NovelToon NovelToon
Tetangga Berjodoh

Tetangga Berjodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: pipit fitriyani

Jodoh itu rahasia Tuhan. Siapa sangka dua manusia yang terkesan saling cuek dan tidak punya ketertarikan satu sama lain itu disatukan dalam ikatan pernikahan. Akan seperti apa rumah tangga keduanya, saling menerima atau malah kalah sebelum mencoba? Ikuti kisah mereka karena mungkin kita akan menjadi saksi cinta mereka bertumbuh atau sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipit fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu?

Lima bulan berlalu..

Kehidupan pernikahan Alma dan Irsan berjalan sebagaimana biasanya, komunikasi yang terjalin cukup baik meskipun hanya sebatas kewajiban dan tanggung jawab. Alma sudah mulai terbiasa untuk tidak bergantung pada suaminya, sekarang dia memutuskan untuk membuka toko kue sesuai hobinya yaitu makan makanan yang manis, selain itu dia juga pandai membuatnya.

Setiap hari dia akan pergi ke toko, berkreasi dengan bahan-bahan kue yang sudah tersedia. Hari ini dia memutuskan untuk membuat kue pesanan salah satu pelanggan setianya. Meskipun baru buka dua bulan toko kuenya sudah memiliki pelanggan tetap. Meskipun hanya roku yang tidak terlalu besar, tapi bagi Alma tempat itu adalah pengalihan yang menyenangkan.

"Mbak Alma kue yang di order bu Rahma sudah selesai? dia wa akan diambil sekarang. "

Alma memiliki 2 karyawan yang bertugas membantunya, mereka masih sangat muda, yaitu baru lulus SMA tahun ini. Belum punya biaya untuk kuliah mereka memutuskan melamar kerja di tempat Alma.

"Kuenya sudah aku buat Yu, ada di etalase tinggal di packing saja."

"Baik, Mbak."

"Kuenya yang gambar kartun hello kitty ya ayu. "

"Siap, Mbak. "

Toko Alma sangat strategis, dekat dengan sekolah dan juga jalan utama yang sering lalu lalang dilewati banyak orang. Jadi sehari pasti ada saja yang mampir, kuenya enak harganya terjangkau.

Pukul 3 siang ada beberapa orang yang mampir ke toko, salah satunya adalah pelanggan laki-laki yang kira-kira seumuran Alma. Dan yang paling mengejutkan adalah dia teman seangkatan Alma pas kuliah.

"Alma ya, lo Alma kan?" Tanya laki-laki yang saat ini tengah antri membayar di kasir.

Alma melihat ke arah laki-laki yang mengenalinya, awalnya alma sempat tidak mengenalnya karena saat kuliah dulu temannya tidak banyak itu pun perempuan semua.

"Kamu kenal saya?" Alma benar-benar lupa akan sosok laki-laki dihadapannya.

"Yah kirain kenal sama gue, padahal kalau di kelas kita duduknya dekatan, lu bisik-bisik aja gue denger."

"Sorry aku lupa, kamu teman sekelas sama aku? sebutin nama kamu deh, siapa tahu aku inget "

"Kebangetan banget sama teman sekelas nggak inget, lu kuliah yang diliat meja sama papan tulis doang ya? pantes temen lu itu itu aja."

Laki-laki itu hanya menggelengkan kepalanya, benar yang dikatakan orang-orang kalau wanita dihadapannya ini alergi bersosialisasi sama cwo.

"Gue Tama. Pratama Yudarso. Tuh gue kasih tau biar lu inget sekalian." Alma mulai mengingat-ingat nama yang disebutkan barusan oleh orang yang mengaku bernama tama ini.

"Oh aku inget, kamu yang sering telat ngumpulin tugas dan berakhir di hukum ya? "

"Lu yang jelek-jelek aja inget, padahal banyak yang keren nya yang bisa lo inget. Btw lu ngapain di sini?"

"Aku lagi kerja di sini."

"Dihh kuliah cepek-capek tapi ujungnya kerja sama orang di toko mini kaya gini juga, nggak sayang ijazah lo?"

Alma hanya tersenyum menanggapi omongan Tama, harusnya dia marah mendengar ucapan yang lumayan pedas itu, tapi dia tak punya tenaga untuk bertarung lagi.

"Nggak apa-apa, aku happy jalaninnya. Ngomong-Ngomong kamu mau pesan apa?" Akhirnya Alma mengalihkan pembicaraan dan menanyakan perihal pesanan Tama.

"Aku pesan Kopi Matcha sama bronis aja, di makan di sini ya."

"Oke, itu saja, atau masih ada tambahan lagi?"

"Itu aja cukup."

"Gue di bangku No. 2 ya nanti kalau selesai dipanggil kan?"

"Iya, silakan duduk, nanti pesanannya akan diantar."

Setelah beberapa menit kemudian pesanan Tama selesai, Alma yang mengantarkan secara langsung pesanan Tama, karena dua karyawannya sedang melayani pelanggan lain.

"Tama ini pesanan kamu, selamat menikmati."

"Makasih, lu main pergi aja, ngobrol dulu lah sepatah dia patah kata mah sambil bertukar kabar dan lainnya."

"Aku masih sibuk banyak kerjaan yang belum selesai. Kamu enjoy aja di sini."

"Mana ada, di sini cuma ada 4 orang doang dan itu pun sudah dilayani semua. Ngobrol sebentar mah gapapa Al."

Akhirnya Alma pun pasrah dan setuju untuk duduk sebentar bersama Tama. Lama kelamaan obrolan keduanya mulai nyambung, tak jarang mereka tertawa ketika menceritakan kisah semasa kuliah dulu. Tawa itu justru berbanding terbalik dengan laki-laki yang baru saja datang ke toko kue Alma.

Ya laki-laki itu adalah Irsan, yang siang ini berencana menjemput istrinya. Namun pemandangan kali ini sedikit menggangunya, tawa perempuan itu sangat lepas berbeda saat Alma bersama dirinya, alma lebih banyak fokus pada hape atau novel miliknya.

Namun saat bersama pria lain, Alma sangat lepas dan tertawa tanpa beban. Irsan memutuskan duduk membelakangi keduanya, dia mendengarkan banyak hal yang saling diceritakan oleh keduanya, termasuk mengenai pria asing yang nyatanya dulu teman satu kelas dan duduknya saling bersebelahan itu.

"Btw Al, lo udah punya pacar?" Tanya Tama tiba-tiba, Alma tidak kesulitan memberikan jawab, dia hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Nggak punya." jawabannya cepat dan singkat, sementara irsan sangat degdegan mendengar jawaban Alma.

"Serius? cewe se cantik lu nggak punya pacar bohong banget lu."

"Emang sejak kapan aku pacaran? Ayah ngelarang udah gitu akunya juga nggak mood pacaran. "

"Tapi aneh nggak si orang udah besar masih diatur orang tua. Hidup cuma sekali, Al. Sesekali melanggar aturan."

Tama menjadi penghasut layaknya setan yang menggoda manusia agar terbujuk.

"Enggakah, nggak ada manfaatnya Lagi pula"

"Ah payah lo, padahal baru aja mau ngajak pacaran hehe."

Irsan yang mendengar hal itu makin panas dibuatnya, laki-laki mana yang berani menggoda istrinya. Sedangkan Alma santai saja mendengar gurauan temannya.

"Pacaran halal aku mah." Sahut Alma me implikasi ucapan Tama.

"Lu mau gue nikahin? biar bisa pacaran halal gitu? boleh juga ni idenya. Kapan gue bisa datang ke rumah lo sama keluarga gue."

Tak tahan menunggu jawaban Alma, irsan berdiri memotong pembicaraan.

"Alma sudah menikah!"

1
kalea rizuky
cerai aja nikah buat nganu doank buat apaan
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
suka deh di jodohin tp nrima gini kn enakk g ada drama pisah kamar atau masih ada pacar
kalea rizuky
baru baca
rasahaz
awas kau irsan klu nnti d surabaya kau mlah nyari istri lgi,, auto dptong th burung perkutut mu,,,
rasahaz
diiiiiihhh bagian dari mau ny ddketin,, klu kagak btuh dibiarin,,
rasahaz
enak bnr dbilang maslah spele,, 😤
rasahaz
akhir ny stlh skian purnama dan kisah bru lgi kak othor,, mdh2n ngga dgntung lg dh cerita ny,,, 😁😁😁
Penikmat Sunyi: mangkanya dukung aku, biar semangat ni hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!