NovelToon NovelToon
Dosen LC Itu, Milikku

Dosen LC Itu, Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Dosen / Hamil di luar nikah / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Berondong
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Musoka

Niat hati ingin menghilangkan semua masalah dengan masuk ke gemerlap dunia malam, Azka Elza Argantara justru terjebak di dalam masalah yang semakin bertambah rumit dan membingungkan.

Kehilangan kesadaran membuat dirinya harus terbangun di atas ranjang yang sama dengan dosen favoritnya, Aira Velisha Mahadewi

Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua? Apakah hubungan mereka akan berubah akibat itu semua? Dan apakah mereka akan semakin bertambah dekat atau justru semakin jauh pada nantinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musoka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

“Udah lebih dari dua mingguan sejak kejadian waktu itu … selama itu juga ibu Aira benar-benar semakin berubah sifatnya … nggak ada lagi ibu Aira yang baik, murah senyum, dan perhatian sama aku. Sekarang … yang ada cuma sisi dingin dan datar milik dia ….”

Azka menghela napas sangat panjang saat mengingat kembali setiap pertemuan bersama Aira setelah malam yang merubah interaksi di antara mereka berdua—malam yang sampai sekarang ini masihlah belum bisa dirinya jelaskan, karena tiba-tiba saja ia berada di dalam apartemen milik dosennya itu.

Detik demi detik berlalu, Azka melempar tablet miliknya ke sisi kanan sofa panjang tempatnya berada sekarang, membiarkan benda pipih itu terus-menerus menampilkan sebuah game yang tadi sempat dirinya mainkan untuk menghilangkan rasa bosan.

Cowok itu melepaskan headset dari kedua telinganya, melemparkannya ke sembarang arah, sebelum menaikkan kedua kaki ke atas meja ruangan tengah apartemen miliknya. Ia melipat kedua tangan di depan dada dan mengalihkan pandangan ke arah kanan—menatap keindahan langit di luar sana melalui kaca jendela yang tidak dirinya tutupi menggunakan gorden sedikit pun.

“Kalau kayak gini terus … bisa-bisa aku ngulang kelas ibu Aira terus-terusan ….” Azka mengusap wajahnya dengan begitu sangat kasar, lalu mengacak-acak rambutnya kala rasa pusing serta bingung mulai melanda dirinya. Ia bahkan sempat mengerang begitu sangat panjang. “Shit … benar-benar bikin bingung, Sialan!”

Akan tetapi, itu tidak berlangsung lama, lantaran Azka sesegera mungkin menghentikan aktivitasnya dan segera mengalihkan pandangan ke arah meja yang berada tepat di depannya—kala tiba-tiba saja mendengar suara dering notifikasi dari handphone miliknya.

Azka sesegera mungkin mengambil handphone dari sana, lantas membuka benda pipih itu untuk melihat hal yang sedang terjadi di dalamnya. Ia refleks terdiam seribu bahasa, saat melihat layar handphone menampilkan tanggal ulang tahun almarhum sang nenek.

“Hari ini … nenek ulang tahun … dan aku hampir aja lupa kalau waktu itu nggak ngasih penanda di kalender.”

Suara Azka terdengar nyaris seperti sebuah bisikan lirih yang terhempas bersama napas beratnya. Pandangannya kini tertuju sepenuhnya pada layar handphone yang masih menampilkan tanggal dengan sangat jelas—angka sederhana, tetapi memiliki makna yang begitu sangat dalam bagi dirinya.

Hening tiba-tiba saja menyelimuti ruangan tengah apartemen milik Azka. Hanya terdengar suara detak jam dinding dan angin yang berembus lembut menabrak kaca-kaca jendela.

Azka bersandar kembali ke sandaran sofa, menatap kosong ke arah langit yang mulai berubah menjadi warna jingga keemasan.

“Udah hampir tiga tahun, Nek … tapi rasanya kayak baru kemarin banget,” ucap Azka dengan suara begitu sangat pelan dan berat, jari-jemarinya menggenggam handphone lebih erat, seolah benda pipih itu bisa menghubungkan dirinya dengan seseorang yang telah pergi beberapa tahun lalu.

Beberapa menit berlalu, perlahan-lahan Azka menurunkan kedua kakinya dari atas meja, lalu mulai bangun dari tempat duduknya. Ia memasukkan handphone ke dalam saku celana, sebelum melangkahkan kaki menuju ruangan kamarnya berada.

“Aku harus ke makam nenek … walaupun nenek udah nggak ada dan tenang di alam sana … tapi dengan ke makamnya … setidaknya bisa ngebuat semua rasa pusingku menghilang … walaupun cuma sebentar aja.”

•••

Mobil sedan mewah berwarna hitam secara perlahan-lahan berhenti tepat di parkiran depan sebuah area tempat pemakaman umum, membuat beberapa penjual bunga yang sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing seketika mengurungkan niat mereka, sembari menatap ke arah kendaraan roda empat itu berada.

Pintu kursi kemudi pelan-pelan mulai terbuka, menampilkan sosok Azka keluar dari dalam sana dengan mengenakan pakaian serta kacamata serba hitam—pertanda bahwa dirinya datang bukan untuk sekadar urusan biasa.

Angin sore berembus dengan sangat kencang, menerpa wajah Azka dan membuat beberapa helain rambutnya sedikit berantakan, tetapi cowok itu tidak berusaha untuk memperbaikinya.

Azka menutup pintu mobil dengan sangat pelan, lalu segera mengambil buket bunga lily putih dari kursi penumpang depan. Ia menggenggam buket itu dengan begitu sangat erat—seakan bunga itu memiliki bobot lebih berat daripada seharusnya.

Setelah mengambil buket bunga, Azka menatap sendu ke arah pintu masuk tempat pemakaman umum. Ia mengembuskan napas panjang beberapa kali, sebelum pada akhirnya melangkahkan kaki dengan sangat pelan, tetapi penuh kepastian—menginjak tanah berkerikil yang basah akibat sisa-sisa hujan tadi siang.

Beberapa penjual bunga yang tadi sempat mengurungkan niat mereka hanya bisa saling pandang dan mulai berbisik kecil, lantaran mereka sangat mengenali sosok pria muda berwajah dingin itu yang selalu datang setiap tahun pada tanggal sama.

Azka menghentikan langkah kaki tepat di depan sebuah batu nisan berwarna putih pucat dengan ukiran nama yang begitu sangat dirinya kenali. Ia menatap batu nisan itu begitu lama tanpa mengeluarkan kalimat sepatah kata pun, hanya berdiri di sana, diam, seolah sedang menunggu seseorang menjawab kehadirannya dari dunia lain.

Sekitar lima menit berlalu, Azka perlahan-lahan mulai berjongkok, menaruh buket bunga yang sedang dirinya bawa dengan gerakan pelan dan penuh kehati-hatian di atas makam, lalu menyentuh permukaan batu nisan yang dingin dengan penuh kelembutan.

“As-as-assalamualaikum, Nek … Azka datang lagi,” ucap Azka pelan, sembari mulai mengukir senyuman tipis, “Maaf baru bisa datang sore ini … soalnya tadi sempat ada urusan sedikit ….”

Azka menghela napas panjang, sedikit menundukkan kepala, sebelum melanjutkan kalimatnya.

“Hari ini Nenek ulang tahun … Azka nggak lupa, kok. Azka cuma … agak lambat aja buat ngingetnya.” Azka terkekeh kecil, mencoba menertawakan dirinya sendiri, tetapi justru terdengar sangat getir. “Kalau Nenek lihat Azka sekarang … mungkin Nenek bakalan marah. Azka nggak bisa jadi orang yang Nenek harapkan, ya? Tapi, Azka masih berusaha, kok, Nek … masih nyoba buat nggak jatuh sepenuhnya … walaupun hubungan Azka sama mama-papa udah benar-benar renggang … dan mungkin nggak akan pernah bisa diselamatkan ….”

Azka menatap batu nisan itu lagi, kali ini mata indahnya mulai berkaca-kaca. “Azka kangen … banget. Nenek selalu tahu cara bikin semuanya terasa aman. Sekarang … nggak ada yang bisa ngebuat Azka ngerasa kayak gitu lagi.”

Detik demi detik berlalu, Azka menarik napas dengan begitu sangat dalam, berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh tepat di depan makam milik sang nenek. Namun, itu sia-sia, karena detik berikutnya, air mata itu berhasil lolos, jatuh ke atas tanah tepat di depan makam.

Azka menggigit bibir bawahnya cukup kencang dengan tubuh mulai bergetar hebat. Ia diam beberapa saat, sebelum kembali membuka suara untuk menceritakan semua hal yang telah dirinya alami selama ini kepada sang nenek—tidak peduli dengan hari yang telah berubah menjadi malam.

1
Aulia Shafa
alurnya terlalu lama kak , maaaaaafff🙏
Aulia Shafa
kenapa sosok azka ini terlalu friendly banget sih , apa gak ada rasa tanggung jawab sedikitpun atas semua perbuatanmu itu 🤬🤬🤬🤬🤬
Aulia Shafa
kapan azka sama aira satu cerita lagi👍👍👍👍
Musoka: Nanti, ya 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!