Seorang gadis yang yang bernama Ana terpaksa menerima perjodohan dari orang tua dan keluarga, setelah lima tahun pernikahannya, suami Ana mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada kakinya.
Selama sebulan penuh Ana merawat suaminya dengan ikhlas hingga suaminya pulih kembali seperti semula.
Di saat Ana bahagia karena kesembuhan cedera suaminya, Ana di kejutkan dengan hilangnya sang suami yang entah pergi kemana, tanpa pamit dan memberi kabar apapun padanya, sehingga membuat Ana beserta keluarga bingung dan terus mencari keberadaan sang suami.
Akankah Ana bertemu lagi dengan suaminya yang tiba-tiba menghilang itu, dan apakah alasan menghilangnya suami Ana.
Penasaran... Yu baca kisah Ana selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀
Setelah tiga hari Arkan di rawat rumah sakit, sekarang kondisinya sudah sembuh total.
Dan sekarang sedang menjalani pemeriksaan oleh dokter.
" Bagaimana kondisi anak saya sekarang dok, apa boleh pulang sekarang?" tanya Ana
" Tentu saja, kondisi anak ibu sudah sembuh jadi sudah bisa pulang hari ini. Tapi ingat harus tetap di minum obatnya " sahut dokter itu yang sudah selesai melakukan pemeriksaaanya.
" Baik dok terimakasih banyak " ucap Ana lagi
" Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu, permisi " pamit dokter itu.
" Silahkan dok " sahut Ana dan kedua orang tuanya.
Setelah dokter itu keluar, Ana dan kedua orang tuanya langsung beberes untuk segera pulang.
" Kita pulang sekarang ya Bang " ajak Ana
" Ayo mom, Arkan sudah tidak betah di sini, Abang mau cepat pulang, Abang mau bermain sama adik - adik " sahut Arkan yang langsung turun dari tempat tidur saking tidak sabarnya untuk pulang.
" Hati - hati sayang, pelan - pelan turunnya " kata Bu Rima yang juga bersemangat untuk pulang.
" Ayo sama Kakek duluan nak " ajak Arman yang langsung menggendong cucu sulungnya.
" Ayo kek kita pulang" sahut Arkan dengan gembiranya.
Melihat itu Ana dan Bu Rima tersenyum dan langsung keluar dari rumah sakit itu menuju pulang.
Setelah sampai di rumah mereka berempat langsung di sambut Ade Aris dan Dede Agam beserta para pengasuh dan pelayanan yang sudah menunggu kedatangan mereka.
" Selamat datang Abang Arkan..." sambut mereka semua di depan pintu
" Adek Dede... " teriak Arkan yang langsung menghampiri kedua adiknya itu.
Mereka bertiga langsung berpelukan karena merindukan satu sama lain.
" Boleh mommy ikut peluk" Ana juga langsung mendekat pada ketiga putranya itu.
" Mommy... " mereka berempat juga langsung berpelukan memeluk ibu mereka.
Semua yang melihat itu juga ikut bahagia, terutama pak Arman dan Bu Rima yang sangat terharu melihat putri dan cucunya kembali bersama.
" Seandainya kamu juga ada di sini Aldo, lengkap lah kebahagiaan mereka, sayang sekali kamu pria pengecut yang tidak bisa mengambil tindakan, penipu. " gumam Arman dalam hati yang sungguh sangat marah pada menantunya itu.
" Ya sudah ayo kita masuk semua " ajak Bu Rima pada semuanya.
Mendengar itu mereka semua mengangguk setuju dan langsung masuk bersama.
Setelah mereka semua masuk, dari kejauhan seseorang memperhatikan dengan perasan yang sangat sedih.
" Ayo tuan kita pergi dari sini " ajak orang itu siapa lagi kalau bukan rehan sang asisten pribadi Aldo.
" Hmm... " sahut Aldo, dengan berat hati melangkah pergi meninggalkan keluarganya.
🍀🍀
Tidak terasa sudah enam bulan perginya Aldo, Ana dan ketiga putranya juga sudah terbiasa tanpa Aldo, meskipun terkadang ketiga anak Ana sesekali mencari ayahnya, tapi Ana terus menjelaskan kalau ayah mereka pergi bekerja jadi tidak sempat menemui mereka.
Tidak ada anak yang tidak rindu pada orang tuanya apalagi ini pada ayahnya, tapi mau bagaimana lagi Aldo masih belum mau kembali pada mereka jadi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Dan sekarang seperti biasa mereka kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
Arkan putra sulung Ana berangkat sekolah, dan Ana juga bersiap berangkat bekerja di kantor ayahnya.
Setelah hari Arkan keluar dari rumah sakit, sudah tidak ada apa-apa lagi yang menggangu keluarga Ana, sehingga saat ini Ana dan anak - anaknya hidup tenang menjalani kehidupan seperti biasa.
Saat di perjalanan menuju perusahaannya, ponsel Ana terus berdering mau tidak mau Ana berhenti dan parkir di pinggir jalan sebelum mengangkat ponselnya.
Di ponsel itu tertera nama Rehan asisten suaminya.
" Tumben Rehan menghubungiku " gumam Ana.
Sebenarnya Ana terkejut Rehan menghubunginya, karena sudah sangat lama sekali bahkan setelah insiden anaknya di culik enam bulan yang lalu Rehan tidak pernah lagi menghubungi dan menemuinya apalagi memberi kabar tentang keberadaan suaminya.
Dan sekarang setelah sekian lama baru menghubungi, dengan malas Ana mengangkat ponselnya.
" Ya halo... " sahut Ana
Meskipun malas, Ana juga penasaran ada apa tiba-tiba menghubunginya.
" Maaf Bu Ana, bisakah Anda ke rumah sakit sekarang, pak Aldo baru saja mengalami kecelakaan dan sedang dalam keadaan kritis sekarang " ucap Rehan di telpon itu.
" Apa... Rumah sakit mana ?" tanya Ana yang begitu terkejut mendengar kabar itu.
" Di rumah sakit xx Bu, tolong anda kesini sekarang saya tunggu " kata Rehan lagi.
" Baiklah saya akan segera kesana sekarang " sahut Ana.
Meskipun Ana masih sangat marah terhadap suaminya itu, tapi mendengar itu rasa khawatirnya lebih besar, karena biar bagaimanapun marahnya Ana, Aldo tetaplah masih suaminya dan ayah dari anak-anaknya.
Jadi bergegas Ana putar balik menuju rumah sakit yang sudah di katakan Rehan barusan.
" Mungkin sekarang lah saatnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kamu pergi tidak memberi kabar dan penjelasan padaku mas, aku tahu kamu selalu berada di sekitar kami, tapi kenapa tidak langsung menemui kami, apa yang sebenarnya terjadi ." gumam Ana dalam hati.
Sambil mengendarai mobilnya menuju rumah sakit bermacam pikiran yang ada di pikiran Ana, memikirkan suaminya itu.
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀
