NovelToon NovelToon
Parting Smile

Parting Smile

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alyanceyoumee

Laki Abrisam Gardia adalah seorang penyanyi religi tersohor berusia 28 tahun yang sangat akrab dengan kesempurnaan. Dia memiliki sempurna rupa, harta, dan silsilah keluarga. Ketika kuliah S-2, dia dipertemukan dengan Mahren Syafana Humairoh, sosok perempuan tangguh yang hidup sendiri dengan menanggung utang yang di tinggalkan oleh almarhum ayahnya.

Pertemuan mereka menjadi awal malapetaka. Maksud hati Laki menolong Syafa yang tengah kesulitan dengan mengamankan Syafa di salah satu hotel miliknya, malah membuat beredar kabar di sosial media, bahwa Syafa adalah wanita satu malam Laki. Kondisi semakin kacau. Desakan media dan keluarga membuat Laki dan Syafa memutuskan untuk menikah kontrak.

Janji mereka adalah, tidak ada cinta. Hanya ada parting smile, setelah 5 tahun pernikahan. Namun, waktu yang dihabiskan bersama membuat keadaan menjadi rumit. Ada luka ketika sosok lain hadir diantara keduanya. Mungkinkah cinta perlahan tumbuh diantara keduanya?

AWAS!ZONA BAPER!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alyanceyoumee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Sulit Untuk Sepakat

Tadi malam, sepeninggal Laki Syafa tak jua bisa memejamkan mata. Tepat jam dua malam wanita itu keluar rumah. Dia butuh menatap bulan dan bintang demi menenangkan hati dan pikiran.

Saat itu...

"Astagfirullah!!" Tepat ketika Syafa berjalan keluar rumah untuk duduk di kursi yang bertengger di halaman. Wanita itu beristigfar sekerasnya.

Dia menemukan Laki tengah duduk bersedekap sambil tersenyum ke arah dirinya.

"Ka- kamu masih di sini?" heran Syafa.

"Ya, saya tidak bisa pulang begitu saja setelah lamaran saya di tolak" ungkap Laki sambil berdiri dengan kedua tangan memeluk dirinya sendiri.

"Pulanglah. Saya tidak akan berubah pikiran." Syafa bicara sambil hendak kembali masuk ke dalam rumah.

"Kita harus bicara, Syafa. Bicara dengan kepala dingin. Di sini. Di luar rumah. Beri saya waktu untuk menjelaskan. Sepuluh menit saja. Bisa?" jelas Laki. Langkah Syafa terhenti. Setelah di maknai, tidak ada salahnya juga mengikuti apa yang Laki mau.

Perlahan Syafa berjalan mendekat. Dan duduk di kursi yang berhadapan dengan kursi yang tadi di duduki Laki. Mereka terhalang meja kecil berbentuk persegi.

Kilasan senyum terukir di ujung bibir Laki. Dia harus bertahan di suasana baik itu setelah semalaman menunggu kesempatan langka itu datang.

"Damar? Dimana?" tanya Syafa.

"Pulang."

"Em..., silahkan. Jelaskan." Syafa duduk miring. Dia tidak mau terlalu intens menatap Laki yang duduk lurus menghadap dirinya.

Sebelum memulai, sesaat Laki menarik napas dalam. Baiklah, mari kita mulai. Bicaralah dengan pintar Laki, rutuknya dalam hati.

"Saya tau kamu pasti merasa bingung dan frustasi dengan kondisi yang terjadi antara kita. Saya pun begitu."

'Benarkah? Katamu semuanya tidak akan mempengaruhimu cibir Syafa dalam hati.

"Benar. Kemarin saya mengatakan skandal ini tidak akan mempengaruhi hidup saya. Memang tidak. Sekalipun saya pensiun jadi penyanyi, tidak akan membuat saya jatuh sengsara. Tapi tidak bisa. Saya belum bisa berhenti bernyanyi."

Syafa menggigit bibir bawah. Apa dia punya indra ke enam? Bisa membaca pikiran orang? bisiknya dalam hati.

"Saya masih harus tetap muncul di TV, berita-berita, dan dunia maya. Saya punya tujuan lain dari menjadi seorang penyanyi, dan belum saya capai. Makanya, saya membutuhkanmu untuk meredakan skandal ini," jelas Laki.

"Dengan cara menikahi saya?" tanya Syafa.

"Ya," kata Laki singkat.

"Jika semua ini tentang dirimu. Tentang kebutuhanmu untuk tetap menjadi penyanyi, menikahi saya rasanya terlalu berlebihan, Laki. Kamu bisa melakukan konprensi pers, menjelaskan semuanya, gunakan uang mu yang melimpah itu untuk menutup mulut para wartawan dan media, saya pikir semua masalah selesai. Tidak perlu menikahi saya."

"Lalu bagaimana denganmu? Heh? Kamu pikir saya bisa hidup tenang setelah menghancurkan hidup damaimu?"

"Sa- saya? Jangan hawatir, saya baik-baik saja."

"Uang 300 juta saya? Berapa tahun kamu sanggup mengembalikannya? Saya butuh uang itu secepatnya untuk membeli jaket," potong Laki dengan belaga sombong.

"Isss... Siapa juga yang nyuruh kamu melunasi hutang ayah saya?!" teriak Syafa.

"Oh, jadi kamu lebih bersedia menyerahkan tubuhmu pada sosok-sosok menyeramkan itu?! Heh?!" bentak Laki.

"Apa bedanya.." rutuk Syafa pelan.

Laki menghempaskan napas lelah. Selalu seperti ini. Tidak pernah ada pembicaraan mudah dan ringan antara dia dengan Syafa.

"Jelas beda, Syafa. Saya mengajakmu menikah. Bermaksud menghalalkan mu."

"Tidak. Kamu mengajak ku menikah demi melunasi hutangku padamu."

"Apa itu berat? Apa itu terlalu sulit untuk mu? Saya rasa tidak. Ini jalan terbaik untuk kita. Dengan menikah, saya bisa tetap menjadi penyanyi. Ami saya akan berhenti mengomel. Abi saya tidak akan melarang saya untuk tetap bernyanyi. Ami saya akan berhenti menjodoh-jodohkan saya dengan putri sahabat-sahabatnya. Dan kamu, itung-itung kamu menitipkan dirimu sama saya dari rentenir, dari kejamnya orang-orang media, dan orang-orang di sekitarmu. Benar kan?"

“Skandal ini membuat Ami dan Abi mu melarang mu untuk bernyanyi?”

“Ya, dia mengatakan saya bisa tetap bernyanyi jika saya bisa menyelesaikan masalah ini denganmu.” Syafa memutar bola mata, lalu bibirnya yang lembab sedikit terbuka untuk Kembali bicara.

“Jangan samakan Ami saya dengan ibu-ibu lain yang selalu mengutamakan keselamatan anaknya sendiri. Ami saya rumit Syafa. Dia mengatakan jika hidupmu sulit dan menderita karena saya, selain saya, Ami sama Abi kebagian dosanya juga. Dia sangat tidak menginginkan anak-anaknya menderita. Terlebih dari itu, dia paling tidak menginginkan orang lain menderita karena anak-anaknya. Saya…, sialnya saya sangat memahami keinginan Ami. Dan saya tidak ingin mengecewakannya.”

Diam. Syafa tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Wanita itu tengah menerka-nerka kebaikan hati seorang Ami dari lelaki yang matanya mulai lesu dan memerah itu.

“Maksudmu… kamu menikahi saya adalah keinginan sebenarnya dari Ami mu?”

“Tidak. Tepatnya bukan seperti itu. Ami hanya menuntut saya untuk bertanggung jawab dengan masalah yang tengah kita hadapi. Terlebih lagi masalah ini sangat memberatkan mu. Dan solusi yang terpikir oleh saya adalah menikahi mu sebagai bentuk tanggung jawab saya pada Ami dan Abi, pada saya sendiri, dan padamu.”

Kening Syafa mengerut. Kedua alisnya menyatu. Dia berpikir keras. Haruskah dia menikah dengan orang yang tidak mencintainya dan tidak dicintainya? Tapi tatap mata lelaki di depannya sangat menunjukan kepedulian pada keluarganya, pada dirinya sendiri dan padanya. Jujur, Syafa merasa hidupnya akan cukup sulit jika setiap hari harus menghadapi fans Laki yang bersikap seperti tadi siang.

"Saya masih tidak mengerti Laki. Apa hanya dengan menikah denganmu, utang 300 juta saya lunas? Begitu? Saya tidak yakin kamu sebaik itu!" tuduh Syafa.

Bibir merah Laki sedikit menyabit. Apa yang diucapkan Syafa lucu menurutnya.

"Kamu benar. Bukan hanya itu. Kamu harus kerja sama saya. Menjadi asisten saya."

"Apa? Saya menjadi pembantumu maksudnya? Mencuci bajumu, membersihkan rumah, menggosok kamar mandi, menyetrika, memasak untukmu, dan lain-lain dan sebagainya, begitu? Tidak mau. Sayang ijazah sarjana saya kalau ujung-ujung nya jadi pembantu."

"Hahaha.." Laki tertawa. Ekspresi wajah Syafa yang bersungut-sungut membuat dirinya tak mampu menahan tawa.

"Jangan khawatir. Masalah pakaian, saya sudah punya tim khusus yang mengurusnya. Masalah rumah juga. Kamu hanya perlu mengurusi saya. Menjadi make over saya pas lagi ada acara. Kalau kita sudah menikah, nanti kamu bebas menyentuh saya."

Uhuk uhuk!

Syafa terbatuk. Membayangkan dia menyentuh-nyentuh Laki... Uuuh... jadi merinding sendiri.

"Lalu, jika menikah, apa kamu akan... Maksud saya, kamu tidak mencintai saya, begitupun sebaliknya. Bagaimana mungkin..."

"Oh..., itu? Masalah itu biar saya pikirkan dulu," canda Laki. Tampak dia sekuat tenaga menahan tawa.

"Kamu bercanda! saya tidak mau menikah denganmu!"

Laki tersenyum. Dia menatap Syafa lebih lekat dari sebelumnya. Sementara Syafa semakin takut dibuatnya.

"Apa? Jangan menatap saya begitu!" rengek Syafa sambil meremas selembar daun bunga ros yang diluar sadar sudah di petik olehnya.

"Jangan khawatir. Saya tidak akan menyentuhmu. Kamu saja yang bebas menyentuh saya," kelakar Laki sambil lebih melebarkan senyuman.

Pluk!

Mendengarnya refleks Syafa melempar daun bunga mawar di tangannya ke wajah Laki. Membuat Laki serentak memejamkan mata untuk pasrah menerima lemparan itu. Lelaki gila, siapa juga yang mau menyentuh-nyentuh tubuhnya? rutuk Syafa.

"Saya tau kamu wanita ribet. Semuanya harus serba masuk akal. Makanya sekarang kamu diam dulu. Saya jelaskan." Jeda beberapa detik. "Jadi, jika kamu bersedia menikah sama saya. Kamu hanya perlu menjadi assistant make over saya. Dan atas kerjaan itu, setiap bulan saya kasih honor lima juta, diluar kebutuhan rumah tangga. Setengahnya saya potong untuk utang 300 juta, dan setengahnya lagi bisa kamu gunakan buat kebutuhan kamu di luar kebutuhan rumah tangga. Paham?"

Sesaat Syafa berpikir, lalu bicara. "Lanjutkan."

"Oke. Jadi, berapa lama kamu harus menikah dengan saya? Saya tau kamu sedang berhitung," tebak Laki.

Syafa menggeleng. Dia tidak mau mengungkapkan hasil hitungannya. Gila! Lama baget! Sepertinya hitunganku salah, bisik Syafa dalam hati.

"Sepuluh tahun, kita harus menikah selama sepuluh tahun." kata Laki.

Syafa menutup kedua telinga. Dia tidak mau mendengar apa yang diuatarakan Laki. Jumlah tahun yang disebutkan lelaki itu sama dengan hasil hitungannya. Sepuluh tahun. Tidak mungkin!

"Saya tidak mau!" putus Syafa.

***

To be continued

Hai hai selamat lanjut baca ... Jangan lupa like, koment, subscribe, vote dan follow nya ya ... Membabi buta emang permintaan nya xixi...

Semoga tetap bahagia semuanya...

1
Yoona
hallo author aku mampir tapi lewat tengah malem 🤭🤭

semangat nulisnya author 🥰
Bintang
laki no debat
Bintang
bisa bisa Syafa dan Bu dosen jadi saingan berat.😂
iqueena
Aku baca sedikit bersemangat kak😭, LAKIK💪🏻
Yoona
🤣😭
Mamaz
Makin seruuuu.... semangat lanjut terus thor
Mamaz
Tau rasa dimarahin kamu Ki. usil sih...
Mamaz
Haha Laki... kamu lucu....
Dewi Ink
pikiran kotor wanita😂😂
CumaHalu
Ya, aku akan kembali lagi besok Laki-lakiku🤭
Mamaz
kirain basah karna apa ya amoun thor...
Mamaz
Ini epek Laki ga pernah nyentuh perempuan lain selain ibu sama adik-adiknya ini.../Chuckle/
Mamaz
Damar mah ga ketebak mau ngapa-ngapain teh
Mamaz
Taoi suka kan ya?
Mamaz
Senyum ga senyum tetep cantik Syafa...
Mamaz
Lama-lama cinta pasti
Andrej
saya mampir ya kak
PjMaha
Macam bunglon /Tongue/
PjMaha
Semangat 45💃💃💃 ye ye ye ye
PjMaha
Ehem-ehem /CoolGuy//CoolGuy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!