NovelToon NovelToon
Pertemuan Dua Hati Yang Terluka

Pertemuan Dua Hati Yang Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

Kisah CEO dingin dan galak, memiliki sekretaris yang sedikit barbar, berani dan ceplas-ceplos. Mereka sering terlibat perdebatan. Tapi sama-sama pernah dikecewakan oleh pasangan masing-masing di masa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

"Saya terima nikahnya Elena Carline Marvin, binti Almarhum Evan Isaac Marvin dengan maskawin tersebut dibayar Tunai!"

Begitu lancar dan semangatnya Rian mengucap ijab kabul, hingga dia tidak sadar sudah salah menyebut nama pengantinnya. Tentu saja hal itu membuat Nadia berang dan ingin marah pada laki-laki yang akan menjadi suaminya itu. Dia sampai mencubit paha Rian dengan sekerasnya sambil mengetatkan rahan menahan emosi..

"Awww!" Rian berteriak saking pedasnya cubitan Nadia, sambil melotot pada wanita itu. Tapi pelototan Nadia lebih tajam. Akhirnya dia pun sadar sudah salah menyebut nama. Harap maklum, dia salah menyebut nama. Selain karena gugup, selama ini yang dihafalnya adalah ijab kabul untuk Elena. Sedangkan untuk nama Nadia dia baru menghafal beberapa kali saja.

Apalagi yang ada di pikiran Rian selalu Elena.

"Kamu salah menyebutkan nama." Kata si penghulu.

"Maaf!" ujar Rian dengan bibir yang masih meringis.

Lalu Rian mengulang ijab kabulnya.

Tapi lagi-lagi dia salah. Kali ini nama bapaknya yang salah sebut. Seharusnya binti Adam Hidayatullah jadi binti Almarhum Evan Isaac Marvin. Nadia sudah bersiap akan mencubitnya lagi. Tapi Rian langsung menatapnya tajam seperti memberi kode, 'kalau kamu mencubit lagi, aku akan membatalkan pernikahan ini'!

Tangan Nadia yang sudah bergerak, kembali terkulai.

"Fokuskan pikirannya, jangan mengingat hal lain! Ayo diulang lagi!" kata penghulu itu. Rian mengangguk gugup

"Saya terima nikahnya Nadia Cynthia Fabiola binti Adam Hidayatullah, dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar 500 ribu dibayar tunai."

"Sah?"

"Saaahhh "

Setelah beberapa kali salah, akhirnya di kali ketiga ini barulah Rian mengucapkan ijab kabulnya dengan lancar tanpa kesalahan. Semua pun bernapas lega, terutama Nadia. Tapi entah kenapa hati Rian merasa hampa. Jauh di lubuk hatinya, dia masih mencintai Elena. Tapi karena harus tanggung jawab pada kehamilan Nadia, terpaksa diapun harus menikahinya.

Acara dilanjutkan dengan prosesi selanjutnya. Dari penyematan cincin, sungkeman dan yang lainnya hingga semua tuntas. Setelah itu kedua mempelai dipersilahkan istirahat, sampai nanti malam diadakannya Resepsi.

"Kamu kurang ajar Rian! Ternyata kamu masih cinta ya sama si Elena?"

Semprot Nadia marah saat keduanya sudah ada di dalam kamar hotel. Nadia mengamuk sambil memberondong dada Rian dengan pukulan-pukulan mautnya.

"Kamu apa-apaan sih, sakit tau!" Rian menarik tangan Nadia yang masih memukulinya dan menghempaskan tubuh wanita yang kini sudah menjadi istrinya itu ke ranjang. Hingga Nadia memekik tambah emosi.

"Kamu sudah mempermalukan aku! Kamu tadi dengar tidak kasak-kusuk mereka, menertawakan aku?" teriak Nadia. Tangisnya mulai pecah.

"Bagaimana jika tadi ada yang merekam dan mengunggahnya ke sosial media? Ini akan menjadi berita viral. Dan acara akad nikah kita bakal berseliweran di tiktok, Instagram dan yang lainnya. Lalu mengundang banyak komentar negatif. Dan yang lebih parah lagi kalau Elena sampai menontonnya. Dia pasti bakalan tertawa lebar menertawakan aku!"

"Tapi itu kan bukan disengaja." Rian membela diri. Padahal yang sebenarnya memang yang ada dalam benaknya semua tentang Elena dan penyesalan mendalam dirinya yang sudah tergoda pada tubuh Nadia yang jika dibandingkan dengan Elena sangat kalah jauh seksinya. Cuma sayang, Elena tak pernah mau dia sentuh sebelum mereka sah menjadi suami istri.

"Sengaja atau tidak, tetap saja aku yang dirugikan!" sentak Nadia masih dengan menangis. Membuat Rian tiba-tiba ilfil padanya.

"Ya terus gimana? Semua sudah terjadi, masa kita harus ngulang akad lagi?" begitu enteng kata-kata itu keluar dari mulut Rian.

"Masalahnya kamu salah sampai 2 kali."

"Ya untung kan, nggak 3 kali."

"Aaarrrhhh! Bilang aja kalau kamu masih cinta sama cewek sialan itu!"

"Terserah, aku ngantuk dan capek, mau tidur dulu. Kalau kamu masih teriak-teriak kayak orang gila, lebih baik aku pindah tidur ke kamar orangtuaku!" ancam lelaki itu. Dan sukses membuat Nadia menghentikan amukannya, Dia takut jika Rian benar-benar melaksanakan ancamannya.

Setelah berganti baju dan mencuci mukanya, Rian tidur dengan menghadap tembok. Begitu juga Nadia, setelah membersihkan semua riasan yang menempel di wajahnya, mau tak mau dia pun ikut berbaring di samping suaminya yang tidur memunggungi dia.

***

Ballroom hotel bintang 3 itu sudah mulai terlihat gemerlap. Lampu-lampu hias sudah dinyalakan. Dekorasi cantik dan romantis, menjadikan suasana semakin hangat dan syahdu. Alunan musik lembut pun sudah berkumandang di seantero ruangan yang luasnya bisa memuat hampir seribu undangan itu.

Di pojok ruangan, hidangan lezat, khas dari beberapa daerah di Indonesia sudah tersaji di atas meja-meja yang disusun memanjang. Ada juga pondok-pondok kecil yang menaungi sejumlah makan-makanan lainnya.

Rian dan Nadia juga para orang tua mereka sudah bersiap di pelaminan untuk menyambut para tamu yang datang dan memberikan selamat pada kedua mempelai.

Tamu undangan mulai berdatangan. Yang terlihat semua adalah tamu undangan dari kedua orang tua mempelai. Itupun jumlahnya tidak banyak, karena yang banyak diundang adalah teman-teman Nadia dan Rian. Ballroom itu terasa sangat lengang. Karena tamu yang baru sedikit sekali. Baru ada seperempat dari jumlah yang diundang.

"Kok jam segini belum pada datang sih?" Tanya Arum, mulai merasa tidak enak. Padahal mereka berada di pelaminan mendampingi mempelai sudah hampir satu jam-an.

"Tunggu sebentar lagi, mah!" kata Bayu, ayahnya Rian.

Bukan hanya Arum yang resah, Intan pun mulai gelisah. Begitu juga Nadia. Hanya Rian yang cuek. Dia tidak perduli apa-apa. Yang dia inginkan adalah cepat kembali ke kamar dan tidur lagi.

Hingga tepat di jam yang mereka tulis di undangan, para undangan yang datang masih satu dua. Teman Nadia dan Rian yang datang pun bisa dihitung jari. Bahkan Nadia tampak sangat gugup saat salah satu teman kantornya menanyakan tentang undangan yang sedikit.

"Ya lo datangnya telat, tadi sih sampai desak-desakkan." Dusta Nadia, tanpa berani menatap balik mata temannya.

"Ah, masa sih? Ini kan gue datang sesuai jam yang tertera di undangan." Kata temannya tak percaya. Membuat Nadia yang gampang emosi, mendelik galak. Akhirnya sang teman cepat-cepat turun dari pelaminan setelah berbasa-basi mengucapkan selamat.

Bersama teman-temannya yang lain mereka berkasak-kusuk sambil mencari makanan dan mengisi perut mereka sampai kekenyangan.

Teman 1: mana, katanya tadi desak-desakkan. Tapi makanannya masih banyak begini.

Teman 2: ya malu lah, masa dia ngakuin hal yang sebenarnya.

Teman 3: gue juga pasti malu banget.

Resepsinya di ballroom sebesar ini tapi yang datang cuma beberapa gelintir.

Hihihi

Semuanya cekikikkan sambil tetap menyuapkan makanan ke mulut.

Teman 4: kalian bisa lihat tadi rekaman akad nikah mereka. Si Rian malah salah menyebut nama Nadia jadi Elena. Bahkan salah sampai 2 kali.

Teman 5: iya gue juga udah nonton rekamannya. Malah sekarang udah mulai viral. Itulah hukumannya bagi si pengkhianat. Gak usah nunggu lama, Tuhan sudah menjawabnya!

Dan masih banyak obrolan-obrolan panas lainnya yang kalau didengar Nadia pasti bakalan tantrum.

Hingga acara mencapai puncaknya, tak ada lagi tamu yang datang. Nadia sudah tak kuat ingin menangis meraung-raung. Dan di otaknya terus menyalahkan Elena. Dia berpikir, teman-temannya sudah dipengaruhi Elena hingga banyak yang tak menghadiri undangannya.

"Awas lo Elena, gue gak akan tinggal diam!" batinnya meradang.

"Rian, apa-apaan ini, mama sampai malu ditanyain terus sama saudara-saudara, mana tamu-tamunya? Kok yang datang Cuma sedikit? Dan masih banyak lagi pertanyaan lain yang memojokkan." Arum menghampiri Rian dan Nadia dengan wajah masam. Padahal seharusnya wajah-wajah mereka diliputi kebahagiaan, bukan perasaan-perasaan marah seperti ini.

"Ya aku nggak tahu mah, mungkin mereka pada sibuk, punya acara masing-masing." Jawab Rian, lagi-lagi dengan jawaban santai. Dia memang tidak perduli.

"Ini semua gara-gara si Elena! Dia pasti sudah meminta pada teman-teman di kantor untuk tidak datang ke resepsi kami." Nadia ikut menjawab dengan wajah yang geram.

"Enak saja nyalahin dia. Orang kita yang salah, akui itu!" bantah Rian tak kalah kesal karena omongan Nadia yang provokatif pada ibunya.

"Tuh kan mah, Rian selalu berusaha terus membela Elena. Aku sakit hati mah, dia masih mencintai perempuan itu." Tangis Nadia meledak. Dia tidak perduli seandainya masih ada tamu yang melihatnya menangis.

"Sudah-sudah, kalian tidak perlu berantem! Nadia, cepat hapus mata kamu dan berhenti menangis. Ini memang salah kamu!" Mira melerai. Dia juga sama malunya dengan Arum. Dan ditanyain hal yang sama oleh saudara-saudara dari pihaknya dan juga pihak Adam.

Akhirnya mereka semua meninggalkan ballroom dengan perasaan yang sangat mudah dilukiskan. Malu, marah, kesal dan resah bercampur menjadi satu. Bagaimana Mira dan Adam harus melunasi sisa pembayaran pada para vendor? Belum lagi jika nanti Elena menagih sisa uangnya. Sementara pendapatan mereka dari amplop para undangan mungkin tidak akan sampai 5 juta, karena tamu yang datang hanya seperempatnya saja dari jumlah yang diundang.

1
Siti Rahayu
up
Siti Rahayu
seruuuu bgt ..lanjut
Siti Rahayu
up
Rasshke Cndv
aku suka banget,ceritanya ngak membosankan.
Rasshke Cndv
sangat suka ceritanya...up terus ya...
Adyava
sukaa banget sama ceritanya/Kiss/
diselingkuhi sama tunangannya gak bikin FL nya nangis sampe mewek² tapi malah tetep tegar/Kiss/
A F I S ❀
upp
Sri Buwana Yuliati
bacanya lumayan
Yong Chel
cerita yang sangat menarik🥰
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Dewi Andayani
Nice, please... up thor
A F I S ❀
lanjutt
Bunda HB
gaya lah semampunya, klo gubuk reot knpa gk diperbaiki rmh nya biar jdi istana. angel" org miskin gaya org KAYA SULTAN...
Denna
biarin aja si cassandra ketimpa sama buldoser biar sekalian end aja/Grin//Chuckle/
Denna
kan kan si cassandra kejebak sama mucikari/Tongue/
Queen
seorang elena mau dilawan? ya jelas kalah lah si ulet bulu cassandra itu
Queen
al, gak mau to the point aja gitu sama mamamu alasan kalian putus?? daripada mantanmu makin ngarang ceritanya ke mamamu.
Queen
bau bau cassandra bakal dijual sama dika
Queen
elenaa badas, suka banget sama sikap tegasnyaa/Drool//Drool/
Queen
cassandra masuk jebakan batman wkwk/Chuckle//Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!