NovelToon NovelToon
Suamiku Posesif

Suamiku Posesif

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Sebuah novel tentang kebucinan suami bernama Ren pada istrinya Ayana, Ini kisah tentang cinta suami berbeda usia. Ini tentang suami yang jauh lebih muda.

Ayana : Tokoh aku, istri yang bekerja sebagai guru SMU. Dia dipanggil kakak oleh suaminya karena perbedaan usia mereka.
Yang gak suka dan ngerasa aneh dengan panggilan Ren pada istrinya, sepertinya ini novel bukan selera kamu kayaknya ya. Karena keuwunan, keimutan dan kegemasan Ren saat memanggil istrinya kakak menjadi titik poinku dalam menceritakan kebucinan Ren. Kalau kalian gak ngerasa fell imut dan mengemaskannya maka fix kita tidak satu aliran. Aku suka cerita ala noona korea soalnya. Hehe.

Renan : Dia biasa di panggil Ren( cuma aya yang panggil begitu) kenapa? suka-suka kak Aya ya. Biar lebih keliatan imutnya. hehe.

Hanya cerita kebucinan suami dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada konflik menegangkan atau apalah. Apalagi pelakor agresif, jauh-jauh dari mereka. Silahkan di baca dan nikmati alurnya ya ^_^

Terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Kirana

Malam mulai merangkak naik. Aku membantu ibu memasak di dapur. Kirana sedang bekerja part time di kamarnya. Haikal dan Ren entah membahas apa di ruang tv.

Setelah makan malam aku dan Ren berada di kamar. Ini kamarku, tidak ada yang berubah dari kamar ini. Mungkin hanya penghuninya yang berganti. Biasanya Haikal yang memakai kamar ini sekarang, dia mengungsi karena katanya kamarku lebih besar dari kamar miliknya.

“Ren belum mau tidur kan?” Padahal aku tahu dia sudah berguling di tempat tidur.

“Kakak mau kemana?” sudah cemberutnaja mukanya, tau maksud dari pertanyaanku.

“Mau ke kamar Kirana.”

“Aaaa, temani aku dulu. Tadi kan sudah ngobrol sama dia.” Tangannya sudah terulur, mencegahku pergi.

“Mau ngobrolin urusan perempuan sayang. Hehe.” Aku meraih tangannya. Dia menarik sampai aku mendarat di pelukannya.

“Cium dulu sini.”

“Berapa kali.” Bakalan lama ini, bisa-bisa dia tidak melepaskan aku.

“Seratus kali.”

“Gila ya kamu.”

Dia tergelak, membuatnya membiarkanku pergi adalah dengan menurutinya. Lakukan apa yang kamu inginkan Ren.

... ***...

Ren bergabung dengan ibu dan ayah di ruang tv. Sementara aku ke kamar Kirana. Ya, sudah lama kami tidak bicara berdua. Kalau dibilang akrab, aku dan Haikal jauh lebih dekat. Sangat dekat.bWalaupun begitu hubunganku dengan Kirana termasuk dalam kategori baik. Dia masih sering curhat masalah sekolahnya padaku. Walaupun tidak pada urusan pribadi, entahlah, mungkin sifatnya seperti itu. Berbeda denganku yang dekat dengan ibu dan menceritakan masalahku dengan ibu, dia tidak seperti itu. Mungkin kebanyakan anak zaman sekarang begitu ya. Update di medsos lebih bisa membuat mereka senang dari pada curhat dengan ibu.

Inilah kamar Kirana. Taraaa! Kita akan memasuki zona Kirana sebentar lagi.

“Assalamualaikum. Dek.” Ku ketuk pintu sebelum membukanya.

Dan inilah kamar Kirana. Aku masuk setelah dia menjawab salamku.

Kirana adikku adalah siswa kelas 2 SMU. Pekerjaan tetapnya sebagai seorang pelajar, pekerjaan paruh waktunya sebagai fangirl. Ia memakai sebagian besar uang jajannya untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang fans. Di kamarnya ada banyak poster dibentangkan memenuhi dinding. Rak buku sudah di sulap menjadi rak CD. Nah ini salah satu hal yang membuatku berfikir keras tentang  kegunaan hobinya m yang satu ini. Aku belum bisa menemukan titik masuk akalnya di mana.

Dia membeli CD grup kesukaannya tidak hanya sekeping dua keping tapi berkeping-keping. Dia bilang ini untuk membatu idolanya menaikan jumlah penjualan perdana album. Dan masalahnya aku juga jarang melihatnya mendengarkan musik melalui CD. Dia streaming di aplikasi musik dan pemutar vidio. Nah lihat itu semua perangkat elektroniknya nyala semua.

“Kak Aya, masuk Kak” dia menoleh padaku yang masih mematung mengamati kamarnya.

“Sedang apa?” aku mendekat.

“Projek streaming 50 juta viewer.” Apalagi ini aku mengeryit. 50 juta lho, banyak sekali.

Aku duduk di atas tempat tidurnya. Mengambil hp yang sedang dia pakai streaming.

“Bias kamu yang mana?” sok tahu gitukan aku urusan bias. Walaupun aku suka nonton dramanya tapi aku benar-benar nggak tau urusan musiknya.

“Ini Kak.” Dia meraih hpnya. Mematikan vidio dan meluncur ke akun fan acc sosial medianya. Waww followernya nggak kalah sama punya Ren. “Cakep kan,” katanya bersemangat. Sudah seperti ibu-ibu membicarakan keberhasilan anak-anak mereka. Matanya berbinar.

“Hehe imut juga. Eh, jangan bilang abang ya.” Ku senggol lengannya.

“Haha beres Kak, abang kan posesif banget nanti ngambek Kiki gak dikasih uang jajan nanti.” Haha, dek kamu juga kok tahu si sifat abang iparmu itu.

“Haha, kamu ini.” Nggak ada beda sama abangnya Haikal kalau urusan uang jajan.

“Lihat sini kak baca komik di Mangatoon ada cerita yang mirip banget sama abang. Suami posesif judulnya. Masak cemburu sama idol. Lucu kan mirip bang Renan.”

“Ih ia, tapi masih cakep Ren.” kataku mengomentari gambar.

“Idih.” Dia tersenyum nyinyir lalu tergelak.

Kirana bangun saat vidio di laptopnya selesai diputar.

“I love you Kirana.” Aku mengatakannya sambil tiduran. Dia terlihat terkejut mendengarku mengatakannya. Padahal aku sering lho bilang beginian pada kedua adikku.

“Apa si kak Aya kok tiba-tiba, malu tahu.” Dia kembali menghidupkan vidio.

“Kenapa? Kamu aja bilang cinta sama bias kamu ada projeknya tu.” Aku menunjuk kertas kecil bertuliskan projeknhidup seorang fangirl. Pedoman hidup sehari-hari sebagai seorang Fangirl.

Dia malu kan. Saat aku menunjuk kertas-kertas kecil itu. Benar kan, ternyata cukup memalukan ya mengatakan sayang begini. Kenapa Ren nggak tau malu ya, bisa puluhan kali dia mengatakan mencintaiku setiap hari.

“Dek, kalau buat bias kamu aja bisa begitu kenapa buat orang yang dekat sama kamu nggak.” Aku bicara sok polos begitu. Sambil memandangnya.

“Apa si Kak.”

“Coba bilang, Kak Aya aku sayang Kakak.” Tambah semangat saat aku melihat gurat malu muncul di wajahnya yang merona itu.

“Nggak mau. Malu tahu.”

“Kenapa? Kiki Kak Aya sayang sama kamu lho, kamu tahu kan. I love you. Haha. Susah ya.” Padahal itu sesederhana itu lho.

Aku menepuk tempat tidur menyuruhnya untuk mendekat. Dia menurut. Masih memegang hp dan melihatnya, entah pura-pura atau memang sedang fokus dengan benda itu.

“Mau nggak Kak Aya tantang bikin projek yang lebih menantang dari projek itu semua.”

“Apa?” semangat ni Kirana, dia pikir aku bakal bikin projek bias kayaknya. Tidak semacam itu sayang. Haha.

“Membuat orang di dekatku bahagia sebelum membuat biasmu bangga.”

“Apa itu.” Mengeryit.

Buat dulu orang yang ada di dekatmu bahagia sebelum kamu menunjukkan semua cinta dan energimu pada idolamu.

“So simpel Dek, Kak Aya tanya dulu pernah nggak peluk ibu Sambil bilang makasih bu, buat hal sepele dulu, misalnya, makasih bu sudah masak buat aku.”

“Aaaa Kak Aya malu.” Dia sudah stress sendiri sepertinya. Hp sudah diletakan di dekat bantal. Sekarang Kirana menelungkupkan wajah ke dalam bantal.

“Kenapa malu. Kamu spam terimakasih di akun bias yang udah posting foto aja nggak malu. Kenapa bilang makasih sama ibu sendiri aja malu.”

Kirana terdiam, berusaha mencerna apa yang aku katakan.

“Satu lagi, kamu udah sering bikin projek penggalangan dana buat bias kalo ultah. Udah pernah belum sisihkan uang jajan kamu buat beli kado ulang tahun ayah sama ibu.”

Dia manyun karena tanpa perlu menjawab pun aku sudah tahu jawabannya.

“Bakal nangis diek ibu, kalau nanti ibu ulang tahun kamu beliin kado. Sambil peluk ibu bilang makasih sudah di lahirin ke dunia.”

“Kak Aya.”

“Kenapa?”

“Jahat, kenapa naro bawang di sini. hiks.” Haha, bahasa apa ini. Naro bawang segala, terharu kan kamu Dek. Padahal ini hal sederhana banget lho.

“Aku itu malu kyak, aku kan nggak seperti Kak Aya yang dekat sama ibu.” Ayo-ayo mulai dekat dengan ibu, peluk ibu, sayang ibu.

Nggak salah kamu dengan duniamu yang itu, tapi jangan juga sepelekan duniamu yang ini. Orang-orang dekatmu yang bakal memelukmu erat kalau menangis, kalau kamu terluka sekalipun. Orang-orang dekatmulah yang akan ada untukmu.

“Kalau nggak dimulai kapan bisa dekatnya Dek.” Kataku sambil menepuk kepalanya lembut.

“Malu.”

“Ngvak papa, mulai aja dulu dari Ki, nanti ibu juga pasti akan lebih terbuka sama Ki.” Mulai aja dulu. Udah kayak bunyi iklankan.

Mungkin itulah yang terjadi ya, ketika kita memulai sesuatu yang diluar kebiasaan kita rasanya itu aneh dan asing.

“Nanti diketawain ibu Kak. Nanti ibu bilang kenapa kamu dek, kesambet apa kamu.” Kirana sudah frustasi.

“Haha, ya nggaklah ibu pasti bakal senang.”

Aku meyakinkannya. Lalu kami menulis projek kecil di kertas yang biasanya dipakai Kirana menulis tentang projek idolanya.

“Membuat orang di dekatku bahagia sebelum membuat biasku bangga.”

1.      Sholat dulu kuy sebelum streaming mv

2.      Salim dan pamit sebelum sekolah

3.      Bantu cuci piring dan bersih-bersih sebelum streaming

4.      Dan seterusnya sesuai dengan hal yang bisa dilakukan Kirana.

Yang pasti duniamu yang ini jauh lebih berarti dari duniamu yang itu

“Selamat jadi fans yang bahagia Kirana”

... ***...

Aku keluar kamar menemukan ibu yang masih ada di depan tv. Ayah sudah masuk kamar sepertinya karena tinggal ibu sendiri.

"Belum ngantuk Bu?" aku sudah duduk dan menempel di samping ibu.

"Lho kamu belum tidur, Renan sudah masuk kamar tadi." malah ibu balik bertanya.

"Dari kamar Kirana Bu, ngobrol sebentar."

"Sudah sana ke kamar ditungguin Renan nanti."

"Ia sebentar bu. Bu, besok kalau ada yang lain dari Kirana jangan dikomenin ya bu, jangan diketawain, pokoknya biarin aja dia mau melakukan apa."

Ibu melihatku bingung.

"Kirana itu ingin dekat sama ibu, sama kayak aku." kupeluk ibu erat. "Makasih ya Bu untuk semuanya, sudah membuatku hidup dengan baik sampai sekarang."

"Aduh anak ibu ini." dia menepuk punggungku berulang.  Menunjukan kasih sayangnya yang tak akan pernah berhenti mengalir sampai berapapun usiaku.

I love you ibu, terimakasih untuk semua hal yang sudah engkau lakukan untukku. Yang tidak akan pernah bisa kubalas, walaupun aku memakai seluruh isi bumi untuk membalas semua pengorbananmu.

epilog hari ini

Aku masuk kamar dengan lampu yang sudah padam, Ren sudah ada di bawah selimut. "Kakak benar-benar ya, aaaaa, aku dicueki istriku sendiri." dia bicara keras sekali, namun suara jengkelnya teredam selimut.

"Haha, sayang, maaf ya, tadi kelamaan ngobrol sama Kirana." Aku mendekat ke arah tempat tidur.

"Buka bajumu." Membuatku malah refleks mengancingkan bajuku.

"Haha, apa lho sayang, tidur yuk."

Malam semakin larut.

1
𝖌𝖆𝖉𝖎𝖘
. aaaaaaaa /Facepalm//Facepalm//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Dwi Cahyaningsih
aku mampir ya kak
Tamao Mirai
andrian kan ibunya udh gak ada. ayahnya nikah lagi. dia gak mau ikut orangtuanya. andrian tinggal sama keluarga ibunya. sepertinya andrian mengagumi ayana sebagai sosok ibu.
Tamao Mirai
masih ada stok gak? laki laki begini.. 🤣🤣🤣
Tamao Mirai
haha.. lucunya pasangan ini..
Tamao Mirai
wkwkw... aku mau lah jd adiknya.. supaya dpt uang jajan.. wkwkw..
Tamao Mirai
gemees..
Tamao Mirai
gemes sama ren.. asli pengen nampol.. 🤣
Tamao Mirai
pengen nabok ren.. 🤣🤣🤣
ummi rama
aku sdh menebak nya pasti Bagas salah ngk mkin lah Andrian main pukul aja..
Ida Miswanti
Janji ku pada mu Thor selalu membaca karya mu lebih dari 3x
Aryan Khan
aku gak mau punya suami posesif kaya ren, maunya posesif nya tuan saga 😅
Wahyu Kasep
cerita nya biasa aja 😏 garing banget tidak rame " nya


membaggongkan
❤️⃟WᵃfᏞιͣҽᷠαͥnᷝαͣ🌻͜͡ᴀs💋👻ᴸᴷ
seneng yahh ren lihat kak Aya cemburu gitu , kalian pasangan unik ihh
❤️⃟WᵃfᏞιͣҽᷠαͥnᷝαͣ🌻͜͡ᴀs💋👻ᴸᴷ
sumpah renan hidup mu tertata banget sampai masalah baju sedetail itu
❤️⃟WᵃfᏞιͣҽᷠαͥnᷝαͣ🌻͜͡ᴀs💋👻ᴸᴷ
wkwkwkw maulah kayak Haikal punya kakak ipar macam ren yang paket lengkap gini walaupun bucinnya minta ampun /Joyful//Joyful/
✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾
wkwkwkw nah renan ngaku kalo dia ngerepotin, lagian emang sudah siap punya anak gitu/Facepalm/
✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾
ren ya ampun kak Aya ketawa ada tukang roti disitu aja kamu cemburu sampai kayak gitu /Joyful//Joyful/
✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾
kasian Bu ayu angannya udah tinggi taunya cuma semangkok mie instan yang disediakan pak Wahyu mana pakai bumbu nya ketinggalan
✾Tɑ˪ˡʈʜΑ✾
makin bucin sama Ren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!