NovelToon NovelToon
Dokter Tampan Itu Suamiku

Dokter Tampan Itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dokter
Popularitas:42.4k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

Jangan lupa follow Author yaaaaa!!!!!!!

Hidup Kayla yang awalnya begitu tenang berubah ketika Ayahnya menjodohkannya dengan seorang pria yang begitu dingin, cuek dan disiplin. Baru satu hari menikah, sang suami sudah pergi karena ada pekerjaan mendesak.

Setelah dua bulan, Kayla pun harus melaksanakan koas di kota kelahirannya, ketika Kayla tengah bertugas tiba-tiba ia bertemu dengan pria yang sudah sah menjadi suaminya tengah mengobati pasien di rumah sakit tempat Kayla bertugas.

Bagaimana kelanjutannya? Bagaimana reaksi Kayla ketika melihat suaminya adalah Dokter di rumah sakit tempatnya bertugas? Apa penjelasan yang diberikan sang suami pada Kayla?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Api Cemburu

Pagi harinya, suasana hangat di rumah orang tua Arthur harus segera berganti dengan dinginnya dinding rumah sakit. Setelah berpamitan dengan Papa Bastian, Mama Emma dan Joana. Arthur dan Kayla pun kembali ke rutinitas mereka, di mana mereka harus kembali dengan hiruk pikuk bangsal saraf di rumah sakit, namun ketenangan Kayla terusik saat William kembali muncul.

"Kayla! Akhirnya kamu datang juga, aku dengar kamu asisten pertama lagi kemarin? Gila ya kamu benar-benar jadi anak emas Dokter Arthur sekarang," ucap William dengan senyum lebarnya yang biasa dan membawa dua gelas kopi lalu menyodorkan salah satunya pada Kayla.

Kayla tersenyum canggung, teringat bagaimana Arthur menghukum William terakhir kali. "Eh, iya Will. Makasih kopinya, tapi aku baru saja minum kopi tadi," ucap kayla.

Tanpa Kayla sadari, dari kejauhan ada sepasang mata yang menatap interaksi itu dengan perasaan tidak suka. Bukan Arthur, melainkan Jihan. Jihan yang selama ini menjadi sahabat terdekat Kayla selama koas, ternyata menyimpan perasaan pada William. Melihat bagaimana William selalu berusaha mencari celah untuk mendekati Kayla, hati Jihan mulai terasa panas oleh api cemburu.

Siang harinya di kantin, suasana di meja yang biasanya penuh tawa itu terasa dingin. "Kay, kamu nggak ngerasa nggak enak ya sama yang lain?" tanya Jihan tiba-tiba sambil mengaduk makanannya tanpa selera.

"Maksudnya gimana, Han?" tanya Kayla.

"Ya, semenjak kamu ditarik jadi anak didiknya Dokter Arthur, kamu jadi susah banget ditemuin. Terus sekarang William juga kayaknya nempel terus sama kamu, kamu tahu kan kalau aku suka sama William? Tapi kamu malah kayak kasih harapan terus ke dia," ucap Jihan dengan nada yang tajam.

"Han, aku nggak pernah kasih harapan ke William, dia yang datang sendiri dan aku selalu berusaha profesional," ucap Kayla.

"Profesional atau menikmati perhatiannya?" cetus Jihan yang membuat Celine langsung mencoba menengahinya.

"Sudahlah, Han. Kayla kan juga nggak minta William buat begitu," lerai Celine.

Namun Jihan sudah terlanjur emosi, ia berdiri dan meninggalkan meja begitu saja. Kayla menghela napas panjang, merasa beban di bahunya semakin berat. Masalah dengan suaminya baru saja membaik, kini ia harus menghadapi kemarahan sahabatnya.

Beberapa saat kemudian, Arthur yang sedang meninjau rekam medis di ruangannya ternyata memperhatikan ketegangan antara Kayla dan Jihan dari kaca ruangannya yang menghadap ke arah koridor bangsal. Ia juga melihat William yang kembali mencoba mendekati meja Kayla saat Jihan pergi, Arthur menutup berkasnya dengan suara yang cukup keras.

"Dokter Muda William, segera ke ruangan saya, ada laporan rekam medis kemarin yang harus anda pertanggungjawabkan," panggil Arthur melalui intercom bangsal, suaranya terdengar sangat otoriter.

Kayla mendongak, ia tahu itu adalah cara Arthur untuk menyelamatkannya sekaligus menjauhkan William. Setelah itu, Arthur keluar dari ruangannya dan berjalan perlahan menuju Kayla yang sedang termenung, ia berdiri di depan meja Kayla, menghalangi pandangan orang-orang dari arah lain.

"Jangan pikirkan hal-hal yang tidak penting untuk kariermu, fokus pada ujian bangsal minggu depan. Kalau nilaimu turun, aku tidak akan segan-segan menambah jadwal jagamu dua kali lipat," ucap Arthur rendah, nyaris berbisik namun penuh penekanan.

Kayla menatap Arthur, melihat ada kilatan protektif di balik ancaman dinginnya itu. "Dok, saya cuma nggak mau kehilangan sahabat," ucap Kayla.

"Dalam profesi ini, kau akan belajar bahwa tidak semua orang bisa berjalan di sampingmu sampai akhir, yang terpenting adalah kau tahu di mana kau berdiri," ucap Arthur.

.

Keesokan harinya, suasana di bangsal saraf terasa semakin gerah bagi Kayla, Jihan benar-benar mendiamkannya. Setiap kali Kayla mencoba menyapa atau menawarkan bantuan, Jihan hanya memalingkan muka atau menjawab dengan ketus.

Tanpa Kayla ketahui, api cemburu telah membutakan logika Jihan. Saat Kayla sedang dipanggil oleh perawat ke ruang tindakan, Jihan melihat kesempatan. Di atas meja nurse station, terletak lembar instruksi pengobatan untuk Bu Dina pasien stroke yang baru masuk.

Jihan melirik ke kanan dan kiri lalu dengan tangan gemetar, ia mengganti angka dosis obat pengencer darah di laporan yang seharusnya diperiksa ulang oleh Kayla sebelum diserahkan ke Arthur, Jihan ingin Kayla terlihat tidak becus dan ditegur habis-habisan oleh Arthur di depan William.

"Kayla, bawa laporan Bu Dina ke ruangan saya sekarang," perintah Arthur melalui pesan singkat.

Kayla segera mengambil berkas tersebut tanpa rasa curiga sedikit pun, ia masuk ke ruangan Arthur yang saat itu juga sedang ada William yang baru saja selesai menyerahkan tugas arsipnya.

"Ini laporan pengobatannya, Dok," ucap Kayla sambil menyerahkan map tersebut.

Arthur membukanya dengan teliti, William berdiri di pojok ruangan, berencana mengajak Kayla makan siang setelah ini. Namun, tiba-tiba suasana berubah mencekam, Arthur meletakkan pulpennya dengan bantingan pelan namun sangat terasa tekanannya.

"Kayla, baca ulang dosis heparin yang kau tulis di sini," ucap Arthur dengan suara yang rendah dan sangat dingin.

Kayla membaca angka tersebut dan jantungnya hampir berhenti, "Sepuluh kali lipat dari dosis seharusnya? Tapi Dok, seingat saya tadi saya menulis...," ucapan Kayla terhenti karena Arthur menyelanya.

"Tadi kau menulis apa? Dosis ini bisa menyebabkan pendarahan otak fatal pada pasien! Apakah kau mau membunuh pasien kedua kalinya dalam minggu ini?" bentak Arthur tiba-tiba dan membuat William tersentak.

Kayla gemetar hebat, ia yakin sekali tadi sudah mengeceknya. "Bukan saya yang mengganti itu, Dok. Saya...," Kayla tidak sanggup melanjutkan perkataannya karena terlalu terlalu terkejut.

Arthur menatap Kayla yang hampir menangis, lalu ia melirik ke arah William yang tampak ingin membela Kayla dan kemudian ia teringat sesuatu. Arthur melihat coretan angka itu, Arthur adalah pria yang sangat teliti, ia tahu gaya tulisan Kayla, angka yang tertera di sana memiliki tarikan garis yang berbeda.

"William, keluar!" perintah Arthur.

"Tapi Dok, Kayla mungkin cuma lelah...," sebelum William melanjutkan perkataannya, Arthur kembali bersuara dan mengusir William.

"Keluar!" usir Arthur.

Setelah William pergi, Arthur berdiri dan menghampiri Kayla, ia mengambil laporan itu dan menunjukkannya tepat di depan wajah Kayla. "Siapa yang menyentuh berkas ini selain kau?" tanya Arthur.

"Gak ada, tadi ada Jihan di dekat meja, tapi nggak mungkin dia...," Kayla tidak dapat melanjutkan ucapannya karena Arthur yang menarik tangannya.

Di mana Arthur menarik tangan Kayla menuju nurse station, di sana Jihan sedang berpura-pura sibuk dan Arthur langsung membanting berkas itu di depan Jihan.

"Dokter Muda Jihan, jelaskan kenapa gaya tulisan angka di laporan ini identik dengan gaya tulisanmu di laporan bangsal pagi tadi?" tanya Arthur tanpa basa-basi.

Jihan pucat pasi, ia tidak menyangka Arthur akan sedetail itu memeriksa tulisan tangan. "Ma-maaf Dok, saya tadi cuma mau bantu koreksi..." ucapan Jihan terhenti karena Arthur yang menyelanya.

"Bantu koreksi atau sabotase? Kau mempertaruhkan nyawa pasien hanya karena urusan remeh-temeh perasaanmu. Saya akan melaporkan tindakan malapraktik administratif ini ke Dokter Bian dan juga ke Dekanat," ucap Arthur.

"Dok," bisik Kayla.

"Sudah kubilang, jangan biarkan orang lain mencampuri fokusmu, aku tahu itu bukan tulisanmu, tapi kau tetap salah karena tidak mengecek ulang sesaat sebelum menyerahkannya padaku," ucap Arthur sambil merobek lembar laporan yang salah itu.

Arthur menghela napas, ia mendekat dan berbisik di telinga Kayla sehingga orang lain tidak dengar. "Jangan menangis di sini, pergi ke ruanganku, cuci mukamu karena kita ada jadwal poli satu jam lagi," bisik Arthur.

Kayla mengangguk lemah, ia menyadari satu hal di balik sikap kejam suaminya, Arthur adalah pelindung paling tangguh yang selalu tahu kebenaran bahkan sebelum Kayla menyadarinya sendiri.

.

.

.

Bersambung.....

1
Ariany Sudjana
puji Tuhan, Kayla juga berusaha menenangkan diri, supaya tidak terbawa emosi, dan Arthur juga menunjukkan meskipun dia sangat sibuk, Arthur tetap melindungi istrinya, benar-benar suami idaman 😄
Naufal Affiq
lanjut kak
Ariany Sudjana
bagus Kayla, jangan takut dengan dokter Gilbert, kamu tunjukkan kamu bukan bisa jadi koas karena koneksi atau apapun, kamu jadi koas karena kerja keras, dan kami tunjukkan kamu memang dokter yang kompeten
Rut Lamrorejeki
jalan ceritanya bagus, karna cowoknya tegas
Ariany Sudjana
bagus Kayla, jangan biarkan gosip soal siapa istri dokter Arthur mempengaruhi kinerja kamu yang sudah bagus. tetap fokus Kayla, dan tetap tunjukkan kamu itu dokter yang kompeten dan hebat karena kerja keras, bukan karena koneksi, apalagi karena nama besar dokter Arthur
Naufal Affiq
romantis banget punya suami seperti arthur,
Ariany Sudjana
benar Kayla, tetap semangat yah untuk jadi dokter yang kompeten dan kamu pantas menjadi istri Arthur 😄💪
Nisa Naluri
akhirnya nyaaa
Naufal Affiq
gimana rasa nya karin,enak kan dimarahin dr arthur satu harian,apa gak sial hidup mu itu
Ariany Sudjana
puji Tuhan, tetap semangat Kayla, kamu sudah membuktikan kamu dokter yang kompeten dan sangat bertanggung jawab. semangat yah Kayla 💪💪
shenina
eh malu nya di usir...nah gitu dong harus tegas
Ariany Sudjana
hahaha Karin kena skak mat Arthur 🤣🤣🤭🤭 maksud hati ingin menarik perhatian Arthur, malah gagal fokus di ruang operasi 🤭🤭🤣🤣 ingat Karin, dokter itu tanggung jawabnya dengan nyawa pasien, salah sedikit saja bisa menghadap Tuhan selama-lamanya pasien kamu
mama
kmrin aj pd ngedukung dokter kariiinn,eee skrg mlh sebalik ny..hadeeeh dasar mulut pd embeer
Naufal Affiq
ehm,rasain,sudah puas dapat kejutan di pagi hari
Ariany Sudjana
hahaha mampus kamu Karin, kena skak mat dari dokter Arthur. kamu dokter lulusan luar negeri, tapi kelakuan kamu kok murahan sekali yah? mampus kamu Nadia, tugas kamu itu belajar jadi dokter yang kompeten, bukan menyebarkan gosip yang tidak benar 😂🤭
Herman Lim
bgs Arthur jgn kasih celah buat bibit pelakor
Nurminah
ah jalang kena mental seneng nih liat yg beginian
Miramira Kalapung
up banyak2 dong thor,lagi nanggung banget bacanya🤭
Naufal Affiq
berantas terus arthur hama yang ada di rumah sakit tempatmu bekerja,kalau di biar kan akan melebar kemana-mana gosip itu berkembang biak
Nofita Sari
umumin aja ke publik tp nama kayla jngan d sebut tunjukin cincin nikahnya aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!