NovelToon NovelToon
Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Perperangan / Fantasi Timur / Action / Romantis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Michael Nero

Di dunia kultivasi yang kejam bernama Benua Azure Langit, seorang pemuda desa bernama Lin Feng seumur hidup dianggap “sampah” karena dantian rusak yang membuatnya tak mampu menyerap Qi. Diejek, dikhianati, bahkan tunangannya membatalkan perjodohan demi masa depan yang lebih cerah.

Dari seorang anak desa yang terbuang hingga menjadi legenda yang ditakuti sekaligus dikagumi, Lin Feng berjuang membuktikan bahwa bahkan “daun kering” bisa menjadi pedang abadi yang membelah langit. Bersama Su Ling’er, ia menapaki jalan panjang menuju keabadian—jalan yang dipenuhi darah, air mata, tawa, dan cinta abadi yang tak pernah layu seperti bunga sakura es di puncak gunung suci.

Sebuah kisah epik xianxia klasik penuh aksi kultivasi, balas dendam yang memuaskan, romansa manis yang berkembang perlahan, serta perjalanan menjadi tak terkalahkan sambil melindungi orang yang dicintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Michael Nero, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Pertarungan Pertama Pasca-Pernikahan

Malam setelah pernikahan, langit di atas Sekte Pedang Langit berubah menjadi gelap gulita, hanya diterangi bulan purnama yang memantul samar di permukaan danau kecil.

Lin Feng dan Su Ling’er berangkat diam-diam bersama tim kecil — sepuluh murid inti terbaik, semuanya berada di tahap Foundation Establishment puncak dan beberapa di ranah Golden Core awal. Mereka mengenakan jubah hitam khusus misi malam, dengan pedang yang tersembunyi di balik mantel.

Di gerbang sekte, Elder Han menyerahkan peta lembah yang digambar dengan darah musuh — garis-garis merah menunjukkan posisi kamp Sekte Darah Iblis.

“Lembah Darah Merah berjarak tiga jam perjalanan cepat dari sini,” kata Elder Han pelan agar tak membangunkan murid yang lain. “Mereka punya dua elder Golden Core awal, sekitar lima puluh murid, dan formasi darah pelindung. Hancurkan formasi itu dulu, lalu habisi pemimpinnya. Jangan biarkan mereka sampai mengirim sinyal bantuan.”

Lin Feng mengangguk dengan tegas. “Kami paham. Akan kami usahakan untuk dapat kembali sebelum fajar.”

Su Ling’er menambahkan, “Kalau ada yang terluka parah, mundur dulu. Tidak akan ada yang mati sia-sia malam ini.”

Setelah pertemuan senyap tadi tim langsung bergerak seperti bayangan, menggunakan teknik langkah ringan untuk meluncur di atas pepohonan. Angin malam dingin menusuk kulit, membawa aroma khas hutan dan sesekali bau amis darah dari arah lembah.

Di tengah perjalanan, Lin Feng dan Su Ling’er berlari berdampingan di depan tim.

“Masih terasa seperti mimpi,” kata Su Ling’er sambil melirik cincin sederhana di jari manisnya — cincin giok dari Lin Feng yang disempurnakan dengan Qi esnya.

Lin Feng tersenyum di balik kegelapan. “Mimpi yang aku tak mau bangun. Tapi malam ini kita buktikan — suami-istri tak hanya di kamar, tapi juga di medan perang.”

Su Ling’er menggenggam tangannya sebentar. “Kau akan memimpin serangan di garis depan, dan aku akan melindungi sayap kiri. Tim lain ikut perintahmu.”

“Setuju, istriku,” jawab Lin Feng lembut.

Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam —lebih cepat satu jam dari rencana awal, mereka tiba di pinggir lembah tepat tengah malam. Lembah itu seperti luka terbuka di bumi — tanah merah gelap, kabut darah tipis mengambang, dan di tengahnya kamp musuh diterangi obor merah.

Tim bersembunyi di balik semak belukar jauh dari kamp Sekte Darah Iblis, mereka mengamati kamp dari atas tebing kecil. Kamp Darah Iblis terstruktur rapi, tenda-tenda merah berbentuk segitiga berjajar rapi, formasi darah besar di tengah berupa lingkaran tulang dengan altar darah berdenyut, dan beberapa murid sekte yang sedang berpatroli.

“Dua elder di tenda utama,” bisik salah satu murid tim, mata tajamnya memindai aura. “Yang satu Golden Core awal, yang lain menengah. Murid lain kebanyakan Foundation.”

Lin Feng mengamati formasi darah itu lebih lama. Lingkaran tulang itu memancarkan Qi beracun, membuat udara terasa berat dan sesak.

“Formasi itu sumber kekuatan mereka,” katanya pelan pada tim. “Aku dan Ling’er akan menghancurkannya terlebih dahulu. Kalian serang mereka yang sedang berpatroli dari samping saat kami memberi sinyal— kelopak sakura es di langit, kira serang secara serentak.”

Su Ling’er mengangguk. “Aku akan membuat kabut es untuk sembunyi, kau tebas inti formasi.”

Mereka berdua meluncur turun tebing seperti angin. Langkah kaki mereka tak berbunyi, Qi disembunyikan sempurna berkat kultivasi Golden Core.

Saat mendekati lingkaran formasi, terdapat dua orang yang sedang berpatroli sedang berjalan mendekat. Su Ling’er bergerak lebih dulu — tangannya mengayun pelan, ratusan jarum es kecil terbentuk dan melesat diam-diam. Jarum itu menusuk tenggorokan kedua murid itu sebelum mereka sempat berteriak. Tubuh mereka jatuh pelan, darahnya segera membeku di area yang terkena jarum tersebut.

Lin Feng bergerak mendekati altar utama. Di atasnya terdapat bola darah berdenyut seperti nadi yang hidup.

“Ini intinya,” bisiknya pada Su Ling’er yang sudah berdiri di samping.

Mereka saling tatap, lalu bergerak bersamaan.

Lin Feng menebas dengan pedang kayu, intent musim dingin membekukan bola darah itu sebentar disusul Su Ling’er ikut menebas dengan pedang kristal, intent es langit memecahkannya dari dalam.

Bola darah itu meledak dengan suara basah mengerikan, darah hitam menyembur ke mana-mana tapi langsung membeku di udara dan hancur menjadi debu es.

Formasi runtuh. Kabut darah lenyap, obor-obor merah padam seketika.

Sinyal kelopak sakura es meledak di langit — tanda bagi tim lain untuk maju melancarkan serangan.

Kepanikan memenuhi Kamp Sekte Darah Iblis. Dari dalam tenda murid Darah Iblis berteriak-teriak sambil berlarian keluar dengan senjata di tangan.

Tetapi di luar tim sekte sudah menyerbu dari tiga arah. Dentang pedang, jeritan, dan ledakan Qi memenuhi lembah.

Lin Feng dan Su Ling’er bergerak ke tenda utama. Dimana dua elder sudah keluar karena suara gaduh — satu bertubuh besar dengan kapak darah raksasa, yang lain kurus dengan bersenjatakan cambuk beracun.

“Siapa yang berani merusak formasi kami?!” raung elder besar, aura Golden Core menengah miliknya meledak.

Lin Feng maju. “Suami-istri dari Sekte Pedang Langit. Malam ini kamp kalian akan habis.”

Elder kurus tertawa sinis. “Baru menikah? Bagus, aku akan jadikan kalian korban pertama untuk ritual darah baru.”

Segera ia melemparkan cambuknya ke arah Su Ling’er — cambuk itu memanjang seperti ular hidup, ujungnya memiliki taring yang dilapisi racun berwarna hitam.

Su Ling’er menghindar dengan langkah es ringan, lalu membalas dengan tebasan seribu kelopak es.

Kelopak itu berputar cepat, memotong cambuk menjadi potongan-potongan kecil yang jatuh berserakan di atas tanah.

Di sampingnya Elder besar menerjang Lin Feng dengan kapak raksasa. Tebasan kapak itu membelah udara, meninggalkan jejak darah berwarna merah tua beracun yang menggerogoti tanah.

Lin Feng menangkisnya dengan pedang kayu — dentang keras bergema, getaran membuat lengannya mati rasa sebentar. Tapi intent pedang abadinya menetralkan racun yang terciprat mengenanya, lalu ia balas dengan gerakan musim gugur — garis biru tak kasat mata mengiris lengan elder itu dalam.

Darah segar mengucur deras, bau amis memenuhi udara. Elder besar meraung kesakitan, tapi regenerasi darahnya mulai bekerja.

Su Ling’er sudah selesai dengan elder kurus — pedang kristalnya menusuk dada musuh, membuat es menyebar cepat membekukan jantungnya dari dalam. Elder itu jatuh dengan mata terbelalak, tubuhnya membeku seperti patung es berdarah.

Elder besar yang tersisa marah besar. Ia mengaktifkan teknik terkuat miliknya — tubuhnya membengkak, kulit memerah, Qi darah meledak menjadi domain kecil yang menutupi separuh kamp.

“Domain Darah Mengamuk!” raungnya.

Di dalam domain, darah musuh yang tumpah hidup kembali sebagai tentakel merah yang menyerang dari segala arah.

Lin Feng dan Su Ling’er segera melangkah mundur berdampingan, punggung saling bersentuhan.

“Domain lawan domain,” kata Lin Feng cepat.

Su Ling’er mengangguk. “Gabungkan sekarang.”

Mereka saling menggenggam tangan sebentar, Qi mengalir deras. Domain sakura es abadi meledak dari tubuh mereka — kelopak biru-putih berputar cepat, membekukan dan memotong semua tentakel darah sebelum menyentuh tubuh mereka berdua. Domain darah elder tadi mulai retak di bawah tekanan.

“Kalian… monster!” teriak elder itu merasa nyawanya terancam.

Lin Feng dan Su Ling’er bergerak maju secara bersamaan. Mengangkat pedang dan memberikan serangan silang mereka — pedang kayu dan kristal — menciptakan tornado kelopak es tajam yang langsung menelan elder itu.

Tornado itu terus berputar sambil terus memotong-motong tubuh Elder tadi sebelum akhirnya berhenti menyisakan tubuh elder besar yang sudah terpotong menjadi puluhan bagian, berserakan seperti batu es di sana-sini.

Kamp berubah menjadi sunyi. Tim sekte menghabisi sisa murid musuh tanpa satupun korban jiwa di pihak mereka.

Lin Feng memeluk Su Ling’er istrinya di tengah lapangan berdarah. “Pertarungan pertama sebagai suami-istri. Kita menang telak.”

Su Ling’er balas memeluk, napasnya terengah tapi bahagia. “Dan banyak lagi yang akan datang. Tapi aku tak takut — selama bersamamu.”

Mereka kembali ke sekte sebelum fajar menyingsing, membawa kemenangan pertama dan semangat moral yang tinggi untuk sekte.

Tapi di markas Darah Iblis jauh di sana, Xue Wuhen sudah mendapat laporan mengenai kerugian yang harus ia tanggung. Matanya membelalak menyala marah.

“Perang sejati dimulai sekarang.”

1
Hasan Udin
gak jls alur cerita nya buruk👎👎👎
Nanik S
NEXT 💪💪💪
Nanik S
Harus secepatnya mereka kembali
Nanik S
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Nanik S
NEXT
Nanik S
Serasi dan Kompak
Nanik S
Ngincer warisan... dasar Iblis
Nanik S
Ternyata Zhao Long penghianat sekte
Nanik S
Zhao Long... cemburu ya wkwkwk
Nanik S
Lin Feng jangan terlalu polos apalagi oleh kecantikan
Nanik S
Akhirnya jadi murid inti LinFeng
Nanik S
Lin Feng 💪💪💪
Nanik S
Bagus Lin Feng
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Hadir.... ikut nyimak cerita
Ara putri
semangat nulisnya kak.
jika berkenan mampir juga keceritaku PENJELAJAH WAKTU HIDUP DIZAMAN AJAIB
no subject: oke kak
total 1 replies
Yasinta Dwi Wahyuni
ceritanya menarik
saya suka...saya suka.../Drool//Drool/
no subject: terimakasih sudah mampir, bab berikutnya akan segera rilis
total 1 replies
no subject
Halo, para pembaca setia 🤍
Terima kasih banyak atas dukungan dan kesetiaan kalian dalam mengikuti novel ini.

Saat ini, novel sedang dalam proses revisi, khususnya pada segi kepenulisan dan ejaan, agar alur cerita menjadi lebih rapi, nyaman dibaca, dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Selain itu, terdapat beberapa adegan yang perlu dipotong, diperbaiki, atau diganti, demi memperkuat cerita serta menjaga konsistensi plot.

Proses ini dilakukan agar pengalaman membaca kalian menjadi jauh lebih baik ke depannya. Mohon pengertiannya apabila ada perubahan pada beberapa bagian cerita.

Sekali lagi, terima kasih atas kesabaran dan dukungan kalian. Semoga versi revisi nanti bisa memberikan kesan yang lebih mendalam dan memuaskan. 🙏✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!