NovelToon NovelToon
Sistem Gacha Tak Terbatas

Sistem Gacha Tak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: DimensionalEater

[Karya Asli Penulis]

Additional Genre: Romance

Update Setiap Hari.

Setiap 100 like = bonus +1 Chapter

Estimasi Total Chapter: 1000
___

Lior Rivendell, seorang pemuda biasa yang tiba-tiba menemukan dirinya bertransmigrasi di dunia kultivasi bersama dengan plug-in game yang dia unduh sebelumnya.

Menemukan bahwa dia dapat melakukan Gacha Tak Terbatas melalui plug-in tersebut, Lior segera mencapai puncak dunia kultivasi dalam waktu yang tak terbayangkan!

Pada hari pertama, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Ketampanan Immortal Tak Terukur' Tier Legendaris!]

Hari kedua, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Konstitusi 9 Pedang Surgawi' Tier Mitos!]

Hari ketiga, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Prajurit Elf Menawan' Tier Legendaris!]

Ketika dia mencapai puncak dunia kultivasi hanya ada satu hadiah yang menantinya:
[Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Pencipta Seluruh Alam Semesta']

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DimensionalEater, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ilmu Pedang dan Sparing

Suara itu hanya terlintas sekali dalam pikiran Lior.

Dia melihat area sekitar, dan mencari siapa pelaku dibalik perbuatan ini. Tapi, dia tidak menemukan satupun keberadaan manusia. Jadi, dia menggunakan persepsi spiritual yang sudah seperti kaki tangan nya sendiri dan menyebarkannya ke seluruh area luar Air Terjun Seribu Tebasan.

Yanyan merasakan persepsi spiritual Lior yang mengenai dirinya, dan dia bertanya dengan bingung. "Tuan, apakah Anda sedang mencari sesuatu?"

"Hmm... Aku hanya ingin menjelajahi tempat ini sebentar."

"Huft, kalau begitu lebih berhati-hatilah Tuan. Persepsi spiritual Anda dapat dideteksi oleh Kultivator lainnya jika tidak Anda sembunyikan. Lain kali jangan ketahuan, oke?" Yanyan mendesah singkat dan memberi saran pada Lior.

Lupa dengan pengetahuan umum dunia kultivasi, Lior hanya bisa tersenyum malu. "Tentu, terimakasih atas saranmu."

Yanyan mengangguk dan bertanya kepada Lior, "Tuan, apa yang ingin Anda lakukan terlebih dahulu?"

"Hmm, bagaimana dengan mencoba memukuli batu seribu tebasan itu?"

Sebagai pecahan batu yang terletak di bawah Air Terjun Seribu Tebasan, batu-batu ini telah mengalami kerusakan qi pedang dan beradaptasi bersamanya.

Jika tidak salah juga, batu seribu tebasan juga digunakan oleh sekte kami sebagai bahan bangunan yang memiliki ketahanan luar biasa terhadap serangan pedang apapun.

"Ayo kita lakukan! Yanyan akan memastikan untuk mengambil batu yang sangat keras dari dasar kolam!" Yanyan berlari meninggalkan Lior, tapi dia tidak lupa untuk meninggalkan secarcik tali spiritual transparan sebagai penunjuk jalan.

"Terimakasih."

Lior mengencangkan bagian tubuhnya dan menoleh kearah kanan dan kiri, rencananya untuk saat ini adalah untuk membaca niat pedang yang ditinggal kan oleh Murid Inti terdahulu.

Dia menghampiri batu seribu tebasan coklat yang berdiri setinggi 26 kaki. Batu ini berisi penuh dengan bekas tebasan yang dangkal, seolah seseorang sengaja untuk melakukannya.

Nyatanya, bekas sayatan kecil ini sangatlah halus, hingga bahkan tidak meninggalkan jejak kecacatan yang terlihat. Jika kita gunakan analogi umum, maka ini seperti menggunakan pisau tertajam di dunia untuk memotong tahu sutra yang sangat lembut.

Begitu dia melihatnya, Lior sudah tahu ilmu pedang tipe apa yang Kultivator ini anut.

"Cepat, presisi, tiada celah, ilmu pedang ini sangat agresif bersamaan dengan keseimbangan antara kecepatan dan tingkat presisi yang harus terus diasah."

Jika Kultivator ini melawannya, maka dia akan sedikit kerepotan dengan gabungan antara kecepatan, kepresisian, dan serangan yang tidak memiliki celah.

Tapi, jika dia berada pada satu ranah di bawahnya, maka dia yakin akan kemenangan yang sudah pasti.

"Kelemahan nya begitu menonjol."

Tidak semua Kultivator pedang itu bodoh. Sudah pasti bahwa masing-masing dari mereka memiliki insting untuk membaca pola dan ritme.

Kelemahan dari ilmu pedang ini sudah jelas menonjol di mata Lior, dia bergumam. "Seribu tebasan disini tidak berarti 'ada' sebagai seribu tebasan yang berbeda. Itu hanyalah satu formasi serangan yang dipecah menjadi serpihan-serpihan kecepatan."

Hanya dengan melihat seluruh batu seribu tebasan, Lior sudah dapat memvisualisasikan bagaimana Kultivator itu menyerang, bertahan, mengambil kuda-kuda, dan sebagainya.

Berbagai kemungkinan kemenangan terbentuk sebagai jalur yang berbeda dalam benak nya.

Dia menghitung, dan akhirnya menemukan; "Tebasan ke-417, disitulah struktur kakinya goyah selama sepersekian detik."

Satu celah, dan dia dapat menargetkan kakinya begitu tebasan cepat itu diluncurkan. Benar-benar kesalahan fatal.

"Bahkan jika aku menerapkan gerakan mikro-refleksif, serangan itu tidak akan mengenaiku sama sekali."

Gerakan mikro-refleksif, dia memikirkan bagaimana jika dia hanya bergerak dan menggeser tubuhnya milimeter demi milimeter. Maka, dia akan selamat dari serangan badai tersebut dan hanya perlu menunggu celah untuk melancarkan serangan balasan.

Tapi, entah mengapa Lior dapat mengetahui perasaan dari Kultivator ini. Dia mengulurkan lengannya dan mendarat pada satu bekas sayatan di bagian sebelah kanan atas batu seribu tebasan.

"Kau menyempurnakan seribu serangan untuk membunuh satu orang."

Sebenarnya, serangan ini tidak pernah ditujukan untuk pembantaian masal. Ilmu pedang ini hanya berisi keinginan untuk membunuh seseorang, emosi yang terpatri dalam bekas sayatan masih membekas hingga saat ini.

"Aku tidak tahu dengan siapa dirimu, senior. Tapi, terimakasih atas pelajarannya." hormat Lior dengan membungkukkan tubuhnya sedikit kepada batu seribu tebasan.

"Hmph, lumayan juga kau."

!

Kaget, Lior berbalik dan menemukan seorang pria berambut biru sudah berdiri di belakangnya dengan pedang di bahunya.

"Hahaha, apakah Aku mengejutkan mu? Maaf, maaf."

"..."

'Siapa orang aneh ini?'

Entah kenapa lambung Lior bergetar hanya dengan berada di dekatnya. Ini seperti pertanda bahwa pria dihadapannya akan membawa bencana yang besar!

"Ya? Siapa kau?"

"Aku Luo Ren! Murid Inti dari salah satu Penatua. Beberapa murid perempuan memuji ku dengan julukan Si Biru dari Utara!" Luo Ren mengulurkan tangannya dan meminta untuk berjabat tangan.

Norak dan terlalu percaya diri. Dia sudah dapat mendeskripsikan pria seperti apa dirinya.

"Perkenalkan, Aku Lior Rivendell. Jenius Tidak Resmi dari Sekte Pedang Langit." sementara Lior hanya membalasnya dengan hormat tinju.

Luo Ren menarik kembali tangannya dan membalas salam tinju Lior. "Heh, bisa saja dirimu. Bagaimana kalau mulai saat ini kita berteman? Aku yakin kita dapat saling bertukar satu sama lain dan mempelajari lebih banyak hal."

Ini adalah pertanda untuk sparring. Luo Ren berniat untuk mengajak pertarungan 1v1 yang setara hanya bermodalkan ilmu pedang murni.

Merasakan sedikit tantangan, Lior tersenyum dan membalas tantangan Luo Ren.

"Merupakan sebuah kehormatan untuk dapat sparing bersama Anda, Luo Ren. Baiklah, mari kita lakukan saat ini."

Luo Ren menyeringai, dia tersenyum seakan mendapatkan mangsa yang sangat bernilai pada perburuan ini.

"Kuhahahat! Ayo, ikuti Aku!"

Luo Ren terbang dengan sangat cepat menuju utara.

Melihat pria itu, Lior hanya bisa mendesah pelan dan mengikutinya dalam diam.

"Sedikit merepotkan, tapi ini juga merupakan kesempatan untuk menguji kekuatan dari kesembilan Bayangan Darah."

Tak perlu berlama-lama, dia langsung mengikuti arah terbang Luo Ren dari belakang.

Lior sudah tahu bahwa Luo Ren tidak akan melepaskan nya dengan mudah, sudah pasti dia akan terus mengejarnya jika dia tidak menerima ajakan sparing nya.

Menemukan bahwa ini adalah kali pertamanya dia bertarung di dunia ini, Lior cukup bersemangat tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tidak jauh dari area luar Air Terjun Seribu Tebasan, sebuah area luas terbuka yang adalah padang rumput segera terlihat dalam visi Lior.

Padang rumput ini hanya berukuran kurang lebih satu kilometer, dengan hutan yang cukup lebat menyelimuti nya dari luar.

Luo Ren mendarat dengan kasar, dan menghancurkan beberapa kubik tanah. Diikuti oleh Lior yang mendarat dengan anggun, elegan, dan santai.

"Saudara Lior, mari kita mulai ini secara resmi. Saya Luo Ren, meminta Saudara Lior Rivendell untuk sparing satu lawan satu dengan tujuan pertukaran ilmu pedang."

Tanpa diduga Lior, Luo Ren sangat sopan terhadap pertarungan yang akan mereka laksanakan.

"Saya Terima ajakan sparing dari Saudara Luo Ren sebagai ajang pertukaran ilmu pedang."

Lior menjawab dan bersiap dengan Pedang Manusia yang dia pegang di tangan kanan.

Angin kencang menyapu sekeliling mereka, langit yang cerah menjadi saksi atas pertarungan mereka di bawah surga.

1
LucentLycoris
up lagi thor seru
LucentLycoris
cabul
LucentLycoris
gas terus thor
LucentLycoris
up
LucentLycoris
lanjut
LucentLycoris
lanjut bg
Idah
gassss Thor..lanjuuuuuuut
Teguh Aja
mampir bang 🗿🙏
DimensionalEater: bolehhh
total 1 replies
Siwa
up
Siwa
hmm
Siwa
mantap
Siwa
keren bang
Siwa
bagus juga
Siwa
lumayan
Siwa
keren
Aisyah Suyuti
seru
Darkness_
ahh ini mahh 1 ch doang
DimensionalEater: reviewnya agak lama dari biasanya. biasanya upload di jam 11 ini nunggak jadi jam 1
total 1 replies
Darkness_
baru 1 thor mana ini
DimensionalEater: maaf, ternyata belum di setting timer nya /Cry/
total 1 replies
Darkness_
belum up' thor
alex sander
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!