NovelToon NovelToon
CEO Tampan Bukan Sang Pewaris

CEO Tampan Bukan Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:20k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Sinopsis

Darren Mahendra, seorang CEO muda yang tangguh dan berdedikasi, namun memiliki latar belakang yang kompleks. Meskipun bukan pewaris utama keluarga Syailendra, ayahnya mempercayakannya untuk mengelola perusahaan. Ini membuatnya harus bekerja keras untuk membuktikan dirinya.

Kehilangan ibunya secara misterius masih menghantui pikirannya, dan dia terus mencari kebenaran. Pertemuan kembali dengan Dokter Aqila, adik angkatnya, membawa sedikit kelegaan dalam hidupnya. Aqila memiliki kepribadian yang ceria dan peduli, membuat Darren merasa nyaman di dekatnya. Tanpa disadari, Darren mulai merasakan ikatan yang lebih dalam dengan Aqila.

Apakah Aqila akan menjadi sumber kekuatan baru bagi Darren? Ataukah dia hanya melihat Darren sebagai kakak angkatnya? Bagaimana Darren akan menghadapi tantangan sebagai CEO muda yang bukan pewaris utama?"

Disarankan untuk membaca karya "DINIKAHI DUDA KAYA" terlebih dahulu ya 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah aku telah jatuh cinta?

Apartemen

Darren menatap dalam Aqila yang sudah tertidur pulas di atas tempat tidurnya, tadinya ia ingin mengajaknya pulang ke kediaman Syailendra, namun Aqila malah memintanya untuk beristirahat sejenak di Apartemen sang kakak, katanya ia malas untuk pulang ke rumah karena masih sore, sedangkan Darren yang tadinya ingin kembali ke kantor akhirnya ia urungkan dan meminta Rio untuk membawa laporan yang harus segera ia tandatangan ke Apartemen.

Darren terkejut saat mendengar Aqila mendengkur, ini kali pertama dirinya mendengar hal seperti ini.

Kemudian Darren berusaha menyelimuti sebagian tubuhnya, lalu ia menatapnya, mulutnya yang menganga dan matanya yang setengah terpejam, telah menyuguhkan pemandangan lucu untuknya, Darren sempat tertawa geli seorang diri.

Wajah Aqila terlihat sangat damai sedikit menggemaskan dengan rambut yang berantakan menutupi sebagian pipi, Darren menyingkirkan helai rambut itu perlahan, lalu menyandarkan dagunya di tangan.

"La, kenapa di dekatmu aku merasa nyaman, perasaan seperti apakah ini? Rasanya begitu berbeda dari sebelumnya!" gumamnya pelan.

Entah ada dorongan apa, tiba-tiba saja Darren mengecup pipinya.

Cup!

Saat tersadar apa yang sudah dia lakukan, Darren buru-buru beranjak dari atas tempat tidur, lalu memilih untuk duduk di kursi sofa ruang tengah.

Nafasnya mulai memburu, dadanya sampai naik turun ditambah jantungnya berdegup kencang serasa mau copot.

"Darren Mahendra, kau jangan gila...dia itu adikmu! Aarrrkkkhhhh...kenapa bisa menjadi seperti ini? perasaan seperti apa ini, mengapa sungguh sangat menyiksaku?" monolognya seraya menjambak rambutnya sendiri. Ia hampir frustasi atas apa yang telah ia rasakan terhadap Aqila dan masih belum menyadari bahwa dirinya saat ini telah jatuh cinta padanya.

Tak lama, bel berbunyi, Darren yang sedang duduk cemas di atas kursi sofa, ia buru-buru menuju pintu ruang tamu.

Saat pintu di buka, Darren cukup terkejut karena yang datang bukanlah seseorang yang sedang ia tunggu sedari tadi.

"Freya, kau lagi! Kenapa bukan Rio yang antar berkasnya kesini hah?" Darren sampai berdecak kesal.

"M maaf T tuan, tadi Pak Rio kedatangan klien penting dari Singapura, katanya besok pagi anda dan Tuan Lim akan mengadakan rapat tertutup!" ujarnya sampai terbata

Darren sempat terdiam sejenak, ia kembali mengingatnya, dan ternyata memang ia lupa jika hari ini ada pertemuan penting dengan Tuan Lim, rekan bisnis barunya.

'Kenapa juga aku bisa lupa seperti ini? kenapa juga di dalam otakku hanya teringat tentang Aqila saja? jangan sampai kejadian ini terulang kembali, kalau sampai Papah tahu, bisa-bisa nanti aku di amuknya!' batinnya mulai cemas.

Setelah melamun sejenak dan Freya masih berdiri mematung di hadapannya, akhirnya Darren memerintahkannya untuk segera masuk ke dalam.

Freya yang pada saat itu terlihat takut dan juga gugup, kini mulai merasa lega karena Tuannya sepertinya sudah tidak marah-marah lagi padanya, baginya kejadian seperti ini merupakan suatu keberuntungan, pikirnya Dewi Fortuna sedang berpihak padanya.

Tak lama saat keduanya duduk di kursi ruang Tamu, Aqila menggeliat pelan dengan keadaan matanya yang masih setengah terpejam, ia tidak tersadar jika saat ini dirinya sedang berada dimana.

Freya yang menyaksikan hal itu, lagi dan lagi ia terlihat sangat geram, pikirnya demi wanita yang berstatus sebagai adik dari Tuannya ini, sampai rela meninggalkan pertemuan dengan klien penting, menurutnya ini sangat tidak masuk di akal.

Kemudian Darren menghampiri Aqila lalu berbisik sesuatu di telinganya.

"jaga sikapmu La, disini ada Freya sekertaris ku sebaiknya kau cuci muka gih sana, wajahmu begitu kusut!"

Aqila langsung tersadar saat sang kakak mengatakan hal demikian, ia berusaha membuka kedua bola matanya dengan sempurna dan benar saja rupanya Freya sang sekertaris kakaknya sedang duduk sambil menatap sinis ke arahnya.

'Dih kenapa juga wanita ini selalu bersikap seperti itu saat melihatku? seolah dia tidak suka!' keluhnya dalam hati.

Kemudian Aqila langsung mengangguk cepat dan ia bergegas pergi menuju kamar mandi.

Darren yang melihat sikap lucu sang adik hanya tersenyum tipis, dan ia pun cukup lama menatap kepergiannya.

Freya yang menyaksikan hal itu secara langsung benar-benar di selimuti rasa cemburunya.

Kemudian Darren kembali ke tempat duduknya yang semula, lalu memulai kembali mengoreksi beberapa laporan yang akan segera ia tandatangani.

"Apakah kau sudah membuat rekapannya Freya?" tanyanya masih dengan posisi fokus terhadap berkas penting di tangannya.

"Sudah Tuan, rekapannya sudah saya print dan sebagian nya saya simpan didalam dokumen."

"Good, kau harus cekatan saat menjadi sekertaris ku, jangan pernah berpenampilan seperti kemarin-kemarin, mataku rasanya sakit melihat dirimu yang seperti itu!" perkataan dari Darren kembali menusuk kedalam hatinya, Freya tampak kesal karena Tuannya masih saja mempermasalahkan masalah penampilannya tempo hari.

Tak lama Aqila muncul dengan penampilan yang sudah sangat rapih, Darren sempat terdiam sejenak saat melihatnya.

"Kau sudah rapih La? Memangnya mau kemana?

"Aku mau pulang kak, sebentar lagi sudah mau magrib dan juga aku enggak mau menganggu pekerjaannya kakak!" ucapnya terlihat murung.

Freya yang mendengar hal itu, ia tampak kegirangan.

"Tidak boleh, kau tetap stay di sini sampai pekerjaanku selesai dan aku yang akan mengantarmu pulang, faham kamu!" ucapnya penuh ketegasan.

Akhirnya Aqila mengangguk patuh, ia tidak mau membantah perintah sang Kakak.

Freya yang tadinya sudah tersenyum lebar akhirnya berubah menjadi masam.

'Aish...kenapa juga Tuan Darren mencegahnya, padahal biarkan saja adik anda ini pulang seorang diri, agar aku bisa berlama-lama berduaan denganmu!' pikirnya dalam hati.

Hampir satu jam berlalu, akhirnya pekerjaan Darren telah selesai, setelah beberapa kali melakukan kroscek ulang, dan Darren merasa semua berkas penting itu tidak ada yang kurang sedikit pun ataupun revisi, kini ia menandatangani nya dengan penuh kelegaan.

"Baiklah Freya, pekerjaanmu sudah selesai, kau langsung serahkan berkas penting ini kepada Rio dan kau bisa segera meninggalkan apartemen ini!" dari nada bicaranya, seolah Darren telah mengusirnya secara halus.

Lagi-lagi Freya di buat kesal atas sikap Tuannya yang super jutek apalagi jika berada di hadapan adiknya, sungguh sangat menjengkelkan.

Dan pada akhirnya Freya memutuskan pergi meninggalkan Apartemen sambil membawa berkas penting tersebut.

Setelah kepergian Freya, kini Darren bersiap-siap untuk segera mengantarkan sang adik pulang ke kediaman Syailendra.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Keesokan harinya.

Didalam ruangannya, Darren sudah menyiapkan beberapa berkas penting yang akan ia presentasikan kepada klien barunya sebelum jam makan siang, Freya sang sekertaris sudah menyiapkan ruang meeting untuk pertemuan Tuannya dengan Tuan Lim dari Singapura.

Sedangkan Rio saat ini berada di dalam ruangan Tuan Darren, sambil merapihkan berkas penting untuk dijadikan bahan untuk meeting nantinya.

Kemudian Darren menatap tajam ke arah Rio yang sepertinya sudah selesai merapihkan berkas penting tersebut, lalu dengan penuh keberanian akhirnya Darren ingin menanyakan sesuatu padanya yang sedari tadi terus saja mengganjal di hatinya.

"Rio, boleh aku bertanya sesuatu padamu?" tanyanya dengan mimik wajah seriusnya.

Rio langsung menoleh dan meletakkan berkas penting tersebut di atas meja.

"tentu saja boleh Tuan, apakah ini mengenai perusahaan?" balasnya seraya menatap balik.

Darren menggeleng pelan." bukan, tapi ini soal yang lainnya dan tidak ada sangkut pautnya dengan perusahaan!"

Rio sempat mengerutkan dahi, pikirnya baru kali ini Tuannya membahas sesuatu diluar masalah perusahaan.

"Jadi begini Rio, aku hanya ingin menanyakan apa sebenarnya yang telah terjadi pada diriku akhir-akhir ini, kau tahu Rio, saat ini aku selalu merindukan seseorang dan setiap saat wajahnya selalu terlintas di dalam benakku, rasanya tidak bertemu sehari saja, aku sangat gelisah, namun saat berada di dekatnya, jantungku langsung berdebar kencang, apakah kau tahu apa yang sedang aku alami saat ini?" Darren terlihat bingung untuk mengartikan apa yang saat ini ia rasakan, sedangkan Rio sempat tertawa kecil atas pertanyaan yang menurutnya sangat mudah sekali untuk menemukan jawabannya

"Tuan, apakah Tuan benar-benar tidak tahu dengan apa yang telah terjadi terhadap diri Tuan saat ini?"

Darren hanya menggeleng pelan, ia terlihat sangat polos dan memang belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

"Tidak Rio, itu sebabnya aku bertanya padamu, kau malah bertanya balik padaku, ck...kau ini sangat menyebalkan!" keluhnya dengan tangan dilipat di atas dadanya.

Rio sempat mendesah kasar atas perkataan dari Tuannya.

"Baiklah Tuan, akan saya beritahu jawabannya, saat ini anda sedang mengalami jatuh cinta tingkat akut, dan itu sangat membahayakan!" Rio sengaja mengatakan hal demikian, ia tidak menyangka jika bosnya yang selalu bersikap dingin dan juga jutek ini masih sangat polos soal urusan percintaan.

"Apa, jatuh cinta? Kau bilang aku sedang jatuh cinta tingkat akut? hey..Kau jangan main-main dengan ku Rio.

"Aish...kalau Tuan tidak percaya ya sudah!" Rio malah bersikap santai atas respon Tuannya yang seperti itu.

'ck, dasar pria aneh!' gumamnya pelan

Bersambung...

☘️☘️☘️☘️☘️

1
Nar Sih
satu langkah lgi semua rahasia si miko pasti terbongkar ,semagatt daren💪
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: semangat 💪😊
total 1 replies
Citra Dewi Nawang Wulan
berarti darren udah sehat dong. syukurlah. jadi penasaran kelanjutannya. terima kasih up nya kak. ditunggu kelanjutannya. sehat selalu dan semangat
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: ok siap kak, terimakasih kak 🙏😊
Citra Dewi Nawang Wulan: sudah kakak. ini jg sudah izin ikut gabung grup chat
total 12 replies
Nar Sih
alhamdulilah mauara selamat berkat ayah dan kakak tercinta ,moga bima dan komplotan nya sgra dpt hukuman setimpal
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: iya kak, beruntungnya Maura segera tertolong
total 1 replies
Ibu Khaisah
deg degan Thor,,,,jangan sampe Maura terjebak
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: /Ok//Ok//Ok/
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: terimakasih kak 🙏😊
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: Siip kak 👍
total 1 replies
Nar Sih
semakin menyedihkan nasib mama mona semoga daren sgra menyelamat kan mu
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: aamiin 🤲😊
total 1 replies
Nar Sih
pasti nih orang yg mau nabrak maura org suruhan si miko
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: bisa jadi kak 🤭
total 1 replies
Nar Sih
semagatt daren ,,,lawan si miko juga steven tunjukan siapa kmu ,semoga lancar rencana mu
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: aamiin 🤲😊
total 1 replies
Citra Dewi Nawang Wulan
wuh... semakin seru. ditunggu kelanjutannya kak. sehat selalu dan semangat
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: terimakasih kak 🙏😊
total 1 replies
Nar Sih
sabarr daren ini semua demi misi mu membawa mama mu kmbli
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
Darren mau kan menolong Maura.
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
semoga suatu ketika nnti Oma Jelita dpt menerima dan mengakui Darren sebagai cucunya.
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: aamiin 🤲
total 1 replies
Akun Maisarah
semoga rencana sukses.tpi Aqila kasihan
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: jadi korban perasaan ya kak 🤭
total 1 replies
Nar Sih
semagatt daren semoga rencana nya sukses
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: makasih kak 🙏😊
total 1 replies
Citra Dewi Nawang Wulan
semoga rencana darren sukses. terima kasih up nya kak. ditunggu kelanjutannya. semangat
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: sama-sama kak 🙏😊
total 1 replies
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
Freya jgn jadi ulet bulu hahaha..
wah Daren boleh diharapkan oleh Saga utk mngurusi perusahaan.
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
dag dig dug ya Daren, itu tandanya kamu sudah ada rasa pd Aqila.🤭
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
perang antara daren dan miko sgra mulai
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: betul, demi membalaskan dendamnya
total 1 replies
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
lain mcm daren menatap Aqila.
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: sepertinya begitu kak 🤭
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂: hehehe.. sudah timbul perasaan lebih dari seorg adik ya Daren /Facepalm/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!