NovelToon NovelToon
Friendzone Tapi Menikah

Friendzone Tapi Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:819
Nilai: 5
Nama Author: B-Blue

Menikahi sahabat sendiri seharusnya sederhana. Tetapi, tidak untuk Avellyne.
Pernikahan dengan Ryos hanyalah jalan keluar dari tekanan keadaan, bukan karena pilihan hati.

Dihantui trauma masa lalu, Avellyne membangun dinding setinggi langit, membuat rumah tangga mereka membeku tanpa sentuhan, tanpa kehangatan, tanpa arah. Setiap langkah Ryos mendekat, dia mundur. Setiap tatapannya melembut, Avellyne justru semakin takut.

Ryos mencintainya dalam diam, menanggung luka yang tidak pernah dia tunjukkan. Dia rela menjadi sahabat, suami, atau bahkan bayangan… asal Avellyne tidak pergi. Tetapi, seberapa lama sebuah hati mampu bertahan di tengah dinginnya seseorang yang terus menolak untuk disembuhkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon B-Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Ryos!" Suara Hanna yang meninggi membuat Ryos terkejut dan langsung terbangun detik itu juga.

Meski kedua matanya sudah terbuka, namun posisinya masih berbaring. Raut wajahnya terlihat lesu dan tidak memiliki semangat sama sekali.

"Bikin kaget aja. Loe ngapain datang tiba-tiba?" tanya Ryos dan bangun perlahan.

"Loe yang ngapain aja kenapa telepon gue enggak diangkat." Hanna mendekat dan langsung duduk di sebelah Ryos sementara pria itu mengambil ponselnya dan memeriksa panggilan Hanna, dia juga melihat notifikasi panggilan dari Avellyne lalu meletakkan ponselnya kembali ke tempat semula.

"Hp-nya mode silent. Gue enggak tau ada yang nelepon. Semua telepon penting soal kerjaan dialihkan ke Rani dan Marsha."

"Loe ada urusan apa datang ke kantor gue? Bukannya nanti sore kak Reyiu mau berangkat ke Thailand?"

Hanna menghela napas karena melihat kondisi Ryos yang begitu lusuh. Tidak ada gairah sama sekali di sana. Sorot mata sayu dan wajah terlihat sedikit pucat.

"Loe ada masalah apa sama Avel? Kalau ada masalah dibicarakan baik-baik, diselesaikan baik-baik bukannya loe menghindar kayak gini. Loe sendiri yang bilang sudah yakin mau menikah dengannya, kan? Tapi sekarang sikap loe enggak gentle sama sekali. Gimana nanti kalau sudah menikah? Apa mau menghindar kayak gini juga?" Hanna berceloteh panjang lebar tanpa bertanya lebih dulu masalah apa yang sebenarnya terjadi di antara kedua sahabatnya itu.

"Kalau sikap loe masih kekanakan gini dalam menghadapi masalah, sebaiknya loe pikirkan lagi soal rencana pernikahan," ucap Hanna melanjutkan.

"Loe datang-datang ganggu tidur gue terus ngoceh enggak jelas kayak gini. Sebenarnya ada apa? Siapa yang ada masalah sama Avel? Terus loe dengar dari siapa kalau gue bertengkar sama Avel?"

"Enggak perlu ditutup-tutupi, Yos. Gue mengesampingkan kak Reyiu karena sepertinya masalah loe dengan Avel lebih genting, makanya gue datang ke kantor loe."

Ryos menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan, lalu dia memijit pelipis dan berpindah memijit tengkuknya.

"Gue serius, Han. Gue enggak ada masalah sama Avel. Loe dengar dari mana, sih?" Kali ini raut wajah Ryos terlihat lebih serius, kedua matanya pun terbuka lebar, rasa kantuk yang tersisa hilang seketika, dia ingin mendengar jawaban Hanna soal gosip pertengkarannya dengan Avellyne.

"Avel sendiri yang bilang. Dia nelepon gue dan bilang loe ngambek sampai mengabaikannya. Avel enggak menceritakan secara detail. Intinya kalian bertengkar di depan gedung spa dan loe minta Avel ke butik sendiri."

"Dia sudah datang ke sini dan loe malah nyuruh dia pulang. Sebenarnya apa yang kalian ributkan sampai loe abai ke dia, Yos. Biasanya sikap loe enggak kayak gini, kecuali loe sudah capek dan merasa bosan."

Ryos menghela napas, sampai di sini dia paham dengan alurnya. Ada kesalahpahaman antara dirinya dan Avellyne.

"Sepertinya Avel sudah salah paham dengan sikap gue."

"Maksud loe?" tanya Hanna.

"Gue enggak ngambek apalagi marah sama dia. Gue cuek kayak gini karena enggak mau buat dia khawatir."

"Tadi malam Chalista telepon gue, dia bilang keadaan Avel sedang enggak baik. Avel mungkin lagi banyak pikiran dan gue enggak mau tanya ke Avel langsung karena takut dia semakin kepikiran. Jadi gue inisiatif mau ngajak Avel pijit, biar badan dan pikirannya sedikit rileks. Sebenarnya gue juga butuh dipijit karena selama sebulan ini begadang terus untuk proyek baru."

"Terus?" Hanna semakin penasaran dengan penjelasan selanjutnya dari sang sahabat.

"Gue usil dan bikin Avel badmood... aw, sakit Hanna." Ryos meringis karena tiba-tiba Hanna mencubit pinggangnya.

"Sudah tau Avel lagi banyak pikiran dan malah loe usilin dia! Salah loe Ryos!" Kali ini Hanna memihak Avellyne, bahkan suara Hanna terdengar sedikit meninggi.

"Ya, gimana. Sudah kebiasaan gue kalau ngusilin dia enggak afdol. Tapi gue langsung minta maaf."

"Terus kenapa malah loe yang cuek?"

"Tadinya gue mau lanjut bujuk, terus tiba-tiba perut gue mules banget. Avel pasti makin ngambek kalau dengar alesan gue mules, dia pasti ngira gue bohong. Makanya gue suruh dia langsung ke butik, gue masuk ke gedung buat numpang buang air aja. Sebenarnya dari kemarin gue juga ngerasa enggak enak badan dan hari ini malah jadi diare."

"Gue sudah mampir ke dokter sebelum ke kantor. Demam gue malah semakin menjadi. Gue ngantuk banget tadi, mungkin karena efek obat. Loe tau sendiri, kan, kalau gue sakit, Avel pasti bakal nemani gue terus. Padahal keadaan dia juga lagi kacau, ditambah lagi tadi malam dia enggak bisa tidur. Gue enggak mau bikin dia repot dan menambah beban pikirannya."

"Sikap loe yang mendadak cuek malah membuat gue berpikiran negatif terus, Ryos! Karena sikap loe yang enggak seperti biasanya bikin gue enggak tenang." Dari ambang pintu, Avellyne berkata dengan suara keras.

Kedua matanya sudah berlinang.

Dia berjalan cepat untuk mendekati tempat duduk Ryos dan Hanna. Begitu sudah di depan Ryos, dia memberikan tatapan tajam.

"Avel, loe...."

"Gue mendengar semuanya dari sini." Avellyne menunjukkan ponselnya di mana pada layar terlihat sedang berlangsung panggilan telepon antara dirinya dan Hanna.

Ide tersebut muncul dari Avellyne sendiri, dia meminta Hanna untuk melakukan hal tersebut agar dia bisa mendengar semua alasan Ryos.

"Kalau sakit harusnya istirahat di rumah. Kenapa malah tidur di sofa yang tidak nyaman kayak gini." Avellyne mulai mengomeli calon suaminya itu dan Hanna yang melihat hanya geleng-geleng kepala.

"Kalian benar-benar absurd banget. Gue kira benaran ada masalah serius. Gue sampai ninggalin kak Reyiu di rumah dan dia mengemasi barang-barangnya sendiri." Hanna menghela napas karena merasa kesal. Dia seperti sedang dipermainkan oleh kedua sahabatnya ini.

"Maaf'in gue, Hann. Kalau tau loe sibuk, gue enggak bakal minta loe datang buat nemuin Ryos. Lagian loe sendiri yang bilang lagi senggang, kan."

"Iya, itu karena gue dengar suara loe kayak orang mau nangis, jadi gue kira... ah, sudahlah." Hanna memejamkan mata dan memijit pelipisnya.

"Satu saran dari gue...." Hanna membuka mata kembali dan melihat kedua sahabatnya bergantian, "Kalau kalian sudah menikah dan mengalami masalah coba selesaikan sendiri lebih dulu. Dibicarakan baik-baik, komunikasi itu penting. Kalau memang tidak ada jalan keluar lagi baru minta pendapat orang lain. Karena enggak semua orang bisa memberikan masukan bagus, adakalanya mereka memberikan saran yang menjerumuskan. Tidak peduli itu teman terbaik atau keluarga kita sendiri. Kalian paham!" Hanna menekankan sendikit intonasi pada akhir kalimatnya.

Kalau saja Avellyne tidak memintanya untuk melakukan panggilan telepon saat berbicara dengan Ryos, mungkin Hanna adalah pihak yang akan membujuk Ryos untuk membatalkan pernikahan ini.

Hanna menyadari sikap dan sifat Avellyne semakin menjengkelkan dan semakin kekanak-kanakan. Dia hanya kasihan akan nasib Ryos untuk ke depannya karena harus menghadapi ego Avellyne yang tinggi.

1
edu2820
Kepincut sama tokohnya. 😉
B-Blue: terimakasih sudah mampir 😊
total 1 replies
✿ O T A K U ✿ᴳᴵᴿᴸ࿐
Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!