nafas mereka yang susah payah bergema di bilik seni yang kosong. Kemudian, Takeru menolak dirinya dari dinding dan berjalan ke ShuFia.

"adakah awak tidak apa-apa?apa ada yang cedera dan sakit" Dia bertanya dengan cemas dengan nada lembut, berlutut di hadapannya.

"Anda luar biasa bertarung di sana. Tapi tetap Saya tidak pernah melihat sesiapa bertarung seperti itu sebelum ini."ujar Takeru penuh kata yang tertahan kan saat itu

ShuFia memandangnya, pemerah pipi samar mewarnai pipinya,ia merasakan debaran saat Takeru mengatakan itu padanya.

"ShuFia saya tahu anda luar biasa tapi tetap saja.. saya tak bisa meninggalkan anda seperti itu..saya mohon dimasa depan jangan biarkan saya meninggalkan anda..saya tidak mahu melakukan itu lagi.."

Ujar Takeru denagn nafas tercemar ia takut..takut jika terjadi sesuatu pada ShuFia..ia tidak ingin kehilangan ShuFia walau sedetik pun..ia tahu gadis dihadapannya ini adalah gadis yang kuat biasa sangat mencolok dan sukar ditemui disituasi seperti ini.

Jantung ShuFia berdegup kencang mendengar kata-kata Takeru. Dia menggeledah seluruh wajah Takeru memerhatikan ketulusan dan Khawatiran dalam nadanya terhadap dirinya, melihat ketakutan dan kebimbangan yang tulen di mata Takeru saat itu. Pada masa itu, dia menyedari betapa dia mengambil berat terhadapnya.

"Saya tidak akan," dia berbisik, menghulurkan tangan untuk memegang tangannya. "Saya berjanji saya tidak akan membiarkan anda meninggalkan saya lagi. Kami akan kekal bersama mulai sekarang."

Takeru memicit tangannya dengan erat, kelegaan membasahinya. "Bagus," katanya, suaranya serak dengan emosi.

"Kerana saya tidak fikir saya boleh menanggungnya jika sesuatu berlaku kepada anda. Anda terlalu bermakna kepada saya..di dunia seperti ini saya pikir jika saya bisa sendiri tetapi sejak mengenal anda saya tidak bisa membayangkan hidup di dunia neraka ini tanpa anda"ujar Takeru dengan penuh pemohonan

Udara di antara mereka berderak dengan ketegangan. Takeru bersandar lebih dekat, pandangannya menjentikkan ke bibir ShuFia. Untuk seketika, nampaknya dia mungkin menciumnya.

ShuFia sedikit gugup saat mendapati kedekatan mereka saat ini,ia merasakan kedekatan itu dengan suasana sunyi yang menyokong situasi mereka saat itu.

Tetapi kemudian pintu ruangan itu langsung terbuka, dan Aiden tersandung ke dalam bilik, terengah-engah mendapati pemandangan yang begitu melukakan hati nya.

Aiden terkejut melihat situasi keduannya saat itu ada perasaan panas bercampur kekhawatiran

"ShuFia..anda?"

Ujar Aiden menarik nafas cepat-cepat menenagkan hatinya saat melihat situasi diantara mereka saat ini.

Takeru dengan cepat berdiri, meletakkan jarak antara dirinya dan ShuFia. Kemunculan tiba-tiba Aiden telah menghancurkan detik intim itu, menyebabkan mereka berdua memerah dan sedikit bersalah.

"Saya baik-baik saja, Aiden," kata ShuFia, suaranya stabil walaupun jantungnya berdegup kencang.

"Takeru membantu saya melarikan diri daripada sekumpulan pelajar yang dijangkiti. Kami baru sahaja sampai di sini."

Aiden mengangguk, cuba mengabaikan rasa cemburu yang dia rasakan apabila melihat Takeru begitu dekat dengan ShuFia.

"Baik. Saya gembira anda berdua baik-baik saja. Hiro dan Takeshi menahan yang dijangkiti di tingkat bawah, tetapi kami perlu bergerak. Ia tidak selamat untuk tinggal di sini."

Dia teragak-agak seketika sebelum meneruskan, "ShuFia, bolehkah saya bercakap dengan anda sebentar? Sahaja?"

"siapa Hiro dan Takeshi?oh..Takeru bisa anda berjaga diluar seketika"

Ujar ShuFia lembut ia kembali menatap Takeru meminta nya keluar buat seketika dengan sorot pandangan mata yang berbeza saat itu

"Baiklah kalian harus cepat..kita harus segera bergegas kembali"

Ujar Takeru tersenyum lembut pada ShuFia langsung keluar dari Klub seni meninggalkan keduannya ia berjaga-jaga diluar.

Apabila Takeru meninggalkan bilik, menutup pintu di belakangnya, Aiden berpaling untuk menghadap ShuFia. Dia menarik nafas dalam-dalam, menguatkan dirinya untuk perbualan yang akan dia ada.

"ShuFia, saya..." Dia bermula, suaranya sedikit bergetar. "Saya perlu memberitahu anda sesuatu. Saya sudah lama mahu mengatakannya, tetapi saya terlalu takut..tapi melihat situasi sekarang saya tidak bisa menyimpannya lebih lama lagi.."

Dia melangkah lebih dekat kepadanya, matanya mencari matanya. "ShuFia, saya jatuh cinta dengan anda sedari dulu lagu.. Saya telah bertahun-tahun.. menyimpan perasaan ini pada anda.. Dan saat anda bersama-sama dengan Takeru sebentar tadi... Ia menghancurkan hati saya."ujar Aiden denagn tatapan yang tak pernah teralihkan dari ShuFia kala itu.

"Apa anda tahu..sejak saya menyadari perasaan saya pada anda..saya mencoba untuk jadi sosok yang pantas untuk berada didekat anda..tapi sekarang sejak situasi ini terjadi saya merasa bahawa saya menjadi tidak lagi pantas untuk berdiri berdampingan dengan anda sebagai seorang pasangan..maafkan saya jika ini pasti akan mempengaruhi pertemuan kita bukan"ujar Aiden manarik nafas panjang dengan memaksakan senyum hampa diwajahnya saat itu.

Bersambung

Please..komen dan Like Authorya..jika tidak Author enggak punya semangat buat update..hem.. Author rindu para pembaca Author..Rindu..banget deh..maaf nyusahin kalian...

Pengakuan Aiden tergantung berat di udara di antara mereka. Dia memerhatikan wajah ShuFia dengan teliti, berharap dengan harapan bahawa dia mungkin merasakan perkara yang sama.

1
Shu@08
semangat untuk diri sendiri walau masih tidak jalan juga mahu gimana lagi..tetap semangat ya
Siti sarimas Ar-rashid
malas nk komen banyak, semangat wak cerita ni kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!