Althea (Luka Yang Ku Peluk)

Pertemuan Tak Terduga, Rencana yang Makin Dalam

Pagi itu, udara Amsterdam terasa lebih lembap dari biasanya. Hujan semalam menyisakan embun di kaca jendela kamar Althea. Ia baru saja selesai berdandan sederhana, mengenakan blazer navy dengan inner putih dan rok pensil. Tak lupa sepatu hak rendah dan tas jinjing berwarna senada.

Hari ini ia punya agenda penting.

Marco menyodorkan tugas khusus padanya ,yaitu mewakili DirCorp bersama Reno untuk bertemu dengan pihak MuseVibe Entertainment, salah satu perusahaan musik ternama dari Korea Selatan yang tengah menjajaki kerja sama internasional. Mereka berencana mengadakan konser dan peluncuran label baru di Eropa dan DirCorp terpilih sebagai mitra lokalnya.

Sementara Marco sendiri ada agenda penting bersama pemilik para pemilik saham dan dewan direksi yang tidak bisa di wakilkan.

"Jaga sikapmu," pesan Marco pagi itu, dengan sedikit melirik kepada Althea sebelum membiarkannya masuk mobil bersama Reno.

"Ya, ya, bos besar. Saya cuma mau kerja, bukan pacaran," goda Althea, melirik Marco dengan seringai tipis namun tajam. Lagipula ,sesuai kesepakatan yang kamu mau bukan ,diluaran aku cuma karyawan Legalmu ,dan jangan ikut campur urusanku.

Reno menahan tawanya ,melihat baru kali ini ada seorang wanita yang berani menjawab omongan Tuan nya ,sedangkan Marco hanya mendengus. Tapi jauh di dalam hati, ia mulai merasakan sesuatu yang tidak enak. Ia tidak suka melepaskan Althea bertemu pria lain. Bahkan jika itu murni profesional.

---

Di kantor pusat MuseVibe Eropa

Lobi gedung tinggi itu terasa mewah dan minimalis. Semuanya serba putih dengan sentuhan kaca dan aksen emas. Althea melirik sekeliling, kagum pada atmosfer modern dan elegan perusahaan itu. Aroma kopi dan kayu dari café di lantai bawah memenuhi ruang.

"Selamat pagi, kami dari DirCorp," sapa Reno pada resepsionis.

Tak lama, seorang pria dengan setelan hitam dan bahasa Inggris berlogat Korea menghampiri mereka. "Mr. Jay akan segera menemui Anda. Silakan ke ruang tunggu."

Althea tak berkata banyak. Ia dan Reno berjalan mengikuti pria tersebut. Tepat saat pintu ruang VIP terbuka ,waktu seperti berhenti sejenak.

Di dalam ruangan VIP itu jauh lebih indah design interior nya. Belum lagi lagu-lagu dari idol Kpop yang berada dinaungan mereka mengalun indah. Althea terpaku ,vibe nya seolah ia memasuki dunia drama korea.

Entah dorongan dari mana ,ketika lagu selanjutnya di putar ,Althea spontan ikut bernyanyi. Bahkan sesekali mengikuti gerak tari mereka tipis-tipis. Dan itu tidak luput dari tatapan Reno dan pria tersebut.

Sementara itu di ruang Ceo MuseVibe ....

Jay yang sedang serius menandatangai beberapa berkas Kerja sama dan laporan dikejutkan dengan suara wanita bersenandung dari layar cctv VIP. Suaranya lembut namun memiliki karakter yang kuat ,serta sexi.

Jay menoleh ke monitor cctv VIP ,dan matanya menatap tajam ,namun ada senyum samar terbit dibibirnya... Diaa...

Jay meraih ponsel dari meja dan menekan tombol hijau, ia menelfon Asisten pribadinya yang saat ini berada di sana.

"Andres ke ruanganku sekarang."

"Baik Tuan."

Jaywon Lee Joo Hyun

Pria berusia 27 tahun ,CEO dari MuseVibe ,sebuah perusahaan musik multinational yang dikenal sebagai tempat lahirnya banyak artis dan produser idol Kpop hits korea dan global.

Jaywon memiliki tinggi 185cm ,bertubuh ramping, dengan rambut berwarna hitam kebiruan yang tertata rapih atau sedikit messy. Sorot mata tajam namun menyimpan kerinduan. Memiliki garis rahang yang tegas ,hidung mancung khas Asia ,kulit yang cerah dan senyum yang ramah, memiliki aura dominan namun elegan.

Tok.... Tok... Tok...

Tak lama pintu diketuk pelan ,dan Andres masuk

"Andres ,siapa wanita itu?" Tanyanya langsung

"Nona Althea ,karyawan Legal dari Dircorp Tuan ,ia datang bersama Tuan Reno ,asistes sekaligus sekretaris kepercayaan Tuan Marco.

Jay mengangguk ,dan mengeluarkan kata ajaibnya yang selama ini jarang keluar untuk menilai wanita.

"Hmm ,Cantik."

Andres cukup terkejut ,namun ia segera menormalkan raut muka nya.

"Aku akan ke sana sekarang ,siapkan berkas lengkap kontrak dan perjanjian!"

"Baik Tuan."

Althea masih bersenandung ,dengan mimik muka mengikuti alur dan suasana lagu ,suara nya khas..lembut namun kuat ,dan Reno sedaritadi menikmati itu ,meskipun wajahnya tidak melihat langsung. Tangan sedari tadi memegang ponsel untuk merekam ,dan dikirim untuk Tuan nya ,Marco.

Pintu Ruang VIP terbuka ,namun Althea masih tidak sadar ,karena posisi nya membelakangi..

Namun detik berikut nya ,waktu seolah berhenti bagi Althea ketika ada suara berat dan lembut menyapa nya dan Reno.

"Selamat pagi Mr. Reno, Miss Althea. Nice to finally meet you."

Althea berhenti seketika kemudian dengan gerakan perlahan memutar kursinya. Ia segera berdiri dan mengangguk sopan dengan sedikit tersenyum.

Penampilan sang CEO cukup mencuri perhatian Althea. Jaywon tampil dengan jas berpotongan ramping atau outfit kasual premium. Aromanya khas parfum woody oriental (kombinasi cendana dan citrus).

"Ia sangat fashionable." Ucap Althea dalam hati

Begitupun sebaliknya sang CEO.

Jay tampak menatap dalam manik mata Althea ,dengan sorot mata tak terbaca .Senyum lembut mahal nya ia tampilkan ,menambah kesan tampan nya menjadi berkali-kali lipat terlihat. Bahkan saat perkenalan dan mereka berjabat tangan ,Jay tampak lama untuk melepaskan tangan Althea.

Baik Althea maupun Jay diam-diam, menangkap sorot mata yang menilai dirinya masing-masing lebih dari sekadar rekan bisnis.

"Ehemm.. maaf Tuan Jay ,bisa kita mulai sekarang ,karena waktu kita terbatas. Ucap Reno menyela tatapan Jay pada Althea."

"Oh iya tentu saja Tuan Reno. Andres di Ruanganku saja." Ucap Jay.

Mereka kemudian membahas konsep kerja sama, target market, dan alur produksi. Jay tampak memperhatikan dengan seksama dan ia cukup banyak bertanya terutama pada Althea, dan bahkan sempat menyinggung asal negaranya.

"You're from Indonesia, right? I once had a tour there. Bali was magical," katanya dengan mata menyipit menawan.

Althea hanya tertawa kecil, karena menyadari Reno mulai memandang Jay dengan tatapan curiga. “We have more than beaches,” jawabnya. “We also have strong women in Legal.”

Jay tertawa. “Clearly.”

Reno hanya melirik tajam. Dalam hati, ia merasa ada gelombang panas datang dan itu bukan dari heater ruangan.

Beberapa saat kemudian pertemuan itu selesai dengan hasil akhir Kerja sama antar dua perusahaan.

Di akhir pertemuan ,Jay mengatakan sesuatu pada Althea dengan sorot mata yang lagi-lagi tidak terbaca namun ada kerinduan di sana.

Mrs Althea ,nice to meet you. Mungkin kita akan bertemu lagi dilain kesempatan. Aku sepertinya tertarik dengan suaramu dan gerak tarian mu tadi.

Blushhhhh.. pipi Althea memanas ,membuat muka nya semakin menggemaskan. Althea tampak tersenyum kikuk.

Terimakasih Tuan Jay ,Aku....

Reno menyela tiba-tiba dengan suara datar menyerupai Marco.

"Nona Althea cukup sibuk dengan posisinya Legalnya Tuan Jay ,ia bahkan cukup sering mendampingi Tuan Marco dalam setiap pekerjaan.."

Ahhh ,oke.. aku mengerti ,mungkin aku akan lebih dulu berbicara pada Tuan Marco ,tentunya kalau nona Althea mau dan mengizinkan. Balas Jay dengan sopan dan Tegas.

Reno mengangguk kemudian masuk ke dalam mobil diikuti Althea yang juga mengangguk pada Jay.

Jay masuk ke perusahaan diikuti Andres.

"Andres ,aku sepertinya harus periksa ke dokter ,karena selama pertemuan ,aku merasa dadaku sesak dan jantungku berdetak cepat."

Andres mengulum senyum ,"maaf Tuan ,Anda sepertinya terserang virus Cinta."

Duo pria tampan tampak cerah memasuki lift khusus.

---

Beberapa jam kemudian...

Di kantor pusat DirCorp, suasana terasa... aneh.

Marco tiba-tiba muncul di tengah ruangan Legal dengan wajah datar tapi aura berbahaya menyelimuti.

Reno dan Althea baru saja kembali dari meeting dan langsung menyusun laporan di ruangan bersama.

“Althea,” suara Marco dalam dan pelan. “Kau ikut aku.”

Semua kepala langsung menoleh. Reno menelan ludah. Bahkan Manager Legal yang biasanya acuh, kini tampak penasaran.

Ruang Ceo ...

Althea Shafira ! kau tampak betah di sana ya.

ucap Marco tiba-tiba

Althea menelan ludah nya kasar

Maksudnya?

Marco yang tidak sabaran menarik Althea hingga jatuh dipangkuan nya ,dengan posisi Althea menghadap ke arahnya. Mata tajamnya menatap dalam manik mata Althea.

"Aku merindukanmu." Ucap marco tiba-tiba.

Rekaman video dari Reno yang menampilkan Althea menari dan menyanyi memantik rasa rindu ,cemburu dan gairah dalam diri Marco. bahkan ia sempat mengumpat Reno ,karena dia mencuri kesempatan dalam kesempitan.

Marco melumat bibir ranum Althea ,menyesap dalam ,dan mengulum lembut ,menghujani wajah cantik istrinya dengan kecupan ,ia memperdalam ciuman nya ,menerobos dan mengabsen dalamnya. Marco baru melepaskan setelah merasa Althea sulit bernafas.

"Emmmhh ,Marco" Althea mendorong sedikit dada bidang itu.

Marco berbicara dengan nafas tersengal.

"Aku tidak suka bibir ini dan suara sexymu ,kau perlihatkan ditempat lain ,apalagi ditempat pria lain."

Althea terkesiap. Jadi ini yang dimaksud Marco tadi.

"Marco ,jika diluar rumah .. jangan campuri urusanku."

balas Althea dengan desis nya

Marco tersenyum smirk ,kemudian memeluk erat Althea.

"Itu yang aku suka darimu ,kamu tidak pernah tunduk ,dan selalu menantangku."

Di sisi lain kota...

Patricia mengetik pesan di ponselnya.

> “Mulai besok, kita akan buat Althea tak bisa membedakan mana cinta dan pengkhianatan. Siapkan langkah berikutnya.”

Luke membaca pesan itu di kantornya. Ia membuka folder laptop ber isi dokumen merger dan saham yang perlahan sudah berpindah ke nama milik perusahaannya.

Dan... satu foto.

Foto Althea di gedung MuseVibe. Bersama Jay.

Ia mengepalkan tangan.

“Aku harus jadi alasan dia tertawa... bukan Marco atau Jay.”

Untuk Jay ,bayangkan muka abangn Jay Enhypen yaa🤭

Happy Reading 💕