kau begitu arogan mengaku kalau dirimu mencintaiku, maafkan aku, tolong jangan tinggalkan aku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keynza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Rendra menoleh ke arah Tania, lalu duduk menghadap Tania yang sedang tidur sambil menikmati jeruk hangat.
Ting! Pesan masuk dari Romi
"Rendra, lu cepat kemari intan ngamuk dia terus menanyakan lu"
Rendra mengerutkan keningnya membaca pesan dari Romi. Rendra pun tak membalas pesan Romi, Ia langsung berbaring di samping Tania.
Tania bergerak kakinya menopang tubuh Rendra. Rendra membalas memeluk tubuh istrinya menarik selimut menutupi tubuhnya.
Astaga! kan jadi bangun. gerutu Rendra
Rendra tidak bisa tidak bolak-balik tubuhnya Tania terbangun oleh gerakan tubuh Rendra yang terus bergerak.
"Mas kamu sudah pulang?" tanya Tania padahal dia tahu kalau Rendra memapah ke dalam kamar.
"Sudah dari tadi" jawab Rendra menekuk seperti udang
"Kamu kenapa?, sakit Mas" Tania menempel tangannya ke kening Rendra
Tania bergegas menuju lemari pakaian mengambil baju tidur, Tania sengaja mengganti pakaian depan Rendra. Astaga! kenapa dia selalu memancing ku. batin Rendra
Tania kembali merebahkan tubuhnya memeluk Rendra. Saat benjolan itu menempel Rendra seperti siksa kubur.
"Eh mau kemana?" tanya Tania terkekeh
"Aku nggak tahan kalau terus di samping kamu sayang" jawab Rendra
Tania bergegas bangun mendekati Rendra yang masih berdiri mematung, Tania memeluk tubuh Rendra menciumi lehernya tangan nakal Tania mulai bergerak.Tangan kiri Tania memencet tombol lampu.
Astaga dia sudah mulai pandai bermain. Rendra membuka kaos nya ke sembarang arah Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Tania beri, bibir Rendra mendarat sempurna di sebuah gundukan kelemahan istrinya.
Tania melemparkan ikat rambut nya melempar ke sembarang
Rendra merebahkan tubuhnya di atas ranjang tubuh putih mulus Tania terekspos indah rambut hitam terurai menampakkan keseksiannya. Dia melahap dengan rakus.
Esok paginya Rendra bangun lebih dulu dia mandi di kucuran air shower. Tania menggeliat membuka matanya tak mendapati tubuh suaminya. Tania pun membuka selimutnya bergegas bangun saat akan masuk ke kamar mandi terdengar suara air, Tania pun kembali duduk di tepi ranjang.
Beberapa menit kemudian Rendra keluar dari kamar mandi, tubuhnya harum sabun mandi. Tania mengendus aroma sabun yang menempel di tubuh Rendra.
"Kaya kucing mengendus, morning sayang" ucap Rendra sambil mengecup kening Tania
"Morning to, tumben sekali bangun lebih awal?" tanya Tania
Rendra bangun lebih awal Ia mulai sekarang akan lebih memperhatikan Tania yang sedang hamil muda." kamu makan apa hari ini?" tanya Rendra memberikan pilihan untuk Tania.
"Hemm apa ya?" jawab Tania berpikir
"Ya apa?, emang kamu tidak ngidam apa gitu biasanya kan orang hamil banyak yang Ia mau"
"Anak kita cuma mau papi nya lebih perhatian lagi sama maminya, aku juga cuma mau kamu menjadi suami yang lebih baik lagi, tidak mudah marah, karena dalam kamus ku tidak ada kata cerai." Ucap Tania mengelus kepala Rendra yang sedang duduk jongkok di bawa perut Tania
Sayang..., anak papi nanti kamu di dalam perut mami jangan nakal ya. Rendra bicara mengelus perut Tania
"Aku mau makan salad sayur tapi belinya di Mall anggrek lantai 3, di sana enak Mas" pinta Tania rengek sama Rendra
"Iya aku akan pergi untuk beli salad, tapi jam segini belum buka sayang, tunggu sebentar." kata Rendra
Rendra melangkah keluar kamar menuju ruang makan. "Den mau mbok buat kan sarapan?"
"Mbok tolong buat susu hamil untuk Tania hari ini rasa vanilla ya mbok" ucap Rendra perintahkan mbok
'Siap Den" mbok segera mengambil gelas dan membuat susu untuk Tania
Rendra sambil mengoles roti dengan selai strawberry, Rendra bertanya kepada mbok.
"Mbok kalau orang hamil itu sukanya apa ya?" tanya Rendra
"Loh Yo beda-beda toh den, namanya orang ngidam itu banyak maunya, nih susu nya sudah jadi." jawab mbok sambil memberikan susu pada Rendra
"Terimakasih mbok aku pamit ke kamar ya mbok, oh ya Dady belum bangun mbok?"
"Monggo Den, tuan besar dari tadi pagi sudah pergi katanya mau mancing gitu Den" Jawab mbok
Rendra kembali ke kamar Mambawa susu untuk Tania.
"Tania.., kamu dimana sayang?" panggil Rendra
"Ya Mas, aku lagi mandi sebentar" saut Tania
Hari ini Rendra berharap Tania mau menerima ajakan nya, Rendra akan memberikan hadiah untuk nya.
Tania keluar dari kamar mandi ia nampak seger rambut terlilit handuk di kepalanya, Rendra menghampiri memberikan susu.
"Sayang minum dulu susu nya" Rendra memberikan susu hamil dengan rasa yang berbeda.
Tania meminum susu buatan Rendra" Terimakasih Mas.., kamu sudah rapi mau kemana?, ini hari Sabtu kerja libur kan?" Tania tanya menatap Rendra yang sudah rapi dan wangi
"Aku mau ajak kamu melihat sesuatu" jawab Rendra
Tania tambah penasaran apa yang akan Rendra perlihatkan, Tania segera memakai pakaian rasanya sudah tidak sabar.
"Aku sudah siap Mas." Kata Tania
Rendra menggandeng tangan Tania keluar dari kamar, nampak Tomi sedang duduk menopang kaki, sambil membaca koran dan satu cangkir kopi yang menemani nya di pagi hari.
"Rendra, Tania kalian mau kemana?" Tomi mengapa Rendra dan Tania
"Mau keluar sebentar, Dady sudah pulang mancing?" jawab Rendra
"Baru saja sampai, Rendra nanti kamu datang di acara meeting di Restoran xx, sepertinya Dady tidak bisa datang kamu bisa wakili Dady" Ujar Tomi
"Aduh! maaf dad hari ini sibuk, Rendra tidak bisa" Balas Rendra
"Gaya mu sibuk, ya sudah Dad saja, kalian pergi saja"
"Oke Dad pergi dulu ya, Assalamualaikum"
"Walaaikumsalam..," jawab Tomi
Rendra dan Tania pergi menuju perumahan kawasan elit, ya itu rumah impian Rendra bersama Jesika tapi sejak Rendra menikah dengan Tania Rendra mengubur dalam-dalam impiannya, rumah yang Rendra bangun pun tak kalah mewah dengan Mension orang tuanya, di hiasi guci-guci besar di berbagai sudut, ruang karaoke untuk bersantai, kolam renang ukiran gaya Eropa.
Mobil melaju memasuki gerbang rumah mewah. Tania mengerutkan keningnya saat mobil masuk Mension mewah gerbang hitam.
"Ini rumah siapa Mas?" tanya Tania penasaran
"Ini rumah kita" jawab Rendra
Rumah kita? kapan mas Rendra beli rumah ini kenapa Mas Rendra tidak memberitahu aku kalau dia membeli rumah semewah ini. batin Tani
...----------------...
Mampir yuk like komen ya All terimakasih