Ina gadis yang di nikahi tanpa tahu alasan pernikahan itu.
Bukan pernikahan sewajarnya yang diberikan sang suami, namun sikap acuh dan sombong bahkan tak tersentuh. Ina baru tahu jika dia memang istri pria itu tapi wanita lainlah yang menjadi pemilik singgasana hati suaminya.
Sanggupkah dia memperjuangkan statusnya?.
SESSION 2
Maurie gadis cantik yang dinikahi karena sesuatu dendam yang tak dia ketahui. Dia dijebak menjadi istri seorang lelaki, Deon.
Sementara cinta sejati juga akan menghampiri Maurie, lelaki yang tulus, baik sebaik seorang Ardi yang dikhianati gadis tercintanya di depan matanya sendiri.
Akankah takdir menyatukan Ardi dan Maurie?
Atau kah mereka terikat ditempat masing masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sha21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IS chapter 16
INA POV
Aku gadis 18 tahun yang baru lulus sekolah menengah atas, aku bukan yang tercantik namun tidak jelek jelek amat. Aku pikir setelah kelulusan ku akan pergi ke kota mencari pekerjaan untuk menghidupi satu satunya keluarga ku, ya aku punya seorang nenek yang paling ku sayangi.
ALMEESI RAINA JANUARDI nama lengkap ku, bahkan aku tidak ingat masa kecil ku. Yang aku tahu hanya sekelebat bayangan seperti kompor yang meledak dengan suara dan semburan api yang begitu besar. Kedua orang tua ku sudah tidak disisi ku lagi, dan dengan keluarga lainnya sama sekali tak ku ingat sedikit pun, pernah suatu ketika ku kuras pikiran ku untuk mengingat mereka, hingga sore menjelang aku sudah berada di puskesmas. Ya aku di temukan nenek ku tergeletak pingsan.
Sebab itu sejak berumur 10 tahun, sudah ku putuskan untuk melupakan dan menjalani hidup dengan bahagia. Hingga hari kelulusan tiba dan entah bagaimana ceritanya aku sudah menikah.
"Pintu tidak akan menghampiri mu, jika kau hanya berdiri disitu!"
Ucap lelaki matang 35 tahun di depan ku, ya baru beberapa jam yang lalu dia sudah memperistri diri ku. REVAN ERIC SYAHPUTRA, bisa dipastikan lelaki konglomerat itu suami sah ku, bocah 18 tahun ini. Dia terlihat arogan juga tegas, aku bertekad akan mencoba meluluhkan hatinya. Meski kami tidak saling mengenal. Revan sangat tampan meski aku terpaut usia hampir setengah usianya, namun dia nampak seperti berusia 25 tahun, gayanya yang stylish, perawakan tinggi, kulit kuning langsat nan bersih tanpa bulu bulu yang tumbuh di wajahnya, juga dia selalu wangi dan cool.
"Aku akan pulang dimana anak dan istri ku tinggal"
Itulah ucapan yang menusuk hati ku, istrinya bukan hanya diri ku seorang. Aku di madu, atau kah akulah madu dari wanita lain, dapat dipastikan dia hanya menjadikan ku istri untuk statusnya. Aku kira dengan ikut bersama orang tuanya dan mau menikah dengannya itu keputusan tepat, tapi itu suatu kesalahan terbesar ku. Hari hari ku jalani dengan bosan, hingga ku putuskan untuk melanjutkan study ku ke universitas fakultas kedokteran yang ku incar dan berhasil ku raih, meski begitu suami status ku melarang keras untuk kuliah.
Dengan modal uang belanja bulanan dari suami status ku, aku berhasil berkuliah di semester pertama dengan lancar ditambah ikut kerja part time di restoran kakak pembimbing ku semasa di SMA dulu. Lagi pula bisa berjualan bunga di pinggir jalan yang selalu laku keras, bukannya aku tidak tahu jika suruhan asisten suami ku yang membelinya.
Namun kesialan bermunculan sejak berjumpa dengan istri dari suami ku, tepatnya istri pertama dengan status sirih itu. Aku seolah terikat dengan kehidupan mereka dari anak sulungnya disrempet motor, hingga aku mendapat hukuman dari suami ku tanpa dia tahu siapa pelakunya.
Aku terus menghindar, agar tidak tertarik ke kehidupan mereka. Aku lebih bahagia tidak dinafkahi sama sekali dalam bentuk apa pun, dan itu seolah meringankan ku. Di semester ketiga karena prestasi ku, aku diberikan waktu 1 minggu bersama teman tingkatan ku untuk melihat di rumah sakit terbaik di negara ini. Semuanya dengan senang hati ku kerjakan, sampai ada kecelakaan di depan rumah sakit dengan korban anak dari orang nomer satu di rumah sakit ini.
"Lu, anak ku sayang, bangun nak"
Ku lihat seorang ibu menggiring brankar yang terdapat bocah 5 tahun yang bersimbah darah.
Setelah lama ku perhatikan, aku tahu dia nyonya dari suami ku, yaitu istri muda suami ku. Dengan bodohnya, aku menangani pasien itu. Hingga aku mendengar percakapn di ujung lorong 2 jam setelah anaknya ditangani dokter ahli nomer satu di rumah sakit ini.
"Bagiamana? kau puas?"
Seorang lelaki berhadapan dengan wanita yang tak lain adalah istri muda suami ku. Aku masih diam di tempat ku, mendengarkan ucapan demi ucapan mereka.
"Sangat puas, kerja mu bagus, jadi aku bisa sekali mendayung dengan mendapat 2 atau 3 umpan sekaligus"
"Lalu bagaimana? apa reaksinya?"
"Aku akan buat dia bereaksi, sekaligus melenyapkannya"
"Baiklah aku tidak bisa lama lama"
Dan sebelum si pria berlalu, mereka melakukan ciuman panas seperti setan. Sungguh memalukan, tapi tunggu, apakah wanita itu sedang berselingkuh. Dan ya aku sudah merekam dan memotret mereka lengkap tanpa ada yang terlewat.
"Jangan lupa ya, nanti malam ke apartment ku"
"Baiklah sayang ku"
Mereka berpisah dilorong itu, sebelum Revan suami status ku itu muncul dengan raut wajah khawatir, setelah dari lantai atas diruangan dokter spesialis yang menangani kecelakaan anak bungsunya itu. Saat shift kerja ku selesai niatnya ingin pulang, namun perut ku sangat lapar karena hampir 3 jam diruang operasi, dengan malas aku pergi ke kantin disana aku melihat suami status ku itu menenangkan istri sirihnya, hingga ku putuskan untuk pulang melangkahkan kaki dan diluar dugaan suami ku itu sedang berhati malaikat dia mengantar ku pulang namun apa imbalannya saat ini aku menjadi tersangka pembunuhan anak ke duanya.
Karena ayah mertua ku, aku bisa bebas tapi tidak dengan Revan dia hampir saja memperkosa ku, tapi entah mengapa dia sadar akan tindakannya hingga pergi di malam hari. Ya bisa dikatakan sejak kejadian itu, dia berubah dingin dan lembut, sorot matanya tidak lagi mengandung kebencian.
Tapi kesalahan ku lagi, karena masih tetap meneruskan kuliah, dia begitu marah. Dan hari itu dengan malas aku menuruti dirinya untuk berhenti tidak tepatnya aku cuti kuliah. Di taman tadi, ada seorang pemuda wajahnya tidak jelas karena kepala ku tiba tiba pusing, hingga dia atau diri ku yang menabrak terlebih dahulu. Aku hanya dapat terduduk lemas, hingga ku putuskan untuk ke perpustakaan kota.
Tak ku sangka untuk yang pertama kalinya suami status ku video call hanya untuk menanyakan keberadaan ku. Hingga saat ini, aku membersihkan apartment mewah miliknya sampai jam 5 sore. Namun sebelum waktu habis pintu apartment ini terbuka, menampilkan sosok sang pemiliknya. Ku coba menyambutnya, namun di luar dugaan ku.
Braakkk
Semua foto diri ku yang terlihat sedang bermesraan dengan seorang lelaki di taman itu berhamburan. Aku menggeleng dan akan menyangkal namun dengan cepat Revan berucap.
"Segitu murahannya kah kau, atau karena kau tidak pernah mendapatkannya dari ku, sehingga kau mau mencari kepuasan dari lelaki lain hah!!"
Aku memundurkan langkah ku, namun dengan paksa dia menggendong ku. Menghempaskan ku di ranjang kebanggaannya, dan dengan sekali gerakan, dia sudah membuat ku tak bisa lepas dari cengkramannya. Sungguh rasa takut, benci bahkan jijik menjadi satu. Dengan sedikit keberanian ku coba lontarkan protes ku, agar aku bisa menyadarkannya berharap seperti malam itu. Namun sepertinya sia sia belaka, seolah dunia ini hanya ada dirinya, kesombongannya, juga kesenangannya.
"Tidak tuan, aku tidak pernah melakukan itu, tolong tuan percayalah pada ku"
Sekuat apa pun aku meronta dan berteriak ditelinganya, dia rasanya sudah menulikan pendengarannya. Tidak ku sangka sore hingga menjelang pagi dengan brutal Revan suami status ku itu, menggagahi ku tanpa ada puasnya, derasnya air mata ku tak ada gunanya. Sepanjang malam berada di atas tubuh ku. Sakit sekali, aku seperti binatang dibuatnya. Dalam sorot matanya tidak ada bayangan akan diri ku, hanya hawa nafsu saja, aku layaknya hanya wanita malam. Aku bahkan tidak sanggup melihat bayangan diri ku. Sakit hati dan jiwa ku, sungguh aku benci dia dari lubuk hati ku yang paling dalam. Dia tidak akan menjadi seseorang yang ku cari selama ini, wajahnya adalah bentuk kebencian ku yang dalam.
Inikah lelaki yang dulu berjanji menjadi suami ku, dengan penuh cinta dia berucap. Lelaki 22 tahun yang begitu tampan, yang merenggut ciuman pertama ku. Lelaki yang hadir dimimpi ku selama 13 tahun ini.
BERSAMBUNG
efek'y bikin gw naek darah turun perut y thorrr ...