Sebuah cerita yang mengisahkan si MC untuk bertarung demi menaikkan peringkatnya. Semua orang memiliki peringkatnya masing masing,dari terendah sampai yang tertinggi. Namun,tugas dia bukan hanya menaikkan peringkatnya, namun ia juga terpilih sebagai....-.
RANKING BATTLE adalah sebuah cerita yang berhubungan dengan peringkat, dan level.Semua orang memiliki lambang di lehernya masing masing, sebagai tanda peringkatnya.Tokoh Utama:Fai Penasaran?🙃.Bacalah😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Aura merah itu menuju pada Fai. Pesat. Dan tidak kenal ampun. Membuat semua lawan yang ada di depannya gentar. Begitu juga dengan Fai sekarang ini.
Namun dengan cepat refleks elangnya muncul. Dalam kondisi yang tertekan, di situlah suatu kekuatan yang lebih kuat tumbuh.
Mengayunkan pedang nya ke kedepan, dengan genggaman yang sekuat kuatnya. Dan mengeluarkan teknik nya. Teknik yang ia dan Julian latih bersama.
" SWORD FOR DEFENSE!" Teriak Fai. Akhirnya mengeluarkan Mana nya.
Matanya di penuhi dengan Aura dan Mana merah. Dengan sekuat tenaga, menahan Aura yang datang padanya dengan sekuat tenaga. Tanpa memberi kendur sedikitpun pada tenaganya.
Yang membuat ia menggertakkan giginya.
"Aaaaaa.....gh..!!." Teriak nya, mengeluarkan semua beban nya. Yang membuat nya sedikit gemetar. Menahan Aura yang sangat besar itu, hanya dengan satu pedang, yang bahkan belum di asah.
Menahan nya, tentu membuat tubuh Fai tak tahan, dan keseret kebelakang, tidak jauh. Hanya beberapa jarak saja.
Lalu sekuat tenaga mengayunkan pedang nya ke samping, menghilangkan Aura itu.
Walau dalam kondisi terhimpit, kalau dengan tekad dan kekuatan yang membara, semua itu bukan lah halangan. Begitu juga dengan Fai sekarang ini.
Melepaskan hentakan gigi nya yang sedari tadi ia hantukan dengan sangat kuat. Menahan Aura itu yang membuatnya melakukan begitu. Lalu membuang ludah.
'Aku tak bisa menunggu lebih lama lagi!' Kata batin Fai. Yang sedari tadi menunggu kesempatan untuk melakukan tekniknya. Kini mengubah taktik nya.
Dengan mata dan sekujur tubuh yang di penuhi oleh Aura dan Mana, yang hanya bisa di lihat oleh orang orang tertentu saja. Rayen contohnya.
"Apa yang akan kau lakukan, Fai...?" Gumam Rayen. Menunggu gerakan Fai. Dengan senyuman nya saja sudah tahu, bahwa ia tahu Fai akan mengeluarkan teknik yang bangkit ketika dalam posisi tertekan.
"Sekarang saatnya!" Kata Fai. Tidak kuat, namun tegas.
Matanya dipenuhi Aura Aura yang seperti api yang menyala nyala.
Dengan tatapan fokusnya. Melihat kearah Golem itu. Melihat sebuah titik lemahnya.
Dengan tingkat kefokusan yang di beri Fai itu, maka ia dapat memunculkan Jalur Pedang. Yang kita sebut ' Sword Path '. Yang akan menuntun Fai untuk mengarah ke titik lemah dan titik buta lawan.
"ABSOLUTE SLASH!! Chapter 1" Mengeluarkan teknik pedang nya yang baru, yang bangkit dalam posisi terhimpit.
Dengan mata, yang seakan akan yang mengendalikan tubuh Fai bukanlah Fai sendiri. Tetapai seperti seseorang yang bahkan Rayen pun kalah jika berhadapan dengannya.
Matanya, mukanya sangat kalem. Seakan itu bukan tandingannya.
Tidak lagi dengan muka yang panik itu, yang terpampang jelas di muka Fai sebelumnya. Kini telah berubah. Seakan jati diri nya yang baru telah muncul di Jiwa Fai.
Menebas ke segala bagian tubuh Golem itu. Memasuki titik buta lawan. Yang membuat Golem itu diam. Tak bergerak.
Dengan pedang yang melesat pesat, sangat cepat. Sampai sampai hanya auranya saja yang kelihatan.
Gerakan Fai membentuk suatu pola, yang bukan asal asalan. Seakan gerakan itu bukan di berikan oleh Fai. Gerakannya berirama, smooth, lembut, dan pastinya teratur. Mengenai setiap kelemahan lawan nya.
Dengan begitu, sudah cukuplah teknik itu membuktikan bahwa ia lebih unggul dari Golem itu.
Tepat setelah Fai selesai menebas semua titik buta lawannya, dalam sekali serang, Golem itu terbelah, tepat terbelah di setiap tebasan yang Fai kenai.
Namun tetap membiarkan Crimson yang ada di tengahnya tetap utuh. Tak terkena goresan sedikit pun.
Fai mendarat dengan lihai, dan smooth, setelah melakukan gerakan terakhirnya, yang menargetkan kepala.
Dengan muka yang santai, dan tenang. Seakan masuk ke mode Zone.
Namun, Rayen sedikit mengkwatirkan nya. Mana yang di gunakan Fai mungkin terlalu berlebihan untuk tubuh Fai sendiri. Bisa bisa Mana Sirkuit nya akan hancur nanti.
'Ia menggunakan Mana sebanyak itu, pasti ia lelah..' Batin Rayen. Menatap Fai yang perlahan lahan jatuh ke tanah itu. Melepaskan genggaman pedangnya yang sangat kuat tadinya, seakan tak boleh di lepas, kini lemas, dan terjatuh dari genggamannya.
Fai tergeletak tak sadarkan diri. Dan itu pantas untuknya yang sudah berjuang keras, melawan batasannya. Melampaui imajinasi nya.
Tergeletak dengan senyuman kemenangan.
Melihat itu, tentu Rayen membiarkannya. Biarkan lah Fai beristirahat.
'Yang penting ia mendapatkan Crimson nya..' Batin Rayen dengan senyumannya, sembari menghampiri Crimson yang kini telah terpisah dari tubuh Golem nya.
Warnanya merah, merah kehitam hitaman. Merah pekat. Namun berkilau. Layaknya api bercampur bara. Itulah warna Crimson. Merah gelap, pekat.
Rayen menyentuh Crimson itu. Dengan senyuman bangga kepada Fai.
Berniat menunggu Fai bangun baru ia beraksi mengolah Crimson itu menjadi pedang yang lebih hebat. Bisa di bilang terbangkit. Evolusi.
Jadi ia menunggu Fai sampai bangun, dengan sabar.
Sedangkan Fai benar benar telah tertidur lelap. Sampai beberapa jam pun berlalu.
*Beberapa jam kemudian*
Fai bangkit. Duduk. Dengan muka yang polos.
Melihat itu, tentu saja Rayen langsung menghampirinya.
"Kau sudah bangun Fai.." Katanya. Dengan senyuman yang seakan nantinya ia akan memperlihatkan sesuatu yang sangat menakjubkan kepada Fai.
"Apakah aku menang..?" Tanya nya. Dengan muka polosnya.
"Ya.., kau menang.." Jawab Rayen kepada Fai.
Lalu Fai bangkit dari duduknya. Mengikuti Rayen yang menuju pada Crimson.
Lalu berjongkok.
"Kita harus mengolahnya.." Ujar Rayen, sembari menyentuh pedang Fai. Yang sedari tadi tergeletak di samping Fai.
"Disini?" Tanya Fai setelahnya.
Dan Rayen hanya menjawabnya dengan angguk an. Terlihat ia sangat sibuk. Mencari batu yang nantinya akan di gunakan untuk menghancurkan Crimson nya.
"Pertama, kita hancurkan Crimson nya.." Kata Rayen, sedikit memberi tahu Fai. Sembari memegang batu, yang kini telah di angkat oleh Rayen, untuk menghancurkan Crimson itu.
Klang!
Suara hantukan batu dan Crimson nya. Seperti bunyi kaca yang pecah.
Fai yang melihat nya hanya bisa terdiam dan terpelongo. Melihat batu Crimson yang tadinya ia sangat berusaha untuk mendapat kan nya, kini dihancur leburkan oleh Rayen.
Dan pastinya tidak hancur lebur total, Rayen memecahkannya menjadi bagian bagian yang tidak terlalu kecil. Belum seutuhnya menjadi serpihan serpihan kecil. Masih serpihan besar. Dan itu sengaja dilakukan nya.
"Nah... Lihat baik baik.." Kata Rayen. Bangkit dari jongkok nya. Dan membuang batu yang digunakannya untuk menghancurkan Crimson tadi.
Kali ini ia terlihat fokus. Menatap serpihan serpihan Crimson nya, dengan berdiri tangan di pinggang.
"Lalu..?" Tanya Fai. Tak mengerti apa maksud nya. Apakah Rayen menyuruh nya memperhatikan Crimson nya juga seperti nya, atau perhatikan Rayen?
Lalu tanpa basa basi, dan sebelum Fai memutuskan pilihannya. Rayen memejamkan matanya. Mengulurkan kedua tangannya kedepan, dengan telapak tangan menghadap kedepan.
"MAGIC WEAPON" Kata Rayen tenang. Tidak seperti orang lain saat mengeluarkan kuasanya. Kini ia hanya mengeluarkan suara cool, dan santai. Itulah teknik Rayen. Bukan untuk menyerang, tapi untuk senjata.
Hampir semua teknik, yang hanya bukan untuk bertarung di miliki oleh Rayen.
Dan seketika mengangkat pedang Fai, sekaligus mengangkat serpihan serpihan Crimson nya.
Mengeluarkan cahaya kuning, magis. Mengelilingi pedang Fai, dan cahaya itu membawa serpihan serpihan Crimson nya itu bersama nya mengelilingi pedang Fai.
Tanpa membuka mata sedikit pun, Rayen mengendalikan cahaya magis itu, menyatukan serpihan Crimson dengan pedang Fai.
Seketika Fai menyaksikan pemandangan Magis ini, dengan mata telanjang. Tepat di depan matanya. Semua serpihan Crimson nya, sekarang telah menempel di pedang nya, bahkan menyatu.
"Wah..." Ujar Fai. Dengan mata terkagum kagum. Tanpa ragu membuka mulut nya untuk berkata "Wah.." lebar lebar. Dengan senyuman.
Dan seketika pedang itu telah berubah seutuhnya, dengan gagangnya yang masih sama, namun pembatas antara gagangnya dan pisaunya, telah berubah, yang tadinya hanya lurus garis Horizontal, kini membentuk lengkungan cekung patah, seperti sayap, dengan warna merah api. Lalu di tambah tengahnya bulatan yang tertulis inisial F, Fai, dengan warna merah Crimson.
Bukan tampilannya saja yang keren, kegunaan dan kekuatannya juga bertambah, besar nya bertambah, panjangnya bertambah, dan tajamnya bertambah. Menjadi lebih sempurna dari sebelumnya.
Itulah Magis sang peringkat teratas.
/Smile/