Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
KRIIINNNGGGG
Bel pulang berbunyi, mereka yang masi asik bercerita itu langsung bergegas untuk pulang,
"Rindu, lo jadi temenin gue kan? "Tanya arin yang sedang merapikan bukunya itu.
Rindu mengingatnya sesaat, ia baru mengingat bahwa evan mengajak nya untuk ke toko kue "Ah-Gak jadi rin, gue ada urusan sebentar"Jawabnya.
" Urusan apa ? "Ujar Wulan menoleh ke arah Rindu
Rindu sebenarnya bingung , bagaimana cara menjelaskannya. Ia pun berniat untuk tidak ikut menemani evan, tapi karena ini untuk mamanya iapun mengiakan ajakan evan itu
Vivian dan Adel yang tau sebenarnya, akhirnya mengajak sahabatnya itu untuk ke toko buku,
"Rin, mending lo ke toko buku bareng kita. Nanti Kita temanin lo de kemana yang lo bilang" jawab vivian
"Oh, oke deh janji ya kalian mau temanin gue" Kata Arin dan langsung mengangkat jari kelingking nya.
"Iya, janji " Jawab Adel dan mengangkat jari kelingking nya juga.
" kita duluan ya rindu " Sahut Arin dan langsung keluar menyusul yang lain.
****
Di parkiran sekolah, anggota gang motor itu sudah di posisi motor masing-masing, tak terkecuali evan yang suda duduk santai menunggu Rindu.
" Tumben helem lo dua bos ? Nunggu santi ya? " Tanya Rendi yang mengerutkan kening karena, evan mempersiapkan helem selain helemnya.
Karena biasanya walau mengantar santi pulang , evan tidak pernah perduli akan keselamatan cewek itu. Bahkan santi tidak pernah di berikan jaket atau pun helem.
"Lo ke markas kan,? "Tanya Adit kepada evan dan di angguki kepala oleh evan.
" Kita duluan "Jawab reihan dan langsung menghidupi motor sport nya itu.
Dan kini Rindu dan evan lagi di atas motor menuju ke arah toko kue tempat yang di maksud oleh evan,
*****
Berbeda dengan Rindu dan evan, wulan dan ke tiga sahabatnya lagi di toko buku. Sebuat toko buku yang tenang , deretan rak yang penuh buku mengelilingi mereka. Wulan dan ke tiga sahabatnya sedang berjalan menyusuri bagian novel remaja.
Arin yang cape keliling rak buku, mengikuti sahabatnya akhirnya bertanya " Kalian emang lagi cari buku apa se? "Tanya Arin
Mereka yang dapat pertanyaan dari Arin, langsung menghentikan langkah nya dan berbalik ke belakang melihat Arin yang sudah duduk di lantai karena kecapean berjalan.
" Rin, ngapain lo duduk di situ ? "Tanya Adel dan tertawa.
" Iya..., lo ngapain duduk di situ? "Tanya Wulan juga.
" Habis nya kalian, lama tau nggak"Jawab Arin dan langsung cemberut.
"Tinggal satu buku lagi, habis itu kita makan " Jawab vivian.
" Iya di lantai tiga ada restaurant enak banget, gue pernah datang bersama nyokap gue "Kata Wulan
Setelah selesai memilih buku dan membayarnya mereka langsung ke lantai tiga mol, tempat restaurant yang di maksud Wulan.
" Kalian mau pesan apa gais? "Tanya vivian yang lagi melihat buku menu.
Sambil memilih menu apa yang akan mereka makan nantinya, mata Wulan melihat ke arah orang yang lalu lalang , dan matanya tidak sengaja tertumpu kepada sosok laki-laki yang ia kenal, Kristian.
" Lan, lo lagi lihatin apa se? "Tanya Adel dan langsung melihat ke arah yang di tatap Wulan
Di sana ada anggota gang Speed Demons.
Kristian dan tidak lupa di antara mereka ada dua perempuan yang katanya gosipnya ada salah satu di antara dua perempuan itu berhubungan spesial dengan ke tua geng motor Speed Demons .
